2011 Laporan Skenario A
2011 Laporan Skenario A
PENDAHULUAN
Blok V adalah blok yang mempelajari tentang genetika dan biologi sel,
oleh karena itu skenario yang disajikan pada kesempatan kali ini adalah kasus
yang masih dalam ruang lingkup sel berupa metabolisme sel.
Setelah mengonsumsi menu makan siang sebanyak satu porsi besar nasi
bungkus dengan lahap, sambil menunggu barang dagangannya , Parmin
kekenyangan , mengantuk dan langsung tertidur lelap. Tiga puluh menit kemudian
, dia terbangun oleh teriakan temannya yang member tahu ada patrol Pol-PP.
dengan sigap Parmin membungkus semua barang daganganya dan lansung berlari
kencang menghindari petugas. Setelah sekitar lima menit kejar-kejaran, Parmin
berhasil lolos dan terduduk lemas di belakang pasar. Ia terlihat sesak nafas dan
bajunya basah oleh keringat. Ia merasakan jantung berdegup kencang, perih di
perut dan pegal di kedua tungkai. Ia juga merasakan penglihatannya berkunang-
kunang.
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan dalam skenario dengan metode
analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
Setelah mengonsumsi menu makan siang sebanyak satu porsi besar nasi
bungkus dengan lahap, sambil menunggu barang dagangannya , Parmin
kekenyangan , mengantuk dan langsung tertidur lelap. Tiga puluh menit kemudian
, dia terbangun oleh teriakan temannya yang member tahu ada patrol Pol-PP.
dengan sigap Parmin membungkus semua barang daganganya dan lansung berlari
kencang menghindari petugas. Setelah sekitar lima menit kejar-kejaran, Parmin
berhasil lolos dan terduduk lemas di belakang pasar. Ia terlihat sesak nafas dan
bajunya basah oleh keringat. Ia merasakan jantung berdegup kencang, perih di
perut dan pegal di kedua tungkai. Ia juga merasakan penglihatannya berkunang-
kunang.
Deglutasi (menelan)
Eosphagia
Gaster
Usus halus
Usus Besar
Defekasi
Insulin meningkat
Lapar dapat terjadi karena adanya stimulasi dari suatu faktor lapar,
yang akan mengirimkan impuls tersebut ke pusat lapar di otak, yakni
hipotalamus bagian lateral, tepatnya di nucleus bed pada otak
tengah yang berikatan serat pallidohypothalamus. Otak inilah yang
akan menimbulkan rasa lapar pada manusia. Setelah tubuh mendapat
cukup nutrisi yang ditetukan oleh berbagai faktor, maka akan
mengirim impuls ke pusat kenyang yakni di nucleus ventromedial di
hypothalamus. Kemudian tubuh akan merasa puas akan makan,
sehingga kita akan berhenti makan.
Impuls positif yang dikirim otak membuat seseorang terbagun saat tidur
Glikolisisi anaerob
II.3.6 Hipotesis
Parmin menderita pegal, sesak nafas, perut perih, jamntung berdegup
kencang karena ketidakseimbangan metabolismee energi dalam waktu
yang singkat
Analisis
1. Metabolisme
Adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan pengubahan energi untuk
menopang dan memertahankan kehidupan.
Jalur metabolic
a. Reaksi Reduksi-Oksidasi
- Reduksi, reaksi kimia yang molekulnya mendapatkan electron.
- Oksidasi, reaksi kimia yang molekulnya melepaskan electron.
b. Enzim
- Berfungsi mengatalis atau mempercepat jalannya suatu reaksi
kimia
- Sebagian besar reaksi enzimatik memerlukan koenzim sebagai
pembawa electron yang memaksimalkan fungsi suatu enzim.
Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD), berasal dari niasin,
sebagai koenzim yang menerima electron dan bekerja sama dengan
enzim laktat dehidrogenase dalam metabolism glukosa dan
pembentukan ATP.
Flavin Adenin Dinukleotida (FAD), berasal dari riboflavin sebagai
akseptor electron dan bekerja sama dengan enzim suksinat
dehidrogenase.
c. ATP
Senyawa fosfat berenergi tinggi yang menyimpan energi dalam
tubuh. ATP terbentuk dari nukleotida adenosine ditambah dua gugus
fosfat dalam ikatan berenergi tinggi. ATP dibentuk dari pembakaran
lemak, protein maupun karbohidrat.
