Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TYPHOID

DENGAN GANGGUAN KEKURANGAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT PADA Ny. S DI RUANG YUDISTIRA

RSU KOTA SEMARANG

Disusun Oleh

Firma Lusiana

P.17420110011

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

2011
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM THIPOID DENGAN GANGGUAN

KEKURANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

PADA Ny. S DI RUANG YUDISTIRA RSU KOTA SEMARANG

PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : 30 April 2011 Praktikan : Firma lusiana

Jam : 11.20 WIB NIM : P.17420110011

Ruang : Yudistira

No. Reg : 100222

A. Pengkajian

Identitas

Nama : Ny. S

Umur : 23 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Sendang Gua

Pendidikan : SMP

Agama : Islam

MRS : 30 April 2011

Diagnosa : Demam Thypoid


Penanggung Jawab

Nama : Ny. S

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Sendang Gua

Hubungan dengan Anak : Ibu

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan utama
Pasien mengatakan keluhan utama masuk rumah sakit yaitu
merasa mual, muntah.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien mengatakan sebelum timbul keluhan, pasien sering telat

makan dan minumnya kurang. Pasien mengatakan terjadinya gejala secara

mendadak.

Sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami,

mual,pusing, makan hanya habis 1/3 porsi, BAB 2x/hari, BAK 3x/hari,

sebelumnya keluarga membawa pasien ke Puskesmas, setelah tak ada

perubahan, pasien dirujuk ke RSU KOTA Semarang.


3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit dan pasien tidak

memilki alergi terhadap sesuatu,serta dari pihak keluarga tidak

mempunyai mempunyai penyakit keturunan.Dulu pasien sudah pernah

mengalami keluhan seperti sekarang, namun dulu hanya dibawa ke

puskesmas dapat sembuh.

Sebelum masuk rumah sakit, pasien sering telat makan, 1 minggu

sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami mual, muntah dan pusing.

Pasien membawannya ke Puskesmas dan belum ada perkembangan, pasien

terus dirujuk ke RSU KOTA Semarang.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan, keluarganya mengalami sakit tidak pernah

sampai dibawa ke rumah sakit. Keluarga tidak memiliki penyakit

keturunan dan kelurga juga tidak ada yang alergi terhadap sesuatu .

Pola Kesehatan (Gordon)

1. Pola Manajemen Kesehatan

Pasien tidak begitu menghiraukan keadaannya dan hanya menjaga

kesehatan sehari-hari seperti biasa.

pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit selalu di

bawa ke pelayanan kesehatan misal dokter, Puskesmas. Pasien tidak sering

minum vitamin dan obat2 daya tahan tubuh. Keadaan tempat tinggal

pasien cukup baik.


2. Pola Kebutuhan Nutrisi

Adanya keluhan muntah dalam jumlah yang sedang dan pasien

dapat mengunyah makanan dengan baik serta tidak sakit saat menelannya.

Pasien mengatakan tidak ada pantangan atau makanan yang

mengakibatkan alergi dan pasien tidak mengkonsumsi suplemen atau obat

penambah nafsu makan.

Sebelum masuk rumah sakit klien makan tiga kali sehari, setelah

masuk rumah sakit klien makan habis 1/3 porsi sehari 3x. Pola minum

klien sebelum masuk rumah sakit 1 gelas 1 hari, setelah masuk rumah

sakit klien minum 3 gelas air.

3. Pola Eliminasi

Sebelum masuk rumah sakit, klien BAB 2 hari sekali, BAK 3x

sehari, setelah masuk rumah sakit BAB 1 hari sekali, BAK 5x sehari.

Pasien mengatakan BAB yang dialaminya seperti diare dan

kebiasaan BAB nya juga sering berubah. Sedangkan kebiasaan BAK,

pasien mengatakan jumlah yang dikeluarkan dalam jumlah sedikit.

4. Pola Aktifitas dan Latihan

Sebelum masuk rumah sakit klien biasa melakukan kegiatan2

sehari-hari di rumah seperti makan dan minum dll secara mandiri,

semenjak sakit dan di rawat di rumah sakit aktifitas klien dibantu oleh

ibunya seperti makan, minum dan perawatan diri. Olahraga yang sering

diakukan pasien adalah jalan santai di sekitar rumah.


