Anda di halaman 1dari 15

Booklet A.

DEFINISI

HERNIA

Hernia berasal dari kata latin


yang berarti rupture. Hernia
didefinisikan adalah suatu penonjolan
abnormal organ atau jaringan melalui
daerah yang lemah (defek) yang diliputi
oleh dinding. Meskipun hernia dapat
terjadi di berbagai tempat dari tubuh
kebanyakan defek melibatkan dinding
abdomen pada umumnya daerah
inguinal.7
Hernia ingunalis dibagi menjadi
dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis
(HIL) dan Hernia Ingunalis Medialis.
Hernia inguinalis lateralis mempunyai
nama lain yaitu hernia indirecta yang
artinya keluarnya tidak langsung
PROGRAM STUDI PROFESI NERS menembus dinding abdomen. Selain
FAKULTAS ILMU KESEHATAN hernia indirek nama yang lain adalah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH hernia oblique yang artinya kanal yang
GORONTALO berjalan miring dari lateral atas ke
medial bawah. Hernia ingunalis lateralis
sendiri mempunyai arti pintu keluarnya

1
terletak disebelah lateral vasa c. Hernia strangulasi: hernia
epigastrica inferior. Hernia inguinalis ireponibel yang disertai
lateralis (HIL) dikarenakan kelainan gangguan vaskularisasi
kongenital meskipun ada yang didapat.8. d. Hernia inkarserata: hernia
Hernia inguinalis medialis (HIM) atau ireponibel yang disertai
hernia direk hampir selalu disebabkan gangguan pasasse
oleh peninggian tekanan intraabdomen
kronik dan kelemahan otot dinding di C. ETIOLOGI
trigonum Hesselbach. Hernia inguinalis dapat terjadi
karena anomali kongenital atau didapat.
B. KLASIFIKASI
Hernia dapat dijumpai pada segala usia,
1. Menurut waktu
dan lebih banyak pada laki-laki
a. Hernia kongenital
daripada perempuan. Berbagai faktor
b. Hernia akuisita/didapat
penyebab berperan pada pembentukan
2. Menurut lokasi/letaknya
pintu masuk hernia di anulus internus
a. Hernia inguinalis
yang cukup lebar sehingga dapat dilalui
b. Hernia femoralis
oleh kantong dan isi hernia. Selain itu
c. Hernia umbilikalis
diperlukan pula faktor yang dapat
3. Secara klinis
mendorong isi hernia melewati pintu
a. Hernia reponibilis: bila isi hernia
yang sudah terbuka cukup lebar itu.1
dapat keluar masuk. Keluar saat
Faktor yang dipandang berperan dalam
berdiri atau mengedan, masuk
terjadinya hernia ingunalis antara lain:
ketika berbaring atau bila
1. Peninggian tekanan intra abdomen
didorong masuk perut
yang berulang.
b. Hernia ireponibilis: bila isi
a. Mengangkat barang yang berat
kantong tidak dapat direposisi
yang tidak sesuai dengan
kembali ke dalam rongga perut.
ukuran badan
Ini biasanya disebabkan oleh
b. Sering mengedan karena adanya
pelekatan isi kantong kepada
gangguan konstipasi atau
peritoneum kantong hernia.
gangguan saluran kencing

2
c. Batuk yang kronis dikarenakan D. PERBANDINGAN ANTARA
infeksi, bronchitis, asthma, HIL DAN HIM
emphysema, alergi 1. Hernia Inguinalis Lateralis.
d. Partus Hernia ini disebut lateralis karena
2. Kelemahan otot dinding perut menonjol dari perut di lateral pembuluh
karena usia. epigastrika inferior. Dikenal sebagai
3. Prosesus vaginalis yang terbuka indirek karena keluar melalui dua pintu
Hernia terdiri atas tiga bagian: dan saluran, yaitu annulus dan kanalis
a. Kantong hernia, merupakan inguinalis. Pada pemeriksaan hernia
kantong (divertikulum) peritonei lateralis akan tampak tonjolan
dan mempunyai leher dan badan berbentuk lonjong. Dapat terjadi secara
(corpus) kongenital atau akuisita:
b. Isi hernia dapat terdiri atas a. Hernia inguinalis indirekta
setiap struktur yang ditemukan congenital.
di dalam cavitas abdominalis Terjadi bila processus vaginalis
dan dapat bervariasi dari peritonei pada waktu bayi dilahirkan
sebagian kecil omentum sampai sama sekali tidak menutup. Sehingga
organ besar seperti ren kavum peritonei tetap berhubungan
c. Pelapis hernia dibentuk dari dengan rongga tunika vaginalis propria
lapisan-lapisan dinding abdomen testis. Dengan demikian isi perut
yang dilalui oleh kantong hernia dengan mudah masuk ke dalam kantong
peritoneum tersebut.
b. Hernia inguinalis indirekta akuisita.
Terjadi bila penutupan processus
vaginalis peritonei hanya pada suatu
bagian saja. Sehingga masih ada
kantong peritoneum yang berasal dari
processus vaginalis yang tidak menutup
Gambar 3.3.1 Bagian-bagian pada waktu bayi dilahirkan. Sewaktu-
dari hernia waktu kantung peritonei ini dapat terisi

3
dalaman perut (misalkan pada saat pembuluh epigastrika inferior di bagian
tekanan intra abdomen meningkat) lateral dan tepi otot rektus di bagian
medial. Dasar segitiga Hasselbach
dibentuk oleh fasia transversal yang
diperkuat oleh serat aponeurosis
muskulus transversus abdominis yang
kadang-kadang tidak sempurna
sehingga daerah ini potensial untuk
menjadi lemah. Hernia medialis, karena
tidak keluar melalui kanalis inguinalis
dan tidak ke skrotum, umumnya tidak
disertai strangulasi karena cincin hernia
longgar.

Gambar 3.4.1 Hernia Inguinalis


Lateralis

2. Hernia Inguinalis Medialis


Hernia inguinalis direk disebut juga
hernia inguinalis medialis, menonjol
langsung ke depan melalui segitiga
Hasselbach, daerah yang dibatasi
Gambar 3.4.2 Hernia
ligamentum inguinale di bagian inferior,
Inguinalis Medialis

