Anda di halaman 1dari 7

Untuk yg diwarna merah bisa dikoreksi

1. Hari2

H +7 B -3 T +1
27 januari 2013 3 oktober 2013
14 febuari 2012 21 desember 2012
22 desember 2010 29 november 2011

2. Uterus sesuai kehamilan

Pertumbuhan uterus dimulai setelah implantasi dengan proses hiperplasia dan


hipertrofi sel. Hal ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
Penyebab pembesaran uterusantara lain:

1. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah;


2. Hiperplasia dan hipertrofi, dan
3. Perkembangan desidua
Uterus bertambah berat sekitar 70 1100 gram selama kehamilan. Ukuran uterus
mencapai umur kehamilan aterm adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas > 4000
cc. Perubahan bentuk dan posisiuterus antara lain: bulan pertama uterus berbentuk
seperti alpukat, 4 bulan berbentuk bulat, akhir kehamilan berbentuk bujur
telur. Rahim yang tidak hamil/ rahim normal sebesar telur ayam, pada umur 2
bulan kehamilan sebesar telur bebek dan umur 3 bulan kehamilan sebesar telur angsa.
Selama kehamilan, dinding-dinding otot rahim menjadi kuat dan
elastis. Fundus pada servikmudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Korpus
uteri dan servik melunak dan membesar pasca umur kehailan minggu ke 8 yang
disebut tanda Hegar. Sedangkan posisi rahim pada awalkehamilan adalah antefleksi
atau retrofleksi, pada umur kehamilan 4 bulan kehamilan rahimberada dalam
rongga pelvis dan setelahnya memasuki rongga perut.
Tinggi fundus uteri selama kehamilan:

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 3 jari di atas simpisis

20 minggu 3 jari di bawah pusat

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 3 jari di atas pusat

32 minggu Pertengahan pusat dengan prosessus xifoideus


36 minggu Setinggi prosessus xifoideus

40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus


3. Tanda-tanda perubahan selama kehamilan (sarwono halaman 217)
4. Px leopold

a) Pemeriksaan Leopold I :

Kedua telapak tangan ada difundus uteri untuk meraba pada letak bujur apa yang ada
didaerah fundus uteri, serta tinggi fundus uteri. Bila teraba keras, bulat dann ada balotement
ini dalah kepala, sedangkan bokong akan teraba, lunak, tidak bulat, besar dan balotment
negative.
Apabila di fundus uteri kosong, terjadi pada letak lintang, maka untuk menentukan dimana
adanya kepala dengan menggunakan pemeriksaan Leopold II. Dengan mengukur tinggi uteri
menggunakan meteran ataupun jari, maka akan dapat diduga kira- kira berapa usia kehamilan
dan berat janinnya.

Perkiraan usia kehamilan dan berat janin :


1. Dengan memakai jari :
a. Sebelum akhir bulan ke III
b. 1 -2 jari diatas simpisis : 12 Minggu
c. Pertengahan simpisis pusat ( umbilicus ) 16 minggu
d. 3 jari dibawah pusat ; 20 minggu
e. Setinggi pusat : 24 minggu
f. 3 jari diatas pusat : 28 minggu
g. 3 jari dibawah arkus kostae : 32 Minggu
h. Pertengahan pusat Proc. Xyphoideus : 40 minggu
2. Dengan metode Mc Donald : usia kehamilan = TFU / 3,5 bulan. Menggunakan TFU
untuk menentukan usia kehamilan tidak akurat karena:
Tumbuh kembang janin bukan pertumbuhan linier
Tebal tipisnya lemak perut berbeda beda
Factor heriditer akan mempengaruhi besarnya janin
3. Berat janin dapat diperkirakan dengan rumus JOHNSON
Kepala belum masuk panggul = ( TFU 12 ) x 155 gram
Bila telah masuk panggul = ( TFU 11 ) x 155 gram
b) Pemeriksaan Leopold II

Kedua telapak tangan dipindahkan dengan menulusuri samping dinding uterus, bila letak
bujur maka punggung teraba tahanan besar memanjang, dengan pihak yang berlawanan
teraba bagian kecil anak. Dengan mengetahui punggung janin, maka dapat piperkirakan
punctum maksimum DJJ (denyut jantung janin), menggunakan dopler (mulai usia
kehamilan 12 minggu) atau fetoscope/laenec (mulai usia kehamilan 18 minggu). DJJ
normal 160x/mnt. Setelah usia kehamilan 32-34 minggu, DJJ meningkat seiring dengan
pergerakan bayi. Mulai usia kehamilan 12-18 minggu, DJJ terdengar di garis tengah pada
bagian bawah perut. Setelah 28 minggu kehamilan, DJJ paling terdengar di punggung
atau dada bayi, tergantung posisi janin.