5. Pola Istirahat dan Tidur

sebelum dirawat di rumah sakit klien tidur sekitar 7 jam

malam/hari, pasien mudah tidur, tetapi tidak merasa puas setelah bangun.

6. Pola Perseptual

Klien merasa dirinya sakit dan ketika dirawat di rumah sakit,

pasien tenang, karena nanti di Rumah sakit pasti akan ada perawatan yang

terbaik bagi kesehatannya.

Pasien mengatakan perasaannya saat ini sedih karena tidak bisa

melakukan kegiatannya di rumah.

Pasien mengatakan tidak percaya saat Puskesmas merujuk untuk ke

rumah sakit, sebelumnya pasien merasa hanya mengalami demam biasa.

Pasien tidak sekolah dan tidak bekerja, pasien hanya menjaga

kebersihan rumah dan juga kegiatan rumah tangga yang lainnya. Pasien

dapat melakukannya semua itu denga cukup baik.

Pasien berharap bisa melaksankan tugasnya sehari-hari dengan

baik dan suatu saat nanti bisa bekerja sehingga dapat membantu kebutuhan

rumah tangga dan meringankan beban kedua rumah tangga.

Pasien mengatakan kalau dirinya dinilai orang lain baik seperti

orang lan disekitarnya.

7. Pola Kognitif

Pendengaran dan penglihatan pasien tidak mengalami gangguan.


8. Pola Hubungan dan peran

Pasien dalam berkomunikasi dengan masyarakat disekitarnya

dapat dilakukannya secara relevan dan mampu untuk dimengerti oramg

lain. Pada saat mendapatkan masalah, pasien meminta bantuan kepada

keluarga

9. Pola Seksual dan Reproduksi

Klien belum menikah

10. Pola Menangani Masalah

Pasien secara tegas dalam mengambil suatu keputusan dan tetapi

pasien dalam mengatasi masalahnya dengan mencari pertolongan keluarga

atau kadang2 secara emosi.

11. Pola Kepercayaan dan Nilai

Klien beragama Islam, sebelum dirawat di rumah sakit klien dapat

melaksanakan ibadahnya dengan baik,tetapi setelah dirawat di rumah sakit

klien belum menjalankan ibadahnya dengan baik.

Pemeriksaan Fisik

1. TTV nadi : 80x/menit BB : 51 kg 47 kg

suhu : 36,5C TB : 158 cm

RR : 24 x/menit

Tekanan darah :110/70 mmhg

2. Kesadaran umum :Demam dan lemah, serta wajahnya pucat.


3. Kepala : bentuk simetris, kontrol kepala baik, tidak ada pembesaran

lingkar kepala misal hidrosefalus dan lingkar yang kecil

misal mikrosefali, fontanel rata, halus dan berdenyut.

4. Leher : tidak ada pembengkakan leher, kel. Tyroid tidak teraba

5. Telinga : simetris, sistem pendengaran baik, aurikel dan tulang

mastoid tidak nyeri.

6. Mata : tidak adalesi dan sklera putih, konjungtiva bersih,

transparan.

7. Hidung : simetris, tidak ada kotoran dan cuping hidung.

8. Mulut : gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada pembesaran tonsil,

bibir tidak sianosis, simetris, dan kering.

9. Ekstermitas : tidak ada udem

Data Psychologis

Status Emosi

Klien mudah saat diajak bicara, tenang kondisinya, serta dalam

berkomunikasi dengan sopan dan tidak mudah marah.

Gaya Komunikasi

Komunikasi dengan verbal (gerakan bibir, tangan dan anggota tubuh)

Interaksi Sosial

Interaksi dengan kedua orang tua saat di rumah sakit baik, serta mampu

menjalin keakraban dengan semua yang di sekitarnya.

Orientasi waktu dan tempat serta orang lain dengan baik.


Pemeriksaan Diagnostik:

- Laboratorium 30 April 2011 :

Laboratorium darah

Leukosit : 9,26 ribu/mmk

Hb :13,2 gram%

Hematokrit :38,9 %

Trombosit :289..000 ribu/mmk

- Laboratorium darah kimia

o GDS : 95mg/dl

o Ureum/Kreatinin :16,2/0,54mg/dl

o Asam urat : 2,11

o Cholesterol total : 166

o SGOT : 64,5

o SGPT :132,7

- Program Terapi

Infus RA 20 tpm

Infus cetotaxim 2x1 gr (IV)

Infus renatac 2x1 amp (IV)

Sanmol 3x500 mg

Proza 1x1 tab


Levotloxacin 1x500mg

C. Analisa Data

No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi M


1 30-04-11 DS : - klien,mengatakan Muntah Kekurangan cairan

13.00 bahwa,klien badan dan elektrolit

lemah berhubungan

DO : TD :110/70mmhg dengan muntah

S: 37 C

N: 80x/mnit

RR :24x/mni

D. Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan muntah


E. Intervensi

No Rencana Intervensi
Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan
Tujuan Tindakan Keperawatan
Dx
30-04-11 1 Kekurangan cairan Setelah dilakukan Mandiri:

13.00 berhubungan dengan tindakan keperawatan a. Monitor KU dan TTV

muntah. 1 x 24 jam, klien b. Memberikan kompres

memilki keseimbangan c. Menganjurkan banyak

elektrolit dan asam minum

basa. d. Mencatat input dan output

Kriteria hasil: e. Timbang berat badan

a.KU dan TTV kembali sesuai identifikasi.

normal. Kolaborasi:

b.Panas klien dapat a.Bantu,identifikasi

turun. peny.dasar

c.Mengembalikan b.Pantau,pemeriksaan

banyak cairan yang Lab.sesuai identifikasi.

hilang.

d.mengetahui

perkembangan klien.

F. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl No DP TINDAKAN Respon Pasien TTD
30-04-11 1 Maandiri - Pasien mau mengikuti

12.15 a. Monitor KU dan TTV kegiatan ini

b. Memberikan kompres - pasien mau istirahat

c. Menganjurkan banyak minum - Pasien mau makan dengan

d. Mencatat input dan output adanya lingkungan yang

e. Menganjurkan minum air nyaman

hangat. - Pasien mau mendengarkan

Kolaboasi: dan memahami penjelasan

a.Bantu identifikasi peny.dasar dari perawat

b.Pantau,pemeriksaan Lab.sesuai

identifikasi.

01-05-11 1 a.Monitor Ku dan TTV - Klien kooperatif

09.00 b.Terapi : - Inf.RA 20 tpm - Klien mau mengikuti aturan

-Inf.Cefotaxim 2x1 gr itu

-Inf.Renatac 2x1 amp - Klien mengatakan sangat

-Inf Ekstra narvos 1 amp senang

-Sanmol 3x500 mg - Klien mau istirahat.

-Proza 1x1 tab - Klien mau mendengarkan

c.Mencatat input dan output penjelasan perawat dengan

d.Menciptakan Ling. yang nyaman baik.


02-05-11 1 a.Monitor Ku dan TTV - Klien kooperatif

09.00 b.Terapi:-Inf.Levotloxacin1x500mg - Klien mau mengikuti aturan

- Inf.RA 20 tpm itu

-Inf.Cefotaxim 2x1 gr - Klien mengatakan sangat

-Inf.Renatac 2x1 amp senang

-Inf Ekstra narvos 1 amp - Klien mau istirahat.

-Sanmol 3x500 mg - Klien mau mendengarkan

-Proza 1x1 tab penjelasan perawat dengan

c.Mencatat input dan output baik.

d.Menciptakan Ling. yang nyaman


I. CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI

No
Tgl EVALUASI TTD
DP
30-0411 1 S : klien mengatakan badannya lemah dan mual

11.50 O : Klien makan habis porsi,tetapi muntah

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

01-05-11 1 S : Klien mengatakan sedikit lemah


09.00
O : Klien kadang-kadang masih mual jika makan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

02-05-11 1 S : Klien mengatakan sudah tidak lemah


13.00
O : Klien tidak mual jika makan

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai