Anda di halaman 1dari 17

A.

TUJUAN
Adapun tujuan di adakannya praktikum matlab ini yaitu untuk
menyelesaikan persamaan linear dengan metode gauss, ludec, lusol dan
choleski.
B. LANDASAN TEORI
MATLAB atau yang kita sebut dengan (Matrix Laboratory) yaitu
sebuah program untuk menganalisis dan mengkomputasi data numerik, dan
MATLAB juga merupakan suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan,
yang dibentuk dengan dasar pemikiran yang menggunakan sifat dan bentuk
matriks. Matlab yang merupakan singkatan dari Matrix Laboratory,
merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc.
yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa
pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun
C++. Matlab juga bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna
dapat menulis fungsi baru untuk menambahkan pada library, ketika fungsi-
fungsi built-in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu.
Kemampuan pemrograman yang dibutuhkan tidak terlalu sulit bila kita telah
memiliki pengalaman dalam pemrograman bahasa lain seperti C, PASCAL,
atau FORTRANMATLAB (Matrix Laboratory) yang juga merupakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi berbasis pada matriks, sering kita gunakan untuk
teknik komputasi numerik, yang kita gunakan untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang melibatkan operasi matematika elemen, matrik, optimasi,
aproksimasi dll. Sehingga Matlab banyak digunakan pada :
Matematika dan komputansi,
Pengembangan dan algoritma,
Pemrograman modeling, simulasi, dan pembuatan prototipe,
Analisa data , eksplorasi dan visualisasi,
Analisis numerik dan statistik,(sumber; http://www.mathworks.com)
Tiga jenis format data di MATLAB, yaitu skalar, vektor, dan
matriks. Skalar, ialah suatu bilangan tunggal, Vektor, ialah sekelompok
bilangan yang tersusun 1-dimensi.Dalam MATLAB biasanya disajikan
sebagai vektor-baris atau vektor-kolom. Matriks, ialah sekelompok
bilangan yang tersusun dalam segi-empat 2-dimensi. Di dalam
MATLAB, matriks didefinisikan dengan jumlah baris dan kolomnya. Di
MATLAB terdapat pula matriks berdimensi 3, 4, atau lebih, namun dalam
buku ini kita batasi hingga 2-dimensi saja.Sebenarnya, semua data bisa
dinyatakan sebagai matriks. Skalar bisa dianggap sebagai matriks satu
baris satu kolom (matriks 1x1), dan vektor bisa dianggap sebagai
matriks 1-dimensi: satu baris n kolom, atau n baris 1 kolom
(matriks1xn atau nx1). Semua perhitungan di MATLAB dilakukan
dengan matriks, sehingga disebut MATrix LABoratory. MATrix
LABoratory didefinisikan dengan kurung siku ( [ ] ) dan biasanya
dituliskan baris-per-baris. Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan
kolom, dan titik-koma (;) untuk memisahkan baris. Kita juga bisa
menggunakan spasi untuk memisahkan kolom dan menekan Enter ke baris
baru untuk memisahkan baris(Teguh Widiarsono,2005).
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang diatur dalam baris
dan kolom berbentuk persegi panjang. Matriks dicirikan dengan elemen-
elemen penyusun yang diapit oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung
biasa ( ). Ukuran sebuah matriks dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu
banyaknya garis dan kolom dalam matriks tersebut. Hal ini memungkinkan
penyelesaian banyak masalah komputasi teknik, terutama yang berhubungan
dengan formulasi matriks dan vektor. Dalam beberapa kasus, dapat juga
dilakukan penulisan program dalam bahasa seperti C dan Fortran (Away,
2006).
Gauss eliminationis metode yang paling familiar untuk memecahkan
persamaan simultan. Saya terdiri dari dua bagian: tahap eliminasi dan
phase.As solusi yang ditunjukkan dalam Fungsi dari fase eliminasi adalah
untuk mengubah persamaan s ke dalam bentuk Ux = c. Persamaan kemudian
diselesaikan dengan substitusi kembali. Metode Dekomposisi LU. Hal ini
dimungkinkan untuk menunjukkan bahwa setiap matriks A persegi dapat
dinyatakan sebagai produk yang lebih rendah matriks segitiga L dan matriks
segitiga U atas: A = LU. Proses komputasi L dan U untuk A diberikan dikenal
sebagai dekomposisi LU atau LU factorization.LU dekomposisi tidak unik
(kombinasi L dan U untuk aprescribed A tidak terbatas), kecuali kendala
tertentu ditempatkan pada L atau U. Ini kendala membedakan satu jenis
dekomposisi dari yang lain.
Lusol Fungsi ini melakukan fase solusi (depan dan belakang
substitusi). Ini diasumsikan bahwa koefisien asli fi sien matriks telah
membusuk, sehingga input adalah A = [L \ U]. Isi telanjang digantikan oleh
selama depan Substitusi. Demikian pula, kembali substitusi menimpa y
dengan solusi x.
Dekomposisi Choleski ini. Choleski ini dekomposisi A = LLhas dua
keterbatasan:
Sejak LL produk matriks simetris, Choleski ini decompositionrequires A
menjadi simetris. An proses dekomposisi di volves mengambil akar
kuadrat dari kombinasi tertentu dari unsur-unsur A. Hal ini dapat
menunjukkan bahwa akar kuadrat dari angka memindai negatif harus
dihindari hanya jika A adalah positif definite.
Meskipun jumlah operasi panjang di semua metode dekomposisi adalah
sama, Choleski ini decompositionis bukan berarti sangat populer
memecahkan simultaneo kita persamaan, terutama karena restricti pada
slisted studi above.We ada karena sangat berharga dalam aplikasi tertentu
lainnya ( misalnya, dalam transformasi masalah eigenvalue) (Kiusalaas,
2005).
C. ALGORITMA DAN FLOWCHART
1. Function Gauss
Algoritma Function Gauss
Adapun algoritma pada function gauss adalah sebagai berikut:
a. Menginput nilai matriks A dan b dimana
A = [2 3 1;3 25; 2 4 1] dan b=[3 9 5]
b. Menginput fungsi format long sebesar
(0.653061224489796; -1.142857142857143; 1.734693877551020).
c. Memanggil function gauss
[x,det] = gauss(A,b).
d. Menginput kolom vektor b dimana
size(b,2) > 1; b = b'.
e. Menginput nilai
n=length(b)
f. Menghitung matriks A,b dengan eliminasi gauss
A(i,k+1:n) = A(I,k+1:n) lambda*A(k,k+1:n);
b(i) = b(i) lambda*b(k);
g. Menghitung nilai determinan matriks
nargout == 2; det = prod(diag(A)).
h. Menghitung matriks A,b dengan back substitusion
b(k) = (b(k) A(k,k+1:n)*b(k+1:n))/A(k,k).
i. Menampilkan hasil matriks
x = b;
Flowchat Function Gauss

START

Input nilai matriks a


dan b

[x,det] = gauss(A,b)

size(b,2) > 1;
b = b';

1
1
1

n = length(b)

k = 3:n-3

lambda = A(i,k)/A(k,k);
A(i,k+1:n)=A(i,k+1:n)- lambda*A(k,k+1:n);
b(i)= b (i) - lambda*b(k);

nargout == 2; det =
prod(diag(A))

k= 3:-1:1

b(k) = (b(k) - A(k,k+1:n)*b(k+1:n))/A(k,k);

X=b

END
2. Function Ludec
Algoritma Function Ludec
Adapun algoritma pada fuction LUdec adalah sebagai berikut:
a. Menginput nilai matriks A dan b dimana
A = [-3 6 -4; 9 -8 -24; -12 24 -2] dan b =[-3 65 -42]
b. Memanggil function LUdec
A = LUdec(b)
det = prod(diag(b))
c. Menginput nilai n
n = size(A,1)
d. Menghitung matriks A,b dengan eliminasi LUdec
A(i,k+1:n) = A(i,k+1:n) - lambda*A(k,k+1:n);
A(i,k) = lambda;
Flowchart Function Ludec

START

Input nilai matriks


a dan b

A = LUdec(A)
det = prod(diag(b))

n = size(A,1);

