Anda di halaman 1dari 6

1. Definisi pengalengan: metode 4.

Cacat pori
pengawetan bahan pangan yang
dikemas dalam wadah (kaleng/ gelas)
dan disterilisasi
2. Tin plate

I
II
Plat baja III Pori normal: lubang kecil pada lapisan
Sn yang menembus logam FeSn2
sehingga mencapai lapisan plat baja
(Fe)
I: Lapisan Sn ketebalan 10-3 s/d 10-4 Pori potensial: lubang kecil pada lapisan
Sn yang hanya sampai pada lapisan
II: Lapisan FeSn2 alloy ketebalan 10-4mm
logam campur FeSn2 saja
III: Lapisan Pb, Fe, ketebalan 0,15 s/d
0,4 mm 5. Pengujian pori:
The Ferrycyanide Paper Test:
3. Spesifikasi tinplate: kertas tes berukuran sama dengan
Size(Lebar-panjang) TP yang akan dites dibasahi dengan
Standar size 14 x 20 in lar. 1% K3Fe(CN)6 dan 0,5% NaCl.
Market size 20 x 28 in Lalu kertas tes ditempelkan pada TP
Uk. lain, sesuai pesanan selama 1 jam. Kemudian dibilas
Ketebalan TP dengan air, banyaknya pori pada TP
Substance: TP 85lbs dihitung berdasarkan banyaknya
substance bintik biru pada kertas tes,
Baseweight: TP dg dinyatakan dalam 100cm2
baseweight 100 lbs
Kekakuan (Temper) Jika yang dites electrolytic tp, maka
T1-T6 setelah dibersihkan dengan
T1=paling lunak cathodic degreasing, dikeringkan
T6=paling kaku dan diletakan diatas kaca, lalu
Ketebalan Lapisan Sn kertas tes dicelupkan ke
E=Electrolitic tinplate 1%K3Fe(CN)6, 0,5% NaCl, dan 5%
C=hot dipped tinplate C14H22SO4Na, lalu perlakuan sama
D=differential tinplate seperti diatas

The Hot Water Test: TP dicelupkan


selama 4-6 jam ke air panas 95C
dengan pH 4,5-5,5. Lalu diangkat
dan dilap dengan cotton wool dan
dikeringkan. Banyaknya pori2
diperkirakan dengan ditambahkan pada nilai bulat
membandingkannya dengan noda didepannya dalam inchi
pada TP standar yang telah 9. Struktur kaleng
diketahui porositasnya
Untuk elektrolitik TP, TP dicelupkan
ke lar. Asam kromat 10% pada suhu
95C lalu dibilas dengan air dan
dicelupkan ke air panas dng waktu
40 menit
The Thiocyanate Test: Dihitung
berdasarkan banyaknya besi yang
terkandung pad alar. TP dibersihkan
dengan cathodic degreasing dan
sisinya ditutup dengan paraffin lalu Can body: bagian badan kaleng untuk 3
dicelupkan ke 250 ml lar. Yang piece can terbentuk dengan
mengandung 20 gram NH4SCn, 10 melengkungkan TP membentuk silinder
gram asam asetat glasial dan 10 dmn kedua ujungnya disambung berupa
gram hydrogen peroksida. Besi yang lipatan. Sedangkan pada 2 piece can
tidak tertutup dengan Sn bereaksi terbentuk dengan menekan TP berulang
dengan as. Asetat sehingga sehingga berbentuk mangkok
berwarna merah. Lalu setelah 15 Can ends: bagian tutup maupun alas
menit, diangkat dan banyaknya besi kaleng yang disambungkan dengan
yang terkandung diukur dg bagian badan kaleng berupa double
kolorimeter dan dinyatakan dalam seam
mg besi per dm3 lar. Expansion ring: agar kaleng tidak bocor
The Hydrogen Evolution Test: yang akibat pemanasan,agar penutupan
diukur adalah kec. Terjadinya gas sempurna, dan untuk mencegah kaleng
hydrogen bilamana TP bereaksi cembung
dengan 1N HCl pada kondisi 10. Fungsi expansion ring: agar kaleng
tertentu tidak bocor akibat pemanasan,agar
6. Produk kaleng: sarden, kornet, buah penutupan sempurna, dan untuk
kaleng mencegah kaleng cembung
Kaleng 2 piece can: tutup dan badan 11. Notching adalah pembuatan celah agar
Kaleng 3 piece canL tutup, badan, alas jumlah lipatan pada double seam yang
7. Tinplate beri keterangan bertepatan dengan side seam jenis
8. Kode kaleng ukuran kaleng 202x 311 soldered seide seam dapat dikurangi
2 11 jumlahnya dari 11 jadi 7 lipatan
=d x h 2 16 dan 316in
sehingga kemungkinan bocor dapat
Angka pertama merupakan nilai bulat
dikurangi
dalam inchi, dua angka berikutnya nilai
12. Syarat rubber compound:
pecahan perenambelas yang harus
Tidak beracun
Tidak menimbulkan bau karet seaming chuck pada kedudukan
pada makanan maksimum
Tahan terhadap suhu tinggi saat LC= Lifter Cushion, lenturnya
sterilisasi pegas per lifter karena tekanan
Tidak berkerut saat operasi
Dapat melekat kuat pada kaleng BPP= Base Plate Pressure,
13. Cara kerja seamer besarnya tekanan per pada
14. Cara kerja air testing: lifter
15. Side seam 17. Pemeriksaan double seam:
Pengukuran luar: T=thickness,
W=width,C=countersink
Pengukuran dalam:BH=body
hook, CH=Cover hook, OL=over
lap
Pengamatan dalam:UC=under
clearance, LC=lower clearance,
Double seam: ST= Seam Tightness, PR=
Pressure Ridge, EJ=Edge
juncture
18. Pengukuran luar double seam:
Tebal seam (T)
Lebar seam (W)
Countersink (C)