Fungsi ATP:
a) transpor zat melalui membran sel,
b) sintesis senyawa kimia di sel,
c) kerja mekanik.
1. Tiroksin
- peningkatan penggunaan jenis-jenis makanan
- peningkatan sintesis protein
2. Hormon Pertumbuhan
- peningkatan transport asam amino ke dalam sel
- peningkatan sintesis protein
- peningkatan penggunaan lemak untuk energi
3. Insulin
- peningkatan transpor glukosa dan penggunaanya untuk energi
- peningkatan glukosa glikogen
- peningkatan transpor asam amino dan asam lemak untuk sintesis sel
4. Glukagon
- peningkatan glikogen glukosa
- peningkatan asam amino dan lemak untuk energi
5. Kortisol
- peningkatan glukosa glikogen oleh hepar
- peningkatan asam amino dan lemak untuk energi
- penurunan sintesis protein, keculali hepar
6. Epinefrin
- peningkatan glikogen glukosa
- peningkatan lemak untuk energi
Kecepatan Metabolisme
Kecepatan metabolism biasanya digunakan sebagai jumlah produksi
panas. Hal ini karena beberapa proses tubuh yang menggunakan ATP juga
1. Laju metabolic
Mengacu pada jumlah energi yang dilepas dalam tubuh melalui
katabolisme per satuan waktu.
a. Satu kilokalori
Adalah jumlah panas tubuh yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
satu kilogram air sebesar satu derajat celcius dan digunakan untuk
menyatakan kandungan kalori makanan dan pengeluaran energi oleh
individu.
Kilokalori yang dilepas melalui oksidasi makanan dalam tubuh dapat
lansung diukur melalui bankalorimeter.
Dalam tubuh, 1 gram karbohidrat melepas 4,1K; 1 gram lemak
melepas 9,5 K; 1 gram protein melepas 4,1K
2. Sistem Digestivus
A. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa
yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung
dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh
gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
Anatomi Mulut
2. GLANDULA SALIVATORIUS
Glandula salivatorius: kelenjar ludah, terdiri 3 kelenjar
o Glandula parotis: paling besar, terletak di bagian depan bawah telinga, jika
infeksi menimbulkan penyakit parotitis (gondongen)
o Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah
Glandula submandibularis: terletak di bawah tulang rahang bawah (os
mandibula)
3. LINGUA
Permukaan lidah kasar karena ada tonjolan-tonjolan yang tersebar di
permukaan lidah, tonjolan ini merupakan tempat receptor gustatorius,
tonjolan ini disebut: papilla lingualis, diberi nama berdasarkan bertuknya:
1. Papilla lingualis sircumvalata: berbentuk bundar seperti sircuit
2. Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti jamur
3. Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
4. Tonsila lingualis: tonsil duduk
B. Tenggorokan ( Faring)
C. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering
juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: i, oeso membawa, dan ,
phagus memakan).
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut
histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
J. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke
dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
L. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk
buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh
untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar
7-10 cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan
hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
b. Lapisan Submukosa
Lapisan submukosa merupakan suatu lapisan jarigan ikat areolar yang
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, dan juga suatu struktur persarafan
beserta sel-sel ganglionnya yang disebut dengan pleksus submucosa atau pleksus
d. Lapisan Serosa
Lapisan serosa merupakan lapisan terluar dari dinding saluran pencernaan.
Lapisan serosa ini biasanya dilindungi oleh selapis sel mesothelium. Lapisan
serosa pada dasarnya terdiri dari jaringan ikat.
Pada lapisan serosa yang tidak diliputi oleh mesotel, jaringan ikatnya akan
langsung berhubungan dengan jaringan ikat lain yang terdapat di sekitarnya
sehingga membentuk struktur yang disebut lapisan adventisia.
