0
PENDAHULUAN
Secara umum Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Musim hujan berlangsung antara bulan Oktober s/d Maret, sedangkan musim
kemarau antara bulan April s/d September. Pada kondisi normal puncak musim hujan
terjadi pada bulan Desember s/d Pebruari, dan puncak musim kemarau umumnya terjadi
Peran iklim dan cuaca sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua
aktivitas/ usaha akan selalu mempertimbangkan keadaan iklim dan cuaca, satu contoh tidak
sedikit usaha dibidang agrobisnis yang mengalami kerugian akibat tidak adanya
perencanaan dalam hal analisis iklim/ cuaca . Cuaca adalah kondisi atmosfer pada suatu
meteorologi, antara lain seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, dan angin.
Parameter-parameter tersebut dapat berubah setiap saat, sehingga cuaca yang teramati
juga berubah, sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata dari cuaca dalam kurun waktu
Untuk mendapatkan informasi iklim/ cuaca yang lengkap dan akurat, Stasiun
Klimatologi Darmaga Bogor mempunyai salah satu tugas pokok, yaitu melaksanakan
observasi/ pengamatan. Alat-alat klimatologi yang ada di taman alat klimatologi Darmaga
Bogor, antara lain Penakar hujan observatorium/ otomatis, Campbell Stockes, Aktinograf,
Gun Bellani, Evaporimeter (Panci Terbuka, Piche, Kessner, Lysimeter), Thermometer (bola
basah, bola kering, maksimum, minimum, tanah, air), Cup Counter Anemometer, Wind
1
2. Alat dan waktu pengamatan
Nama Alat : Jam Pengamatan :
c. Aktinograf : (06.00-18.00).
e. Lysimeter : (17.00)
17.30, 18.00).
2
3. Satuan pengamatan
Temperatur Udara : C
Kelembaban Udara : %
Curah Hujan : mm
Tekanan Udara : mb
Penguapan : mm
Temperatur Tanah : C
3
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI 4
ALAT-ALAT KLIMATOLOGI 5
Penakar Hujan Otomatis Type Hellmann 5
Penakar Hujan Type Typping Bucket 6
Penakar Hujan Type Observatorium 7
Thermometer Tanah 7
Thermometer Minimum Rumput 8
Campbell Stockes 9
Aktinograf Bimetal 10
Gun Bellani Integrator 10
Barometer air raksa 12
Open Pan Evaporimeter 13
Lysimeter 16
Wind Vane Anemometer 18
Cup Counter Anemometer 20
Sangkar Meteorologi 20
Psychrometer Standard 22
Thermometer Maksimum 22
Thermometer Minimum 23
Piche Evaporimeter 24
Kessner Evaporimeter 25
Lightning Counter 25
Menara Cuaca (Towering Climatology) 26
Automatic Weather Station (AWS) 27
Telemetered Meteorological Obsevation Station (TMOS) 28
TAMBAHAN: Tsunami Early Warning System (TEWS) 28
HV Sampler 29
4
ALAT ALAT KLIMATOLOGI
DI STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR.
Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan,
dipasang dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai ke corong penakar
dan luas penampang corong 200 cm2. Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam
sebagai tempat pemasangan pias, sehingga akan dapat diketahui curah hujan
maksimum dan minimum serta waktu terjadinya.
Bejana plastik
Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong kemudian akan terkumpul
dalam tabung. Dalam tabung ini terdapat pelampung yang dihubungkan dengan
tangkai pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan menekan pelampung,
maka pelampung akan naik dan tangkai pena turut bergerak keatas. Gerakan pena
tersebut akan mencatat pada pias yang
5
dipasang pada silinder jam, jika gerakan pena mencapai skala 10 mm pada pias maka
secara otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam bejana plastik.
Air dalam tabung terkuras habis sehingga tangkai pena turut bergerak turun sampai
pena menunjuk skala nol, jika hujan masih turun pena akan naik lagi, demikian
seterusnya.
Waktu pengamatan : pengamatan dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias
dilakukan pada jam 07.00 WS (pada pias diisi/ditulis tanggal dan nama stasiun).
Prinsip kerja alat ini yaitu air yang masuk melalui corong akan jatuh kedalam alat semacam
timbangan, dimana satu jungkitan pada alat ini akan direspon oleh recorder sehingga akan
terbentuk lukisan satu anak tangga pada pias dan angka counter bertambah satu.
Perubahan satu angka counter menunjukkan lukisan satu anak tangga pada pias dan satu
jungkitan pada sensor nilainya akan setara dengan 0,5 mm curah hujan.
6
3. Penakar Hujan Manual Type Observatorium
Berfungsi untuk mengukur jumlah Mulut corong
curah hujan. Alat ini dipasang diatas penakar
tonggak kayu yang dibeton dengan
ketinggian 120 cm dari permukaan
tanah sampai mulut corong penakar,
luas penampang corong yaitu 100 cm2
kran penutup/
dengan kapasitas menampung curah pembuka
hujan 5 liter, dan ditengah corong
penakar dipasang kran. Jumlah curah
hujan yang tertampung akan dituangkan
melalui kran dan ditakar dengan gelas
ukur yang berskala sampai dengan 20 mm.
Waktu pengamatan : pengamatan dilakukan jam 07.00 WS dengan membuka
kran dan menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala
yang menunjukkan jumlah curah hujan yang terjadi selama 24 jam.
4. Thermometer Tanah.
Berfungsi untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang berbeda, yaitu : 0 cm
(permukaan tanah), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Thermometer ini
menggunakan cairan air raksa dan diletakkan di tanah yang permukaan tanahnya
berumput pendek, dan tanah gundul.
7
Untuk thermometer dengan kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm
dipasang dengan sudut kemiringan 60 dan dipasang pada penahan besi untuk
memudahkan pembacaan.
Untuk thermometer dengan kedalaman 50 cm dan 100 cm digunakan thermometer
berselubung/ tabung logam tembaga/kuningan. Bagian bawah bola thermometer diisi
dengan parafin/lilin, hal ini dimaksudkan untuk memperlambat perubahan suhu ketika
diangkat saat pengamatan/ pembacaan.
Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 07.30, 13.30, 17.30 WS)
8
6. Campbell Stokes.
Berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran
matahari . Alat ini berupa bola kaca masif
dengan garis tengah/diameter 10 15 cm,
berfungsi sebagai lensa cembung (konvex) yang
dapat mengumpulkan sinar matahari ke suatu
titik api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat
terbuka diatas pondasi beton dengan ketinggian
120 cm dari permukaan tanah.
Lamanya penyinaran matahari dicatat dengan jalan memfokuskan sinar matahari tepat
mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk alat ini, dan hasilnya pada pias akan
terlihat bagian yang terbakar, panjang jejak/bekas bakaran menunjukkan lamanya
penyinaran matahari. Pada kertas pias terdapat skala jam, sehingga dapat
dijumlahkan berapa lamanya matahari bersinar terang / cerah. Pias akan mulai
terbakar bila sinar matahari > 0.3 cal/cm2 atau 209,34 WM2.
9
7. Aktinograf Bimetal.
Berfungsi untuk mengukur radiasi matahari
dalam waktu satu hari, dipasang pada tempat
terbuka diatas pondasi beton setinggi 120 cm.
Alat ini dinamakan bimetal karena prinsip kerja
alat terdiri dari dua buah lempengan logam yang
berbeda warna sebagai sensor, yaitu lempengan
berwarna putih mengkilat dan warna hitam gelap.
Perbedaan selisih nilai pemuaian kedua lempengan tersebut dipakai sebagai dasar
pengukuran dan perbedaan ini akan mengakibatkan beda pemuaian pada kedua lempengan
tersebut, sehingga menimbulkan gerak pada pena dan akan melukis pada kertas pias yang
dipasang pada silinder jam. Arah lempeng logam dipasang searah dengan peredaran matahari
yaitu arah Timur Barat. Pias dipasang pada jam 07.00 dan diangkat jam 18.00 WS. Besarnya
total radiasi matahari dapat diketahui dengan menghitung luas lukisan pada kertas pias dengan
menggunakan alat Planimeter. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan rumus :
10
Radiasi yang diterima oleh sensor mengakibatkan sensor menjadi panas sehingga zat cair yang
ada dalam sensor menguap, kemudian uap air ini akan mengkondensasi dibagian bawah tabung
buret.
X = Skala awal
Z
Y
X
Pengamatan dilakukan dengan membaca jumlah air yang terkondensasi pada tabung
buret, kemudian alat dibalik sehingga posisi bola hitam berada dibagian bawah dan air akan
masuk ke dalam sensor. Selanjutnya alat dibalik kembali, sensor ada dibagian atas dan zat cair
tetap berada dalam bola hitam. Sedikit Zat cair yang tumpah kedalam tabung buret dibaca
sebagai skala awal kemudian alat diletakkan kembali kedalam silinder pelindung. Besarnya
penambahan volume air yang terkondensasi dapat diketahui dengan cara, yaitu :
Jumlah pembacaan hari ini dikurangi dengan skala awal hari sebelumnya, kemudian volume
tersebut dapat dikonversikan dalam calori dengan menggunakan grafik atau rumus :
Waktu pengamatan dilakukan setiap pagi jam 07.00 WS.