Cara pengecekan: T dan W diukur


dengan alat seam micrometer
sedangkan countersink diukur dengan
alat dial gauge

19. Pengukuran luar kaleng

16. Istilah pada seaming condition:


ICA= Interupt Clearance
Allowance, jarak permukaan rol
pada kedudukan maksimum
dengan seaming chuck
CLH= Chuck Lip Height, Tebal ini
ditentukan oleh dalamnya
countersink yang dipakai 20. Rumus EJ, PR dan ST:
SCH= Seaming Chuck Height,
jarak lifter dengan permukaan
Lamanya bahan pangan terkena
pancaran air
Gerakan bahan selama
EJ yang baik = nilai > 50% pencucian
EJ terjadi karena bagian tutup tidak 23. Macam2 peeling:
sempurna masuk ke dalam DS a. Abrasion peeling: akibat
gesekan antara bp dengan alat
yang permukaannya kasar dan
gesekan di antara bp itu sendiri.
Kehilangan bp oleh abrasion
DS yang baik : ST <50% atau tidak lebih
peeling sekitar 10-30%
besar
b. Lye peeling: pengupasan
ST terlihat pada cover hook berupa
dengan kimiawi dengan NaOH
gelombang atau keriput setelah DS
atau KOH. Kelebihannya
dibuka
persentase kehilangan bahan
PR: Alur pada bagian badan kaleng
relative sedikit, dapat
atau BH sebelah dalam akibat
mengupas dengan baik bagian
tekanan rol selama proses seaming
yang masuk ke dalam
21. Cara pembersihan kaleng:
c. Flame peeling: Bahan pangan
Pembersihan Kering:
yang akan dikupas dimasukkan
memisahkan kontaminan yang
ke oven bersuhu tinggi sekitar
tercampur dengan bp dalam
950C dalam waktu 7s. Lalu kulit
keadaan kering. Keuntungan:
dilepas dengan semburan air.
murah dan bahan baku
Kelebihan: presentase
dibersihkan tetap kering
kehilangan kecil, bagian yang
Contoh: screening, abrasion
masuk ke dalam dapat dikupas
cleaning, aspiration cleaning,
dengan baik
magnetic cleaning
d. Brine peeling: bahan
Pembersihan basah: dengan air.
dicelupkan ke garam jenuh
Air harus bersih agar tidak
pada suhu 90-100C. lalu
menambah pencemaran pada
disembur air bertekanan tinggi.
bp. Contoh: soaking, spray
KelebihanL murah dan tidak
washing, flotation washing,
berbahaya
ultrasonic cleaning
e. Steam peeling: bahan pangan
22. Efektivitas atau efisiensi spray
dimasukkan ke bejana berisi
washing:
uap air bertekanan 5,6 kg/cm2
Tekanan air
selama 1,5-2 menit. Lalu
Banyaknya air yang digunakan dikeluarkan dan ditempatkan di
Suhu air rol karet sehingga kulit terlepas
Jarak antara bahan pangan 24. Perbedaan sorting dan grading
dengan lubang pancaran air
Sorting: pemisahan bahan Mechanical exhausting: kaleng
menjadi beberapa golongan ditutup dalam ruang hampa
berdasarkan oerbedaan sifat udaea pada mesin penutup
fisiknya kaleng. Mesin: vacuum seamer
Grading: pemisahan bahan Hot filling: mengisikan bahan
menjadi beberapa tingkat pangan ke dalam kaleng dalam
