2. MAKSUD DAN a. Maksud dari pengadaan ini adalah melakukan pembuatan unsur
TUJUAN peta dasar skala 1:5.000 pada wilayah Kawasan Lintau Dan
Padang Ganting.
b. Tujuan dari pengadaan ini adalah tersedianya peta dasar skala
1:5.000 Kawasan Lintau Dan Padang Ganting sesuai dengan
spesifikasi teknis pemetaan. Dan, terwujudnya data spasial yang
mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan yang akurat
dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
3. TARGET/SASARAN a. Tersedianya unsur peta dasar skala 1:5.000 Kawasan Lintau Dan
Padang Ganting.
b. Tersedianya data dan informasi spasial skala 1:5.000 di Kawasan
Lintau Dan Padang Ganting yang tepat dan akurat untuk
perencanaan daerah yang lebih terarah, cepat, dan terpadu.
4. NAMA ORGANISASI Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera
PENGADAAN Barat
BARANG/JASA
5. SUMBER DANA DAN a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini dari
PERKIRAAN BIAYA APBD Kabupaten Tanah Datar Tahun Anggaran Tahun 2016
dengan nomor DPA 1.05 01 15 13 5 2 dan kode rekening 5 . 2 . 2 .
21 . 02
b. Untuk pelaksanaan kegiatan ini pagu dana yang tersedia sejumlah
Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah) dan Harga Perkiraan
Tersendiri (HPS) Rp. 399.999.325,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh
Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Tiga
Ratus Dua Puluh Lima Rupiah) termasuk PPN.
c. Jenis Kontrak Lumpsum
d. Sub Bidang Usaha Jasa Pembuatan Peta SP 304
7. PRODUK YANG Hasil/ produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini
DIHASILKAN sebagaimana lampiran 3. Hasil Pekerjaan
8. WAKTU Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 180
PELAKSANAAN hari kalender
YANG DIPERLUKAN
9. TENAGA TERAMPIL Tenaga terampil yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini
YANG DIBUTUHKAN sebagaimana lampiran 4. Persyaratan Personil
10 METODA KERJA Metoda kerja yang harus dilaksanakan oleh penyedia barang dan jasa
dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan diagram alir yang
ditunjukkan sebagaimana lampiran 5. Diagram Alir Pekerjaan
Digitasi unsur peta dasar harus dilakukan pada semua detil objek
yang memiliki ukuran lebih besar dari 0,5mm x 0,5mm pada skala
peta, atau ukuran 2,5m x 2,5m pada skala 1:5.000.
Unsur rupa bumi yang tidak dapat teridentifikasi dengan pasti pada
tahapan pekerjaan ini harus ditambahkan pada tahap pekerjaan
survei kelengkapan lapangan.
e. Pembentukan Geodatabase
Semua objek yang dihasilkan pada proses digitasi, harus dikonversi
ke dalam format geodatabase dan dikelompokkan kedalam tema
unsur peta dasar dimana setiap tema dapat berupa titik, garis, atau
area.
h. Penyajian Peta
Penyajian peta harus memenuhi persyaratan berikut:
Data yang telah bersih dari kesalahan disajikan secara
kartografis sesuai dengan spesifikasi rupabumi skala 1:5.000
yang telah ditetapkan;
Penyajian peta rupabumi disajikan untuk tiap-tiap NLP;
Hasil dari proses penyajian peta rupabumi pada akhirnya harus
dicetak untuk diserahkan pada penyerahan akhir.
Metadata yang dibuat, menggunakan ISO 19139 yang
merupakan implementasi dari ISO 19115.
Untuk NLP arah ke barat yang berbatasan yang mempunyai
kode A1, A2, B3 dan B4 harus ditampilkan penuh satu NLP.
i. Tahapan Pelaporan
Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini
adalah:
Laporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
a. Laporan Pendahuluan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan berikut
lampiran-lampiran terkait.
Persetujuan dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan
dari Tim Supervisi.
Hasil pemeriksaan personil pelaksana dan peralatan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Bukti serah terima data dasar dari Pemberi Kerja.
