Anda di halaman 1dari 1

1.

Tata laksana Awal Ikterus Neonatorum7 (WHO)

Mulai terapi sinar bila ikterus diklasifikasikan sebagai ikterus berat pada tabel 1.
Tentukan apakah bayi memiliki faktor risiko berikut: berat lahir < 2,5 kg, lahir sebelum usia
kehamilan 37 minggu, hemolisis atau sepsis
Ambil contoh darah dan periksa kadar bilirubin serum dan hemoglobin, tentukan golongan darah
bayi dan lakukan tes Coombs:
o Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai dibutuhkannya terapi sinar, hentikan terapi sinar.
o Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas nilai dibutuhkannya terapi sinar, lakukan terapi
sinar
Bila faktor Rhesus dan golongan darah ABO bukan merupakan penyebab hemolisis atau bila ada
riwayat defisiensi G6PD di keluarga, lakukan uji saring G6PD bila memungkinkan.
Tentukan diagnosis banding

(Managing newborn problems:a guide for doctors, nurses, and midwives. Departement of Reproductive
Health and Research, World Health Organization, Geneva 2003.)

5. Ikterus pada bayi mendapat ASI (Breast milk jaundice)

Pada sebagian bayi yang mendapat ASI eksklusif, dapat terjadi ikterus yang yang berkepanjangan. Hal
ini dapat terjadi karena adanya faktor tertentu dalam ASI yang diduga meningkatkan absorbsi bilirubin
di usus halus. Bila tidak ditemukan faktor risiko lain, ibu tidak perlu khawatir, ASI tidak perlu dihentikan
dan frekuensi ditambah. Apabila keadaan umum bayi baik, aktif, minum kuat, tidak ada tata laksana
khusus meskipun ada peningkatan kadar bilirubin.

(Staf pengajar FKUI. 2005. Ilmu Kesehatan Anak (Edisi ketiga). Jakarta : FKUI)

Anda mungkin juga menyukai