4
E. PATOFISIOLOGI seperti batuk batuk kronik, bersin
Pada bulan ke 8 dari kehamilan, yang kuat dan mengangkat barang
terjadinya desensus testikulorum barang berat, mengejan. Prosesus yang
melalui kanal. Penurunan testis itu akan sudah tertutup dapat terbuka kembali
menarik peritoneum ke daerah scrotum dan timbul hernia inguinalis lateralis
sehingga terjadi tonjolan peritoneum karena terdorongnya sesuatu jaringan
yang disebut dengan prosesus vaginalis tubuh dan keluar melalui defek tersebut.
peritonea. Bila bayi lahir umumnya Akhirnya menekan dinding rongga yang
prosesus ini telah mengalami obliterasi, telah melemas akibat trauma, hipertropi
sehingga isi rongga perut tidak dapat protat, asites, kehamilan, obesitas, dan
melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam kelainan kongenital dan dapat terjadi
beberapa hal sering belum menutup, pada semua. 14,15,16
karena testis yang kiri turun terlebih Pria lebih banyak dari wanita,
dahulu dari yang kanan, maka prosesus karena adanya perbedaan proses
vaginalis yang kanan lebih sering perkembangan alat reproduksi pria dan
terbuka. Dalam keadaan normal, wanita semasa janin.
prosesus yang terbuka ini akan menutup
pada usia 2 bulan. Bila prosesus tidak
berobliterasi maka akan timbul hernia
inguinalis lateralis kongenital.
Biasanya hernia pada orang
dewasa ini terjadi kerana usia lanjut,
karena pada umur tua otot dinding
rongga perut melemah. Sejalan dengan
bertambahnya umur, organ dan jaringan
tubuh mengalami proses degenerasi.
Pada orang tua prosesus tersebut telah
menutup. Namun karena daerah ini
merupakan locus minoris resistance,
maka pada keadaan yang menyebabkan
tekanan intra abdominal meningkat
5
F. GAMBARAN KLINIS mengurangi tekanan intra
Hernia inguinalis lateralis abdominal.
1. Terdapat benjolan dilipat paha
yang timbul pada waktu H. PEMERIKSAAN
mengedan, batuk, bersin, berdiri, 1. Hernia reponibel terdapat
mengangkat berat dan hilang benjolan dilipat paha yang
setelah berbaring (apabila masih muncul pada waktu berdiri,
reponibel) batuk, bersin atau mengedan dan
2. Nyeri atau rasa tidak enak di menghilang saat berbaring atau
daerah epigastrium atau para saat direposisi.
umbilical sewaktu segmen usus 2. Hernia ireponibel terdapat
halus masuk ke kantong hernia benjolan dilipat paha yag
3. Mual, muntah, kolik bila terjadi muncul pada waktu berdiri,
inkaserasi ataupun strangulasi batuk, bersin atau mengedan dan
4. Hernia inguinalis medialis tidak menghilang saat berbaring
5. Pada umumnya hernia direct atau saat direposisi
akan memberikan gejala yang 3. Hernia inguinal
sedikit dibandingkan hernia a. Lateralis : muncul benjolan
ingunalis lateralis di regio inguinalis yang
berjalan dari lateral ke
G. DIAGNOSA medial, tonjolan berbentuk
Diagnosis hernia dapat lonjong.
ditegakkan berdasarkan b. Medialis : tonjolan biasanya
pemeriksaan fisik, gejala klinis terjadi bilateral, berbentuk
maupun pemeriksaan khusus. Bila bulat.
benjolan tidak tampak, pasien dapat
Pemeriksaan Finger Test :
disuruh mengejan dengan menutup
1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke
mulut dalam keadaan berdiri. Bila
5.
hernia maka akan tampak benjolan,
atau pasien diminta berbaring,
bernafas dengan mulut untuk
6
2. Dimasukkan lewat skrortum melalui 3. Penderita disuruh batuk bila
anulus eksternus ke kanal inguinal. rangsangan pada :

3. Penderita disuruh batuk: jari ke 2 : Hernia Inguinalis


Lateralis.
Bila impuls diujung jari
berarti Hernia Inguinalis jari ke 3 : hernia Ingunalis
Lateralis. Medialis.
Bila impuls disamping
jari Hernia Inguinnalis Medialis. jari ke 4 : Hernia Femoralis.

Gambar 7.3.1 Finger Test


Gambar 7.3.2. Zieman Test
Pemeriksaan Zieman Test :
1. Posisi berbaring, bila ada Pemeriksaan Thumb Test :
benjolan masukkan dulu Anulus internus ditekan dengan
(biasanya oleh penderita). ibu jari dan penderita disuruh
mengejan
2. Hernia kanan diperiksa dengan
tangan kanan. Bila keluar benjolan
berarti Hernia Inguinalis
medialis.
7
Bila tidak keluar benjolan 1. Hidrokel
berarti Hernia Inguinalis Tidak dapat dimasukkan
Lateralis. kembali. Testis pada pasien hidrokel
tidak dapat diraba. Pada hidrokel,
pemeriksaan transiluminasi akan
memberi hasil positif. Hidrokel
dapat dikosongkan dengan pungsi,
tetapi sering kambuh kembali. Pada
pungsi didapatkan cairan jernih

2. Varikokel
Peninggian tekanan di dalam
pleksus pampiniformis dapat diraba
sebagai struktur yang terdiri atas
varises pleksus pampiniformis yang

