1. Operasi penjumlahan
A
B
A+B=?
Tanda + dalam penjumlahan vektor mempunyai arti dilanjutkan.
Jadi A + B mempunyai arti vektor A dilanjutkan oleh vektor B.
B
A
A+B
A
C
5
Opersai pengurangan dapat dijabarkan dari opersai penjumlahan dengan menyatakan
negatif dari suatu vektor.
A -A
B
B - A = B + (-A)
B
B-A -A
2. Opersai Perkalian
2.1. Perkalian vektor dengan skalar
Contoh perkalian besaran vektor dengan skalar dalam fisika : F = ma, p = mv,
dsb dimana m : skalar dan a,v : vektor.
Bila misal A dan B adalah vektor dan k adalah skalar maka,
B=kA
Besar vektor B adalah k kali besar vektor A sedangkan arah vektor B sama
dengan arah vektor A bila k positip dan berla-wanan bila k negatip. Contoh :
F = qE, q adalah muatan listrik dapat bermuatan positip atau negatip sehingga
arah F tergantung tanda muatan tersebut.
6
2.2. Perkalian vektor dengan vektor.
a. Perkalian dot (titik)
Contoh dalam Fisika perkalian dot ini adalah : W = F . s,
P = F . v, = B . A.
Hasil dari perkalian ini berupa skalar.
A
B
Bila C adalah skalar maka
C = A . B = A B cos
atau dalam notasi vektor
C = A . B = Ax Bx + Ay By + Az Bz
Bagaimana sifat komutatif dan distributuf dari perkalian dot
Karena hasil yang diperoleh berupa vektor maka arah dari vektor tersebut
dapat dicari dengan arah maju sekrup yang diputar dari vektor pertama ke
vektor kedua.
j
i
7
ixj=k j x j = 1 . 1 cos 90 = 0
k x j = - i dsb
OPERASI VEKTOR
Dengan analisis, Bila jumlah vektor lebih dari dua buah maka penyelesaiannya
dengan langkah-langkahnya :
1. Buat sumbu X dan Y melalui titik pangkal vektor .
2. Proyeksikan masing masing vektor pada sumbu X dan Y
3. Tentukan sudut masing masing vektor terhadap sumbu X positip.
4. Vektor pada sumbu X dan Y disebut komponen vektor.
F
N Fx Fy
2 F F
a2 1
o Fcos F sin
1 X 1 F1 F1cos 1 F1sin 1
a3 2 F2 F2 cos 2 F2 sin 2
3 F3 F2 cos 3 F3 sin 3
F
3 Fx Fy =...
=.....
R= ( F ) 2x ( F ) 2y
atau
R= Rx2 R y2
Arah :
Ry
tg =
Rx