Laporan Pendahuluan diserahkan setelah tahap persiapan
selesai dilaksanakan, dalam format hardcopy sebanyak 2
(dua) set dan format digital (MS Office Document) sebanyak
1 (satu) set.
b. Laporan Antara, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Laporan Hasil GCP dan ICP
Laporan Hasil orthorektifikasi citra
c. Laporan Bulanan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulan berjalan,
disertai dengan bukti-bukti
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan.
Solusi dalam mengatasi kendala yang dijumpai.
Rencana pelaksanaan pekerjaan pada bulan berikutnya.
Kurva S.
Rekapitulasi laporan mingguan.
Persetujuan Tim Supervisi atas pencapaian hasil pekerjaan
pada bulan berjalan.
Laporan Bulanan diserahkan selambat-lambatnya pada
tanggal 5 setiap bulan, dalam format hardcopy sebanyak 2
(dua) set dan format digital (MS Office Document) sebanyak
1 (satu) set.
d. Laporan Akhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan.
Album peta ukuran A0 yang berisi seluruh area untuk
masing-masing lembar terdiri dari unsur-unsur:
- Transfortasi dan utilitas
- Penutup lahan
- Perairan dan garis pantai
- Nama rupa bumi (toponim)
- Batas wilayah (indikatif)
- Mosaik orthoimage
Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah
(provinsi dan kabupaten/kota, nama wilayah administrasi
(provinsi dan kabupaten/kota), sungai utama, transportasi
(jalan nasional) dan indeks NLP untuk keperluan orientasi.
Data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan
dalam hardisk dan dilengkapi dengan cheklist daftar data
yang tersimpan (daftar isi harddisk atau struktur folder)
sesuai dengan Petunjuk Pembuatan Struktur Folder dan
Penamaan File
e. Pelaksanaan tahapan Pelaporan harus mengacu kepada
dokumen Petunjuk Pelaksanaan kegiatan
13 LAPORAN Laporan yang harus dibuat oleh penyedia jasa lainnya meliputi:
. KEMAJUAN Laporan pendahuluan
PEKERJAAN Laporan antara
Laporan bulanan
Laporan akhir
FOBRA RIKA,ST.MT
NIP. 19750516 200212 1 003
Lampiran 1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup Kegiatan Survei Pemetaan Pekerjaan Pembuatan GCP, Ortorektifikasi Citra dan Peta
Dasar Kawasan Lintau dan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar dijelaskan pada tabel dibawah.
NO TAHAPAN
1 Tahap Persiapan
2 Perencanaan dan Pengukuran GCP
3 Orthorektifikasi Citra Satelit
4 Digitasi Unsur Peta Dasar
5 Pembentukan Geodatabase Unsur Peta Dasar
6 Survei Kelengkapan Lapangan
7 Entry Data Lapangan dan Penyelarasan Data
8 Penyajian Peta Dasar
9 Pelaporan
Lampiran 2. Indeks Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. (NLP akan ditentukan kemudian)
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Survei Pemetaan Pekerjaan Pembuatan GCP, Ortorektifikasi dan Peta Dasar Kawasan Lintau dan Padang
Ganting
Waktu
No Uraian Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap Persiapan
2 Perencanaan dan Pengukuran GCP
3 Orthorektifikasi Citra Satelit
4 Digitasi Unsur Peta Dasar
5 Pembentukan Geodatabase
6 Survei Kelengkapan Lapangan
7 Entry Data Lapangan, Penyelarasan Data
dan Penyajian Peta
8 Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Laporan Akhir
Lampiran 3. Hasil Pekerjaan
Hasil pekerjaan yang harus diserahkan sebagai berikut:
10 Pelaporan Laporan pendahuluan Isi sesuai dengan format dari BIG dan 2 set dokumen
Format pemberi kerja
Format cetak (2 buku) dan digital
Laporan antara Isi sesuai dengan format dari BIG dan 2 set dokumen
pemberi kerja
Format : cetak (2 Buku) dan digital (doc)
Laporan bulanan Isi sesuai dengan format dari BIG dan format 2 set dokumen
pemberi kerja
Format cetak (2 buku) dan digital
Laporan akhir Isi sesuai dengan format BIG dan format dari 2 set dokumen
pemberi kerja termasuk semua dokumen QC
dilampirkan dalam laporan akhir
Format cetak (2 buku) dan digital
Lampiran 4 Persyaratan Personil
Tenaga teknis pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Ketua Tim Pelaksana. Pendidikan S1 (geodesi/geografi), memiliki SKA Geodesi (217), Kualifikasi
Ahli Muda golongan II-A, Tahun Pengalaman 5 tahun, jumlah 1 (satu) orang.