Gambar 7.3.3. Thumb Test memberikan kesan raba seperti


kumpulan cacing. Permukaan testis
normal licin tanpa tonjolan dengan

I. DIAGNOSA BANDING konsistensi elastis.

J. KOMPLIKASI
1. Hernia inkarserasi :
Isi hernia yang tercekik oleh
cincin hernia yang menimbulkan
gejala obstruksi usus yang
sederhana, menyebabkan gangguan
dari pasase usus, mual, dan muntah.
Hernia yang membesar
Gambar 8.3.1. diagnosa
mengakibatkan nyeri dan tegang.
banding hernia inguinalis
Pada hernia inkarserasi, hernia tidak
dapat direposisi.
8
2. Hernia strangulasi : 2. Operatif:
Jepitan cincin hernia akan Prinsip dasar operasi hernia
menyebabkan gangguan perfusi terdiri dari herniotomi dan
jaringan isi hernia. Pada permulaan, hernioplasti.
terjadi bendungan vena sehingga terjadi
Pada herniotomi dilakukan
oedem organ atau struktur di dalam
pembebasan kantong hernia
hernia dan transudasi ke dalam kantong
sampai ke lehernya, kantong
hernia. Timbulnya oedem menyebabkan
dibuka dan isi hernia dibebaskan
jepitan pada cincin hernia makin
kalau ada perlengketan,
bertambah sehingga akhirnya peredaran
kemudian direposisi. Kantong
darah jaringan terganggu. Isi hernia
hernia dijahit ikat setinggi
menjadi nekrosis dan kantong hernia
mungkin kemudian dipotong.
akan berisi transudat berupa cairan
serosanguinus. Pada hernioplasti dilakukan
tindakan memperkecil anulus
K. PENATALAKSANAAN inguinalis internus dan
1. Konservatif : memperkuat dinding belakang
a. Reposisi bimanual : tangan kiri kanalis inguinalis. Hernioplasti
memegang isi hernia lebih penting artinya dalam
membentuk corong sedangkan mencegah terjadinya residif
tangan kanan mendorongnya ke dibandingkan herniotomi.
arah cincin hernia dengan
Pada anak-anak dilakukan
tekanan lambat dan menetap
herniotomi tanpa hernioraphy
sampai terjadi reposisi
karena masalahnya pada
b. Reposisi spontan pada anak :
kantong hernia sedangkan
menidurkan anak dengan posisi
keadaan otot-otot abdomen
Trendelenburg, pemberian
masih kuat (tidak lemah), maka
sedatif parenteral, kompres es di
dilakukan pembebasan kantong
atas hernia, kemudian bila
hernia sampai dengan lehernya,
berhasil, anak boleh menjalani
dibuka dan dibebaskan isi
operasi pada hari berikutnya.
9
hernia, jika ada perlekatan Halsted, menempatkan muskulus
lakukan reposisi, kemudian oblikuus eksterna diantara cord
kantong hernia dijahit setinggi- kebalikannya cara Bassini. seperti
tinggi mungkin lalu dipotong. Bassini tetapi funikulus spermatikus
Karena herniotomi pada anak- berada diluar Apponeurosis M.O.E.
anak sangat cepat dan mudah, Mc Vay, dikenal dengan metode
maka kedua sisi dapat direparasi ligamentum Cooper, meletakkan
sekaligus jika hernia terjadi conjoint tendon lebih posterior dan
bilateral inferior terhadap ligamentum
Cooper.
3. Teknik Operasi; Berdasarkan pendekatan operasi,
Adapun teknik-teknik operasi banyak teknik hernioraphy dapat
hernia ada beberapa cara, yaitu dikelompokkan dalam 4 kategori
Bassini, dahulu merupakan utama :
metode yang sering digunakan, a. Kelompok 1 : Open Anterior Repair
dengan cara conjoint tendon Kel. 1 operasi hernia (teknik
didekatkan dengan ligamentum Bassini, McVay dan Shouldice)
Pouparts dan spermatic cord melibatkan pembukaan aponeurosis
diposisikan seanatomis mungkin otot obliquus abdominis eksternus
di bawah aponeurosis muskulus dan membebaskan funnikulus
oblikuus eksterna. Menjait spermatikus. Fascia transversalis
conjoint tendon dengan kemudian dibuka, dilakukan
ligamentum inguinale. inspeksi kanalis spinalis, celah
Shouldice : seperti bassini direct dan indirect. Kantung hernia
ditambah jahitan fascia diligasi dan dasar kanalis spinalis di
transversa dengan lig. Cooper. rekonstruksi.
Lichtenstein : menggunakan
propilene (bahan sintetik) Teknik Bassini
menutup segitiga Hasselbach Komponen utama dari teknik ini
dan mempersempit anulus adalah :
internus.
10
- Membelah aponeurosis Bassini technique
otot obliquus abdominis
eksternus dikanalis
inguinalis hingga ke
cincin eksternal.
- Memisahkan otot
kremaster dengan cara
reseksi untuk mencari
hernia indirect sekaligus
menginspeksi dasar dari
kanalis inguinal untuk
mencari hernia direct.
- Memisahkan bagian
dasar atau dinding
posterior kanalis
inguinalis (fascia
transversalis)
- Melakukan ligasi
kantong hernia Teknik kelompok ini berbeda dalam
seproksimal mungkin. pendekatan mereka dalam rekonstruksi,
- Rekonstruksi dinding tetapi semuanya menggunakan jahitan
posterior dengan permanen untuk mengikat fascia
menjahit fascia disekitarnya dan memperbaiki dasar
transversalis, otot dari kanalis inguinalis. Kelemahannya
transversalis abdominis adalah tegangan yang terjadi akibat
dan otot abdominis jahitan tersebut, selain dapat
internus ke ligamentum menimbulkan nyeri juga dapat terjadi
inguinalis lateral. nekrosis otot yang akan menyebabkan
jahitan terlepas dan mengakibatkan
kekambuhan.

