Soal HAPER
Soal HAPER
1. Hukum acara perdata mempunyai beberapa asas hukum, sebutkan dan jelaskan asas-
asas hukum yang dimaksud serta berikan dasar hukumnya!
Jawab:
a. Hakim bersifat menunggu: hakim menunggu datangnya tuntutan hak yang diajukan
kepadanya. (pasal 118 HIR, 142 Rbg.)
b. Hakim pasif: Penggugat dan Tergugat yang berperan aktif dalam membuktikan dalil-
dalilnya
c. Persidangan bersifat terbuka: setiap orang dibolehkan hadir dan mendengarkan
pemeriksaan di persidangan,jika tidak dibuka untuk umum maka putusan tidak sah
dan batal demi hukum (pasal 19 ayat 1 dan 20 UU No.4/2004)
d. Mendengar kedua belah pihak: penggugat dan tergugat harus diberikan perlakuan
yang sama dan adil serta masing-masing harus diberi kesempatan untuk memberikan
pendapatnya (pasal 5 ayat 1 UU No.4/2004)
e. Putusan harus disertai alasan-alasan: semua putusan pengadilan harus memuat
alasan-alasan putusan yang dijadikan dasar untuk mengadili (pasal 25 UU No.4/2004)
f. Tidak ada keharusan mewakilkan: tidak mewajibkan para pihak untuk mewakilkan
kepada orang lain agar pemeriksaan di persidangan terjadi secara langsung terhadap
para pihak yang berkepentingan (pasal 123 HIR, 147 Rbg.)
g. Beracara dikenakan biaya: biaya ini melipui kepaniteraan,biaya untuk pengadilan dan
biaya pemberitahuan para pihak serta biaya materai.
Jawab:
Jika Penggugat dan Tergugat ingin diwakilkan ke kuasa hukumnya untuk menghadiri
persidangan harus pakai surat kuasa khusus karena merupakan bukti yang sah untuk
ditunjukan ke hakim dalam persidangan nanti.
3. Apa yang dimaksud dengan Eksepsi? Dan hal-hal apa saja yang bisa dijadikan dasar
Eksepsi? Berikan penjelasan dan dasar hukumnya!
Jawab:
Eksepsi adalah Tangkisan-Keberatan yang diajukan atas gugatan penggugat (136 HIR)
Tidak jelasnya dasar hukum gugatan, posita atau fundamentum petendi tidak menjelaskan dsar hukum (rechtsgrond)
dan kejadian atau peristiwa yang mendasari gugatan. Bisa juga, dasar hukum jelas, tetapi tidak dijelaskan dasar fakta
(Fatelijke grond). Dalil gugatan seperti itu tidak memenuhi syarat formil gugatan dengan kata lain gugatan dianggap
tidak jelas dan tidak tertentu (eenduideljke en bepaalde conclusie).
Tidak jelasnya Objek Sengketa, kekaburan objek sengketa sering terjadi mengenai tanah terdapat beberapa aspek
yang menimbulkan kaburnya objek gugatan mengenai tanah, anatara lain tidak disebutnya batas batas objek sengketa,
luas tanah berbeda dengan pemeriksaan setempat, tidak disebutnya letak tanah yang menjadi objek gugatan, tidak
samanya batas dan luas tanah dengan yang dikuasainya tergugat.
4. Hal-hal apa saja yang dapat dijadikan alat bukti? Sebutkan dan jelaskan satu-persatu
Dan kepada siapa keharusan pembuktian dibebankan? Berikan penjelasan saudara
serta dasar hukumnya!
Jawab:
ada 5 macam alat bukti (ps 164 HIR dan ps 1866 KUHPer):
a. Bukti surat yaitu akta otentik atau akta dibawah tangan (pasal 165-167 HIR)
b. Keterangan saksi yaitu seseorang yang melihat,mendengar atau mengalami peristiwa
tersebut (pasal 168-172 HIR)
c. Persangkaan (pasal 173-174 HIR)
d. Pengakuan (pasal 175-176 HIR)
e. Sumpah (pasal 177 jo. 155-156 HIR)
Pembuktian di bebankan kepada siapa yang mendalilkan, dia yang membuktikan (pasal 163
HIR). Pembuktian dari dua sisi yaitu sisi Penggugat dan Tergugat.
6. Surat gugatan diajukan ke Pengadilan diwilayah hukum Tergugat sesuai dengan asas
Actor SequiturForum rei, sebutkan pengecualiannya dan jelaskan pengaturannya
dalam HIR!
Jawab:
Jawab:
a. Kepala keputusan yang memuat irah-irah demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa
b. Ringkasan yang jelas tentang gugatan dan jawaban-jawaban
c. Alasan yang jadi dasar putusan hakim
d. Putusan mengenai pokok perkara
e. Putusan tentang biaya perkara
f. Tentang kehadiran pihak-pihak pada saat putusan dibacakan
g. Menyebutkan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar putusan.
Jenis keputusan:
Sifat keputusan:
Putusan Pengadilan yang dapat dilaksanakan (eksekusi) adalah putusan yang bersifat
Condemnatoir, setelah keputusan tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap.
8. Pihak-pihak yang tidak merasa puas dengan putusan Pengadilan Negeri dan
Pengadilan Tinggi dapat mengajukan upaya hukum BANDING dan atau KASASI,
jelaskan jawaban saudara berkaitan dengan hal tersebut dan berikan dasar
hukumnya!
Jawab:
Banding Adalah upaya hukum yang dilakukan apabila salah satu pihak tidak puas terhadap putusan
Pengadilan Negeri. Dasar hukumnya adalah UU No 4/2004 tentang
Kasasi Menurut pasal 29 dan 30 UU No 14/1985 jo. UU No 5/2004 kasasi adalah pembatalan
putusan atas penetapan pengadilan dari semua lingkungan peradilan dalam tingkat peradilan akhir.
Putusan yang diajukan dalam putusan kasasi adalah putusan banding.
9. Apa yang saudara ketahui tentang upaya hukum PENINJAUAN KEMBALI? Jelaskan
secara terperinci dan berikan dasar hukumnya!
Jawab:
Peninjauan kembali termasuk upaya hukum luar biasa karena putusan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, perkara telah diproses secara tuntas dan selesai, tetapi dihidupkan
kembali. [pasal 66-77 UU no 14/1985 jo. UU no 5/2004