Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PENGHEMATAN ENERGI PADA POMPA

CHILLED WATER PUMP (CWP) DENGAN


MENGGUNAKAN INVERTER DI PLAZA BII JAKARTA
Eko Ihsanto, Handrea Eka Wardhana
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana, Jakarta.

ABSTRAK

Hampir semua gedung atau pabrik besar menggunakan motor AC sebagai penggerak
utamanya, termasuk untuk sistem AC. Konsumsi daya motor-motor AC ini cukup besar dan
tentu saja amat mempengaruhi besarnya tagihan listrik gedung yang bersangkutan. Dari
beberapa audit energi listrik, besar tagihan yang terkait AC bisa mencapai 70% dari total
tagihan listrik. Untuk itu perlu dilakukan upaya penghematan.
Salah satu upaya penghematan konsumsi energi listrik motor AC adalah dengan
modifikasi teknik pengendaliannya, yaitu menggunakan inverter atau Variable Speed Driver
(VSD). Sebelum pemasangan inverter tersebut, harus dilakukan pengambilan data berupa
konsumsi energi listrik. Setelah mendapatkan data mengenai konsumsi energi listrik, maka
langkah selanjutnya adalah melihat apakah ada peluang untuk dilakukan penghematan energi
pada motor motor tersebut. Jika terdapat peluang, maka akan dipasangkan inverter (VSD)
pada motor listrik tersebut. Setelah dipasangkan inverter, maka selanjutnya adalah mengambil
data konsumsi energi listrik setelah motor dipasangkan inverter. Dari data tersebut, maka bisa
dilihat dan dianalisa seberapa besar penghematan energi yang bisa dilakukan
Penelitian ini melakukan pengukuran dan analisa konsumsi energi listrik yang terkait
penggunaan CWP (Chilled Water Pump) di Gedung Plaza BII Jakarta. Beberapa rekomendasi
terkait penghematan energi dan BEP (Break Even Point) disebutkan di bagian laporan
penelitian ini.

Kata kunci : VSD, CWP, AC, BEP.

PENDAHULUAN mengurangi emisi gas buang dari bahan


bakar fosil.
Latar Belakang Masalah Penggunaan motor pompa dan
Saat ini, banyak gedung dan pabrik kipas bisa menjadi contoh aplikasi motor
yang menggunakan motor listrik sebagai listrik yang tidak efisien. Hampir setiap
penggerak utama dalam sistem. gedung bertingkat saat ini, menggunakan
Penggunaan motor-motor listrik ini motor listik untuk Chilled Water Pump
membutuhkan energi listrik yang cukup (CWP), atau pompa pendingin yang
besar. Jika tanpa upaya penghematan, menggunakan air. Biasanya pompa ini
penggunaan motor-motor listrik tersebut dijalankan dengan putaran maksimum dan
tanpa henti akan menyebabkan umumnya teknik Penggunaan Pompa CWP
pemborosan energi listrik dan pembayaran secara terus menerus dapat menyebabkan
rekeninnya. pemborosan energi listrik dan pembayaran
Dalam situasi di mana kebutuhan rekeningnya.
energi listrik naik dan persedian sumber Selain itu, pemasangan motor-
daya untuk menciptakannya semakin motor listrik saat ini masih menggunakan
menipis, satu cara yang jelas adalah cara konvensional, yaitu dengan
menggunakan energi listrik secara efisien. menggunakan kontaktor. Penggunaan
Di dalam perkembangan teknologi, Variable kontaktor dan pemasangan dengan metode
Speed Drive (VSD) atau lebih dikenal konvensioanl seperti ini bisa menimbulkan
inverter dapet membantu menghemat lonjakan arus start saat motor pertama kali
konsumsi energi listrik termasuk membantu dihidupkan. Lonjakan arus karena starting
ini juga mempengaruhi pemborosan
konsumsi energi listrik. Beruntung lonjakan
arus seperti ini bisa kita kurangi dengan
mengganti kontaktor star-delta dan
meninggalkan metode lama dengan cara
pemasangan inverter (Variable Speed
Drive).
Inverter (VSD) ini selain bisa
mengurangi lonjakan arus starting, bisa
juga kita manfaat kan untuk penghematan
energi sepanjang pemakaian motor yang
bersangkutan atau Saving Energi.
Penghematan energi ini bisa kita lakukan
dengan mengatur kecepatan motor
menggunakan inverter (VSD) dengan cara
mengatur frekuensi dari motor tersebut,
sehingga sistem tersebut lebih efisien.