11
b. Kelompok 2 : Open Posterior Repair kurang dari 1 persen. Beberapa ahli
Posterior repair (iliopubic repair dan bedah meragukan keamanan jangka
teknik Nyhus) dilakukan dengan panjang penggunaan implant prosthesis,
membelah lapisan dinding abdomen khususnya kemungkinan infeksi atau
superior hingga ke cincinluar dan penolakan. Akan tetapi pengalaman
masuk ke properitoneal space. Diseksi yang luas dengan mesh telah mulai
kemudian diperdalam kesemua bagian menghilangkan anggapan ini, dan
kanalis inguinalis. Perbedaan utama teknik ini terus populer. Teknik ini
antara teknik ini dan teknik open dapat dilakukan dengan anastesi lokal,
anterior adalah rekonstruksi dilakukan regional atau general.
dari bagian dalam. Posterior repair
sering digunakan pada hernia dengan
kekambuhan karena menghindari
jaringan parut dari operasi sebelumnya.
Operasi ini biasanya dilakukan dengan
anastesi regional atau anastesi umum.
c. Kelompok 3: Tension-free repair
with Mesh
Kelompok 3 operasi hernia (teknik
Lichtenstein dan Rutkow)
menggunakan pendekatan awal yang
sama dengan teknik open anterior. Akan
d. Kelompok 4 : Laparoscopic
tetapi tidak menjahit lapisan fascia
Operasi hernia laparoscopic makin
untuk memperbaiki defek, tetapi
populer dalam beberapa tahun terakhir,
menempatkan sebuah prostesis, yaitu
tetapi juga menimbulkan kontroversi.
Mesh yang tidak diserap. Mesh ini
Pada awal pengembangan teknik ini,
dapat memperbaiki defek hernia tanpa
hernia diperbaiki dengan menempatkan
menimbulkan tegangan dan
potongan mesh yang besar di regio
ditempatkan di sekitar fascia. Hasil
inguinal diatas peritoneum. Teknik ini
yang baik diperoleh dengan teknik ini
ditinggalkan karena potensi obstruksi
dan angka kekambuhan dilaporkan
12
usus halus dan pembentukan fistel DAFTAR PUSTAKA
karena paparan usus terhadap mesh.
Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic 1. Rasjad C. Hernia. Dalam :
herniorhappies dilakukan menggunakan Sjamsuhidajat R, Jong WD,
salah satu pendekatan transabdominal editor. Buku Ajar Ilmu Bedah.
preperitoneal (TAPP) atau total Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit
extraperitoneal (TEP). Pendekatan Buku Kedokteran ECG; 2010;
TAPP dilakukan dengan meletakkan hal. 619-29
trokar laparoskopik dalam cavum
abdomen dan memperbaiki regio 2. Townsend, Courtney M. 2004.
inguinal dari dalam. Ini memungkinkan Hernias. Sabiston Textbook of
mesh diletakkan dan kemudian ditutupi Surgery. 17th Edition.
dengan peritoneum. Sedangkan Philadelphia. Elsevier Saunders.
pendekatan TEP adalah prosedur 1199-217.
laparokopik langsung yang
mengharuskan masuk ke cavum
3. Norton,Jeffrey A. 2001. Hernias
peritoneal untuk diseksi.
And Abdominal Wall Defects.
Konsekuensinya, usus atau pembuluh
Surgery Basic Science and
darah bisa cedera selama operasi.
Clinical Evidence. New York.
laki-laki dan yang paling sering
Springer. 787-803.
adalah yang sebelah kanan.
Etiologi dari hernia inguinalis
4. Sadler, T.W. Embriologi
antara lain prosesus vaginalis persisten,
Kedokteran Langman. Alih
tekanan intra abdominal yang meninggi,
bahasa: Joko Suyono. Edisi ke-
kelemahan otot-otot abdomen.
7. Jakarta: EGC, 2000; hal. 304-
Komplikasi yang terjadi yaitu
9
inkarserasi dan strangulasi. Jika sudah
terjadi strangulasi penanganan segera
adalah dengan operasi.
5. Bland, Kirby I. 2002. Inguinal
Hernias. The Practice of General