berdasarkan perbedaan keadaan panas(hampir 100C)
beberapa sifat yang kemudian ditutup
menyangkut kualitas bahan Hot Exhausting: Kaleng
baku tsb dimasukkan ke steam chamber
25. Macam2 blanching: dan dialiri uap panas dan suhu
Immersion blanching: dipertahankan sekitar 82-96C
mencelupkan bahan pangan ke Steam Flow Closing: Udara
dalam air panas dalam head space digantikan
Steam blanching: memanasi oleh uap panas yang
bahan pangan dengan uap disemburkan ke head space lalu
dalam suatu ruangan tertutup. ditutup.
28. Commercially steril adalah sterilisasi
Tujuan blanching: menginaktifkan yang ditujukan untuk membunuh m.o
enzim, membantu membersihkan yang membusukkan bp dan penyebab
dan memperkecil m.o, penyakit walaupun mungkin masih
mengeluarkan gas pada bp,
terdapat bakteri aerobic atau
melunakan jaringan bp,
thermophilik, tetapi kondisi lingkungan
menghilangkan baud an rasa yang (hampa udara, pH rendah) tidak
tidak dikehendaki, memudahkan memungkinkan bakteri tersebut
pengupasan, memperbaiki tekstur berkembang
26. Head space adalah bagian kosong di 29. 2 macam perambatan panas:
dalam kaleng yang disisakan tidak diisi Konveksi, terjadi pada bp cair
makanan. Tinggi head space sekitar seperti jus, susu, sup, air garam
1/10 tinggi kaleng dalam sayuran yang
Apabila head space terlalu besar: dikalengkan
kesulitan pada saat penghampaan Konduksi, terjadi pada bp
udara, kurang baik dinilai konsumen padat, semi padat dan pasta
Apabila head space terlalu kecil: seperti heavy cream style corn,
kerusakan kaleng permanen akibat bp bubur kental, jam(selai), corned
padat yang memuai saat pemanasan, beef
kesulitan saat sterilisasi
27. Exhausting adalah usaha untuk
mendapatkan keadaan vakum dalam
kaleng.
Cara exhausting:

Konveksi konduksi
30. Tujuan pengepakan untuk mencegah
kerusakan bp. Penyimpanan adalah
untuk melihat perkembangan apakah
selama penyimpanan produk
mengalami kerusakan atau tidak
Karakteristik gudang: tidak panas, tidak
lembab dan cukup berventilasi
31. Kerusakan bahan pangan:
Kerusakan khemis: contoh
hydrogen swell. Disebabkan isi
yang mengandung asam
berlebihan, suhu penyimpanan
terlalu tinggi, makanan
mengandung S dan P, lapisan
tin kurang sempurna. Akibatnya
cairan menjadi keruh,
perubahan rasa, warna dan
aroma, menurunkan kandungan
gizi
Kerusakan mikrobiologis:
karena m.o tidak mati saat
disterilisasi, m.o tumbuh pada
keadaan lingkungan yang
memungkinkan, kebocoran
kaleng,
Kerusakan fisis: terjadi akibat
perlakuan atau penanganan
yang kurang hati hati. Pada
kerusakan fisik, isinya mungkin
masih baik tetapi umumnya
kerusakan fisis akan
berkembang menjadi kerusakan
khemis/mikrobiologis

Anda mungkin juga menyukai