I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan pupuk cair Organik yang berasal dari
limbah Pertanian
2. Belajar untuk mengelolah limbah Pertanian agar dapat di manfaatkan
sebelum menjadi sampah.
Rumusan masalah
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak
beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun
atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro
esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk
organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan
meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada
tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman
dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga
tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang
pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal
buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah. Pemberian pupuk
organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan
terhadap tanaman. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian
pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman
yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk
yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan
semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk
daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin
tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan
mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman. Oleh karena itu,
pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti dan hal ini dapat
diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan. Diduga sampai batas tertentu
kombinasi antara dosis yang diberikan dengan frekuensi aplikasi pupuk daun yang
dilakukan merupakan faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman buncis (Rao, 1994 & Poerwowidodo (1992 ).
Banyaknya kandungan unsur hara yang ada di dalam lahan pertanian yang ada
di lahan saudara dapat dilihat secara sederhana dari penampakan warna tanaman
di lahan saudara. Misalnya ada tanaman yang kelihatan hijau sementara yang
lainnya terlihat kekuningan. Tanaman hijau menggambarkan bahwa tanah tersebut
mempunyai cukup unsur hara. Sedangkan tanaman yang berwarna kuning
biasanya menunjukkan bahwa tanah tersebut tidak cukup mempunyai unsur hara.
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan organik
dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan
nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,
seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan binatang di dalam tanah juga
terpacu dengan penggunaan pupuk cair. Pupuk cair tersebut dapat dibuat dari
kotoran hewan yang masih baru. Kotoran hewan yang dapat digunakan misalnya
kotoran kambing, domba, kelinci atau ternak lainnya(Prihmantoro, 1996).
3.2.1 Alat
1. Pisau
2. Timba kurang lebih 15 liter
3. karung goni
3.2.2 Bahan
1. limbah sayuran secukupnya
2. EM4
4.1 Hasil
kelompok bahan Bau warna Tekstur
1 Sawi Wangi sirup Coklat Hancur
2 Tomat - - -
Coklat
3 Mangga Wangi (seperti gula) Hancur
kemerahan
4 Kubis Busuk menyengat Coklat keruh Sangat hancur
Coklat
5 Papaya Wangi sirup hancur
kemerahan
4.2 Pembahasan
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar
di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau
disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro
esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk
organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan
meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada
tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman
dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga
tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang
pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal
buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.Pemberian pupuk
organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan
terhadap tanaman. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian
pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman
yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk
yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan
semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk
daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara jugasemakin
tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan
mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.
- Memupuk tanaman
- Menyiram tanaman
- Mengobati tanaman
5.1 Kesimpulan
Menurut hasil praktikum Teknologi Pengelolaan Limbah Pertanian tentang
pembuatan pupuk cair dapat di simpulkan bahwa :
1. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai
pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S,
Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik).
2. Pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman
yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah.
3. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang
diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin
seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka
kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang
berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.
4. Apabila terlalu anaerob mikrobia yang hidup hanya mikrobia anaerob saja,
mikrobia aerob mati atau terhambat pertumbuhannya. Sedangkan bila terlalu
aerob udara bebas masuk ke dalam timbunan bahan yang dikomposkan umumnya
menyebabkan hilangnya nitrogen relatif banyak karena menguap berupa NH3
5. Dari kegiatan tersebut semua pupuk baik digunakan untuk tanaman tetapi hal
yang membedakan adalah komposisi dalam pemupukan untuk tanaman, apabila
kelebihan pupuk tanaman dapat keracunan bahkan dapat layu dan mati. Jadi dari
kegiatan praktikum semua pupuk cair yang dibuat baik, hal ini dikarenakan pada
pengamatan terakhir semua data yang diambil hampir sama walau pupuk yang
dibuat berbeda
6. Bahan yang digunakan jangan bahan yang sudah busuk, karena bahan yang
sudah busuk terdapat bakteri yang nantinya bakteri tersebut dapat mengganggu
perkembangan dari bakteri EM4 dalam mendekomposisi bahan yang digunakan
dalam pembuatan pupuk cair.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam kegiatan praktikum sebaiknya praktikan harus membawa
bahan sesuai dengan yang telah disyaratkan selain itu sebaiknya praktikan harus
lebih memperhatikan apa yang diterangkan oleh asisten, hal ini agar tujuan dari
praktikum dapat tercapai
DAFTAR PUSTAKA
Ani, 2004. Penggunaan Pupuk Cair Pada Tanama Holtikultur. Tigaserangkai. Jakarta
Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. PT Surya Pratama
Alam. Yogyakarta