Serangga adalah hewan kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang memiliki

jenis sangat beragam, diantaranya ada yang menjadi hama perusak hasil pertanian dan ada
pula yang pembawa wabah penyakit di tengah manusia.
Banyak sekali solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan seangga ini,
tetapi hasil sampingnya juga memberikan dampak negatif pada manusia,lingkungan dan
makhluk hidup lainnya. Fogging yang menjadi solusi praktis bagi penyebaran wabah
penyakit demam berdarah menimbulkan permasalahan baru dengan timbulnya pencemaran
udara. Sampai saat ini, insektisida masih saja menjadi solusi untuk mengatasi serangan hama
serangga, khususnya lalat buah. Padahal efek dari penggunaan insektisida sangat berbahaya
bagi makhluk hidup dan juga lingkungan. Sebab insektisida adalah jenis senyawa kimia
beracun. Selain itu, harganya yang relatif mahal menjadi masalah baru bagi petani.
Badan Tenaga Nuklir Nasional memberikan terobosan baru untuk memerangi
masalah serangga yang merugikan tersebut yaitu dengan Teknik Serangga Mandul. Cara ini
dinilai lebih ramah lingkungan. Teknik ini dapat diterapkan untuk pengendalian hama
tanaman maupun vektor penyakit. Prinsip dasar TSM sangat sederhana yaitu membunuh
serangga dengan serangga itu sendiri (autocidal technique). Teknik ini meliputi iradiasi telur
koloni serangga jantan di laboratorium dengan sinar , n atau x dengan dosis 65-70 Gy
selama 32 detik hingga 5 menit. Hasil iradiasi ini akan mengubah struktur atau susunan DNA
benih serangga tersebut menyebabkan ada beberapa bahkan sebagian besar serangga yang
mandul, yang kemudian secara periodik dilepas di lapangan sehingga tingkat kebolehjadian
perkawinan antara serangga mandul dan serangga fertile dari generasi pertama kegenerasi
berikutnya menjadi makin bertambah besar sehingga berakibat makin menurunnya persentase
fertilitas populasi serangga di lapang. Proses iradiasi tidak menghambat proses
pembentukan gamet jantan maupun betina, dan zygot yang terjadi juga tidak dihambat namun
embrio akan mengalami kematian.

Kelebihan dari penerapan Teknik Serangga Mandul ini dinilai lebih ramah lingkungan
karena teknik ini tidak menimbulkan residu kimia dan perubahan suhu yang signifikan
selama proses serta lebih murah dibanding dengan teknik konvensional.