c) Pemeriksaan Leopold III

Pemeriksaan Leopold III bertujuan untuk menentukan letak kepala janin. Menggunakan
tangan kanan, bagian terendah dipegang antara ibu jari dengan jari lainnya. Ciri kepala
adalah bulat keras. Kemudian dinilai apakah masih panggul bisa digoyang ? bila masih
bisa digoyang maka kepala belum masuk, bila tidak dapat digoyang maka kepala
sudahmasuk PAP (pintu atas panggul).
d) Pemeriksaan Leopold IV
Dengan menggunakan kedua telapak tangan akan dapat ditentukan apa bagian terendah
janin dan apakah kepala janin sudah masuk PAP. Bila telah masuk, seberapa jauh masuk
ke dalam panggul :
Konvergen sebagian kecil masuk kepala PAP
Sejajar sebagian kepala sudah masuk PAP
Divergen sebagian besar kepala sudah masuk PAP
Untuk menentukan kepala sudah masuk atau belum dengan menggunakan telapak tangan,
menggunakan penilaian 5/5 0/5. Sebagai contoh : 5/5 menunjukkan kepala belum masuk
PAP, dst 4/5, 3/5, 2/5, 1/5, dan 0/5 menunjukkan tingkatan kepala sudah masuk panggul
dalam.
Metode lain yang lebih sering dipakai karena lebih akurat dalam menentukan kepala sudah
masuk PAP dan sebarapa jauh masuknya adalah menurut bidang HODGE. Metode ini
dapat dipakai untuk mengevaluasi proses persalinan apakah sudah sesuai dengan
persalinan yang normal atau tidak. Bahkan dapat menentukan suatu panggul sempit saat
masih kehamilan antara 36 40 minggu.

1. Bidang HI (Hodge I) : adalah bidang pintu atas panggul, dengan batas tepi atas
simfisis
2. Bidang HII (Hodge II) : adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi bawah simfisis
3. Bidang HIII (Hodge III) : adalah bidang sejajar H-I setinggi spina Ischiadica
4. Bidang HIV (Hodge IV) : adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os.
coccygis

5. Penilaian ukuran panggul dalam

Ada 3 ukuran penting yang melibatkan pintu atas panggul, yaitu : 1. Conjugata vera
anatomica diukur dari promontorium ke tepi atas simfisis ossis pubis, panjang normal
rata-rata 11 cm 2. Conjugata vera obstreticadiukur dari promontorium ke tempat yang
paling menonjol dari facies posterior simfisis ossis pubis, panjang rata-rata 10,5 cm 3.
Diameter transversajarak terjauh yang ditarik pada linea terminalis antara dua titik
yang sama, panjang rata-rata 13,5 cm. 4. Diameter oblique diukur dari articulatio
sacroiliaca ke pecten ossis pubis sisi yang berlawanan, panjang rata-rata 12,5 cm.

Terdapat 3 ukuran yang melibatkan pintu bawah panggul, yaitu : 1. Conjugata


diagonalis, diukur dengan vaginal toucher dari tepi bawah simfisis ke promontorium,
panjang rata-rata 12-12,5 cm 2. Conjugata recta, membentang dari tepi bawah simfisis
samapai ujung os coxygeus, panjang 9-11,5 cm. 3. Diameter transversa adalah jarak
antara kedua tepi dorsal tuber ischiadicum, panjang rata-rata 11 cm

5.penilaian panggul dalam (ini mungkin bisa ditambahin)

Ada 3 ukuran penting yang melibatkan pintu atas panggul, yaitu :

1. Conjugata vera anatomica diukur dari promontorium ke tepi atas simfisis ossis
pubis, panjang normal rata-rata 11 cm

2. Conjugata vera obstreticadiukur dari promontorium ke tempat yang paling


menonjol dari facies posterior simfisis ossis pubis, panjang rata-rata 10,5 cm

3. Diameter transversajarak terjauh yang ditarik pada linea terminalis antara dua titik
yang sama, panjang rata-rata 13,5 cm.

4. Diameter oblique diukur dari articulatio sacroiliaca ke pecten ossis pubis sisi
yang berlawanan, panjang rata-rata 12,5 cm.

Terdapat 3 ukuran yang melibatkan pintu bawah panggul, yaitu :

1. Conjugata diagonalis, diukur dengan vaginal toucher dari tepi bawah simfisis ke
promontorium, panjang rata-rata 12-12,5 cm

2. Conjugata recta, membentang dari tepi bawah simfisis samapai ujung os


coxygeus, panjang 9-11,5 cm.

3. Diameter transversa adalah jarak antara kedua tepi dorsal tuber ischiadicum,
panjang rata-rata 11 cm.

Anda mungkin juga menyukai