Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalaha
setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan dituliskan sebagai subjudul. Jika
penulsan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, pada bagian pendahuluan akan
dijumpai sub-subjudul latar belakang, masalah, dan tujuan. Cara kedua adalah semua unsur
yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subjudul, sehingga tidak
dijumpai adanya subjudul dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai adanya pergantian
unsur (musalnya, untuk membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan
masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.
Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: (1)
dimulai dengan pengetahuan umum atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang
akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukan bahwa tidak selamnya
hal tersebut dapat terjadi, (2) dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan
dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan ditulis dalam makalah,
dan (3) dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan,
selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang
akan ditulis dalam makalah.
b) Pembahasan
Bagian teks utama makalah berisi bahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama
sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah
dibahas 4 butir pokok masalah, misalnya, maka bagian pembahasan akan terdiri dari 4
subjudul pembahasan.
Masalah yang dibahas dalam bagian teks utama makalah sangat bergantung pada jenis
topik yang dibahas. Bagian pokok dalam penulisan pembahasan adalah membahas topik
beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Pembahasan topik beserta
subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Pembahasan topik beserta
subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah
dikumpulkan untuk membahas (menjawab/memecahkan) topik atau subtopik makalah.
Kegiatan penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan
makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan makalah yang dimaksud berupa bahan
yang bersifat teoritis atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat facktual-
empirik.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai bagian yang paling penting dalam
makalah, karena: (1) bagian ini merupakan klimaks kegiatan penulisan makalah, dan (2)
bagian ini merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas makalah yang disusun. Bagian
ini dikatakan baik apabila dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan
menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan, serta
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu
berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan pembahasan hindari penggunaan kata-
kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindari juga penggunaan
kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), dan yang sebesar-
besarnya (seberapa besarnya).
Pada makalah yang menggunakan sistem bab, pembahasan dipaparkan pada bagian bab
II, yakni pada baian pembahasan masalah. Butir-butir pokok teks utama menjadi subbab.
Namun, pada makalah yang penulisannya menggunakan sistem judul dan subjudul,
pembahasan dituliskan menjadi subjudul yang penulisannya setelah subjudul
pendahuluan. Contoh penulisan pembahasan disajikan dalam 2 metode berikut:
1. Penulisan pembahasan pada makalah yang menggunakan sistem bab
2. Penulisan pembahasan pada menggunakan sistem judul dan subjudul
c) Penutup
Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman bahasan dan saran-saran (kalau
memang dipandang perlu). Bagian penutup dapat diibaratkan sebagai gong yang
menandakan berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik: (1) penegasan kembali atau ringkasan dari
pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan, (2) penarikan simpulan
dari bahasan teks utama makalah, (3) penyampaian saran atau rekomendasi sehubungan
dengan masalah yang telah dibahas. Saran ini boleh ada dan boleh juga tidak
dikencantumkan. Yang perlu diperhatikan dalam menulis saran adalah buatlah saran yang
relevan dengan apa yang telah dibahas. Jangan membuat saran yang tidak ada sangkut
pautnya dengan pembahasan makalah. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, artinya,
untuk siapa saran itu ditunjukkan, dan tindakan atau hal apa yang disarankan. dan (4)
penggabungan dari butir (1), (2), dan atau (3).
Pada makalah yang menggunakan sistem bab, bagian penutup disjikan pada Bab III,
yang berisi simpulan dan saran. Pada makalah yang menggunakan sistem judul dan
subjudul, penulisan penutup ditempatkan sebagai subjudul yang terakhir setelah
pemaparan subjudul teks-teks utama selesai. Paparan bagian penutup tersebut berisi uraian
sebagaimana disebutkan pada pargraf di atas.
3.1 Simpulan
Berdasarkan dari pembahasan pada bab II, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai
berikut:
1) Bagian-bagian penulisan makalah secara umum terdiri dari pendahuluan, pembahasan,
dan penutup.
2) Format sistematika penulisan makalah dapat disajikan dengan dua metode, yaitu
makalah sistem bab dan makalah sistem judul-subjudul.
3) Penulisan makalah yang sistematis sesuai ketentuan yang ada dapat mempermudah
dalam hal penyampaian informasi dan gagasan oleh pembaca.
3.2 Saran
Berdasarkan pada simpulan yang dikemukakan di atas, terdapat sejumlah saran yang
perlu disampaikan oleh penulis mengenai bagian-bagian pembuatan makalah sebagai
berikut:
1) Mempelajari sistematika pembuatan makalah yang benar sangat penting bagi kalangan
akademisi dalam menunjang segala aspek tentang pembuatan makalah.
2) Seorang penulis makalah harus mampu menyampaikan gagasannya dalam menuliskan
akalah secara sistematis dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Suyitno, Imam. 2012. Menulis Makalah dan Artikel. Malang: Rafika Aditama