Gambar-Gambar Alat Berat
Gambar-Gambar Alat Berat
1. PENDAHULUAN
Makalah ini dapat memberikan kontribusi kepada para pelaku proyek jalan antara lain : Para
Pemimpin Proyek, Konsultan Pengawas, Kontraktor Pelaksana, dalam menerapkan manajemen
operasi alat berat di lapangan, serta pengendalian efisiensi alat, waktu, dan ujung-ujungnya
efisiensi biaya dapat dihemat berkisar mencapai 11 26 %.
Berikut ini diberikan kajian tentang alat berat yang terkait dengan proyek jalan untuk pekerjaan
utama (major work) yang ditinjau, meliputi formula produksi alat, penentuan kombinasi dan jumlah
alat, pendekatan site output alat, dan parameter yang terkait dengan tinjauan efisiensi biaya.
Dalam paper ini, penulis memberikan nilai-nilai hasil kajian yang dapat digunakan sebagai
pendekatan / acuan bagi para Pelaku / Pengelola Proyek.
Pembatasan masalah : Dalam makalah ini, sehubungan dengan keterbatasan data, Penulis
hanya menyajikan kajian efisiensi alat berat untuk pekerjaan hotmix, kajian efisiensi biaya untuk
item pekerjaan lain seperti pekerjaan tanah, pekerjaan aggregate base akan disajikan pada
kesempatan lain.
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -1-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Bulldozer, Komatsu D 80
Motor Grader, Komatsu GD 500 R
Vibratory Roller, Bomag
Water tank truck, cap. 5000 liter
3.1. Bulldozer
q 60 E
Q
Cm
q L H2 a
D D
Cm Z
F R
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -2-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
q1 k 60 E
Q
Cms
2D 2D
Cms Z
F R
3.3. Excavator
q1 k 60 E
Q
Cms
Cms = (Standard cycle time) x (Faktor konversi)
C 60 E M
P
Cmt
D D
Cmt n.Cms t1 t2
V1 V2
Capasitas Dump Truck
n
Pr oduksi Per Cycle Me sin Pengisi
C=nxq
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -3-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
3.5. Roller
W V HE
Q
N
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -4-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
V Le Lo E H
Q
N
Q=WxVxHxE
C 60 E
Q
Cms
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -5-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
C 60 E M
P
Cmt
D D
Cmt Cms t1 t2
V1 V2
Hari dan jam kerja yang direncanakan untuk pelaksanaan konstruksi berdasarkan asumsi / estimit
sebagai berikut :
a. Hari minggu dan hari libur resmi nasional tidak ada jam kerja, kecuali mengejar target
penyelesaian atau kondisi khusus.
b. Setiap bulan tidak ada hari kerja selama 2 hari untuk maintenance peralatan.
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -6-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Atau, pendekatan job efficiency dapat diambil referensi dari Specifications and Application
Handbook Komatsu, sebagai berikut :
5. HASIL KAJIAN
Perhitungan-perhitungan dan analisis alat berat diberikan dalam lampiran, dan hasilnya disajikan
berikut ini.
Jenis alat, jumlah alat, produksi alat dengan jarak angkut sejauh 2 km s/d 30 km, dapat dirangkum
sebagai berikut :
2 1 1 1 1 1 1 2
4 1 1 1 1 1 1 3
6 1 1 1 1 1 1 3
8 1 1 1 1 1 1 3
10 1 1 1 1 1 1 4
12 1 1 1 1 1 1 4
14 1 1 1 1 1 1 4
16 1 1 1 1 1 1 5
18 1 1 1 1 1 1 5
20 1 1 1 1 1 1 5
22 1 1 1 1 1 1 6
24 1 1 1 1 1 1 6
26 1 1 1 1 1 1 6
28 1 1 1 1 1 1 7
30 1 1 1 1 1 1 7
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -7-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Hubungan jarak kerja (haul distance) dengan jumlah Dump Truck yang dibutuhkan untuk
pekerjaan hotmix sebagai hasil pendekatan analisis alat berat disajikan seperti pada Gambar 13.