2. Koordinator Pengukuran GCP, Pendidikan S1 (geodesi), memiliki SKA Geodesi (217), Kualifikasi
Ahli Pratama golongan I-C, Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 1 (satu) orang.
3. Koordinator Orthorektifikasi, Pendidikan S1 (geodesi/geografi), memiliki SKA Geodesi (217),
Kualifikasi Ahli Pratama golongan I-C, Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 1 (satu) orang.
4. Koordinator Digitasi unsur peta dasar, Pendidikan S1 (geodesi/geografi), memiliki SKA Geodesi
(217), Kualifikasi Ahli Pratama golongan I-C, Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 1 (satu) orang.
5. Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan, Pendidikan S1 (geodesi/geografi), memiliki SKA
Geodesi (217), Kualifikasi Ahli Pratama golongan I-C, Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 1 (satu)
orang.
6. Koordinator Data Lapangan Dan Penyelarasan Data, Pendidikan S1 (geodesi/geografi), memiliki
SKA Geodesi (217), Kualifikasi Ahli Pratama golongan I-C, Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 1
(satu) orang.
7. Koordinator Pembentukan Geodatabase Unsur Peta Dasar, Pendidikan S1 (geodesi/geografi),
memiliki SKA Geodesi (217), Kualifikasi Ahli Pratama golongan I-C, Tahun Pengalaman 3 tahun,
jumlah 1 (satu) orang.
8. Koordinator Penyajian Peta, Pendidikan S1 (geodesi/geografi), memiliki SKA Geodesi (217),
Kualifikasi Ahli Pratama golongan I-C, Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 1 (satu) orang.
9. Surveyor, Pendidikan D-I /SLTA (Pemetaan/geodesi), memiliki SKT Juru Ukur/Teknisi Survei dan
Pemetaan (TS 004), Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 2 (dua) orang.
10. Administrasi, Pendidikan D-I /SLTA, Tahun Pengalaman 3 tahun, jumlah 1 (dua) orang.
4. Administrasi
Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam hal pelaksanaan administrasi pekerjaan
Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana
Lampiran 5 : Diagram Alir Pekerjaan
Diagram alir pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Lampiran 6. Spesifikasi Teknis Peralatan
Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis seperti disebutkan dalam tabel dibawah.
Spesifikasi teknis pekerjaan Pembuatan GCP, Ortorektifikasi Citra dan Peta Dasar Kawasan Lintau
dan Padang Ganting sebagai berikut:
1. Umum
a. Melaksanakan QC internal terhadap hasil kegiatan persiapan sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC dituangkan dalam dokumen QC
internal. Dokumen QC internal merupakan salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk
proses QC oleh Tim Supervisi.
b. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim Supervisi.
2. Persiapan
Pekerjaan yang dilakukan pada tahapan persiapan pekerjaan adalah:
a. Penyiapan data citra dan DEM / DSM yang akan di orthorektifikasi, penyiapan data citra yang
di orthorektifikasi
b. Penyiapan data DEM/DSM untuk keperluan orthorektifikasi
e. Penyiapan personil dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan dokumen penawaran. Pemberi Kerja akan melakukan pengecekan terhadap
kesesuaian tim pelaksana dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
dengan dokumen penawaran.
f. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis dalam pelaksanaan
pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya mencakup:
Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil pekerjaan yang
akan diserahkan
Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
- Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir dan penjelasan
rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Jadwal pelaksanaan rinci
- Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-masing unit
organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium harus dilengkapi dengan
deskripsi tugas dan tanggungjawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium
- Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan dan beban kerja
masing-masing personil pada setiap tahapan pekerjaan. Dalam hal Penyedia Jasa
merupakan konsorsium, maka perusahaan asal dari masing-masing personil pelaksana
harus dicantumkan
- Peta indeks kerja dalam skala 1:5.000. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan
konsorsium, maka wilayah kerja dari masing-masing konsorsium harus disajikan
- Mekanisme monitoring dan evaluasi di internal Penyedia Jasa untuk menjamin
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan untuk setiap NLP dan tahapan
pekerjaan disajikan dalam suatu indeks kerja
- Mekanisme kontrol kualitas internal (QC) Penyedia Jasa terhadap output dari setiap
tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC yang akan digunakan
Menguraikan sumber data yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
Peralatan yang digunakan
Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi bagi setiap output dari masing-masing tahapan
pekerjaan. Spesifikasi teknis wajib mengikuti apa yang tercantum dalam KAK atau lebih
baik
g. Pengumpulan data dasar dan data pendukung yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Data yang diserahterimakan dari Pemberi Kerja wajib dibuatkan berita acara serah
terima data. Penyedia Jasa wajib untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi setiap data
dan melaporkan kepada Pemberi Kerja apabila dijumpai data yang rusak atau tidak memenuhi
spesifikasi untuk digunakan
h. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (non disclosure agreement)
untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain tanpa izin tertulis dari pemberi kerja
i. Melakukan penyiapan struktur folder sesuai dengan struktur yang diberikan dari Pemberi
Kerja. Termasuk di dalamnya melakukan replika geodatabase dari Pemberi Kerja.
Perhitungan akurasi hasil orthorektifikasi, menggunakan nilai CE yang dihitung dari nilai RMSE
resolusi citra satelit setelah diorthorektifikasi.
5. Digitasi Unsur Peta Dasar
Tahapan digitasi unsur peta dasar bertujuan untuk merekam unsur peta rupabumi Indonesia
dalam format vektor 2 dimensi (2D) berdasarkan data dasar yang ditetapkan. Adapun IG Dasar
unsur peta dasar rupabumi yang direkam mencakup unsur-unsur titik (point) dan garis (line) dari
garis pantai, hidrografi, transportasi dan utilitas, bangunan dan fasilitas umum, serta penutup
lahan. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan digitasi unsur peta
dasar adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas data dasar yang akan digunakan
b. Menggunakan SRGI 2013 sebagai sistem referensi geospasial dalam pelaksanaan pekerjaan:
Datum Horizontal : SRGI2013
Datum Vertikal : Geoid Indonesia
c. Melakukan digitasi unsur peta dasarsesuai dengan dokumen petunjuk pelaksanaan digitasi
unsur peta dasaryang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Beberapa ketentuan yang harus
diperhatikan dalam tahapan digitasi unsur peta dasar antara lain:
Detail unsur dengan ukuran lebih besar dari 2,5m x 2,5m harus diplotting sebagai objek
terpisah
Unsur garis yang berpotongan dan membentuk node topologi harus memiliki verteks
dengan ketinggian yang sama.
Data hasil digitasi disimpan dalam suatu geodatabase dengan struktur data sesuai dengan
skema yang ditetapkan oleh pemberi kerja. Untuk menjaga konsistensi diseluruh paket
pekerjaan, penyedia jasa tidak diperkenankan membuat struktur data sendiri dalam
geodatabase.
Menerapkan prinsip Create Once Used Many Times dengan pengertian bahwa setiap
objek hanya boleh dicapture satu kali. Tidak diperkenankan melakukan digitasi unsur peta
dasar terhadap objek yang sama lebih dari satu kali.
Seluruh unsur rupabumi yang harus disajikan dalam skala 1:5.000 dan terlihat di dalam
model harus diplot sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.
Unsur rupa bumi tertentu diplot dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Garis pantai (garis): garis pantai 0m dan garis perbatasan antara air dan daratan
Perairan (titik, garis)
- Sungai dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5m digambarkan menggunakan
satu garis pada garis tengah sungai (centerline).
- Sungai dengan lebar lebih dari 2,5m digambarkan dengan menggunakan satu garis
pada garis tengah sungai (centerline) dan kedua garis tepi sungai. Garis sungai dan
garis tepi sungai disimpan pada layer yang berbeda.
- Sungai harus terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan, dalam hal ini garis
tengah sungai, harus terhubung satu sama lain (snap) dan membentuk jaringan, aliran
sungai menggantung diperbolehkan pada daerah tertentu seperti pada daerah karst.
- Plotting sungai dimulai dari arah hulu ke hilir (tidak sebaliknya) sesuai dengan arah
aliran sungai. Sungai utama harus satu segmen dari hulu ke muara.
