Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan
jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi menyediakan kebutuhan energi
dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Sinar matahari dapat digunakan secara
langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk
mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan kita
untuk menangkap peluang ini. Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari
matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan
menggunakan fotosintesis.
Bahan semi konduktor yang umum digunakan untuk sel photovoltaic adalah
silikon, elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai
paling tidak dua lapisan semi konduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu
bermuatan negatif. Ketika cahaya menyinari semi konduktor, lading listrik
menyeberang hubungan antara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir,
membangkitkan arus DC. Makin kuat cahaya, makin kuat aliran listrik.
Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator,
menggunakan solar sel yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan untuk
menyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga listrik.
Kini telah dikembankan lemari pendingin, yang bernama Solar Chill yang dapat
bekerja dengan menggunakan energi matahari. Setelah dites, lemari pendingin ini
akan digunakan oleh organisasi kemanusiaan untuk membantu menyediakan vaksin
di daerah tanpa listrik, dan orang yang tidak ingin bergantung dengan tenaga listrik
untuk mendinginkan makanan mereka.
Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin
meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan
atap konvsional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan menjadi atap
vaulted, ketika modul semi transparan menyediakan percampuran yang menarik
antara bayangan dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat digunakan untuk
menyediakan tenaga maksimum ke gedung pada saat hari di musim panas ketika
sistem AC membutuhkan energi yang besar, hal itu membantu mengurangi beban
maskimum elektik. Baik dalam skala besar maupun skala kecil photovoltaic dapat
mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau dapat disimpan dalam selnya.
Sel surya, solar cell, photovoltaic, atau fotovoltaik sejak tahun 1970-an telah
telah mengubah cara pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru bagi
manusia untuk memperoleh energi listrik tanpa perlu membakar bahan baker fosil
sebagaimana pada minyak bumi, gas alam atau batu bara, tidak pula dengan
menempuh jalan reaksi fisi nuklir. Sel surya mampu beroperasi dengan baik di hampir
seluruh belahan bumi yang tersinari matahari, sejak dari Maroko hingga Merauke, dari
Moskow hingga Johanesburg, dan dari pegunungan hingga permukaan laut.
Semua keunggulan sel surya di atas disebabkan oleh karakteristik khas sel
surya yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik secara langsung. Artikel ini
sengaja ditulis guna menanggapi banyaknya pertanyaan mengenai bagaimana
mekanisme atau prinsip kerja sel surya. Sengaja di sini hanya melibatkan penjelasan
kualitatif.
Proses Konversi
5. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan
pembawa muatan minoritas (minority charge carriers) karena keberadaannya di
jenis semikonduktor yang berbeda.
Pada sambungan p-n inilah proses konversi cahaya matahari menjadi listrik
terjadi. Untuk keperluan sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas
sambungan p yang menghadap kearah datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh
lebih tipis dari semikonduktor p, sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan
sel surya dapat terus terserap dan masuk ke daerah deplesi dan semikonduktor p.
Ketika sambungan semikonduktor ini terkena cahaya matahari, maka elektron
mendapat energi dari cahaya matahari untuk melepaskan dirinya dari semikonduktor
n, daerah deplesi maupun semikonduktor. Terlepasnya elektron ini meninggalkan hole
pada daerah yang ditinggalkan oleh elektron yang disebut dengan fotogenerasi
elektron-hole (electron-hole photogeneration) yakni, terbentuknya pasangan elektron
dan hole akibat cahaya matahari.
Spektrum merah dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang lebih
panjang, mampu menembus daerah deplesi hingga terserap di semikonduktor p yang
akhirnya menghasilkan proses fotogenerasi di sana. Spektrum biru dengan panjang
gelombang yang jauh lebih pendek hanya terserap di daerah semikonduktor n.
Pada umumnya, untuk memperkenalkan cara kerja sel surya secara umum,
ilustrasi di bawah ini menjelaskan segalanya tentang proses konversi cahaya matahari
menjadi energi listrik.