11
9. Barometer Air Raksa
Fungsi alat barometer ini untuk mengukur tekanan udara, alat ini dipasang dalam
ruangan yang mempunyai suhu yang sama (homogen) dan harus terhindar dari sinar matahari
langsung, umumnya letak bejana barometer 1 meter diatas permukaan lantai ruangan,
dan ditempatkan/ digantung pada dinding tembok ruangan. Alat barometer ini terdiri dari
sebuah tabung kaca yang ujung atasnya tertutup dan sebagian berisi air raksa, tabung kaca
dipasang dalam sebuah tabung lain dari tembaga dengan mempergunakan sejenis kayu berpori
atau gabus. Ujung bawah terbuka dimasukkan kedalam bejana yang juga berisi air raksa.
Ruangan diatas kolom air raksa dalam tabung dapat dikatakan hampa, perbedaan tinggi antara
permukaan atas dan bawah dari zat cair itu adalah tekanan. Jika tekanan udara bertambah,
sebagian dari air raksa dalam bejana akan masuk kedalam tabung, permukaan air raksa dalam
tabung naik dan didalam bejana turun, maka perbedaan tinggi kedua permukaan menjadi lebih
besar.
12
10. Open Pan Evaporimeter .
ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat
dengan garis tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan diatas
tanah berumput pendek dan tanah gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi
terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat warna putih gunanya untuk mengurangi
penyerapan radiasi.
Tinggi air dari bibir panci 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar
Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WS).
Penguapan Panci Terbuka pada tanah berumput pendek dilengkapi dengan alat
Hook Gauge, Still Well dan Thermometer Air.
Penguapan Panci Terbuka pada tanah gundul dilengkapi dengan alat Hook Gauge, Still Well,
Thermometer Air, Flaoting Thermometer maksimum/ minimum dan Cup Counter Anemometer.
13
Alat pengukur penguapan tersebut diatas dilengkapi dengan :
a. Hook Gauge
Yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi
permukaan air dalam panci, terdiri dari sebuah
batang yang berskala dan sebuah skrup berada
pada batang tersebut yang digunakan sebagai
pengatur, letak ujung alat berupa pancing sampai
tepat menyentuh pada permukaan air panci.
Hook Gauge
Besarnya perubahan volume air dapat dihitung dengan membaca skala milimeter pada
batang mikrometer, dan skala seperseratus milimeter dibaca dari mur yang mengelilingi
batang mikrometer.
Perhitungan dilakukan dengan rumus
Eo = (Po P1) + CH
dimana : Eo = Jumlah air yang dievaporasikan
Po = Pembacaan awal dari permukaan air yang ditunjukkan
oleh mikrometer
P1 = Pembacaan akhir setelah terjadi evaporasi
CH = Curah Hujan
b. Still Well
Berupa bejana yang terbuat dari logam
(kuningan) yang berbentuk silinder dan
mempunyai 3 buah kaki, dimana tiap kaki
terdapat sebuah skrup untuk menyetel/
mengatur kedudukan bejana agar letaknya
horizontal.
Still Well
14
Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi
dengan permukaan air dalam panci. Bejana digunakan selain untuk tempat meletakkan hook
gauge, juga membuat air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan air pada panci,
sehingga penyetelan ujung pancing dapat lebih mudah dilakukan.
c. Thermometer Air.
Thermometer air ini adalah thermometer
air raksa yang dipasang tegak lurus dengan
menggunakan klem, letak bola
thermometer dibawah permukaan air,
sehingga suhu air dapat dibaca pada saat
dilakukan pengamatan.
Thermometer Air
15
e. Cup Counter Anemometer.
Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin selama periode waktu tertentu. Alat ini
dipasang disebelah selatan dekat pusat panci, dengan ketinggian 0,5 meter dari
permukaan tanah. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup
angin, dimana bagian bawah mangkok terdapat angka counter yang mencatat
perputaran mangkok tersebut.
Untuk mengetahui kecepatan angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan
mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil
pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.
11. Lysimeter.
Berfungsi untuk mengukur jumlah evapotranspirasi pada sebidang tanah bervegetasi secara
langsung. Alat ini berupa sebuah bejana penampang berukuran 1 m x 1 m yang dibagian
atasnya ditanami vegetasi (rumput atau tanaman lain).
Unsur yang diamati adalah besarnya penguapan yang berlangsung pada sebidang tanah
yang bervegetasi.