Dan hubungan jarak kerja (haul distance) dengan produksi alat sebagai hasil pendekatan analisis
alat berat disajikan seperti pada Gambar 14.
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -8-
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Galian Tanah 0 4 5 7 9 11 12 14 16 17 19 21 23 24 26 28
Hubungan Antara Jarak Angkut - Jumlah Dump Truk
Agregat Base Coarse 0 3 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 13 14 15
Hot Mix 0 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
Jumlah dumptruk
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Hubungan Antara Jarak Angkut - Produksi Alat Pada Pekerjaan Hot Mix
340
330
320
310
300
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat -9-
290
280
270
260
250
240
230
220
210
200
190
180
170
160
150
140
130
120
110
100
90 2
80
70
60
50
40
30
20
10 4 6Tandem 8Roller 10
Wheel Loader 12
AMP Tank
Water 14 Truck
Jarak 16
Angkut 18
(Km)
Asphalt
Dump 20
Truck
Finisher 22 24Roller 26
Tire 28 30
Produksi Alat (m3/jam)
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Gambar 14.
Jenis, jumlah, produksi alat dengan jarak angkut 2 - 30 km, dirangkum sebagai berikut pada :
Tabel 4. : Jumlah, produksi dan site output alat pekerjaan galian tanah.
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 10 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Hubungan jarak kerja (haul distance) dengan jumlah Dump Truck yang dibutuhkan untuk
pekerjaan tanah sebagai hasil pendekatan analisis alat berat disajikan seperti pada Gambar 13.
Dan hubungan jarak kerja (haul distance) dengan produksi alat sebagai hasil pendekatan analisis
alat berat disajikan seperti pada Gambar 15.
125
120
115
P roduk s i Ala t (m 3 /ja m )
110
105
100
95
90
85
80
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Jarak Angkut (Km)
Gambar 15.
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 11 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Jenis alat, jumlah alat, produksi alat dengan jarak angkut sejauh 2 km s/d 30 km, dapat dirangkum
sebagai berikut :
2 1 1 1 1
4 1 1 1 1
6 1 1 1 1
8 1 1 1 1
10 1 1 1 2
12 1 1 1 2
14 1 1 1 2
16 1 1 1 2
18 1 1 1 2
20 1 1 1 2
22 1 1 1 3
24 1 1 1 3
26 1 1 1 3
28 1 1 1 3
30 1 1 1 3
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 12 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Hubungan jarak kerja (haul distance) dengan produksi alat sebagai hasil pendekatan analisis alat
berat disajikan seperti pada Gambar 16.
270
260
250
240
230
220
210
200
Produksi Alat (m3/jam)
190
180
170
160
150
140
130
120
110
100
90
80
70
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Jenis alat, jumlah alat, produksi alat dengan jarak angkut sejauh 2 km s/d 30 km, dapat dirangkum
sebagai berikut :
Tabel 7. : Jumlah alat pekerjaan aggregate base coarse.
2 1 3 1 1 1
4 1 3 1 1 1
6 1 4 1 1 1
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 13 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
8 1 5 1 1 1
10 1 6 1 1 1
12 1 7 1 1 2
14 1 8 1 1 2
16 1 9 1 1 2
18 1 10 1 1 2
20 1 11 1 1 2
22 1 12 1 1 2
24 1 13 1 1 3
26 1 13 1 1 3
28 1 14 1 1 3
30 1 15 1 1 3
Tabel 8. : Produksi dan site output alat pekerjaan aggregate base coarse.
Gambar
190 13.
Produksi Alat (m3/jam)
180
Dan hubungan
170 jarak kerja (haul distance) dengan produksi alat sebagai hasil pendekatan analisis
160 disajikan seperti pada Gambar 17.
alat berat
150
140
130
120
110
100
90
80
70
Wheel Loader Dump Truck Motor Grader Vibro Roller Water Tank Truck
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Gambar 17.
