Anda di halaman 1dari 18

Siklus Carnot

College Loan Consolidation Monday, November 17th, 2014 - Kelas XI

Siklus carnot merupakan suatu siklus termodinami-ka yang melibatkan proses isotermal,
isobarik, dan isokorik. Siklus adalah suatu rangkaian sedemikian rupa sehingga akhirnya
kembali kepada keadaan semula. Misalnya, terdapat suatu siklus termodinami-ka yang
melibatkan proses isotermal, isobarik, dan isokorik. Sistem menjalani proses isotermal dari
keadaan A sampai B, kemudian menjalani proses isobarik untuk mengubah sistem dari
keadaan B ke keadaan C. Akhirnya proses isokorik membuat sistem kembali ke keadaan
awalnya (A). Proses dari A ke keadaan B, kemudian ke keadaan C, dan akhirnya kembali ke
keadaan A, menyatakan suatu siklus.

Advertisment

Siklus termodinamika

Apabila siklus tersebut berlangsung terus menerus, kalor yang diberikan dapat diubah
menjadi usaha mekanik. Tetapi tidak semua kalor dapat diubah menjadi usaha. Kalor yang
dapat diubah menjadi usaha hanya pada bagian yang diarsir (diraster) saja. Berdasarkan
diatas besar usaha yang bermanfaat adalah luas daerah ABCA. Secara matematis dapat ditulis
seperti berikut.

Usaha bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran jam, dan bernilai negatif
jika berlawanan arah putaran jarum jam. Perubahan energi dalam U untuk satu siklus sama
dengan nol ( U = 0) karena keadaan awal sama dengan keadaan akhir.

Siklus Carnot
Berdasarkan percobaan joule diketahui bahwa tenaga mekanik dapat seluruhnya diubah
menjadi energi kalor. Namun, apakah energi kalor dapat seluruhnya diubah menjadi energi
mekanik? Adakah mesin yang dapat mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha? Pada tahun
1824, seorang insinyur berkebangsaan Prancis, Nicolas Leonardi Sadi Carnot,
memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi suatu mesin berdasarkan siklus
usaha. Metode efisiensi Sadi Carnot ini selanjutnya dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus
Carnot terdiri atas empat proses, yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.

Bentuk Siklus Carnot

Proses Pada Siklus Carnot

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan siklus Carnot sebagai berikut.

1. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T1. Pada proses ini sistem menyerap
kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha WAB.
2. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Selama prose s ini berlangsung suhu sistem
turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC.
3. Proses CD adalah pemampatan isoternal pada suhu T2. Pada proses ini sistem
menerima usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2.
4. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Selama proses ini suhu sistem naik dari T2
menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.

Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang memiliki efisiensi tertinggi
yang selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha total yang dilakukan oleh sistem untuk satu
siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus pada diagram p V. Mengingat selama
proses siklus Carnot sistem menerima kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas
kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2, maka usaha yang dilakukan oleh sistem menurut
hukum I termodinamika adalah sebagai berikut.
Dalam menilai kinerja suatu mesin, efisiensi merupakan suatu faktor yang penting. Untuk
mesin kalor, efisiensi mesin ( ) ditentukan dari perbandingan
usaha yang dilakukan terhadap kalor masukan yang diberikan. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.

Untuk siklus Carnot berlaku hubungan , sehingga efisiensi mesin Carnot dapat
dinyatakan sebagai berikut.