Terdapat beberapa variasi pada setiap segmen saluran pencernaan dan
organ-organ asesoris pencernaan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
a) Lidah
Pada permukaan dorsum lidah terdapat banyak sekali papila lidah yang
terdiri atas tiga jenis utama, yaitu:
1. Papila Filiformis
i) Anus
Epitelnya sudah menjadi epitel berlapis gepeng. Semakin ke bawah,
epitelnya akan brubah menjadi epidermis kulit, pada bagian setinggi M. Sphincter
1. MASTIKASI
2. DIGLUSI/ MENELAN
Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama karena faring pada
hampir setiap saat melakukan fungsi lain disamping menelan dan hanya dubah
dalam beberapa detik kedalam traktus digestivus untuk mendorong makanan.
Yang amat penting adalah bahwa respirasi tidak tergangu akibat menelan.
Menelan merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoodinasi mulai dari
pergerakan volunteer lidah dilanjutkan serangkaian reflex dalam faring dan
esophagus. Bagian aferen lengkung reflex ini merupakam serabut-serabt yang
terdapat dalam saraf V, IX, dan X. pusat menelan terlerak di medulla oblongata.
Dibawah koordinasi pusat ini, impuls-impuls berjalan keluar dalam rangkaian
waktu yang sempurna melalui saraf cranial V, X, dan XII menuju ke otot-oto
lidah, faring, laring, dan esophagus.
Pada umumnya menelan dapat dibagi menjadi :
1. Tahap volunter
DEFEKASI
Defekasi merupakan proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang
berupa feses. Defekasi ditimbulkan oleh adanya refleks defekasi. Satu dari refleks-
refleks ini adalah refleks intrinsic yang diperantarai oleh sistem saraf enteric
setempat didalam dinding rectum. Bila feses memasuki rectum, distensi dinding
rectum menimbulkan sinyal-sinyal saraf aferen yang menyebar melalui pleksus
mientrikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic di dalam colon descenden ,
sigmoid, dan rectum, mendorong feses ke arah anus. Sewaktu gelombang
peristaltic mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh sinyal-sinyal
penghambat dari pleksus mientrikus; jika sfingter ani eksternus juga dalam
keadaan sadar, dan berelaksasi secara volunteer pada waktu yang bersamaan,
terjadilah defekasi.
Refleks efekasi mientrik intrinsic yang berfungsi dengan sendirinya secara
normal bersifat relative lemah. Agar menjadi lebih efektif dalam menimbulkan
defekasi, refleks bisaanya harus diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain, suatu
refleks defekasi parasmpatis yang melebatkan segmen sacral medulla spinalis.
Bila ujung-ujung saraf dalam rectum dirangsang sinyal-sinyal pertama
dihantarkan pertama kedalam medulla spinalis dan kemudian secara refleks
kembali ke kolon descenden, sigmoid, rectum dan anus melalui serabut-serabut
saraf parasimpatis dalam nervus pelvikus.
Sinyal-sinyal defekasi yang masuk ke medulla spinalis menimbulkan efek-
efek lain, seperti mengambil nafas dalam, penutupan glottis, dan kontraksi otot-
otot dinding abdomen untuk mendorong feses dari kolon turun ke bawah dan pada
SALIVA
Fungsi dari saliva direfleksikan oleh masing-masing zat yang dikeluarkan.
Mukus berfungsi untuk melumasi makanan agar lebih mudah untuk menelannya
dan untuk menjaga kelembaban mulut untuk proses penghancuran dan mengaduk
makanan. Saliva juga berfungsi untuk membunuh kuman karena mengandung
antiseptic. Sekresi saliva dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Rangsangan rasa asam pada lidah
2. Rangsangan taktil pada lidah terutama objek yang halus
3. Rangsangan bau terutama makanan yang disukai
4. Fantasi makanan yang disukai.
LAMBUNG
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara
ritmik untuk mencapur makanan dengan enzim-enzim. Getah lambung
mengandung bermacam-macam zat seperti air, garam organik, unsur-unsur yang
tersusun atas zat lender, HCL dan enzim-enzim yaitu :
1. Pepsinogen diaktifkan oleh HCL menjadi pepsin
2. Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton
3. Prorenin diaktifkan oleh HCL menjadi rennin.
SEKRESI PANKREAS
Pankreas adalah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di
bawah lambung, di atas lengkung pertama duodenum. Pankreas merupakan
kelenjar campuran yang mengandung jaringan eksokrin dan jaringan dendokrin.
Bagian eksokrin yang preominan teridiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik
seperti anggur yang membentuk kantung-kantung, asinus, yang berhubungan
dengan duktus yang akhirya bermuara ke duodenum. Bagian endokrin yang lebih
kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi, pulau-pulau
langerhans (islet of langherhans), yang tersebar di seluruh pankreas.
Hormone terpenting yang disekresikan oleh sel-sel pulau Lnagerhans
adalah insulin dan glucagon. Pankreas eksokrin dan endokrin tidak memiliki
kesamaan kecuali berada di lokasi yang sama. (Sherwood: 2001)
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua
komponen sekresi enzimatik poten dan sekresi alkali encer (cair) yang kaya
akan natrium bikarbonat (NaHCO3). Enzim-enzim pankreas secara aktif
disekresikan secara akif oleh sel asinus. Komponen NaHCO3 encer disekresikan
secara aktif oleh sel ductus yang melapisi bagian awal duktus pankreatikus, dan
kemudian mengalami modifikasi sewaktu melewati duktus. (Sherwood: 2001)
Enzim pankreas disintesis oleh reticulum endoplasma dan Kompleks Golgi
sel Asinus, dan kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan
melalui proses eksositosis bila diperlukan. Sel-sel asinus mengeluarkan tigas jenis
enzim pankreas yang mampu mencerna ketiga kategori makanan. Enzim-enzim
pankreas tersebut penting karena mereka mampu mencerna hamper semua
makanan secara sempurna tanpa bantuan sekresei pencernaan lain. Ketiga jenis
enzim pankreas tersebut adalah
1. Enzim-enzim proteolitik, berperan dalam pencernaan protein.
BILIRUBIN
Bilirubin, konstituen utama empedu, sama sekali tidak berperan dalam
pencernaan, tetapi merupakan salah satu dari produk sisa yang diekskresikan
dalam empedu. Bilirubun adalah pigmen empedu utama yang berasal dari
penguraian sel darah merah yang usang. Bilirubin merupakan produk akhir yang
dihasilkan oleh oenguraian bagian hem (mengandung besi) dari hemoglobin yang
terkandung di dalam sel-sel darah merah tersebut. Bilirubin ini diekskresikan dari
darah oleh hepatosit dan secaraaktif dieksresikan ke dalam empedu.
Di dalam saluran pencernaan, bilirubun mengalami modifikasi oleh enzim-
enzim bakteri yang kemudian menyebabkan tinja berwarna coklat khas. Jika tidak
terjadi sekskresi bilirubin, feses akan berwarna putih keabu-abuan. Dalam
keadaan normal, sejumlah kecil bilirubin direabsorbsi kebali ke dalam darah yang
kemudian dikeluarkan melalui urine. Bilirubin ini memberi warna kuning pada
cairan kemih.
Sekresi empedu dapat ditingkat melalui mekanisme kimiawi, hormonal,
dan saraf.
Mekanisme kimiawi (garam empedu). Setiap bahan yang meningkatkan
sekresi empedu oleh hati disebut koleretik. Koleretik paling kuat adalah
garam empedu itu sendiri. Diantara waktu makan, empedu disimpan dalam
kandung empedu , tetapi selama makan empedu dikosongkan dari kandung
empedu untuk dialirkan ke duodenum sewaktu kandung empedu
berkontraksi. Setelah berpartisipasi dalam pencernaan dan penyerapan
lemak, garam-garam empedu direabsorpsi dan dikembalikan oleh sirkulasi
entherohepatik ke hati, tempat mereka berfungsi sebagai koleretik kuat
untuk merangsang sekresi empedu lebih lanjut. Dengan demikian, selama
makan, sewaktu garam empedu dibutuhkan dan sedang dipakai, sekresi
empedu oleh hati dipacu.
Tubuh selalu memberi kita signal agar seluruh aktivitas kita sesuai dengan yang
tubuh inginkan, contoh:
1. Rasa Lapar
Rasa lapar merupakan signal positif tubuh yang memberi informasi kepada
kita bahwa mesin pengelohan makanan kita sudah kosong dna siap diisi lagi.
Sebaiknya makan itu tidak dengan acuan jam, tetapi dengan acuan rasa lapar.
Sangat banyak kebiasaan orang makan sebelum lapar, makan dengan patokan
jam, dan sangat banyak pula orang menunda-nunda waktu makan kekita signal
sudah muncul, yang berefek pada meningkatnya asam lambung dan
mengganggu keseimbangan sistem pencernaan kita. Akhirnya muncul
penyakit seperti gastritis atau gastric ulce (radang atau luka tukak lambung).
2. Rasa Haus
Rasa haus merupakan signal positif tubuh. Tubuh meminta kita agar
menambah cadangan air dalam tubuh kita. Mayoritas kita tidak tahu kapan
sebaiknya kita minum. Berapa banyak tubuh membutuhkan air dalam satu
hari?
3. Rasa Ngantuk
Ini juga merupakan signal positif tubuh. Tubuh memohon agar kita
segera menidurkannya atau mengistirahatkannya. Jangan pernah
menjaga tubuh agar tetap segar dengan berbagai tonik dan obat-obatan.
4. Rasa Lelah
Sensasi inipun merupakan signal positif tubuh. Tubuh berharap kita
mengistirahatkannya.
Sleep Therapy
Allah menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk istirahat/tidur.
Kerap kali banyak diantara kita melawan ketentuan Alloh, seperti lembur dan
tidur di siang hari. Banyak menganggap yang penting jumlah tidurnya tidak
kurang dari 8 jam/hari. Padahal kualitas tidur jauh lebih baik daripada jumlah jam
tidur. Inilah yang memicu penyakit mudah muncul.
Tips untuk mengoptimalkan kualitas tidur kita:
1. Lakukan olahraga minimal 2 hari 1 kali sampai target berkeringat. Bila
sering sulit tidur lakukan itu di sore hari agar relaksasi otot mudah
terbentuk di malam harinya untuk memudahkan rasa kantuk.
2. Hindari minum banyak menjelang tidur, tapi minumlah 2 atau 4 jam
sebelum tidur, agar ketika tidur tidak terganggu oleh rasa ingin buang air
kecil atau sering buang air kecil di malam hari.
3. Hindari makanan padat pada malam hari, sebaiknya 4 jam sebelum tidur
sudah berhenti makan. Kalau masih lapar, cukup dengan buah-buahan
saja. Karena ketika tubuh beristirahat, dia melakukan perbaikan jaringan
yang rusak. Makanya terasa pegal-pegal malam hari jika kita makan
sebelum tidur.
4. Selalu berdoa.
Sehat berawal dari dapur rumah kita yang kebanyakkannya kita tidak
mengetahuinya. Banyak dari kita menghabiskan biaya besar untuk mempercantik
Usus Kecil
Sebelum makanan masuk ke usus kecil, terlebih dahulu diaduk dengan zat
pencerna lambung hingga merata sampai menjadi bubu encer. Setibanya di usus
kecil bubur encer ini akan menjalani beberapa proses yang lebih rumit. Di sini
bubur makanan ini akan dikocok dan dicampur aduk dengan berbagai aneka
ragam zat pencerna. Gerakan mengocok ini dilakukan oleh otot lapisan luar
sebanyak 10-15 kali per menit. Sedang otot lapisan dalam akan mendorong isi
usus kecil ke arah usus besar sebanyak 8-12 kali per menit dengan cara seperti
memijat isi tuba pasta gigi keluar.
3. Sistem Respirasi
Alat-alat respirasi
1. Bagian Konduksi
Meliputi rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan
bronkiolus terminalis.
2. Bagian Respirasi
Meliputi bronkiolus respiratris, duktus alveolus, dan alveoli.
A. Bagian Konduksi
B. Bagian Respirasi
1. Bronkus Respiratoris
Setiap bronkiolus terminalis, bercabang 2 atau lebih bronkiolus
respiratoris. Bagian ini merupakan daerah peralihan bagian konduksi dan
Paru-paru terdiri oleh dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-
paru kiri terdapat dua gelambir dan paru-paru kanan terdapat tiga gelambir.
Didalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus diparu-paru
bercabang-cabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh halus. Pembuluh-
pembuluh halus ini berakhir pada gelembug-gelembung halus yang disebut
alveolus (alveoli=jamak).
Mekanisme Pernafasan
Inspirasi
Ekspirasi
Ekspirasi pada pernapasan dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses
pasif. Pada ekspirasi dalam, otot interkostal internal menarik kerangka iga ke
bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan
diafragma. Diafragma melengkung ke arah toraks. Rongga dada pun mengecil,
akibatnya udara dalam paru-paru terdorong keluar.
Udara Alveolus tidak sama dengan udara atmosfer. Hal ini disebabkan oleh :
1. Udara alveolus hanya sebagian diganti oleh udara atmosfer tiap kali
bernapas.
2. Oksigen secara terus menerus diabsorbsi oleh alveolus kedalam darah paru
paru
3. CO2 berdifusi terus menerus ke dalam alveoli.
4. Pelembaban udara di sepanjang saluran pernapasan.
Oksigen diarbsorbsi dari alveoli ke dalam darah paru secara terus menerus.
Oksigen baru juga secara terus-menerus dihirup masuk ke dalam alveoli dari
atmosfer. Jadi konsentrasi oksigen dalam alveolus dipengaruhi oleh :
Proses difusi gas pada alveolus bergantung pada prinsip fisika yaitu tentang
tekanan parsial (hukum henry).
Secara umum proses difusi oksigen dan karbon dioksida tidak lepas dari prinsip
tekanan parsial ini. Pada saat udara masuk kedalam alveolus, tekanan oksigen
dalam alveolus meningkat, sedangkan tekanan parsial oksigen dalam kapiler darah
lebih rendah (karena oksigen sudah digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh).
Maka Oksigen akan berdifusi masuk ke dalam alveolus. Pada karbon dioksida
juga sama, namun kebalikannya. Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah
lebih tinggi dari pada di alveolus, sehingga karbon dioksida berdifusi masuk ke
dalam alveolus.
1. Ketebalan membran
Contohnya adanya cairan edema dalam mebran interstitial dan dalam
alveoli dan penyakit paru yang menyebabkan fibrosis paru.
98% darah paru teroksigenasi sampai pada tekana parsial oksigen 104 mmHg
keseluruh tubuh. Sedangkan yang 2% menuju ke paru-paru lewat sirkulasi
bronchial yang secara khusus member nutrisi pada sel-sel paru dengan tekanan 40
mmHg (saluran pintas).
Ikatan Oksigen-Hb
Dalam darah, O2 bergabung secara longgar dengan heme Hb. Bika tekanan parsial
O2 tinggi (dalam kapiler paru), maka O2 akan berikata dengan Hb. Namun, jika
tekaana parsial O2 rendah, maka akan terjadi dissosiasi O2Hb. Fungsi Hb adalah
sebagai buffer tekanan parsial Oksigen dalam darah.
1. Pengaruh saraf
Pusat respirasi terdapat pada medullary rhytmicity area, pneumotaxic area,
dan apneustic area. Medullary rhytmicity area (area inspirasi dan
ekspirasi) memiliki kemampuan untuk menentukan irama dasar respirasi.
Mekanisme Terengah-engah
Menghirup dan mengeluarkan napas dengan cepat, sehingga sejumlah udara baru
berasal dari luar mengadakan kontak dengan bagian atas saluran pernapasan,
proses ini akan mendinginkan darah di dalam saluran mukosa pernapasan sebagai
akibat evaporasi dari permukaan mukosa, terutama evaporasi saliva dari lidah.
Namun, keadaan terengah-engah tidak meningkatkan ventilasi alveolar lebih dari
yang dibutuhkan untuk mengendalikan gas-gas di dalam darah dalam jumlah yang
sesuai, karena setiap pernapasan sangat dangkal. Oleh karena itu, sebagian besar
udara yang masuk ke alveoli adalah udara ruang rugi yang terutama berasal dari
trakea dan bukan dari atmosfer.
Kapasitas Paru-Paru(Sloane)
a. Volume tidal (VT) adalah normal udara yang masuk dan keluar paru - paru
selama ventilasi normal biasa. VT pada dewasa muda sehat 500 ml untuk laki-
laki dan 380 ml untuk perempuan
b. Volume Cadangan Inspirasi ( VCI ) adalah volume udara ekstra yang masuk
ke paru - paru dengan inspirasi maksimum di atas inspirasi tidal. CDI berkisar
3100ml pada laki - laki dan 1900 ml pada perempuan.
c. Volume Cdangan Ekspirasi (VCE) adalah volume udara ekstra yang dapat
kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal. VCE biasanya berkisar 1200
ml pada laki - laki dan 800 ml pada perempuan.
d. Volume Residual (VR) adalah volume udara sisa dalam paru - paru estela
melakukan ekspirasi kuat. Volume residual penting untuk kelangsungan aerasi
Kapasitas Paru-Paru(Ganong)
Pria (L) Wanita (L)
Usia 12 bulan 30
Dewasa 10-20
Orang Muslim melihat makanan dan minuman itu sebagai sarana, dan
bukan tujuan. Ia makan dan minum untuk menjaga kesehatan badannya karena
dengan badan yang sehat, ia bisa beribadah kepada Allah Taala dengan
maksimal. Itulah ibadah yang menyebabkannya memperoleh kemuliaan, dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ia tidak makan minum karena makanan Dan
minuman, serta syahwat keduanya saja. Oleh karena itu, jika ia tidak lapar ia tidak
makan, dan jika ia tidak kehausan maka ia tidak minum.
Rasulullah saw. bersabda, Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali
kami lapar, dan jika kami makan maka kami tidak sampai kekenyangan.
Etika Sebelum Makan
Etika sebelum makan adalah sebagai berikut :
Makanan dan minumannya halal, bersih dari kotoran-kotoran haram, dan
syubhat, karena Allah Taala berfirman,Hai orang-orang yang beriman,
makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian. (Al-
Baqarah:172). Yang dimaksud rizki yang baik ialah halal yang tidak ada kotoran
di dalamnya.
Ia meniatkan makanan dan minumannya untuk menguatkan ibadahnya
kepada Allah Taala, agar ia diberi pahala karena apa yang ia makan, dan ia
minum. Sesuatu yang mubah jika diniatkan dengan baik, maka berubah statusnya
menjadi ketaatan dan seorang Muslim diberi pahala karenanya.
Ia mencuci kedua tangannya sebelum makan jika keduanya kotor, atau ia
tidak dapat memastikan kebersihan keduanya.
Ia meletakkan makanannya menyatu di atas tanah, dan tidak di atas meja
makan, karena cara tersebut lebih dekat kepada sikap tawadlu, dan karena ucapan
Anas bin Malik ra, Rasulullah saw. pernah makan di atas meja makan atau di
piring.(Diriwayatkan Al-Bukhari).
Ia duduk dengan tawadlu dengan duduk berlutut, atau duduk di atas kedua
tumitnya, atau menegakkan kaki kanannya dan ia duduk di atas kaki kirinya,
seperti duduknya Rasulullah saw., karena Rasulullah saw. bersabda,"Aku tidak
Daftar Pustaka
Gray. H. ( 1997 ). Grays Anatomy, 32th ed., Longmans, Green & Co Ltd.
Guyton, Arthur C, dkk. Fisiologi Membran, saraf, dan otot. Dalam Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC, 2006.
http://welywahyura.wordpress.com/2010/11/01/sistem-digestivus/ diakses tanggal
26 Maret 2012
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/02/21/setiap-orang-berprofesi-
dokter-tetapi-kita-lupa/ diakses tanggal 26 Maret 2012
http://ustadchandra.wordpress.com/2010/01/07/etika-makan-dan-minum/ diakses
tanggal 28 Maret 2012
Leeson lesson paparo. Jaringan otot. Dalam Buku Ajar Histologi. Jakarta : EGC,
1996.
Putz, R, dkk. Ekstremitas bawah. Dalam Atlas Anatomi Sobota edisi 22 jilid 2.
Jakarta : EGC, 2006.