PERANCANGAN Gambar 1. Sistem AC pada Gedung


Komersial.
Gambaran Umum.
Sebuah pabrik atau gedung Pada pengujian ini, penghematan
bertingkat biasanya memiliki sistem energi dilakukan pada sistem air
penyejuk udara (air conditioning) yang conditioning di gedung komersial PLAZA
terdiri dari beberapa unit, di antaranya BII Tower 2, jalan MH. Thamrin. Pengujian
pompa air dingin (chilled water), pompa dilakukan pada pompa condenser di lantai
condenser, menara pendingin (cooling 40, dengan uraian sebagai berikut :
tower), dan alat penghembus udara (AHU & 1. Sistem air conditioning di Tower#2
FCU). Plaza BII dilayani oleh 5 unit chiller
Dengan banyaknya sistem seperti utama masing-masing 420 kW dan 1
di atas, maka saat ini banyak dilakukan unit baby chiller untuk keperluan
perancangan sistem untuk melakukan overtime dengan kapasitas 300 kW.
penghematan energi pada motor pompa 2. Jenis chiller ini dilayani oleh 6 unit
dengan menggunakan inverter (VSD). cooling tower lengkap dengan 7 unit
Sebelum pemasangan inverter (VSD) perlu pompa condencer (enam dengan
diketahui bahwa sistem lama masih kapasitas 55 KW dan satu 30 KW) dan 7
menggunakan sistem konvensional (Star- unit pompa chilled water.
Delta). 3. Dengan menggunakan pompa
Sistem penghematan energi yang condenser water, air proses
menggunakan inverter ini dirancang pendinginan dari colling tower di
dengan didahului penentuan rating motor distribusikan kembali ke condenser
yang digunakan, tegangan input dan pada unit chiller.
output, serta besar arus listrik pada motor 4. Untuk mendapatkan penghematan
tersebut. energi listrik dari pengoperasian sistem
AC ini. Direncanakan akan
menambahkan peralatan Inverter pada
unit-unit pompa condenser.
Mengingat sistem AC ini sudah beroperasi,
untuk menunjang pemasangan inverter
perlu dilakukan pekerjaan survei pada
sistem untuk mengetahui flow rate dari
condenser water di lt.40, terkait dengan
akan disesuaikannya frekuensi (Hz) dari
motor pada pompa tersebut.

URUTAN PELAKSANAAN PENGUJIAN.

Prosedur pengambilan data.


Untuk memperoleh data - data memenuhi 6525 l/m (sesuai dengan
seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka flowrate sebelum penggunaan
perlu dilakukan beberapa metode inverter.
pelaksanaan antara lain sebagai berikut : 10. Jika semua data sudah didapat maka
1. Proses pengumpulan data dari pihak dilakukanlah analisa pemakaian energi
pengelola bangunan dan selanjutnya listrik saat belum menggunakan
dilakukan pengamatan langsung di inverter dan ketika menggunakan
lokasi agar didapat data yang cukup inverter serta analisa output inverter.
akurat.
2. Adapun data yang dimaksud adalah Data Peralatan
tekanan Chilled Water di lantai teratas 1. WATER COOLED CHILLER.
(lt.40). Kapasitas : 5.040.000 Btu/h
3. Dengan diketahuinya tekanan Chilled Jumlah : 5 Unit
Water di lantai teratas (lt.40) dan
2. WATER COOLED CHILLER.
tekanan minimal yang diperlukan berarti
Kapasitas : 3.600.000 Btu/h
dapat dilakukan metode Trial, sampai
Jumlah : 1 Unit
seberapa besar dapat dilakukan
penurunan kecepatan putar pompa 3. POMPA CONDENSER WATER.
dengan catatan tidak lebih rendah dari Kapasitas : 262 m3/jam
tekanan minimalnya. Head : 42 meter
4. Saat melakukan metode Trial Jumlah : 6 Unit (1stand by)
diharapkan seluruh valve pada setiap Data motor
lantai terbuka pada posisi normal. Merk : Elektrim motor
Dengan kondisi ini diharapkan hasil Output : 55 KW
yang didapat cukup akurat. Poles :4
5. Selanjutnya adalah melakukan Frequency : 50 Hz
pengamatan terhadap sistem pada AHU Current : 98 / 89 A
yang mencakup temperatur udara. Volt : 380 / 440 V
Setelah mendapatkan data yang cukup, Conection : D Y
dilakukan pemeriksaan dan pengamatan Speed : 1458 rpm
terhadap operasional Motorized Valve Frame : 55K
yang ada pada setiap AHU. IP : 44
6. Pada prinsipnya tutup/bukanya 4. Peralatan Pengukur listrik model
motorized valve harus selaras dengan HIOKI 3169ID (Ver1.05) Clamp-on
sinyal dari perubahan temperatur ruang Power Hitester digunakan untuk
yang dikondisikan. mengukur Parameter Utama (KVA,
7. Jika semua data, pengamatan dan kW, PF, Hertz, KVAr, Ampere dan
metode Trial sudah didapat, selanjutnya Volt.
diselaraskankan (synchronized) dengan 5. Peralatan Pengukur Flowrate zat cair
karakteristik unit - unit inverter yang UNIFLOW universal multifunction
akan dipasang pada unit Chilled Water. flow meter tipe 1010 with ultrasonic
8. Diprediksikan dengan dipasangnya unit sensor.
Inverter akan diperoleh hasil yang 6. INVERTER (VSD)
optimal. Merk :Fuji Electric
9. Pengambilan data pemakaian energi Tipe :FRN55F1S-4A
listrik dilakukan beberapa tahap, yaitu Kapasitas :55 kW
9.1. Pengumpulan data konsumsi Tegangan input :400 V
beban listrik dan waterflow rate Frekuensi input :50/60 Hz
tanpa menggunakan inverter. Tegangan output :400 V
9.2. Pengumpulan data konsumsi Frekuensi output :0 - 120 Hz
beben listrik dan waterflow rate
dengan menggunakan inverter. Cara Kerja Sistem.
9.3. Saat trial dengan menggunakan Pompa CWP akan bekerja
inverter, valve pada posisi berdasarkan output analog dari BAS. Di
discharge pompa dibuka 100%. mana BAS akan mendapatkan analog input
9.4. Pengaturan penurunan frekuensi dari pressure yang terbaca/terdeteksi di
output inverter berdasarkan lantai teratas (lt.40). Di lt.40 ini, pressure
flowrate yang terukur masih akan dipertahankan pada nilai minimal.
Perubahan pressure yang terbaca pada Flow Chart
lantai teratas akan menjadi referensi bagi
Inverter untuk mengatur kecepatan putar START
dari Pompa CWP. Berikut ini adalah
gambar sketsa sistem tersebut,

Pengecekan Kondisi
Lapangan

Sampling Energi
Listrik Tanpa Inverter

Pengolahan Data

Gambar 2. Sketsa Sistem Pompa CWP.


Kemungkinan
Energi Saving

Persiapan Trial

Sampling Energi Listrik


Dengan Inverter

Estimasi Energi
Listrik

Kesimpulan

STOP

Gambar 3. Flow Chart Pelaksanaan.


DATA DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
SISTEM.

Tanpa Inverter.
Pengambilan data dilakukan
dengan kondisi motor pompa CWP
dijalankan secara normal. Kondisi pompa
dijalankan dengan menggunakan Y
starter, dimana valve output motor pompa
hanya dibuka 60% dengan kecepatan putar
motor maksimal. Sebuah power analzer
diletakan dibawah komponen pengaman
utama yaitu MCCB untuk merekam
pemakaian energi listrik, serta
menempatkan sebuah flow sensor pada
pipa utama untuk mengetahui seberapa
besar aliran zat cair yang disupply oleh
motor pompa.

Tabel 1. Data konsumsi daya listrik


sebelum mengunakan inverter
Ave E Ave I Ave (P)
DATE TIME (V) (A) (Watt)
12/1/2012 10:07:27 375.67 103.89 46,806.19
12/1/2012 11:52:27 376.45 105.11 47,782.15
12/1/2012 11:57:27 376.83 104.09 47,509.31
12/1/2012 12:02:27 377.7 104.62 48,063.63
12/1/2012 12:07:27 377.98 103.83 47,770.63
12/1/2012 12:12:27 377.68 104.77 48,246.95
12/1/2012 12:17:27 377.53 103.5 47,663.32
12/1/2012 12:22:27 377.39 104.26 48,464.52
12/1/2012 12:27:27 377.11 102.86 47,399.27
12/1/2012 12:32:27 376.91 103.1 47,376.39
12/1/2012 12:37:27 376.73 103.22 47,703.18
12/1/2012 12:42:27 377.09 103.44 47,951.64
12/1/2012 12:47:27 376.98 103.59 47,763.23
12/1/2012 12:52:27 376.44 102.56 47,068.43
12/1/2012 12:57:27 376.02 104.02 48,010.50
12/1/2012 13:02:27 375.42 104.41 47,897.21
12/1/2012 13:07:27 374.68 104.39 47,948.85
12/1/2012 13:12:27 374.27 105.76 48,360.46
12/1/2012 13:17:27 374.07 104.48 47,750.54
12/1/2012 13:22:27 374.28 105.74 48,133.31
12/1/2012 13:32:27 374.43 104.84 47,744.33
12/1/2012 13:37:27 374.27 105.45 47,807.02
12/1/2012 13:42:27 374.09 105.66 47,666.19
12/1/2012 13:47:27 373.91 105.01 47,590.21
12/1/2012 13:52:27 374.19 104.76 47,314.70
12/1/2012 13:57:27 373.95 106.48 48,391.10
12/1/2012 14:00:32 374.09 105.96 47,952.68
Valve 1
60%
Valve 2 Chiller
CWP Open
Temp
P Water flow Input
Evaporator
Input
rate 1723Pressure
P T
gpm Compressor

Condenser
Pressure
Output
P T
Temp
Coolin Output
g

Gambar 4. Skematik sebelum menggunakan inverter

CWP Valve 1
100%
Valve 2 Chiller
Open

Inverter Temp
Water flow Input Evaporator
P rate 1723
Pressure
gpm Input P T Compressor

Condenser
Pressure
Output P T
Temp
Cooling Output

Tower

Gambar 5. Skematik setelah penggunaan inverter


Dengan Inverter. Disini kami menggunakan inverter jenis
Ketika menggunakan Inverter valve khusus HVAC dengan kapasitas 55 KW,
dibuka 100%, dan kecepatan motor akan tegangan 3 fasa 380 Volt dan frekuensi
diatur untuk mendapatkan flow zat cair sama output 0 120 Hz.
dengan flow sebelum menggunakan inverter
agar tidak mempengaruhi sistem yang ada. Parameter Setting Inverter.
Untuk power analzer dan Flow sensor tetap Setting parameter dilakukan sebelum
pada tempatnya untuk membantu pekerjaan. menjalankan sebuah motor induksi dengan
menggunakan inverter, setting ini
dimaksukkan agar tidak terjadi kesalahan
DATE TIME
Ave
(E)
Ave
(I)
Ave (P)
(W)
dalam penggunaan inverter. Setting yang
16/2/2012 10:07:27 376.42 71.65 32,342.00 dimaksud meliputi parameter kontrol inverter,
16/2/2012 10:12:27 376.4 73.36 33,187.00 parameter motor, aplikasi yang digunakan,
16/2/2012 10:17:27 376 73.36 33,306.00 maupun performance inverter yang
16/2/2012 10:22:27 375.98 72.92 33,121.00 diinginkan. Khusus untuk parameter motor,
16/2/2012 10:27:27 376.03 72.96 33,199.00 kita wajib mengetahui data motor yang akan
16/2/2012 10:32:27 375.98 73.02 33,177.00
dimasukan dalam settingan (kW, Ampere,
16/2/2012 10:37:27 375.77 72.82 33,111.00
Volt, Pole, Hz), biasanya setiap pengguna
16/2/2012 10:42:27 375.68 72.8 33,217.00
16/2/2012 10:47:27 376.46 72.33 32,751.00
mengunakan data pada name plate motor
16/2/2012 10:52:27 376.12 72.89 32,979.00
sebagai acuan. Setip merk inverter memiliki
16/2/2012 10:57:27 375.94 72.06 32,730.00 kode ataupun simbol yang berbeda-beda
16/2/2012 12:52:27 377.19 70.73 32,525.00 untuk melakukan setting, dimana semua
16/2/2012 12:57:27 376.77 71.75 33,182.00 kode tersebut dimaksudkan untuk menunjang
16/2/2012 13:02:27 376.17 72.02 33,107.00 fungsi inverter untuk menjalankan motor
16/2/2012 13:07:27 375.43 72.02 33,146.00 sesuai aplikasi yang diinginkan.
16/2/2012 13:12:27 375.02 72.94 33,419.00
16/2/2012 13:17:27 374.82 72.05 32,994.00
Analisa Efek Penghematan Energi.
16/2/2012 13:22:27 375.03 72.93 33,262.00
Setelah dilakukan setting parameter
16/2/2012 13:27:27 375.24 73.27 33,318.00
16/2/2012 13:32:27 375.18 72.3 32,990.00
pada inverter maka selanjutnya adalah
16/2/2012 13:37:27 375.02 72.72 33,036.00 melakukan analisa efek terhadap
16/2/2012 13:42:27 374.84 72.86 32,940.00 penghematan energi pada sistem tersebut.
16/2/2012 13:52:27 374.94 72.25 32,698.00 Dan dibawah ini adalah grafik perbandingan
16/2/2012 13:57:27 374.7 73.44 33,444.00 pada pompa CWP yang menggunakan
16/2/2012 14:00:27 374.9 72.62 32,895.00 inverter dengan yang tidak menggunakan
16/2/2012 14:00:32 374.84 73.07 33,136.00 inverter.

Pemilihan Inverter.
Inverter yang akan dipergunakan
untuk menjalankan suatu motor induksi tiga
fasa harus disesuaikan antara kapasitas daya
inverter dengan daya motor induksi, serta
aplikasi penggunaan motor tersebut. Pada
Penelitian ini, motor induksi digunakan untuk
memutar pompa air yang memiliki
karakteristik variable load.
Motor pompa yang dipergunakan
memiliki kapasitas 55 KW dengan tegangan
kerja 3 fasa 380 Volt dan frekuensi 50 Hz,
sehingga inverter yang akan digunakan harus
setidaknya memiliki kapasitas minimal sama
dengan beban yang akan dipergunakan.

7
Gambar 6. Grafik arus listrik CWP no. 7
Tower 2 Plaza BII. Pada gambar grafik di atas, dapat
kita lihat bahwa grafik daya listrik terlihat
stabil dan terjadi perbedaan yang cukup
Pada gambar grafik di atas, dapat signifikan antara grafik daya listrik pompa
kita lihat bahwa grafik arus terlihat stabil dan CWP tanpa inverter dengan grafik daya listrik
terjadi perbedaan yang cukup signifikan pompa CWP dengan menggunakan inverter.
antara grafik arus pompa CWP tanpa inverter Setelah melihat grafik perbandingan
dengan grafik arus pompa CWP dengan diatas, maka selanjutnya akan kita lihat
menggunakan inverter. analisa efek penghematan energi dimana
CWP no.7 dengan daya motor sebesar
55kW/380VAC digunakan mengalirkan air
dari cooling tower ke condenser sebanyak
6525 l/menit, terdapat header pipe untuk
menampung aliran air dari lima buah CWP
motor dengan daya motor yang sama
(55kW/380VAC) dan satu unit CWP dengan
daya sebesar 30kW/380VAC sebagai back-
up operational.
Pada saat sebelum menggunakan
inverter, kondisi Discharge valve pada
masing - masing CWP terkondisikan
balanced 50% opened dengan aliran air
sebesar 6525 l/min.
Jika menggunakan inverter,
Discharge Valve pada masing - masing CWP
Gambar 7. Grafik Tegangan Tanpa VS harus Fully Opened 100%, kebutuhuan akan
Menggunakan Inverter debit air bisa dipenuhi dengan cara mengatur
kecepatan putar pompa CWP hingga didapat
Pada gambar di atas, dapat kita lihat grafik aliran sebesar 6525 l/min.
tegangan pada pompa CWP terlihat fluktuatif Maka untuk efek energi saving yang
dan terjadi perbedaan yang cukup signifikan didapat bila Sistem beroperasi 10 jam/hari
antara grafik tegangan pompa CWP tanpa dan 312 hari/tahun adalah :
inverter dengan grafik tegangan pompa CWP
menggunakan inverter. Tidak Menggunakan Inverter (pro-
rata)
= Konsumsi Daya x 10jam/hari x
312hari/tahun
= 46,80kW x 10jam/hari x 312hari/tahun
= 146.016 kW/tahun

Menggunakan Inverter (pro-rata)


= Konsumsi Daya x 10jam/hari x
312hari/tahun
= 32,34 kW x 10jam/hari x 312hari/tahun
= 100.900,8 kW/tahun

Effect Saving Energi dalam 1 tahun


(pro-rata dalam persentasi)
= 30.9%

Gambar 8. Grafik Daya Listrik Tanpa VS


Break Even Point (BEP)
Menggunakan Inverter

8
Setelah melihat efek dari energi CWP, maka bisa dibuat beberapa
saving karena pemasangan inverter maka kesimpulan, antara lain:
sekarang akan coba kita hitung break even 1. Konsumsi daya listrik rata rata motor
point (BEP) yang akan kita dapatkan jika kita pompa CWP sebelum dipasang
memasang inverter pada Pompa CWP. inverter adalah 57.987 Watt.
Untuk Pompa CWP no. 7 Tower II 2. Konsumsi daya listrik rata rata motor
Plaza BII, maka investasi yang dibutuhkan pompa CWP setelah dipasangkan
untuk 1 unit panel Inverter dengan kapasitas inverter adalah 40.074 Watt.
55kW adalah sebesar Rp.179.277.713,-. 3. Setelah dipasangkan inverter pada
Dimana untuk rinciannya bisa dilihat pada file motor pompa CWP, maka terjadi
lampiran, sedangkan perhitungan BEP bisa penghematan energi sebesar 30% dari
dilihat dibawah ini. konsumsi daya listrik normal sebelum
dipasangkan inverter.
Ilustrasi konsumsi daya listrik CWP no. 7 4. Dengan investasi yang sudah
tanpa inverter dikeluarkan untuk pemasangan
= Konsumsi Daya x 10 jam/hari x 312 hari inverter ini dan terjadi penghematan
= 46.80 x 10 x 312 energi sebesar 30%, maka akan terjadi
= 146,016.00 kW / Tahun BEP dengan waktu 56,04 bulan.
= Rp. 124,113,600.-
(TDL Rp.850,-/kWH berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
penjumlahan rata-rata dari pemakaian listrik
WBP dan LWBP) 1. Nonnenmann James J, Chilled Water
Plant Pumping Schemes. Stanley
Ilustrasi konsumsi daya listrik CWP no. 7 Consultants, Inc. Muscatine, Iowa, 2006.
menggunakan inverter 2. Crowther, Hugh. July 2003, Seminar on
= Konsumsi Daya x 10 jam/hari x 312 hari Chilled Water Plant Design: Variable
= 32.34 x 10 x 312 Flow Systems and Low Delta T
= 100,900.80 kW / Tahun Syndrome. Sponsored by McQuay
= Rp. 85,765,680.- International.
(TDL Rp.850,-/kWH berdasarkan 3. Durkin, Thomas H. November 2005,
penjumlahan rata-rata dari pemakaian listrik Evolving Design of Chiller Plant.
WBP dan LWBP) ASHRAE Journal 47: 11: 40-50.
4. Hyman, Lucas B. and Little, Don.
Penghematan pembayaran energi listrik February 2004, Overcoming Low Delta
dalam setahun sebesar : T, Negative Delta P at Large University
= Rp. 124,113,600 Rp. 85,765,680 = Rp. Campus. ASHRAE Journal. 46: 2: 28-34.
38,347,920 5. Carrier Corporation, Variable Frequency
Drive, Operation and Application of
BEP = Rp. 179,277,713 : Rp. 38,347,920 = Variable Frequency Drive (VFD)
4.67 Tahun = 56.04 Bulan Technology. Syracuse, New York, 2005.
6. Lee, Edward C. Review of Variable
Dari hasil perhitungan diatas dapat Speed Drive Technology. Powertec
kita ketahui bahwa dengan investasi 1 unit Industrial Corporation.
panel inverter 55kW, bisa dilakukan 7. Hacker, Dave. Schroeder, Kyle.
penghematan sebesar Rp. 38,347,920.- dan Variable Volume Chilled Water
BEP bisa dicapai dalam waktu 56,04 bulan. Pumping. Schneider Electric.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Setelah selesai mendapatkan data
hasil pengukuran dan menganalisa apakah
terjadi penghematan energi atau tidak setelah
dipasangkan inverter pada motor pompa

Anda mungkin juga menyukai