Cacat pori
pengawetan bahan pangan yang
dikemas dalam wadah (kaleng/ gelas)
dan disterilisasi
2. Tin plate
I
II
Plat baja III Pori normal: lubang kecil pada lapisan
Sn yang menembus logam FeSn2
sehingga mencapai lapisan plat baja
(Fe)
I: Lapisan Sn ketebalan 10-3 s/d 10-4 Pori potensial: lubang kecil pada lapisan
Sn yang hanya sampai pada lapisan
II: Lapisan FeSn2 alloy ketebalan 10-4mm
logam campur FeSn2 saja
III: Lapisan Pb, Fe, ketebalan 0,15 s/d
0,4 mm 5. Pengujian pori:
The Ferrycyanide Paper Test:
3. Spesifikasi tinplate: kertas tes berukuran sama dengan
Size(Lebar-panjang) TP yang akan dites dibasahi dengan
Standar size 14 x 20 in lar. 1% K3Fe(CN)6 dan 0,5% NaCl.
Market size 20 x 28 in Lalu kertas tes ditempelkan pada TP
Uk. lain, sesuai pesanan selama 1 jam. Kemudian dibilas
Ketebalan TP dengan air, banyaknya pori pada TP
Substance: TP 85lbs dihitung berdasarkan banyaknya
substance bintik biru pada kertas tes,
Baseweight: TP dg dinyatakan dalam 100cm2
baseweight 100 lbs
Kekakuan (Temper) Jika yang dites electrolytic tp, maka
T1-T6 setelah dibersihkan dengan
T1=paling lunak cathodic degreasing, dikeringkan
T6=paling kaku dan diletakan diatas kaca, lalu
Ketebalan Lapisan Sn kertas tes dicelupkan ke
E=Electrolitic tinplate 1%K3Fe(CN)6, 0,5% NaCl, dan 5%
C=hot dipped tinplate C14H22SO4Na, lalu perlakuan sama
D=differential tinplate seperti diatas
Konveksi konduksi
30. Tujuan pengepakan untuk mencegah
kerusakan bp. Penyimpanan adalah
untuk melihat perkembangan apakah
selama penyimpanan produk
mengalami kerusakan atau tidak
Karakteristik gudang: tidak panas, tidak
lembab dan cukup berventilasi
31. Kerusakan bahan pangan:
Kerusakan khemis: contoh
hydrogen swell. Disebabkan isi
yang mengandung asam
berlebihan, suhu penyimpanan
terlalu tinggi, makanan
mengandung S dan P, lapisan
tin kurang sempurna. Akibatnya
cairan menjadi keruh,
perubahan rasa, warna dan
aroma, menurunkan kandungan
gizi
Kerusakan mikrobiologis:
karena m.o tidak mati saat
disterilisasi, m.o tumbuh pada
keadaan lingkungan yang
memungkinkan, kebocoran
kaleng,
Kerusakan fisis: terjadi akibat
perlakuan atau penanganan
yang kurang hati hati. Pada
kerusakan fisik, isinya mungkin
masih baik tetapi umumnya
kerusakan fisis akan
berkembang menjadi kerusakan
khemis/mikrobiologis