13
Surgery. New York. WB Available
Saunders Company. 795-801 athttp://www.webmed.com
11. Inguinal hernia.Accesed on 13
6. Snell, Richard S. Anatomi June 2012 Available at
Klinik untuk mahasiswa http://www.healthsystem.virgini
kedokteran; alih bahasa: Liliana a.edu/toplevel/home/
Sugiharto, edisi ke-6.
Jakarta:EGC, 2006, hal. 148-65, 12. C. Palanivelu. Operative Manual
189-90 of Laparoscopic Hernia
Surgery. Edisi I. Penerbit GEM
Foundation. 2004. Hal 39-58
7. Manthey, David. Hernias
.2007.on 14 June 2012
Available
13. Brian W. Ellis & Simon P-
athttp://www.emedicine.com/em
Brown. Emergency surgery.
erg/topic251.htm
Edisi XXIII. Penerbit Hodder
Arnold. 2006.
8. Inguinal Hernia: Anatomy and
Management Accesed on 14
14. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K.
June 2012 Available at
Wardhani, W. Setiowulan.
http://www.medscape.com/view
Kapita Selekta Kedokteran.
article/420354_4
Edisi III, Jilid II. Penerbit Media
Aesculapius, Fakultas
Kedokteran Universitas
9. Brunicardi, F Charles. 2005.
Indonesia. Jakarta. 2000. Hal
Inguinal Hernias. Schwartzs
313-17
Principles of Surgery. Eighth
edition. New York. Mc Graw-
Hill. 1353-94.
15. Dr. P. Bhatia & Dr. S. J. John.
Laparoscopic Hernia Repair (a
10. Kerry V. Cooke.incarcerated
step by step approach). Edisi I.
hernia.2005.on 13 June 2012
14
Penerbit Global Digital Services,
Bhatia Global Hospital &
Endosurgery Institute. New
Delhi. 2003

16. H G, Burhitt & O.R.G. Quick.


Essential Surgery . Edisi III.
2003. Hal 348-56

17. Michael M. Henry & Jeremy N.


T. Thompson. Clinical Surgery.
Edisi II. 2005.

15

Anda mungkin juga menyukai