Anda di halaman 1dari 4

VEKTOR DAN SKALAR

Besaran-besaran Fisika ditinjau dari pengaruh arah terhadap besaran tersebut


dapat dikelompokkan menjadi :
a. Skalar : besaran yang cukup dinyatakan besarnya saja (tidak ter-gantung pada arah).
Misalnya : massa, waktu, energi dsb.
b. Vektor : besaran yang tergantung pada arah. Misalnya : kecepatan, gaya, momentum
dsb.

1. Operasi penjumlahan

A
B

A+B=?
Tanda + dalam penjumlahan vektor mempunyai arti dilanjutkan.
Jadi A + B mempunyai arti vektor A dilanjutkan oleh vektor B.
B
A
A+B

Dalam operasi penjumlahan berlaku :


a. Hukum komutatif
B
A A+B=B+A
A
B
b. Hukum Asosiatif
B (A + B) + C = A + (B + C)

A
C

5
Opersai pengurangan dapat dijabarkan dari opersai penjumlahan dengan menyatakan
negatif dari suatu vektor.

A -A
B

B - A = B + (-A)
B

B-A -A

Vektor secara analitis dapat dinyatakan dalam bentuk :


A = Ax i + Ay j + Az k dan
B = Bx i + By j + Bz k
maka opersasi penjumlahan/pengurangan dapat dilakukan dengan cara
menjumlah/mengurangi komponen-komponennya yang searah.

A + B = (Ax + Bx) i + (Ay + By) j + (Az + Bz) k


A - B = (Ax - Bx) i + (Ay - By) j + (Az - Bz) k

2. Opersai Perkalian
2.1. Perkalian vektor dengan skalar
Contoh perkalian besaran vektor dengan skalar dalam fisika : F = ma, p = mv,
dsb dimana m : skalar dan a,v : vektor.
Bila misal A dan B adalah vektor dan k adalah skalar maka,

B=kA

Besar vektor B adalah k kali besar vektor A sedangkan arah vektor B sama
dengan arah vektor A bila k positip dan berla-wanan bila k negatip. Contoh :
F = qE, q adalah muatan listrik dapat bermuatan positip atau negatip sehingga
arah F tergantung tanda muatan tersebut.

6
2.2. Perkalian vektor dengan vektor.
a. Perkalian dot (titik)
Contoh dalam Fisika perkalian dot ini adalah : W = F . s,
P = F . v, = B . A.
Hasil dari perkalian ini berupa skalar.

A

B
Bila C adalah skalar maka
C = A . B = A B cos
atau dalam notasi vektor
C = A . B = Ax Bx + Ay By + Az Bz
Bagaimana sifat komutatif dan distributuf dari perkalian dot

b. Perkalian cross (silang)


Contoh dalam Fisika perkalian silang adalah : = r x F,
F = q v x B, dsb
Hasil dari perkalian ini berupa vektor.
Bila C merupakan besar vektor C, maka
C = A x B = A B sin
atau dalam notasi vektor diperoleh :
A x B = (AyBz - Az By) i + (AzBx - AxBz) j + (AxBy - AyBx) k

Karena hasil yang diperoleh berupa vektor maka arah dari vektor tersebut
dapat dicari dengan arah maju sekrup yang diputar dari vektor pertama ke
vektor kedua.

j
i

7
ixj=k j x j = 1 . 1 cos 90 = 0
k x j = - i dsb

Bagaimana sifat komutatif dan distributif dari perkalian cross

OPERASI VEKTOR
Dengan analisis, Bila jumlah vektor lebih dari dua buah maka penyelesaiannya
dengan langkah-langkahnya :
1. Buat sumbu X dan Y melalui titik pangkal vektor .
2. Proyeksikan masing masing vektor pada sumbu X dan Y
3. Tentukan sudut masing masing vektor terhadap sumbu X positip.
4. Vektor pada sumbu X dan Y disebut komponen vektor.

F
N Fx Fy
2 F F
a2 1
o Fcos F sin
1 X 1 F1 F1cos 1 F1sin 1
a3 2 F2 F2 cos 2 F2 sin 2
3 F3 F2 cos 3 F3 sin 3
F
3 Fx Fy =...

=.....

R= ( F ) 2x ( F ) 2y

atau

R= Rx2 R y2

Arah :
Ry
tg =
Rx

Anda mungkin juga menyukai