Keluhan utama : nyeri sendi yang meningkat sejak 3 minggu yang lalu
Nyeri sendi yang meningkat sejak 3 minggu yang lalu. Nyeri sudah dirasakan
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri meningkat dengan aktivitas. Nyeri
disertai kaku pada sendi. Awalnya nyeri dirasakan ringan, namun lama kelamaan
nyeri dirasakan bertambah berat. Nyeri terutama dirasakan di daerah jari tangan,
bahu dan lutut kiri dan kanan. Riwayat trauma pada sendi tidak ada. Terasa panas
pada sendi tidak ada.
Bercak kemerahan di pipi dan hidung sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya bercak
kemerahan hanya berupa titik-titik di pipi dan tidak terlalu banyak tetapi semakin
lama semakin banyak dan besar. Bercak tersebut terasa panas, namun tidak terasa
gatal. Bercak kemerahan bertambah banyak bila terkena cahaya matahari.
Penurunan berat badan sejak 3 bulan yang lalu sebesar 3 kg.
Badan lemah dan letih dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.
Demam sejak 1 bulan yang lalu, tidak tinggi, hilang timbul, menggigil tidak ada,
berkeringat banyak tidak ada.
Rambut rontok sejak 1 bulan yang lalu. Pasien menyadari rambutnya semakin
rontok saat pasien menyisir rambut.
Bibir pecah-pecah sejak 3 minggu yang lalu.
Muncul sariawan di langit-langit mulut sejak 3 minggu yang lalu.
Penurunan nafsu makan sejak 3 minggu yang lalu.
Mual sejak 2 minggu yang lalu. Mual kadang disertai muntah, frekuensi 2 kali, isi
air, banyak 1/4 gelas.
Keluhan mata silau bila melihat cahaya berlebihan ada. Pasien lebih senang
berada di ruangan dengan pencahayaan redup.
Keluhan mata kering tidak ada.
Sesak napas tidak ada.
Batuk tidak ada.
Nyeri kepala tidak ada.
Kejang tidak ada.
Pucat tidak ada.
Sembab pada kedua kaki tidak ada.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Pengobatan
Pasien telah berobat ke RSUD Jambak Pasaman Barat dan kemudian pasien
dirujuk ke RSUP dr. M. Djamil Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pasien telah menikah selama 3 tahun. Memiliki 1 orang anak laki-laki berusia 1.7
bulan. Lahir pervaginam, ditolong bidan, berat badan lahir normal, pertumbuhan
dan perkembangan anak pasien sama dengan anak normal seusianya.
Pemeriksaan Umum
Suhu : 36,8 0C
BB : 40 kg
TB : 155 cm
Ikterus : (-)
Edema : (-)
Anemia : (-)
Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembesaran KGB leher, axila dan inguinal.
Telinga : nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan mastoid (-), thopy (-)
Gigi dan Mulut : caries (+), ulkus di palatum mole ukuran 0.5x0.5x0.5 cm
Paru
Depan
Belakang
Jantung
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V, luas 1 jari tidak
melebar, tidak kuat angkat
Auskultasi : Irama teratur, M1 > M2, P2 < A2, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-)
Punggung : Nyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut CVA -/-
Anggota Gerak : Reflek fisiologis (+/+), reflek patologis (-/-), edema (-/-), discoid
rash (-)
Laboratorium
Leukosit : 1.230/mm3
Hematokrit : 25 %
Trombosit : 173.000/mm3
Urinalisis :
Warna : kuning muda
Kekeruhan : negatif
Berat jenis : 1,010
pH : 6,0
Protein : negatif
Glukosa : negatif
Bilirubin : negatif
Urobilinogen : positif
Leukosit : 0 - 1/LPB
Eritrosit : 0 1/LPB
Silinder : negatif
Kristal : negatif
Epitel : gepeng
Kesan : dalam batas normal
Diagnosis Kerja :
Diagnosis banding:
Mixed connective tissue disorder
Palindromic rheumatism
Terapi :
Istirahat/MC TKTP
Paracetamol 3x500 mg
NTR 2x1
Pemeriksaan anjuran:
Cek DPL (retikulosit, MCV, MCH, MCHC)
Faal ginjal (ureum, kreatinin)
Albumin
Profil lipid
Anti dsDNA
Rontgen thorak
Leukosit : 7470/mm3
Hematokrit : 24 %
Trombosit : 324.000/mm3
Reticulosit : 1.5%
LED : 80 mm/jam
Malaria : negatif
Ureum : 21 mg/dl
Trakea di tengah.
Jantung CTR < 0.5.
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Kedua hilus normal.
Tampak gambaran infiltrat dengan garis-garis fibrosis di kedua paru dan
kalsifikasi hingga dinding thorax.
Kedua diafragma licin, sinus kostofrenikus lancip.
Tulang intak.