Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI SENSORI: MENGGAMBAR
Di RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah

Disusun Oleh:
Latansta Fikri 20164030104
Bella Rizky Andriani 201640300124
Agung Pramono 20164030010

PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. Latar Belakang
Terapi seni direkomendasikan sebagai suatu terapi untuk meningkatkan stimulasi,
interaksi sosial, dan memperbaiki rasa percaya diri. Aktifitas menggambar / melukis
memberi kesempatan mengekspresikan diri dan melatih membuat pilihan dengan
memilih warna-warna yang akan dipakai dan membentuk karya sendiri. Holt dan
Kaiser dalam Mukhlis (2011) mengatakan bahwa melalui aktifitas seni tersebut
individu diasumsikan mendapat media paling aman untuk memfasilitasi komunikasi
melalui eksplorasi pikiran, persepsi, keyakinan, dan pengalaman, khususnya emosi.
Salah satu gangguan jiwa yang dapat menyebabkan gangguan hubungan sosial
pada pasien adalah gangguan persepsi sensori halusinasi, menarik diri, harga diri
rendah, dan perilaku kekerasan. Dampak itu semua yang diderita klien diantaranya
dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri.
Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih.Terapi
aktivitas kelompok mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu
yang sama.
B. Tinjauan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): stimulasi sensoris adalah upaya
menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat (Keliat,
2006). Terapi Aktivitas Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah
terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ Di Indonesia). Terapi kelompok
adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007).
C. Topik
Stimulasi Sensori : Menggambar
D. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.
b. Tujuan Khusus
a. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
b. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
E. Media dan Alat
a. Kertas gambar / HVS / buku gambar
b. Crayon/ pensil warna
c. Meja dan kursi
e. Papan nama
F. Jadwal kegiatan
a. Tempat : Ruang Helikonia RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah
b. Lama : 08.30 09.15 (45 menit)
c. Waktu : Rabu, 31 Mei 2017
G. Seleksi pasien
a. Klien yang dirawat di ruang Helikonia RSJD Dr. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah
b. Klien dapat mau mengikuti TAK dari awal sampai akhir
c. Sehat fisik
d. Klien dengan masalah keperawatan perilaku kekerasan, hallusinasi, menarik diri,
harga diri rendah, dan waham.
e. Klien yang cukup kooperatif
H. Metode pelaksanaan
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi
I. Pengorganisasian
a. Leader : Bella Rizky Andriani
Tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
4) Menjelaskan tujuan
5) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan
memberikan umpan balik
6) Sebagai role model
7) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
b. Co-leader : Agung Pramono
Tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer : Latantsa Fikri
Tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
d. Fasilitator : Bella Rizky Andriani
Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
J. Setting tempat
a. Klien dan terapis (perawat) duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang

Almari

Meja

Keterangan : = Leader
= Co leader
= Observer
=Fasilitator
= Klien
K. Antisipasi Masalah
a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1) Panggil nama klien
2) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
c. Bila klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
2) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
3) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
L. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien
2) mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan
Terapis dan klien memakai papan nama
3) Validasi perasaan
Menanyakan perasaan klien saat ini
4) Evaluasi kegiatan yang pernah dilakukan
Terapis menanyakan kegiatan yang pernah dilakukan
5) Tujuan
Terapis (leader) menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengungkapkan
perasaan lewat gambar
6) Kontrak
a) Topik
- Terapis menjelaskan topik kegiatan yaitu menggambar
- Terapis menjelaskan aturan main :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Waktu
Lama kegiatan 45 menit
c) Tempat
Di ruang TAK bangsal Helikonia
c. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain
2) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
3) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
4) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
5) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada
klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan makna gambar
tersebut menurut klien.
6) Kegiatan poin 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
7) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien
bertepuk tangan.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Subyektif
Terapis menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
b) Obyektif
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengeksperikan perasaan melalui gambar.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menonton TV.
b) menyepakati waktu dan tempat.
M. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan
makna gambar.
Penilaian TAK Stimulasi Sensori Menggambar
No Aspek yang dinilai Nama klien
1. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
2. Menggambar sampai
selesai
3. Menyebutkan gambar
apa
4. Menceritakan makna
gambar
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda
() jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
N. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar,
menyebutkan nama gambar, dan mnceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perasaan melalui gambar.

DAFTAR PUSTAKA

Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St.
Louis: Mosby Year Book.
Maramis, W. F. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga
University Press.
Keliat, Budi Anna. (2006). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai