Makalah PKL
Makalah PKL
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
Berkat dan RahmatNyalah kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah
XYZ ini.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Dosen Pengajar Mata Kuliah
Kebijakan Publik Yth. Bapak Drs.Hadi Soetarto,M.Si karena dengan tugas ini
akhirnya walaupun sedikit kami dapat mengetahui seluk beluk seputar permasalahan
untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan tak lupa kami mengharap
kritik dan saran dari para pembaca yang budiman utamanya dari Yth. Bapak Dosen
Pengajar, agar kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
ttd
MOH. IBRAHIM
-1-
KATA PENGANTAR. 1
DAFTAR ISI 2
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang . 3
b. Permasalahan 4
c. Perumusan Masalah... 4
II. PEMBAHASAN
a. Implementasi Kebijakan. 5
b. Dampak Implementasi Kebijakan.. 6
c. Pihak Pihak Yang Terkait.. 7
III. PENUTUP
a. Kesimpulan... 9
b. Saran... 9
V. RINGKASAN MAKALAH ...... 11
.
-2-
I. LATAR BELAKANG
-3-
b. Permasalahan
c. Perumusan Masalah
-4-
III. PEMBAHASAN
a. Implementasi Kebijakan
-5-
modal usaha. Pemerintah merasa telah melakukan hal yang terbaik dan bijaksana
dalam menangani keberadaan PKL.
Pemerintah Kota XYZ merasa telah melakukan yang terbaik bagi para PKL.
Namun, Pasca relokasi tersebut, beberapa pedagang kaki lima yang diwadahi dalam
suatu paguyuban xyxyxy. melakukan berbagai aksi penolakan terhadap rencana
relokasi. Paguyuban xyxyxy berasumsi ada kepentingan dalam kebijakan ini mereka
menyebutkan beberapa hal;
pertama, dalam membuat agenda kebijakannya pemerintah cenderung
bertindak sepihak sebagai agen tunggal dalam menyelesaikan persoalan. Hal tersebut
dapat dilihat dari tidak diikutsertakan atau dilibatkannya perwakilan pedagang kaki
lima ke dalam tim yang menggodok konsep relokasi. Tim relokasi yang selama ini
dibentuk oleh Pemerintah hanya terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten Pembangunan,
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, serta Dinas Pengelolaan
Pasar.
-6-
c. Pihak Pihak yang terkait
Pedagang yang menolak relokasi adalah sebagian dari pedagang yang tergabung
dalam paguyuban xyxyxy. Mereka menolak kebijakan relokasi tersebut karena lokasi
relokasi letaknya tidak strategis untuk berjualan dan mereka tidak mau Babat Alas
Baru lagi. Selain itu, mereka menuntut untuk mencabut Keputusan Bupati tersebut,
karena Keputusan Bupati tersebut dianggap cacat hukum yaitu disahkannya
Keputusan Bupati tanpa ada rasionalisasi dan sosialisasi kepada pedagang. Selain itu,
penolakan itu juga disebabkan karena adanya ketidakjelasan konsep relokasi yang
ditawarkan pemerintah. Pedagang kaki lima merasa tidak pernah dilibatkan dan tidak
adanya komunikasi dalam pembuatan kebijakan relokasi tersebut.
-7-
sesuai dengan semangat awal yaitu Pemerintah Kabupaten XYZ harus
menjamin keberlangsungan pedagang setelah relokasi.
-8-
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
3. Para pedagang kaki lima yang tidak setuju tidak mau membabat alas
baru atau bisa diartikan usaha coba-coba dilokasi yang baru yang
belum tentu ada pelanggan yang mau membeli kesana.
b. Saran
-9-
negatif atau positif lokasi yang baru sehingga para pedagang bisa
menimbang prospek ke depan di lokasi yang baru.
Dilihat dari kasus diatas jelaslah bahwa sebuah kebijakan itu dapat di
pengaruhi oleh nilai keorganisasian yang mana kasus diatas di pengaruhi oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, paguyuban xyxyxy dan LSM mnopqrs.
- 10 -
Dalam merumuskan membuat kebijakan haruslah di perhatikan bahwa pihak
dan organisasi terkait seyogyanya dilibatkan agar pada saat diimplementasikan tidak
terjadi kesalah pemahaman dan penafsiran dari kebijakan tersebut. Jika kita amati
kasus di atas dapatlah kita ambil garis besar, di Kabupaten XYZ dalam implementasi
kebijakan untuk mengatasi PKL ternyata tidak sepenuhnya mendapat respon positif
dari para PKL, ada sebagian dari PKL yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut
yang mana mereka tergabung dalam suatu organisasi yaitu Paguyuban Xyxyxy.
Disamping itu ada pula lembaga swadaya masyarakat (LSM) mnopqrs yang
memandang kebijakan itu tidaklah rasional dan tidak adanya sosialisai pada para
PKL. Dan juga DPRD yang merasa sebagai mediator antara Pemerintah Kabupaten
XYZ dan para pihak/organisasi terkait (Paguyuban Xyxyxy, LSM Mnopqrs, dan
DPRD setempat)
------ooooo00000MOH.IBRAHIM000000ooooo----------
mohammad.ibrahim40@yahoo.com
- 11 -