A(i,k)~= 0

1
1

lambda = A(i,k)/A(k,k);
A(i,k+1:n) = A(i,k+1:n) - lambda*A(k,k+1:n);
b(i)= b (i) - lambda*b(k);

END

3. Function Lusol
AlgoritmaFunction Lusol
Adapun algoritma pada function Lusol adalah sebagai berikut:
a. Menginput nilai matriks A dan b dimana
A = [-3 6 -4; 9 -8 -24; -12 24 -26] dan b = [-3 65 -42]
b. Menginput kolom vektor b dimana
size(b,2) > 1; b = b'.
c. Menginput nilai
n=length(b)
d. Menghitung matriks A,b dengan eliminasi LUsol
b(k) = (b(k) - A(k,k+1:n)*b(k+1:n))/A(k,k);
e. Menampilkan hasil matriks.
x = b;
Flowchart Function Lusol

START

Input nilai matriks a


dan b

1
1

x = LUsol(A,b)

size(b,2) > 1; b = b';

n = length(b)

b(k) = (b(k) - A(k,k+1:n)*b(k+1:n))/A(k,k);

x = b;

END

4. Function Choleski
Algoritma Function Choleski
d
Adapun algoritma dari function choleski adalah sebagai berikut:
a. Menginput nilai matriks A dan b dimana
A = [-3 6 -4; 9 -8 -24; -12 24 -26] dan b = [-3 65 -42].
b. Memanggil function choleski
L = choleski(b)
Check = L*L'% Verify the result
c. Menginput nilai
n = size(A,1);
d. Menghitung matriks A,b dengan eliminasi choleski
i = j+1:n
A(i,j)=(A(i,j) - dot(A(i,1:j-1),A(j,1:j 1)))/A(j,j);
e. Menampilkan hasil matriks.
L = tril(A)
Flowchart function Choleski

START

Input nilai
Matriks A dan b

L = choleski(b)
Check = L*L'% Verify the result

n = size (A,1);

temp = A(j,j) - dot(A(j,1:j-1),A(j,1:j-1));

A(j,j) = sqrt(temp);

i = j+1:n

A(i,j)=(A(i,j) - dot(A(i,1:j-1),A(j,1:j-1)))/A(j,j);

L = tril(A)