Transportasi dan Utilitas (titik, garis)
- Jalan dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5m digambarkan mengunakan
satu garis pada as jalan (centerline).
- Jalan dengan lebar lebih dari 2,5 m digambarkan mengunakan satu garis pada as
jalan (centerline) dan kedua garis tepi jalan. Garis as jalan dan kedua garis tepi jalan
disimpan pada layer yang berbeda.
- Semua jalan, dalam hal ini centerline, harus terhubung satu sama lain (snap) dan
membentuk suatu jaringan (road network).
- Semua jalan yang terlihat di citra harus diplot
Bangunan dan Fasilitas Umum (garis)
- Bangunan terpencar yang berukuran lebih dari atau sama dengan 2,5m x 2,5m diplot
menggunakan garis sebagai garis yang tertutup
- Ketinggian bangunan diplot pada atapnya
Penutup Lahan (garis, anotasi)
- Penutup lahan diplot berupa garis batas penutup lahan
- Setiap luasan penutup lahan yang dibatasi oleh garis batas penutup lahan atau garis
dari objek lainnya (jalan, sungai, bangunan, dsb) diberikan anotasi (point) sesuai
dengan jenis penutup lahan
d. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim Supervisi.
e. Pelaksanaan tahapan digitasi unsur peta dasar harus mengacu kepada dokumen Petunjuk
Pelaksanaan kegiatan.
a. Melakukan pembentukan poligon dari unsur garis yang sudah lulus QC pada tahapan
pekerjaan pembangunan dan editing topologi.
b. Melakukan cek topologi terhadap seluruh unsur (point, line, poligon) yang sudah dibentuk
sesuai dengan topological rule yang ditetapkan.
c. Melakukan QC internal terhadap poligon yang dihasilkan sesuai dengan petunjuk teknis yang
diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC
internal merupakan salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC oleh Tim
Supervisi.
d. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim Supervisi.
e. Pelaksanaan tahapan Pembentukan Poligon harus mengacu kepada dokumen Petunjuk
Pelaksanaan kegiatan
Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan pekerjaan survei kelengkapan
lapangan dijelaskan sebagai berikut:
a. Melaksanakan penyiapan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam tahapan
pekerjaan survei kelengkapan lapangan, untuk memastikan bahwa personil pelaksana telah
memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan tahapan pekerjaan dan
peralatan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yg ditetapkan. Koordinator teknis
wajib melakukan inhouse training kepada operator pelaksana yang terkait untuk memastikan
bahwa operator pelaksana telah memiliki kesamaan persepsi dalam melaksanakan tahapan
pekerjaan.
b. Melaksanakan penyiapan rencana survei, peta kerja dan bahan/material untuk keperluan
survei kelengkapan lapangan, mencakup antara lain:
penentuan titik-titik untuk cek geometris dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- jumlah titik minimal sebanyak: uji ketelitian horizontal minimal 45 titik.
- titik yang dipilih mudah diidentifikasi baik dalam peta maupun di lapangan
- titik tersebar merata di seluruh area pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan
berikut:
Sebaran uji ketelitian geometri menggunakan aturan distribusi titik uji, area yang
akan di uji dibagi menjadi 4 (empat) kuadran dengan distribusi ideal titik uji di setiap
kuadran setidaknya sejumlah 20 % (persen) dari keseluruhan jumlah titik uji (n),
ilustrasi ditunjukka n pada gambar 1(a).
Jarak antar titik uji dengan interval minimal 10 % (persen) dari jarak diagonal (C)
kumpulan data, distribusi titik-titik uji yang diilustrasikan pada gambar 1(b).
Gambar 1(b) memenuhi kedua kondisi tersebut.
(a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji
Gambar 1. Distribusi dan Jarak ideal antar titik uji (dimodifikasi dari NSSDA)
Untuk area yang tidak beraturan, pembagian kuadran dilakukan dengan membagi
wilayah kelompok data menjadi empat bagian, dimana setiap bagian dipisahkan
oleh sumbu silang. Pembagian kuadran dibuat sedemikian rupa sehingga jumlah
dan sebaran titik uji merepresentasikan wilayah yang akan diuji. Ilustrasi kondisi ini
ditunjukkan pada gambar 2 berikut.
(a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji
Gambar 2. Distribusi dan Jarak antar titik uji (untuk area yang tidak
beraturan)
penentuan titik-titik untuk verifikasi penutup lahan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- menghitung titik minimal sebanyak jumlah titik anotasi yang diperoleh dari hasil digitasi
unsur peta dasar yang menunjukkan banyaknya jumlah feature penutup lahan, disebut
dengan jumlah populas (N)
- menghitung jumlah titik yang akan dicek (n) dengan menggunakan formula sebagai
berikut
=
1+
dimana
=
=
=
= 0,15
- menghitung jumlah titik yang untuk setiap kelas penutup lahan (s) secara merata
(proporsional) dengan menggunakan formula sebagai berikut:
=
Dimana
S = jumlah titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di setiap kelas
penutup lahan
a = jumlah semua feature (record titik anotasi) dalam kelas penutup
lahan tersebut
N = jumlah populasi (jumlah seluruh record atau feature titik anotasi
pada semua kelas penutup lahan di paket pekerjaan tersebut)
n = jumlah total titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di semua
kelas penutup lahan dalam satu paket pekerjaan
penyiapan peta-peta kerja, antara lain:
- peta manuskrip tipe A yang memuat unsur perairan, transportasi dan utilitas..
- peta manuskrip tipe B yang memuat seluruh unsur hasil digitasi kecuali kontur dan
dilengkapi dengan rencana titik lokasi cek geometris dan verifikasi penutup lahan
- petacitradari hasil orthorektifikasi dilengkapi dengan unsur batas wilayah, toponim dari
data sekunder dan perairan sampai dengan level sungai 1 garis.
penyiapan formulir-formulir sesuai dengan format yang diberikan oleh Pemberi Kerja,
antara lain:
- formulir untuk keperluan pengumpulan nama unsur rupabumi.
- formulir untuk keperluan cek geometris.
- formulir untuk keperluan verifikasi penutup lahan.
penyusunan rencana detil survei yang memuat antara lain rencana basecamp, jalur survei,
personil dan pembagian kerja selama di lapangan.
pengurusan kelengkapan administrasi dan perizinan untuk mendukung kelancaran survei
kelengkapan lapangan (surat tugas, izin survei dari pemda/instansi terkait) yang mencakup
seluruh area paket pekerjaan.
Melakukan pengecekan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan pada tahapan
survei kelengkapan lapangan.
c. Melaksanakan survei kelengkapan lapangan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tim survei wajib untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah/instansi terkait setempat
terkait pemberitahuan/permohonan izin sebelum tim survei bekerja di lapangan
Menyimpan data perekaman jalur survei (tracking) selama melakukan survei kelengkapan
lapangan
Melakukan penandaan (marking) pada peta manuskrip dan GPS pada unsur rupabumi
yang disurvei
Melakukan verifikasi penutup lahan terhadap unsur-unsur yang telah direkam pada
tahapan digitasi unsur peta dasar dengan ketentuan:
- Verifikasi penutup lahan dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara data hasil
plotting dengn kondisi sebenarnya di lapangan. Sebagai contoh, apabila pada saat
digitasi suatu obyek diidentifikasi sebagai sawah, maka harus dicek kesesuaiannya
dengan kondisi sebenarnya di lapangan
- Mengisi formulir verifikasi penutup lahan
- Dalam hal dijumpai obyek yang tidak tercantum dalam peta manuskrip, maka dilakukan
perekaman koordinat dan identifikasi jenis unsur, untuk kemudian dimasukkan ke
dalam data hasil SKL
- Menghitung matriks verifikasi penutup lahan
- Unsur hasil pengecekan lapangan di tuliskan pada peta manuskrip yang dibawa ke
lapangan dan direkam pada suatu formulir/tabel berikut koordinat titik sampel, unsur
hasil identifikasi pada saat digitasi dan unsur hasil pengecekan lapangan. Pada saat
pengecekan, peta manuskrip dan rekaman hasil pengecekan lapangan harus
diserahkan kepada Tim Supervisi.
- Penyimpanan unsur rupa bumi menggunakan struktur data (skema) yang mengacu
pada Kode Unsur Rupa Bumi Indonesia (KURI) yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.
Pengumpulan data terkait karakteristik unsur dimaksudkan untuk pengisian atribut dari
setiap unsur/objek spasial hasil plotting. Atribut yang bersifat mandatory dari suatu
unsur harus direkam dalam formulir dan dituliskan pada peta manuskrip.
