dr Roezwir A SpS
Juni 2016
Objektif
Mamahami definisi stroke.
Mengetahui jenis patologis stroke.
Mengetahui penyakit lain yang menyertai.
Memahami etiologi dan letak lesi
Memahami pemeriksaan klinis stroke.
Mampu menentukan tes diagnosis yang
diperlukan
Pendahuluan
Stroke= Brain attack ( serangan otak)=CVA
Penyebab kematian/ kecacatan utama
Stroke adalah kegawatdaruratan neurologi
Penanganan harus cepat dan tepat
Stroke memiliki jendela terapi
Dokter umum harus cepat tanggap gejala
stroke dan melakukan pertolongan pertama
sebelum dikonsul ke spesialis saraf
Terminologi stroke
Serangan otak akut =
Cerebro vascular accident =
Definisi:
Suatu sindroma klinis yang ditandai oleh
gangguan fungsi otak fokal maupun global
mendadak berlangsung lebih dari 24 jam,
mempunyai kecenderungan perburukan bahkan
kematian yang diakibatkan oleh satu-satunya
penyebab yaitu: gangguan vascular
Gangguan Vascular
Sebagai akibat dari:
Perubahan pembuluh darah
Perubahan fungsi jantung
Perubahan komposisi darah
Dapat berupa:
Spasme, sumbatan/oklusi, perdarahan
Tahapan Stroke
Stroke prone person (orang berbakat
stroke)
Impending stroke (ancaman mendapat
stroke)
Stroke
Paska stroke
Stroke berulang
Klasifikasi Stroke
Iskemik 80%
Trombosis, emboli, gangguan hemodinamik
TIA, stroke in evolution, stroke komplit
Sirkulasi anterior ( sistim karotis), sirkulasi
posterior ( sistim vertebrobasiler)
Hemoragik 20%
SAH
Intraserebral
Klasifikasi Stroke
Stroke Iskemik
Klasifikasi Stroke
Stroke Hemoragik
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Faktor Risiko Stroke
Tidak bisa dikendalikan
Usia
Jenis kelamin
Ras
Riwayat stroke atau TIA sebelum nya
Yang bisa dikendalikan
Hipertensi
Diabetes mellitus
Hiperkolesterolemia
Merokok
Penyakit jantung ( AF, MCI, CHF, dll)
Faktor risiko lain:
Migren
Pil kontrasepsi
Obesitas
Kurang aktivitas fisik
alkohol berlebihan
Drug abuse
Sleep apnea
Gambaran klinis
Kelumpuhan mendadak wajah atau anggota badan
Gangguan bicara mendadak ( disartria atau afasia)
Gangguan sensibilitas ( baal atau kesemutan)
Gangguan saraf kranial
Gangguan status mental dan kesadaran menurun
Gangguan penglihatan ( buta satu atau dua mata)
Gangguan keseimbangan ( vertigo, ataksia )
Gangguan daya ingat (amnesia,dll)
Diagnosis stroke
Prevensi R/ Prevensi
Selamat
primer Epid sekunder
Cacat
Sehat Stroke Outcome Depresi
Dementia
D/ P/ Mati
Patofisiologi
Pemeriksaan lain
Fungsi jantung
Tekanan darah
Fungsi paru
Laboratorium darah
EEG
Vascular imaging
Pemeriksaan fungsi jantung
Klinis
Infark miokar akut
Aritmia, Artrial Fibrilasi
Payah jantung
12-lead ECG
Infark miokar akut
Aritmia, Artrial Fibrilasi
Payah jantung
Echocardiography
Kardioemboli
Memeriksa kinetika otot jantung dan EF
Pemeriksaan Laboratorium Darah
Kadar gula darah
Darah rutin
Elektrolit
Agregasi platelet
Waktu protrombin
Activated partial tromboplastin time
Fungsi hati dan ginjal
Haemocystein
Profil Lipid
Analisis gas darah (bila curiga hipoksia, asidosis)
Managemen Fase Akut
Perlu kerja sama (team) dari berbagai disiplin
Pastikan diagnosa infark atau perdarahan
Infark :
1. Tidak boleh menurunkan tekanan darah pada fase
akut apabila MAP 150 mmhg kecuali akan dilakukan
terapi trombolitik
2. Tidak boleh memebrikan cairan hipotonik,
glukosa/dextros
3. Cegah dehidrasi dan obat obat yang bisa
meningkatkan diuresis
4. Turunkan kadar gula darah yang tinggi dengan
berbagai macam cara
Cegah dekubitus,dengan merubah poisisi
(mika/miki)
Cegah infeksi sekunder, bila ada segera
diberikan antibiotik dengan spektrum luas
(perhatikan pola kuman di RS)
Perawatan kandung kemih untuk mencegah
terjadinya infeksi (UTI) dan atasi cegah adanya
gangguan defekasi
Fisioterapi: pasif dan aktif
Hemoragik :
1. Turunkan tekanan darah apabila sistol diatas 185
/110mmhg
2. Obat obat hemostatik hanya diberikan apabila ada
gangguan fungsi hemostatik atau pada perdarahan
yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma/ AVM
3. DSA selanjutnya coilling atau embolisasi apabila
ditemukan adanya aneurisma sebagai penyebab
perdarahan sub arahnoid
Penatalaksanaan TTIK :
Elevasi kepala 30 derajat
Hiperventilasi
Cairan hipertonik ( manitol / gliserol )
Apabila disebabkan oleh hematom yang luas bisa
dilakukan dekompresi ( Bedah Saraf )