Anda di halaman 1dari 2

Adab berdoa menurut al Quran dan sunnah 3.

Bersangka baik terhadap Allah Subhanahu wa


Taala. Diriwayatkan dalam sebuah hadis qudsi dari
Para Ulama menjelaskan tentang adab dan etika Anas Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah
dalam berdoa agar dikabulkan, sebagaimana Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
tuntutan dalam al-Qurn dan Hadis.

:


Al-Baghawi rahimahullah berkata: Ada etika dan
syarat-syarat dalam berdoa yang merupakan sebab
Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Aku
dikabulkannya doa. Barangsiapa memenuhinya,
(akan) sebagaimana hamba-Ku menyangka tentang-
maka dia akan mendapatkan apa yang diminta dan
barangsiapa mengabaikannya, dialah orang yang Ku, dan Aku akan bersamanya jika ia berdoa
melampaui batas dalam berdoa; sehingga doanya kepada-Ku[6]
tidak berhak dikabulkan.[1]
al-Qurthbi rahimahullah berkata: maknanya
adalah hamba itu menyangka dikabulkannya doa,
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata Kedua ayat
diterimanya taubat, diberikan ampun melalui
berikut mencakup adab-adab berdoa dengan kedua
istighfr, serta menyangka dibalas dengan pahala
jenisnya (doa ibadah dan doa permohonan);
atas ibadah yang dilakukan sesuai syarat-syaratnya
sebagai keyakinan akan kebenaran janji Allah
Iaitu firman Allah Subhanahu wa Taala : Subhanahu wa Taala. [7]

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri 4. Menjauhi sikap tergesa-gesa mengharapkan
dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak terkabulnya doa; karena ketergesa-gesaan itu akan
menyukai orang-orang yang melampaui batas. berakhir dengan sikap putus asa sehingga ia tidak
Janganlah kamu membuat kerosakan di muka bumi, lagi berdoa. Nadzubillh.
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah
kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahawa
Rasulullah bersabda Akan dikabulkan (doa)
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
seseorang di antara kalian selama dia tidak tergesa-
berbuat baik. [al-Araf/7:55-56] [2]
gesa, iaitu dia berkata aku telah berdoa namun
belum dikabulkan bagiku .[8]
Dan Ibnu Katsr rahimahullah membawakan
sejumlah hadits-hadits yang berkaitan dengan adab-
adab tersebut iaitu: [3] Dalam lafaz lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:

1. Mengangkat kedua tangan sebagaimana hadits


Sentiasa akan dikabulkan (doa) seorang hamba
yang diriwayatkan dari Salmn al-Frisi
selama tidak meminta sesuatu yang membawa dosa
Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
atau memutuskan tali kekeluargaan, selama dia tidak
alaihi wa sallam bersabda:
tergesa-gesa. Ditanyakan kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam : Wahai Rasulullah ,
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Taala Maha apa yang dimaksud tergesa-gesa? Rasulullah
pemalu lagi Maha pemurah terhadap seorang hamba Shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Dia
yang mengangkat kedua tangannya (berdoa), berkata aku telah berdoa, aku telah berdoa namun
kemudian kedua tangannya kembali dengan kosong aku tidak pernah mendapatkan doaku dikabulkan,
dan kehampaan (tidak dikabulkan). [4] kemudian ia berputus asa dan meninggalkan
berdoa.[9]
2. Memulakan doa dengan pujian terhadap Allah
Subhanahu wa Taala, kemudian Salawat dan Salam 5. Membersihkan jiwa raga dari berbagai kotoran
kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, dosa. Hati yang kotor dengan berbagai maksiat atau
selanjutnya bertawasul kepada Allah Subhanahu wa jiwa yang tidak bersih dari perkara haram akan
Taala dengan tawasul yang disyariatkan, seperti menghalang terkabulnya doa.
dengan bertauhid kepada Allah Subhanahu wa
Taala dengan asma dan sifat Allah Subhanahu wa
Taala, dengan amal shalih dan selainnya.[5] Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata
: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Taala baik
dan tidak menerima melainkan yang baik.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Taala sesuatu apapun. Dia Subhanahu wa Taala Maha
memerintahkan kaum Mukminin dengan apa yang mendengar doa. Dalam hal ini terdapat anjuran
telah diperintahkannya kepada para rasul. Allah (memperbanyak) berdoa kerana tidak satu pun yang
Subhanahu wa Taala berfirman: Wahai para rasul luput dari-Nya Subhanahu wa Taala .[14]
makanlah kalian dari yang baik dan beramal
solehlah, sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa
Terutama pada saat kita tengah mendekatkan diri
yang kalian kerjakan.
kepada Allah Subhanahu wa Taala melalui ibadah
puasa di bulan Ramadhan. Hendaknya kita
Allah Subhanahu wa Taala juga berfirman: Wahai mengambil kesempatan yang istimewa ini dengan
orang-orang yang beriman makanlah rizki yang baik memperbanyak doa bagi kebaikan kita di dunia dan
dari apa yang diberikan kepada kalian. akhirat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
menyebutkan seorang musafir yang berjalan jauh Ada tiga orang yang tidak ditolak doanya; seorang
sehingga tidak terurus rambutnya, lusuh dan yang berpuasa sehingga berbuka, seorang pemimpin
berdebu tubuhnya, dia mengangkat kedua tangannya yang adil dan seorang yang dizalimi.[15]
ke arah langit seraya berdoa menyeru: Wahai
tuhanku, wahai tuhanku , namun makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan Marilah kita semua memperbanyak doa sebab Allah
Subhanahu wa Taala murka terhadap yang orang
diberi dari yang haram, bagaimana mungkin akan
yang tidak berdoa kepada-Nya sebagaimana firman-
dikabulkan doanya?.[10]
Nya:

6. Yakin bahwa Allah Subhanahu wa Taala Maha


Dan tuhanmu berkata: Berdoalah kepadaku,
mengabulkan doa selama tidak ada sesuatu pun yang
menghalangnya. Dari Abdullah bin Amr sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu diri dari berdoa kepadaku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina.[16]
alaihi wa sallam bersabda:

Demikian pula dijelaskan dalam sebuah hadis dari


Berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Taala dan
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahawa
kalian yakin (akan) dikabulkan, sesungguhnya Allah
tidak mengabulkan doa (seorang hamba) yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
hatinya alpa serta lalai .[11] yang artinya: Barangsiapa


yang tidak berdoa kepada Allah Subhanahu wa
Taala maka Allah Subhanahu wa Taala marah
Dalam hadis lain dari Abu Said Al-Khudri terhadapnya.[17]
Radhiyallahu anhu bahawa Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: [12]
Ibnu al-Mubrak Radhiyallahu anhu berkata :

Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah


Subhanahu wa Taala dengan sebuah doa yang tidak Ar-Rahmn (Allah Subhanahu wa Taala) jika Dia
ada dosa atau pemutusan ikatan kekeluargaan di diminta akan memberi, dan Ar-Rahm (Allah
Subhanahu wa Taala) jika Dia tidak diminta akan
dalamnya, melainkan Allah Subhanahu wa Taala
marah.[18]
akan memberinya satu di antara tiga perkara; 1)
boleh jadi Allah Subhanahu wa Taala segera
mengabulkan doa tersebut, 2) atau menyimpan Ya Allah Subhanahu wa Taala, aku berlindung
sebagai tabungan baginya di akhirat, 3) atau kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat,
menyelamatkannya dari kejahatan yang setara dari hati yang tidak khusyu, dari jiwa yan tidak
dengan doa yang dipanjatkannya. Para sahabat puas, serta dari doa yang tidak dikabulkan
berkata : Jika demikian, kami akan memperbanyak
(doa). Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
menjawab: Allah Subhanahu wa Taala lebih
banyak.[13]

Ibnu Katsr rahimahullah berkata : Yang dimaksud


adalah bahwa Allah Subhanahu wa Taala tidak
akan menyia-nyiakan doa seseorang, dan Allah
Subhanahu wa Taala tidak disibukkan dengan

Anda mungkin juga menyukai