Anda di halaman 1dari 3

AKIDAH AKHLAK (PERILAKU TERCELA)

PERILAKUTERCELA

Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :


1. Menjelaskan pengertian isrof, tabzir, ghibah dan fitnah
2. Menjelaskan contoh perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah
3. Mengidentifikasi perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah
4. Menghindari perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari
5. Menunjukkan akibat dari perilaku isrof, tabzir, ghibah dan fitnah.

A. Isrof
Isrof berarti berlebih-lebihan. Perilaku berlebihan dapat terjadi dalam berbagai hal seperti ;
makan, minum, perkataan, perilaku (tindakan), tidur, menggunakan harta dan lain sebagainya.
Sikap isrof atau over acting dilarang oleh agama, karena dapat merugikan terhadap diri sendiri
maupun orang lain. Misalnya berlebihan dalam belanja dapat menimbulkan pemborosan
keuangan, berlebihan makan dan minum dapat menimbulkan berbagai penyakit, penumpukan
atau berlebihan lemak, kolesterol Firman Allah :

Artinya : .. makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku berlebihan antara lain :
1. Menumbuhkan sikap rakus
2. Tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama manusia.
3. Menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
4. Dapat mengganggu kesehatan jasmani maupun rohani.
5. Tidak disukai Allah
6. Menjauhkan diri untuk beribadah.

B. Tabzir
Tabzir dapat berarti boros, yaitu mempergunakan sesuatu secara berlebih-lebihan dan tidak
bermanfaat. Dalam kamus bahasa Indonesia boros diartikan berlebih-lebihan dalam
menggunakan uang, barang dan lain sebagainya.
Sikap tabzir dapat terjadi dalam berbagai hal, misalnya boros dalam menggunakan uang, boros
dalam menggunakan harta, boros dalam menggunakan waktu dan lain sebagainya. Agama Islam
melarang pada setiap umatnya untuk berlaku boros, karena hal tersebut dapat merugikan pada
diri sendiri dan orang lain. Allah SWT memasukkan orang-orang yang memiliki sifat tabzir
sebagai saudara setan. Firman Allah :
Artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(Q.S. Al Isro {17}: 27).

C. Ghibah
Ghibah menurut bahasa dapat diartikan menggunjing atau gosip. Sedangkan menurut istilah
ghibah berarti membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu negatif dengan mencari
kesalahan orang lain, kemudian disebarkan orang lain dengan maksud menyudutkan orang yang
dipergunjingkan. Ghibah juga dapat diartikan, menyebutkan sesuatu yang tidak disenangi oleh
orang lain atau sesama jika ia mendengarnya.
Perilaku ghibah dilarang oleh agama, karena dapat merugikan pada diri sendiri maupun orang
lain. Perilaku ghibah diibaratkan memakan bangkai saudaranya yang sudah meninggal. Firman
Allah :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),


Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(Q.S. Al hujurot{49}: 12 ).

Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku ghibah antara lain :
1. Menimbulkan fitnah
2. Menyebabakan perpecahan dan permusuhan
3. Merusak nama baik pada diri sendiri maupun orang lain.
4. Dapat merusak keimanan

Pelaku ghibah akan mendapatkan azab di dunia dan diancam siksa yang amat pedih diakhirat
nanti. Firman Allah:

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar
di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan
Allah mengetahui, sedang, kamu tidak Mengetahui.(Q.S. An Nur {24} : 19 ).

D. Fitnah
Secara bahasa fitnah dapat diartikan dengan tuduhan, isu. Sedangkan menurut istilah fitnah
adalah menyebar luaskan isu atau kesalahan orang lain yang belum terbukti kebenarannya serta
sumber yang tidak bisa dipercaya. Fitnah ditimpakan kepada seseorang dengan maksud agar
orang yang difitnah merasa malu , tersudut atau hancur masa depannya.
Fitnah merupakan perbuatan yang lebih kejam dari pada pembunuhan. Fitnah dapat merugikan
diri sendiri dan orang lain, yaitu dapat menimbulkan keresahan dalam kehidupan bersama di
dalam masyarakat. Oleh karena itu fitnah digolongkan sebagai perilaku dosa besar. Firman
Allah :

Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, Kemudian dituduhkannya
kepada orang yang tidak bersalah, Maka Sesungguhnya ia Telah berbuat suatu kebohongan dan
dosa yang nyata.(Q.S. An Nisa {4}: 112).

Anda mungkin juga menyukai