Melaksanakan pengecekan geometris untuk menentukan kualitas hasil stereoplotting
dengan ketentuan:
- Melakukan pengukuran GPS dengan pada titik-titik cek geometris.
- Mengisi formulir cek geometris
- Menghitung hasil pengecekan geometris yang dilakukan
Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas
desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah daerah
setempat dengan ketentuan
- Menggambarkan batas wilayah administrasi hasil konfirmasi (hasil survei kelengkapan
lapangan) pada manuskrip A
- Menggambarkan batas wilayah sesuai dengan yang diperoleh di manuskrip pada data
digital
- meminta pengesahan dari aparat pemerintahan setempat pada manuskrip A
Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupa bumi (toponim) dengan ketentuan:
- Pengumpulan toponim dilakukan terhadap setiap unsur rupa bumi yang memiliki nama
- Infomasi yang dikumpulkan meliputi: toponim (nama unsur), arti nama, koordinat, foto
- Mengisi formulir nama unsur rupa bumi dan meminta pengesahan dari aparat
pemerintahan setempat
- Membuat daftar nama wilayah administrasi yang tercakup dalam wilayah paket
pekerjaan
Mendokumentasikan setiap unsur rupa bumi yang dikunjungi. Dalam hal unsur rupa bumi
tersebut memiliki papan nama, foto diambil dengan menampilkan papan nama dan
surveyornya.
Menyusun dan menyimpan semua data hasil survei kelengkapan lapangan dalam
geodatabase dengan format sesuai dengan yang diberikan Pemberi Kerja
Membuat logbook harian yang memuat nama personil, waktu dan kegiatan yang dilakukan
Membuat laporan hasil SKL yang berisi penjelasan persiapan, pelaksanaan dan hasil yang
diperoleh dari SKL
d. Pelaksanaan tahapan Survei Kelengkapan Lapangan harus mengacu kepada dokumen
Petunjuk Pelaksanaan kegiatan
Pada tahapan pengisian data atribut, juga terdapat sub-tahapan validasi topologi untuk data
1:5.000, proses ini dilakukan setelah tahapan pengisian data atribut selesai dilakukan.
10. Pelaporan
Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini adalah:
Laporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
a. Laporan Pendahuluan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan berikut lampiran-lampiran terkait.
Persetujuan dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan dari Tim Supervisi.
Hasil pemeriksaan personil pelaksana dan peralatan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Bukti serah terima data dasar dari Pemberi Kerja.
Laporan Pendahuluan diserahkan setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, dalam
format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital (MS Office Document) sebanyak 1
(satu) set.
b. Laporan Antara, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Laporan Hasil GCP
Laporan Hasil orthorektifikasi citra
c. Laporan Bulanan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulan berjalan, disertai dengan bukti-bukti
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan.
Solusi dalam mengatasi kendala yang dijumpai.
Rencana pelaksanaan pekerjaan pada bulan berikutnya.
Kurva S.
Rekapitulasi laporan mingguan.
Persetujuan Tim Supervisi atas pencapaian hasil pekerjaan pada bulan berjalan.
Laporan Bulanan diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal 5 setiap bulan, dalam
format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital (MS Office Document) sebanyak 1
(satu) set.
d. Laporan Akhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan.
Album peta ukuran A0 yang berisi seluruh area untuk masing-masing lembar terdiri dari
unsur-unsur:
- Transfortasi dan utilitas
- Penutup lahan
- Perairan dan garis pantai
- Nama rupa bumi (toponim)
- Batas wilayah (indikatif)
- Mosaik orthoimage
Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah (provinsi dan kabupaten/kota,
nama wilayah administrasi (provinsi dan kabupaten/kota), sungai utama, transportasi (jalan
nasional) dan indeks NLP untuk keperluan orientasi.
Data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam hardisk dan dilengkapi
dengan cheklist daftar data yang tersimpan (daftar isi harddisk atau struktur folder) sesuai
dengan Petunjuk Pembuatan Struktur Folder dan Penamaan File
e. Pelaksanaan tahapan Pelaporan harus mengacu kepada dokumen Petunjuk Pelaksanaan
kegiatan