Dzikir
Dzikir
KEUTAMAAN DZIKIR
Dan tiadalah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah (masjid) membaca kitabullah (Al-Quran)
dan mempelajarinya kecuali akan dikelilingi Malaikat, dianugerahi ketenangan, diliputi rahmat dan
disebut-sebut Allah dihadapan makhluk yang dekat kepadanya (HR. Muslim).
Sejak abad 13 Masehi, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Al-Wabil Ash Shayyib
menyebutkan manfaat dari dzikrullah sebanyak tujuhpuluh tiga, diantaranya sebagai berikut:
Mengusir setan.
Mendatangkan ridha Ar Rahman.
Menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
Hati menjadi gembira dan lapang.
Menguatkan hati dan badan.
Menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.
Mendatangkan rizki.
Orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
Mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah Azza wa Jalla. Semakin seseorang
kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali
pada Allah dalam setiap keadaan.
Meraih apa yang Allah sebut dalam ayat: Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan
mengingat kalian. (QS. Al Baqarah:152). Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain
yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.
Hati akan semakin hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: Dzikir bagi hati seperti
air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut berpisah dari air?.
Dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing),
namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil.
Akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di Hari Kiamat.
Dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan Hari Kebangkitan.
Dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap. Hati bisa jadi sadar dengan dzikir.