END
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Gauss Function

Ludec Function dan Lusol Function


Choleski Function

2. Pembahasan
Metode Numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang diformulasikan secara matematik dengan cara operasi
hitungan (arithmetic). Beberapa definisi metode numerik dikemukakan ahli
matematika, misalnya metode numerik adalah teknik di mana masalah
matematika diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh
pengoperasian aritmetika. Metode numerik adalah teknik -teknik yang
digunakan untuk merumuskan masalah matematika agar dapat diselesaikan
hanya dengan operasi hitungan, yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kali
dan bagi.
Di dalam MATLAB, matriks didefinisikan dengan jumlah baris dan
kolomnya. Di MATLAB terdapat pula matriks berdimensi 3, 4, atau lebih,
namun dalam buku ini kita batasi hingga 2-dimensi saja. Sebenarnya, semua
data bisa dinyatakan sebagai matriks. Skalar yang bisa dianggap sebagai
matriks satu baris satu kolom (matriks 1x1), dan vektor bisa
dianggap sebagai matriks 1-dimensi: satu baris n kolom, atau n baris 1
kolom (matriks 1xn atau nx1). Semua perhitungan di MATLAB
dilakukan dengan matriks, sehingga disebut MATrix LABoratory.
MATrix LABoratory didefinisikan dengan kurung siku ( [ ] ) dan
biasanya dituliskan baris-per-baris. Tanda koma (,) digunakan untuk
memisahkan kolom, dan titik-koma (;) untuk memisahkan baris. Kita juga
bisa menggunakan spasi untuk memisahkan kolom dan menekan Enter ke
baris baru untuk memisahkan baris.
Percobaan pertama dilakukan persamaan linear dengan menggunakan
metode gauss. Pertama di masukan rumus gauss kedalam editor matlab.
Setelah itu, di save di folder yg akan di tempati untuk menyimpan data matlab.
Kemudian, memasukkan example problem set yang akan di hitung
persaamaan linearnya kedalam editor matlab. setelah itu, memasukkan rumus
gauss pada problem set kemudian mensave kedalam folder yang sudah
ditentukan sebelumnya. Setelah di save difolder yang sudah ditentukan
kemudian mengklik Run pada matlab dan akan di dapatkan hasil problem set
yang pertama yang akan muncul di command window.
Percobaan yang kedua yaitu menyelesaikan sistem persamaan linear
dengan menggunakan metode ludec dan metode lusol, cara penyelesaiannya
sama pada problem set yang pertama tetapi pada problem shet kedua yang
dicari yaitu nilai determinan dan nilai x dari matriks A dan B sehingga
digunakan 2 metode persamaaan linear. Untuk menyelesaikan problem shet
yang kedua dapat dilakukan dengan memasukan nilai matriks A dan B yang
diketahui kedalam editor matlab. Kemudian, memasukkan rumus ludec
kedalam problem set, guna untuk mencari nilai determinan matriks A dan B.
Setelah itu, save persamaan linear tersebut. Kemudian setelah di save
mengklik run pada jendela MATLAB. untuk memperoleh nilai determinan
dan nilai tersebut akan dimunculkan pada command window. Setelah itu,
hasilnya sudah didapatkan, kemudian mengambil atau memanggil kembali
rumus lusol yang telah di save sebelumnya. Setelah itu, dimasukkan kembali
rumus lusol kedalam problem set yang akan di cari nilai x pada persamaan
linear kemudian save persamaan linear tersebut. Setelah di save kemudian
mengklik run pada jendela MATLAB. Hasil yang di dapatkan akan muncul di
command window.
Percobaan yang ketiga yaitu menyelesaikan sistem persamaan linear
dengan menggunakan metode choleski, cara penyelesaiannya sama pada
problem set yang pertama dan kedua tetapi rumus yang di gunakan berbeda.
pada problem shet ketiga yang dicari yaitu mencheck matriks A dan B. Untuk
menyelesaikan problem shet yang ketiga dapat dilakukan dengan memasukan
nilai-nilai matriks A dan B yang diketahui kedalam editor matlab. Kemudian,
memasukkan rumus choleski kedalam problem set, guna untuk menyelesaikan
problem shet yang akan diketahui hasilnya. Setelah itu, menyimpan problem
set yang kedua dengan mengklik save pada matlab. Ke folder yang sudah di
tentukan. Kemudian, klik run pada matlab untuk memperoleh hasil yang di
inginkan dan hasil tersebut akan dimunculkan pada command window.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum kali ini bahwa
dalam menyelesaikan persamaan linear dengan menggunakan metode fuction
gauss, choleski, maupun ludec dapat diselesaikan lebih mudah dan lebih cepat.
Dengan menggunakan metode function gauss yaitu A = [2 -3 -1; 3 2 -5; 2 4 -1]
dan b = [3; -9; -5;] hasil eliminasinya nilai x = 0.6531; -1.1429; 1.7347; dan
nilai det = 49. Dengan menggunakan metode function ludec dan lusol yaitu, A
=[-3 6 -4; 9 -8 -24; -12 24 -26; hasil eliminasinya det = 300 dan x = [29.7999;
16.399; 3.000;] dengan menggunakan metode function choleski yaitu A = [2 -
3 -1; 3 2 -5; 2 4 -1] dan b = [3; -9; -5;] diperolah hasil L =[1 0 0; 1 1 0; 1 1 1;]
Check = [1 1 1; 1 2 2; 1 2 3] dengan menggunakan metode function choleski.
2. Saran

Saran yang saya berikan dari praktikum kali ini yaitu sebaiknya dalam
melakukan praktikum praktikan di harapkan tetap tenang agar tidak
mengganggu praktikan lain dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Kiusalaas, Jaan. 2005. nuerical methods in engineering with MATLAB.


Cambridge University Press.

Widiarsono, Teguh. 2005. Tutorial Praktis Belajar MATLAB. Jakarta.

Anonim.2005. pengertian MATLAB. Diakses http://www.mathworks.com

Away. 2006. Pengertian Matriks. Diakses di html.http://www.pengertian


matriks.com.

Anda mungkin juga menyukai