Keterangan:

: efisiensi mesin Carnot


T1 : suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 : suhu reservoir bersuhu rendah (K)

Efisiensi mesin Carnot merupakan efisiensi yang paling besar karena merupakan mesin ideal
yang hanya ada di dalam teori. Artinya, tidak ada mesin yang mempunyai efisien melebihi
efisiensi mesin kalor Carnot. Berdasarkan persamaan di atas terlihat efisiensi mesin kalor
Carnot hanya tergantung pada suhu kedua tandon atau reservoir. Untuk mendapatkan
efisiensi sebesar 100%, suhu tandon T2 harus = 0 K. Hal ini dalam praktik tidak mungkin
terjadi. Oleh karena itu, mesin kalor Carnot adalah mesin yang sangat ideal. Hal ini
disebabkan proses kalor Carnot merupakan proses reversibel. Sedangkan kebanyakan mesin
biasanya mengalami proses irreversibel (tak terbalikkan) tidak seperti mesin carnot.

Pengertian siklus carnot dan efisiensi mesin carnot

Pengertian siklus carnot dan efisiensi mesin carnot akan dibahas pada artikel ini.
Pengertian mesin carnot "Mesin Carnot adalah sebuah mesin kalor yang bekerja dengan cara
memindahkan energi dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin, dan dalam prosesnya
mengubah sebagian energi menjadi usaha mekanis". Mesin Carnot juga merupakan mesin kalor
hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus reversibel atau disebut juga siklus Carnot, mesin ini
disebut juga mesin ideal. Mesin ini dirancang oleh Nicolas Leonard Sadi Carnot, sesuai dengan
penemunya Carnot pun melegenda.

Pengertian siklus Carnot adalah proses termodinamika yang dialami oleh zat kerja (working
substance) pada mesin Carnot. Siklus ini terdiri atas dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.
Pada proses isotermal pertama, yang terjadi pada temperatur lebih tinggi, zat mengalami ekspansi
dan menyerap kalor. Proses isotermal kedua, yang terjadi pada temperatur rendah, zat mengalami
kompresi dan melepas kalor. Garis isotermal pertama dan kedua dihubungkan oleh dua proses
adibatik. adiabatik pertama zat mengalami ekspansi, sedangkan adibatik kedua zat mengalami
kompresi.

Berikut diagram untuk menjelaskan Pengertian siklus Carnot:

Siklus carnot terdiri dari 4 tahapan proses, sebagai berikut.

a. Proses 1. Ekspansi isothermal reversible, dimana material ( working substance) menyerap kalor Q1
dari reservoir kalor pada temperature T1 dan sistem melakukan kerja.

b. Proses 2. Ekspansi adiabatic reversible, dimana working substance berkurang temperaturnya dari T1
menjadi T2 dan sistem melakukan kerja.

c. Prosses 3. Kompresi isothermal reversible, dimana working substance melepaskan kalor Q2 ke


reservoir dingin dengan tempertaur T2 dan kerja dikenakan terhadap sistem.

d. Proses 4. Kompresi adiabatic reversible, dimana working substance dikembalikan ke keadaan awal
(semula), temperature sistem berubah dari T2 menjadi T1 dan kerja dikenakan terhadap sistem.

Carnot menyatakan bahwa: Tidak mungkin ada mesin yang beroperasi di antara dua
reservoir panas yang lebih efisien daripada sebuah mesin Carnot yang beroperasi pada dua reservoir
yang sama. Artinya, efisiensi maksimum yang dimungkinkan untuk sebuah mesin yang menggunakan
temperatur tertentu diberikan oleh efisiensi mesin Carnot, efisiensi maksimum yang dinyatakan
pada persamaan diatas dapat diperoleh jika tidak ada entropi yang diciptakan dalam siklus
tersebut. Jika ada, maka karena entropi adalah fungsi keadaan untuk membuang kelebihan entropi
agar dapat kembali ke keadaan semula dan akan melibatkan pembuangan kalor ke lingkungan, yang
merupakan proses irreversibel dan akan menyebabkan turunnya efisiensi.
Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha). Perbandingan antara
besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap energi kalor yang diserapnya (Q1) disebut sebagai
efisiensi mesin. Persamaan matematis efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan:

dengan = efisiensi mesin.