Selain kajian alat berat yang menghasilkan jumlah kebutuhan Dump Truck yang mendekati ideal
dan Produksi Alat (Site Output) seperti diatas, Penulis juga menyajikan pendekatan kajian
Koefisien Peralatan yang dapat digunakan
KOEFISIEN untuk pendekatan dalam Analisa Harga Satuan
PERALATAN
Pekerjaan Hotmix seperti diberikanHARGA
UNT UK ANALISA padaSAT
Tabel
UAN9.PEKERJAAN ATB
berubah sesuai dengan jarak kerja (jarak angkut dari AMP ke lokasi overlay) sebesar 11 sampai
26 1%. 2.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.003 0.093
2 4.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.004 0.108
3 6.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.006 0.124
4 8.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.007 0.139
Tabel
5
9. : 10.00
Koefisien0.014
peralatan0.047
pekerjaan ATB.
0.034 0.018 0.031 0.008 0.154
6 12.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.010 0.169
7 14.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.011 0.185
8 16.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.012 0.200
9 18.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.014 0.215
10 20.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.015 0.230
11 22.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.016 0.246
12 24.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.018 0.261
13 26.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.019 0.276
14 28.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.020 0.292
15 30.00 0.014 0.047 0.034 0.018 0.031 0.022 0.307
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 15 -
Keterangan :
Satuan koefisien peralatan dalam jam.
Satuan pekerjaan ATB per m3.
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
KAJIAN EFISIENSI
1 Hasil kajian dengan jarak kerja 4 km terhadap data Pemerintah Kota A 83.67 102.46 48.81 83.68
2 Hasil kajian dengan jarak kerja 10 km terhadap data Pemerintah Kota A 87.23 102.46 51.85 84.81
3 Hasil kajian dengan jarak kerja 14 km terhadap data Pemerintah Kota A 89.65 102.46 53.92 85.58
4 Hasil kajian dengan jarak kerja 20 km terhadap data Pemerintah Kota A 93.15 102.46 56.90 86.69
5 Hasil kajian dengan jarak kerja 24 km terhadap data Pemerintah Kota A 95.57 102.46 58.97 87.46
6 Hasil kajian dengan jarak kerja 30 km terhadap data Pemerintah Kota A 99.13 102.46 62.02 88.59
7 Hasil kajian dengan jarak kerja 4 km terhadap data Pemerintah Kota B 76.69 100.00 36.02 73.46
8 Hasil kajian dengan jarak kerja 10 km terhadap data Pemerintah Kota B 79.95 100.00 38.26 74.46
9 Hasil kajian dengan jarak kerja 14 km terhadap data Pemerintah Kota B 82.17 100.00 39.79 75.13
10 Hasil kajian dengan jarak kerja 20 km terhadap data Pemerintah Kota B 85.37 100.00 41.99 76.11
11 Hasil kajian dengan jarak kerja 24 km terhadap data Pemerintah Kota B 87.59 100.00 43.52 76.78
12 Hasil kajian dengan jarak kerja 30 km terhadap data Pemerintah Kota B 90.86 100.00 45.76 77.77
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 16 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
110
100
90
80 Tenaga Pemkot A
Bahan Pemkot A
Ef is ie n s i ( % )
70
Alat Pemkot A
60 Total Ef isiensi Pemkot A
50 Tenaga Pemkot B
Bahan Pemkot B
40
Alat Pemkot B
30 Total Ef isiensi Pemkot B
20
10
0
4 10 14 20 24 30
Jarak (Km )
Gambar 18.
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 17 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 18 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Water Supply
Spreading
Cement
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 19 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 20 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 21 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 22 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 23 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 24 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 25 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 26 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 27 -
Konferensi Regional Teknik Jalan ke 7, Denpasar 2002
Efisiensi biaya proyek jalan dari penerapan metode operasi alat berat - 28 -