16
Kontruksi Lysimeter (bagian dalam tanah).
17
Prinsip kerja alat tersebut diatas adalah dengan mengukur jumlah air yang menguap
dihitung berdasarkan persamaan kesetimbangan air, yaitu dengan rumus persamaan :
C + S = Pk + P + E
Berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat ini dipasang pada pipa besi
dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk
Arah
angin
Kecepatan
Arah
angin
angin Penunjuk arah dan
kecepatan anginArah
angin
18
Cara kerja alat tersebut diatas, adalah sebagai berikut :
Vane (baling-baling) yang berbentuk anak panah mempunyai tahanan yang melingkar
penunjuk, pada tiap titik yang satu sama lain berjarak sama. Arus rata dialirkan tahanan
tersebut pada 2 titik, dan jika vane berputar maka kedua kotak tersebut ikut berputar,
kumparan penunjuk arah angin dibuat sedemikian rupa sehingga putaran sama dengan
putaran vane.
Tahanan pada vane ini dihubungkan dengan 3 buah kawat pada kumparan penunjuk,
ditengah dipasang sebuah magnit yang mempunyai jarum penunjuk, dan alat ini
Cup anemometer terdiri dari 3 buah mangkok yang dipasang simetris pada sumbu
vertical, dimana pada bagian bawah sumbu vertikal dipasang sebuah generator, dan jika
tertiup angin ketiga mangkok tersebut akan berputar. Tegangan dari generator
jarum penunjuk.
- untuk menentukan kecepatan angin, dapat dibaca langsung pada alat penunjuk,
dan satuan kecepatan angin yaitu dalam knot ( 1 knot = 1,8 km/jam).
- untuk menentukan arah angin, yaitu menekan tombol yang ada pada alat penunjuk
dan kemudian membaca jarum penunjuk yang menunjukkan arah berapa derajat.
(Arah angin 90 = arah timur, 180 = arah selatan, 270 = arah barat, dan 360 =
arah utara).
19
13. Cup Counter Anemometer.
Counter
Ketinggian M
Ketinggian 2 M
tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.
Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4 , dengan
setiap dinding diberi jalusi berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari papan kayu ,
20
Ada empat jenis sangkar yang sama, diantaranya tiga sangkar dengan ketinggian 120
cm, dan satu sangkar dengan tinggi 20 cm dari permukaan tanah, yaitu :
tanah gundul, didalamnya terdiri dari alat (Thermometer bola basah, bola kering,
tanah berumput , didalamnya terdiri dari alat ( Thermometer bola basah, bola kering,
tanah gundul, didalamnya terdapat alat Kessner Evaporimeter, dan Piche Evaporimeter) .
tanah gundul, didalamnya terdiri dari alat (Thermometer bola basah, bola kering,
Sangkar Meteorologi
Ketinggian 20 Cm
21
15. Psychrometer Standard.
Psychrometer standard ini ditempatkan didalam sangkar meteorologi dengan
ketinggian berbeda seperti yang tersebut diatas, yaitu terdiri dari :
Thermometer Bola Basah dan Bola Kering.
Themometer bola basah dan bola kering ini berfungsi untuk menentukan kelembaban
udara, suhu udara, dan titik embun embun. Alat ini terdiri dari 2 buah thermometer air
raksa yang dipasang berdampingan secara vertikal. Bola dari salah satu thermometer
dibungkus dengan kain kasa/ muslin yang tergantung pada bejana kecil berisi air murni,
sehingga bola thermometer selalu basah dan disebut sebagai bola basah, sedangkan yang
lain tidak dibungkus disebut sebagai bola kering.
Suhu udara dapat dibaca pada thermometer bola kering, penguapan air dari kain
kasa basah menyebabkan suhu bola basah lebih rendah dari pada suhu bola kering. Dari
hasil pembacaan bola basah dan bola kering akan dapat diketahui kelembaban udara dan
titik embun.
Waktu pengamatan : dilakukan sesuai dengan pengamatan AgM 1-a dan AgM 1-b.
22
Thermometer Maksimum
Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu udara naik , maka air raksa dalam
bola akan memuai mendorong cairan air raksa keluar melalui pipa yang menyempit, suhu
udara terus naik sampai mencapai nilai maksimum. Jika suhu udara turun, cairan air raksa
dalam bola akan menyusut sehingga alur air raksa dalam pipa kapiler terputus, namun
ujung air raksa tetap menunjukkan nilai skala yang maksimum.
Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 18.00 WS
Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan, posisi air raksa harus dikembalikan ke posisi
suhu pada waktu itu dengan cara diayun sedikit hentakan sebanyak tiga kali.
Thermometer Minimum
23
Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, alkohol akan menyusut dan
permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil, sebaliknya jika suhu
naik, permukaan alkohol akan naik sedangkan indeks tetap tertinggal menunjukkan skala
yang terendah yang dicapai suhu udara.
Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 14.00 WS.
Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala, posisi indeks harus dikembalikan ke
posisi suhu pada waktu itu.
tabung yang terbuka diberi jepitan logam dan tabung gelas ini diisi air destilasi, antara
tabung gelas dan jepitan logam disisipkan kertas filter dengan diameter 3 cm.
Piche
Evaporimeter
Kertas filter
Alat piche ini digantung secara vertical, dan penempatannya digabung dengan kessner
evaporimeter pada sangkar meteorologi dengan posisi ujung tabung yang tertutup kertas
filter di bagian bawah. Setelah kertas filter basah semua baru dibaca skala sebagai skala
awal (misal y). Jika terjadi penguapan, air dalam tabung akan berkurang sehingga
permukaan air dalam tabung akan turun, pada waktu pengamatan dibaca skala (misal
x) maka penguapan ( x y ) cc.
Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 0730, 13.30, 17.30 WS).
24
19. Kessner Evaporigraph.
Berfungsi untuk mencatat frekuensi dan waktu terjadinya kilat secara otomatis.
Alat ini terdiri dari sensor berupa 4 buah bentangan kawat tembaga yang masingmasing
kawat panjangnya 10 meter, dan dipasang pada 2 buah tiang kayu, kemudian oleh
sebuah kawat dihubungkan ke recorder/pencatat yang ada dalam ruang observasi.
Listrik Udara
25
Alat listrik udara tersebut menggunakan arus DC dari batterey dan dapat merekam
kejadian kilat sampai radius 30 km.
Waktu pengamatan : dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan setiap satu
minggu.
Ketinggian 10 meter
Ketinggian 7 meter
evaporimeter .
Waktu pengamatan : dilakukan saat pengamatan AgM 1-a dan AgM 1-b.
26
22. Automatic Weather Station (AWS).
Fungsi alat AWS ini untuk mengukur dan mencatat unsur cuaca secara
otomatis. AWS ini dilengkapi dengan alat sensor , unsur- unsur cuaca akan
terdeteksi oleh sensor dan terekam selama 24 jam, dan unsur-unsur cuaca
tersebut akan terekam setiap 10 menit pada alat Lodger, kemudian data dari
`
Antene (bagian atas terpotong)
Alat ini dapat mengamati dan mencatat unsur - unsur cuaca, yaitu Suhu udara, Suhu
tanah dengan kedalaman 10 cm dan 20 cm, Kelembaban udara, Titik embun,
Tekanan udara, Arah dan kecepatan angin, Curah hujan, dan Radiasi matahari.
Waktu pengamatan : dilakukan selama 24 jam
27
23. Telemetered Meteorological Observation Station (TMOS).
Fungsi alat TMOS ini untuk mengukur dan mencatat unsur cuaca dan dikirim
langsung secara otomatis ke pusat prakiraan cuaca BMG Jakarta secara real time.
Alat ini dapat mengamati dan mencatat unsur-unsur cuaca, yaitu Suhu udara,
Tekanan udara, Kelembaban udara, Arah dan kecepatan angin, Curah hujan, dan
Radiasi matahari.
Alat / antene sensor untuk Alat pencatat unsur Alat pengirim berita cuaca
mengamati Unsur cuaca cuaca (TMOS) melalui satelit
Hasil pengamatan yang tercatat dari alat TMOS ini kemudian data tersebut
dipancarkan oleh VSAT (Very Small Apperture Terminal) melalui Satelit Palapa B4
ke NCC (National Control Centre) di BMG pusat Jakarta untuk diproses lebih lanjut
pada NPC (National Processing Centre).
Waktu pengamatan : dilakukan selama 24 jam.
28
27
Seismograph Accelorograph
29
dengan satuan gram/m3/24 jam, artinya banyak partikel-partikel udara yang
mengapung dalam satuan gram pada volume 1 m3 dengan waktu 24 jam.
Ambang batas kualitas udara yang ditetapkan pemerintah adalah 230
gram/m3/24 jam, sehingga jika suatu daerah hasil rekaman polusi udara diatas
ambang batas maka sudah tidak sehat karena udaranya banyak mengandung
polutan.
Waktu pengamatan : pergantian kertas filter dilakukan setiap 6 hari sekali.
30