Oleh karena usaha dalam suatu siklus termodinamika dinyatakan dengan W = Q1 Q2 maka
dapat dituliskan menjadi :

Pada mesin Carnot, besarnya kalor yang diserap oleh sistem (Q1) sama dengan temperatur
reservoir suhu tingginya (T1). Demikian juga, besarnya kalor yang dilepaskan sistem (Q2) sama
dengan temperatur reservoir suhu rendah mesin Carnot tersebut. Oleh karena itu, dapat dituliskan
menjadi :

Mesin Carnot memiliki efisiensi paling besar karena merupakan mesin ideal yang hanya ada di dalam
teori. Jadi, sebenarnya tidak ada mesin yang mempunyai efisien yang menyamai efisiensi mesin
Carnot. Cara kerja mesin Carnot hanya tergantung pada suhu kedua tandon atau reservoir.
Untuk mendapatkan efisiensi sebesar 100%, suhu tandon suhu rendah (T2) harus = 0 K, hal ini dalam
praktik tidak mungkin terjadi. Hal ini disebabkan karena proses kalor pada mesin Carnot bersifat
reversibel, sedangkan pada mesin sesungguhnya mengalami prosesnya irreversibel.

Siklus Carnot

Proses Reversible dan Irreversible


Sebelum membahas apa itu siklus carnot, pertama-tama kita
harus memahami yang disebut dengan proses terbalikkan
(reversible) dan tak terbalikkan (Irreversible). Proses
reversible adalah proses dimana tidak ada energi yang
terbuang dari sistem tersebut, contoh dari proses reversible
ini, misalkan kita mempunyai bola yang kita pegang di atas
gedung yang tingginya 10 meter, yang artinya bola itu
memiliki energi potensial tertentu, kemudian bola itu kita
lepaskan dari ketinggian tersebut dan jatuh ke lantai, karena
saat tiba di lantai semua energi potensial telah menjadi energi
kinetik (dalam wujud kecepatan) yang sejumlah dengan
energi potensial ketika masih di ketinggian 10 meter, maka
setelah membentur, energi kinetik tersebut akan dirubah
kembali menjadi energi potensial yang besarnya sebesar
energi kinetik sebelumnya, yang mana sebesar energi
potensial ketika bola tersebut sebelum di lepaskan. karena
energi potensial setelah memantul = energi potensial sebelum
dijatuhkan, maka dapat kita katakan tidak ada energi yang
hilang dari proses tersebut, atau reversible.

1. sebelum jatuh, 2. sampai di lantai, 3. ketinggian puncak


Namun, pada kenyataanya, tidak ada proses yang benar-benar
reversible, energi tersebut pasti akan hilang karena adanya
gesekan, perpindahan panas, ekspansi mendadak ataupun hal
lainya, maka bola yang kita jatuhkan dari gedung 10 meter
tadi tidak mungkin memantul lagi pada ketinggian yang sama
persis 10 meter, karena adanya gesekan dari udara ketika
jatuh, gesekan dengan lantai ketika sampai di tanah, terjadinya
aliran kalor antara bola dengan udara dan lantai atau
timbulnya suara ketika menabrak lantai yang juga
mengakibatkan hilangnya energi, maka proses ini kita katakan
irreversible, karena ada energi terbuang yang tidak dapat kita
manfaatkan lagi. Dalam teori termodinamika,suatu proses
kebanyakan diasumsikan sebagai proses yang reversible,
karena akan sangat mempermudah perhitungan, walaupun
tidak sama persis dengan apa yang terjadi di dunia nyata,
namun hasil perhitunganya masih dapat di manfaatkan.
Ukuran ketidak-terbalikkan ini terkenal dengan istilah
Entropi.

Siklus Carnot
Siklus carnot adalah siklus termodinamika yang reversible,
dengan kata lain adalah siklus teoritis yang memiliki efisiensi
paling tinggi karena tidak ada energi yang hilang. siklus ini di
perkenalkan oleh insinyur perancis, sadi carnot tahun 1824.
siklus carnot sangat terkenal karena kemampuanya
memprediksi efisiensi maksimal yang dapat dicapai oleh suatu
mesin dengan cara yang sederhana.

Siklus carnot ini terdiri dari 4 langkah, yaitu :

QL = kalor dari sumber panas. QL = kalor ke lingkungan dingin, T = suhu.


(1-2). Reversible Isothermal Expansion : yaitu proses
ekspansi (pemuaian) fluida kerja (misalkan udara) pada suhu
yang konstan, misalkan dengan ledakan bahan bakar didalam
silinder. Suhu yang konstan ini terjadi karena bahan bakar
memanaskan udara disertai dengan dorongan udara ke piston
dengan cara ekspansi yang mendinginkan udara secara
bersamaan, sehingga tidak ada perubahan suhu yang teramati.
(2-3). Reversible Adiabatic Expansion : adiabatic artinya
sistem tidak menerima energi, baik berupa kalor ataupun
berupa kerja, namun sistem berekspansi dengan cara
menurunkan tekananya, yang berakibat suhunya juga turun.
(3-4). Reversible Isothermal Compression : Proses ini
terjadi karena sistem membuang kalor ke lingkungan yang
mengakibatkan suhunya turun, disertai dengan dorongan
piston ke udara dengan gaya luar yang mengakibatkan
suhunya naik secara bersamaan, sehingga tidak ada perubahan
suhu yang teramati.
(4-1). Reversible Adiabatic Compression : suhu sistem
kemudian meningkat ke suhu awal lagi dengan cara
meningkatkan tekananya (kompresi), namun tidak disertai
transfer energi baik berupa kalor atau dorongan dari luar.
Proses kemudian dimulai dari 1 lagi.
Yang perlu diperhatikan disini adalah semua proses terjedi
secara reversible.

Siklus carnot yang diuraikan diatas adalah siklus untuk mesin


kalor, yaitu mesin yang merubah energi kalor menjadi energi
gerak. Jika arah dari proses tersebut kita balik, yaitu kalor
masuk dari suhu dingin dan dibuang ke suhu rendah, maka
kita dapatkan siklus mesin pendingin (refrigerasi). Terlihat
bahwa siklus carnot ini sangat serbaguna untuk menganalisis
berbagai sistem yang berbeda.

Luas dibawah permukaan diagram P-V diatas juga secara


langsung menunjukkan kerja yang dapat dilakukan mesin
selama 1 siklus tersebut (untuk mesin pendingin, kerja yang
dibutuhkan mesin tersebut). Sedangkan efisiensi termal
maksimal yang dapat dicapai oleh suatu mesin kalor tersebut
dapat dituliskan sebagai :
persamaan yang menunjukkan hubungan sederhana antara
efisiensi yang dapat dicapai oleh mesin kalor, yang dengan
jelas mengatakan bahwa efisiensi maksimal yang dapat
dicapai hanya tergantung pada suhu tertinggi dan suhu
terendah mesin tersebut.
Secara teori, efisiensi 1 atau 100% tidak mungkin dicapai,
karena nilai dari suhu rendah tidak mungkin 0, dan atau nilai
dari suhu tinggi tidak mungkin bernilai tak hingga. kemudian,
efisiensi yang bernilai lebih dari 1 juga tidak mungkin, karena
suhu absolut tidak mungkin bernilai negatif.

Sebagai catatan, bahwa siklus carnot ini adalah siklus yang


reversible, yang tidak mungkin ada di dunia nyata, maka
efisiensi yang dihitung dari siklus carnot ini adalah efisiensi
maksimal yang mampu dicapai oleh suatu siklus mesin kalor,
sedangkan efisiensi sesungguhnya pasti lebih rendah dari nilai
tersebut, karena adanya gesekan, perpindahan kalor ataupun
hal-hal yang membuat proses menjadi irreversible. Efisiensi
dari mesin reversible selalu lebih besar dari mesin irreversible
dan efisiensi hanya tergantung dari temperatur tertinggi dan
terendah ini dikenal juga dengan prinsip carnot.

Carnot (1824) memperkenalkan suatu proses ke dalam teori termodinamika yg sekarang


dikenal sebagai siklus Carnot. Carnot berusaha menjelaskan asas-asas fisis mendasar yg
menyangkut masalah efisiensi. Usaha Carnot ini adalah cikal bakal pengetahuan tentang
termodinamika. Siklus Carnot dapat dilaksanakan pd sistem yg bersifat apapun (padat, cair,
gas).

Sistem pd proses siklis terdiri 2 isoterm dan 2 adiabat


Dimulai dari a kembali ke a:
- Pemuaian isotermal dari a ke b pada suhu , panas Q2
Pemuaian adiabatik dari b ke c, suhu turun menjadi T1 dan
Pemampatan isotermal pd suhu T1 dari c ke d.
Pemampatan adiabatik dari d ke a, suhu naik menjadi T2

Proses Adiabatik
2 --> 3
4 --> 1
Proses Isotemal
1 --> 2
3 --> 4

APLIKASI SIKLUS CARNOT


1. Heat Pump/ pompa kalor
Mesin kalor mrp alat yg mengubah kalor menjadi kerja (spt mesin uap, mesin j jet, sel
elektrokimia)

2. Refrigerator
contoh: air conditioner, refrigerator
Refrigerator dan heat pumps pada dasarnya merupakan peralatanyang sama. Refrigerator dan
heat pumps berbeda hanya pada tujuannya saja. Refrigerator adalah mengambil kalor (QC)
dari medium bersuhu rendah (mempertahankan ruang pendingin tetap dingin)

efisiensi carnot = Wmaks yg dihasilkan/Kalor yg diberikan


= Wmaks / Q
= (T1 T2 )/ T1

Q1 atau QH ot dan Q2 atau Qcold Sebuah mesin tdk dpt mengubah kalor menjadi kerja dg
efisiensi 100%, kecuali pd Tcold = 0

COP (coefficient of performance/ koefisien daya guna/ koefisien kerja) pada


Refrigerator dan Heat pump

COP mesin panas = T1 / (T1 T2 )


COP mesin dingin = T2 / (T1 T2 )

Close Klik 2x
Kimia Kelas 5
Kimia Kelas 6
Kimia Kelas 7
Kimia Kelas 8
Kimia Kelas 9
Makalah Fisika
Tokoh Fisika
Pendidikan
Percobaan Fisika
Praktikum Fisika
Sejarah
Soal Fisika
Pembahasan Soal
Kelas 11
Kelas 12
Kelas 7
Kelas 8
Kelas 9
Algology
Anak TK
Animasi Fisika
Biologi
Biologi SMA
Biologi SMP
Bioteknologi
Botani
Fisika SMA
Fisika SMP
Fenomena Fisika
IPA
Kata-kata Fisika
Kelas 10

Home Fisika SMA Siklus Carnot dan Mesin Kalor

Siklus Carnot dan Mesin Kalor


Advertisement

Siklus Carnot dan Mesin Kalor Siklus Carnot dan Mesin Kalor merupakan pembahasan
kita kali ini, sebelumnya kita sudah membahas Sifat-sifat Gas Ideal dan Hukum I
Termodinamika. Kesemua materi tersebut masuk dalam materi Fisika SMA Kelas XI.

1. Siklus Carnot
Pada saat belajar termodinamika kalian akan menemui gabungan proses-proses yang akan
kembali ke keadaan semula atau siklus yang dinamakan siklus Carnot. Siklus Carnot inilah
yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat mesin kalo r. Siklus Carnot terdiri atas
empat proses yaitu 2 proses adiabatis dan 2 proses isotermis lihat Gambar berikut.
AB dan CD adalah proses isotermis. Sedangkan BC dan DA adalah proses adiabatis. Pada
proses AB proses menyerap kalor Q1 dan saat proses CD melepas kalor sisa Q2. Selama
siklus terjadi dapat menghasilkan usaha. Dan berlaku hubungan seperti persamaan berikut.

atau

2. Mesin Kalor

Dari siklus Carnot diatas untuk kemudian dapat dibuat suatu mesin yang dapat memanfaatkan
suatu aliran kalor secara spontan sehingga dinamakan mesin kalor. Perhatikan mesin kalor
pada Gambar berikut.
Sesuai dengan siklus carnot maka dapat dijelaskan prinsip kerja mesin kalor. Mesin kalor
menyerap kalor dari reservois bersuhu tinggi T1 sebesar Q1. Mesin menghasilkan kerja
sebesar W dan membuang sisa kalornya ke reservois bersuhu rendah T2 sebesar Q2.
Hubungan Q1, W dan Q2 sesuai persamaan

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa tidak ada sebuah mesin yang memanfaatkan semua
kalor yang diserap Q1 untuk melakukan kerja W. Pasti selalu ada yang terbuang. Artinya
setiap mesin kalor selalu memiliki efisiensi. Efisiensi mesin kalor ini didenisikan
sebagai berikut.

Jika disubstitusikan nilai W dari persamaan dapat diperoleh persamaan


berikut.

Efisiensi Maksimum

Siklus Carnot merupakan model mesin kalor yang ideal. Apakah sifat-sifatnya? Pada mesin
ideal ini kalornya sebanding dengan suhu.
Dari hubungan tersebut dapat ditentukan efisiensi mesin ideal, yang berarti efisiensi itu
merupakan efisiensi maksimum. Efisiensi maksimum dari mesin carnot tersebut sebagai
berikut.

Share on: Twitter Facebook Google +

Siklus Carnot dan Mesin Kalor | lookadmin | 4.5

Related Posts

Hukum I Termodinamika

Hukum I Termodinamika Sebelumnya kita sudah membahas Sifat-sifat Gas Ideal,


sekarang kita akan membahas Hukum Pertama...

Sifat-sifat Gas Ideal

Sifat-sifat Gas Ideal Pembahasan kali ini adalah Sifat-sifat Gas Ideal untuk materi
Fisika SMA Kelas 11, di sini...

Karakteristik dan Aplikasi Gelombang Elektromagnetik

Karakteristik dan Aplikasi Gelombang Elektromagnetik Spektrum gelombang


elektromagnetik tampak memiliki warna yang berbeda-beda. Warna ini disebabkan...

Inti Atom

Inti Atom Pembahasan pertama pada Bab Inti Atom dan Radioaktivitas adalah Inti
Atom, di sini akan...

Sifat dan Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Sifat dan Spektrum Gelombang Elektromagnetik Sekarang kita akan
membahas Sifat dan Spektrum Gelombang Elektromagnetik sebelumnya di...

Search for:

Recent Posts

Simbiosis Mutualisme January 3, 2017


Bentuk Interaksi Makhluk Hidup January 3, 2017
Sketsa Mewarnai Kura Kura Ninja Turtles January 3, 2017
Gambar Sketsa Turtles Kura Kura Ninja January 3, 2017
Sketsa Gambar Mewarnai Naga Berapi January 3, 2017
Sketsa Gambar Kura Kura Ninja Sederhana January 3, 2017
Sketsa Mewarnai Kartun Anak Terkenal January 3, 2017
Sketsa Mewarnai Gambar Kartun Naga Api January 3, 2017
Gambar Mewarnai Kartun Anak Anime January 3, 2017
Aneka Gambar Disney Finding Nemo Lucu January 3, 2017
Sketsa Turtle Kura Kura Ninja Beraksi January 3, 2017
Sketsa Gambar Naga Besar Berapi January 3, 2017
Gambar Sketsa Kartun Anak Perempuan Lucu January 3, 2017
Sketsa Mewarnai Gambar Tokoh Anime January 3, 2017
Sketsa Gambar Kura Kura Ninja Turtles Keren January 3, 2017
Sketsa Mewarnai Gambar Kartun Anak Perempuan January 3, 2017
Sketsa Mewarnai Gambar Naga Keren January 2, 2017
Sketsa Gambar Mewarnai 2 Naga Terbang January 2, 2017
Gambar Kartun Anak Kura Kura Ninja Action January 2, 2017
Mewarnai Gambar Sederhana Binatang Kartun Burung January 2, 2017
Gambar Anak Kartun Sederhana Binatang January 2, 2017
Gambar Mewarnai Kartun Binatang Kuda Unicorn January 2, 2017
Gambar Mewarnai Kartun Kura Kura Ninja Turtles January 2, 2017
Gambar Kartun Kura Kura Ninja Naik Mobil January 2, 2017
Sketsa Gambar Mewarnai Kartun Naga Keren January 2, 2017

Categories

Categories

Copyright 2013 Bahasapedia.com All Rights Reserved. WP by Rumus Matematika

Home
About Us
Contact Us
Privacy Policy
DMCA

Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus
reversibel yang disebut siklus Carnot. Sebuah proses reversibel didefinisikan sebagai
sebuah proses yang dapat dibalik tanpa meningggal jejak pada lingkungan. Atau
dengan kata lain, sebuah proses yang jika dibalik akan melalui lintasan yang
sama. Mesin Carnot hanya merupakan siklus teoritik yang Model dasar dari mesin ini
dirancang oleh Nicolas Lonard Sadi Carnot.
siklus pada Mesin Carnot terdiri atas 4 proses, yaitu :

2 proses adiabatik ,dan


2 proses isotermik.(yakni pemuaian isotermal dengan penambahan kalor,
pemuaian adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan
pemampatan adiabatik).

gambaran siklus mesin carnot:

Berikut urutan keempat langkah proses yang terjadi pada siklus Carnot yakni
:

Pada langkah pertama, gas mengalami Ekspansi isotermal reversibel.


Reservoir suhu tinggi menyentuh dasar silinder dan sejumlah beban diatas piston
dikurangi. Selama proses ini berlangsung,Temperatur sistem tidak berubah, namun
volumesistem bertambah. Dari keadaan 1 ke keadaan 2 , sejumlah kalor
dipindahkan dari reservoir suhu tinggi ke dalam gas.

Pada langkah kedua, gas berubah dari keadaan 2 ke keadaan 3 dan


mengalami proses Ekspansi adiabatis reversibel. Selama proses ini berlangsung,
tidak ada kalor yang yang keluar atau masuk kedalam sistem. Tekanan gas
diturunkan dengan mengurangi beban yang ada diatas piston.
Akibatnya, Temperatur sistem akan turun dan volumenya bertambah.

Pada langkah ketiga, keadaan gas berubah dari keadaan 3 ke keadaan 4


dan mengalami proses Kompresi isotermal reversibel. Pada langkah ini, reservoir
suhu rendah menyentuh dasar silinder dan jumlah beban diatas piston bertambah.
Akibatnya tekanan sistem meningkat, temperatur tetap, dan volume sistem
menurun. Dari keadaan 3 ke keadaan 4 sejumlah kalor dipindahkan dari gas ke
reservoir suhu rendah untuk menjaga temperatur sistem agar tidak berubah.

Pada langkah keempat, gas mengalami proses Kompresi adiabatis


reversibel dan keadaannya berubah dari keadaaan 4 ke keadaan 1. Jumlah beban
diatas piston bertambah. Selama proses ini berlangsung, tidak ada kalor yang yang
keluar atau masuk kedalam sistem, tekanan sistem meningkat, dan volumenya
bekurang.

Anda mungkin juga menyukai