Siklus carnot merupakan suatu siklus termodinami-ka yang melibatkan proses isotermal,
isobarik, dan isokorik. Siklus adalah suatu rangkaian sedemikian rupa sehingga akhirnya
kembali kepada keadaan semula. Misalnya, terdapat suatu siklus termodinami-ka yang
melibatkan proses isotermal, isobarik, dan isokorik. Sistem menjalani proses isotermal dari
keadaan A sampai B, kemudian menjalani proses isobarik untuk mengubah sistem dari
keadaan B ke keadaan C. Akhirnya proses isokorik membuat sistem kembali ke keadaan
awalnya (A). Proses dari A ke keadaan B, kemudian ke keadaan C, dan akhirnya kembali ke
keadaan A, menyatakan suatu siklus.
Advertisment
Siklus termodinamika
Apabila siklus tersebut berlangsung terus menerus, kalor yang diberikan dapat diubah
menjadi usaha mekanik. Tetapi tidak semua kalor dapat diubah menjadi usaha. Kalor yang
dapat diubah menjadi usaha hanya pada bagian yang diarsir (diraster) saja. Berdasarkan
diatas besar usaha yang bermanfaat adalah luas daerah ABCA. Secara matematis dapat ditulis
seperti berikut.
Usaha bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran jam, dan bernilai negatif
jika berlawanan arah putaran jarum jam. Perubahan energi dalam U untuk satu siklus sama
dengan nol ( U = 0) karena keadaan awal sama dengan keadaan akhir.
Siklus Carnot
Berdasarkan percobaan joule diketahui bahwa tenaga mekanik dapat seluruhnya diubah
menjadi energi kalor. Namun, apakah energi kalor dapat seluruhnya diubah menjadi energi
mekanik? Adakah mesin yang dapat mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha? Pada tahun
1824, seorang insinyur berkebangsaan Prancis, Nicolas Leonardi Sadi Carnot,
memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi suatu mesin berdasarkan siklus
usaha. Metode efisiensi Sadi Carnot ini selanjutnya dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus
Carnot terdiri atas empat proses, yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.
1. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T1. Pada proses ini sistem menyerap
kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha WAB.
2. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Selama prose s ini berlangsung suhu sistem
turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC.
3. Proses CD adalah pemampatan isoternal pada suhu T2. Pada proses ini sistem
menerima usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2.
4. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Selama proses ini suhu sistem naik dari T2
menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang memiliki efisiensi tertinggi
yang selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha total yang dilakukan oleh sistem untuk satu
siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus pada diagram p V. Mengingat selama
proses siklus Carnot sistem menerima kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas
kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2, maka usaha yang dilakukan oleh sistem menurut
hukum I termodinamika adalah sebagai berikut.
Dalam menilai kinerja suatu mesin, efisiensi merupakan suatu faktor yang penting. Untuk
mesin kalor, efisiensi mesin ( ) ditentukan dari perbandingan
usaha yang dilakukan terhadap kalor masukan yang diberikan. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
Untuk siklus Carnot berlaku hubungan , sehingga efisiensi mesin Carnot dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
Efisiensi mesin Carnot merupakan efisiensi yang paling besar karena merupakan mesin ideal
yang hanya ada di dalam teori. Artinya, tidak ada mesin yang mempunyai efisien melebihi
efisiensi mesin kalor Carnot. Berdasarkan persamaan di atas terlihat efisiensi mesin kalor
Carnot hanya tergantung pada suhu kedua tandon atau reservoir. Untuk mendapatkan
efisiensi sebesar 100%, suhu tandon T2 harus = 0 K. Hal ini dalam praktik tidak mungkin
terjadi. Oleh karena itu, mesin kalor Carnot adalah mesin yang sangat ideal. Hal ini
disebabkan proses kalor Carnot merupakan proses reversibel. Sedangkan kebanyakan mesin
biasanya mengalami proses irreversibel (tak terbalikkan) tidak seperti mesin carnot.
Pengertian siklus carnot dan efisiensi mesin carnot akan dibahas pada artikel ini.
Pengertian mesin carnot "Mesin Carnot adalah sebuah mesin kalor yang bekerja dengan cara
memindahkan energi dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin, dan dalam prosesnya
mengubah sebagian energi menjadi usaha mekanis". Mesin Carnot juga merupakan mesin kalor
hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus reversibel atau disebut juga siklus Carnot, mesin ini
disebut juga mesin ideal. Mesin ini dirancang oleh Nicolas Leonard Sadi Carnot, sesuai dengan
penemunya Carnot pun melegenda.
Pengertian siklus Carnot adalah proses termodinamika yang dialami oleh zat kerja (working
substance) pada mesin Carnot. Siklus ini terdiri atas dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.
Pada proses isotermal pertama, yang terjadi pada temperatur lebih tinggi, zat mengalami ekspansi
dan menyerap kalor. Proses isotermal kedua, yang terjadi pada temperatur rendah, zat mengalami
kompresi dan melepas kalor. Garis isotermal pertama dan kedua dihubungkan oleh dua proses
adibatik. adiabatik pertama zat mengalami ekspansi, sedangkan adibatik kedua zat mengalami
kompresi.
a. Proses 1. Ekspansi isothermal reversible, dimana material ( working substance) menyerap kalor Q1
dari reservoir kalor pada temperature T1 dan sistem melakukan kerja.
b. Proses 2. Ekspansi adiabatic reversible, dimana working substance berkurang temperaturnya dari T1
menjadi T2 dan sistem melakukan kerja.
d. Proses 4. Kompresi adiabatic reversible, dimana working substance dikembalikan ke keadaan awal
(semula), temperature sistem berubah dari T2 menjadi T1 dan kerja dikenakan terhadap sistem.
Carnot menyatakan bahwa: Tidak mungkin ada mesin yang beroperasi di antara dua
reservoir panas yang lebih efisien daripada sebuah mesin Carnot yang beroperasi pada dua reservoir
yang sama. Artinya, efisiensi maksimum yang dimungkinkan untuk sebuah mesin yang menggunakan
temperatur tertentu diberikan oleh efisiensi mesin Carnot, efisiensi maksimum yang dinyatakan
pada persamaan diatas dapat diperoleh jika tidak ada entropi yang diciptakan dalam siklus
tersebut. Jika ada, maka karena entropi adalah fungsi keadaan untuk membuang kelebihan entropi
agar dapat kembali ke keadaan semula dan akan melibatkan pembuangan kalor ke lingkungan, yang
merupakan proses irreversibel dan akan menyebabkan turunnya efisiensi.
Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha). Perbandingan antara
besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap energi kalor yang diserapnya (Q1) disebut sebagai
efisiensi mesin. Persamaan matematis efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan:
Oleh karena usaha dalam suatu siklus termodinamika dinyatakan dengan W = Q1 Q2 maka
dapat dituliskan menjadi :
Pada mesin Carnot, besarnya kalor yang diserap oleh sistem (Q1) sama dengan temperatur
reservoir suhu tingginya (T1). Demikian juga, besarnya kalor yang dilepaskan sistem (Q2) sama
dengan temperatur reservoir suhu rendah mesin Carnot tersebut. Oleh karena itu, dapat dituliskan
menjadi :
Mesin Carnot memiliki efisiensi paling besar karena merupakan mesin ideal yang hanya ada di dalam
teori. Jadi, sebenarnya tidak ada mesin yang mempunyai efisien yang menyamai efisiensi mesin
Carnot. Cara kerja mesin Carnot hanya tergantung pada suhu kedua tandon atau reservoir.
Untuk mendapatkan efisiensi sebesar 100%, suhu tandon suhu rendah (T2) harus = 0 K, hal ini dalam
praktik tidak mungkin terjadi. Hal ini disebabkan karena proses kalor pada mesin Carnot bersifat
reversibel, sedangkan pada mesin sesungguhnya mengalami prosesnya irreversibel.
Siklus Carnot
Siklus Carnot
Siklus carnot adalah siklus termodinamika yang reversible,
dengan kata lain adalah siklus teoritis yang memiliki efisiensi
paling tinggi karena tidak ada energi yang hilang. siklus ini di
perkenalkan oleh insinyur perancis, sadi carnot tahun 1824.
siklus carnot sangat terkenal karena kemampuanya
memprediksi efisiensi maksimal yang dapat dicapai oleh suatu
mesin dengan cara yang sederhana.
Proses Adiabatik
2 --> 3
4 --> 1
Proses Isotemal
1 --> 2
3 --> 4
2. Refrigerator
contoh: air conditioner, refrigerator
Refrigerator dan heat pumps pada dasarnya merupakan peralatanyang sama. Refrigerator dan
heat pumps berbeda hanya pada tujuannya saja. Refrigerator adalah mengambil kalor (QC)
dari medium bersuhu rendah (mempertahankan ruang pendingin tetap dingin)
Q1 atau QH ot dan Q2 atau Qcold Sebuah mesin tdk dpt mengubah kalor menjadi kerja dg
efisiensi 100%, kecuali pd Tcold = 0
Close Klik 2x
Kimia Kelas 5
Kimia Kelas 6
Kimia Kelas 7
Kimia Kelas 8
Kimia Kelas 9
Makalah Fisika
Tokoh Fisika
Pendidikan
Percobaan Fisika
Praktikum Fisika
Sejarah
Soal Fisika
Pembahasan Soal
Kelas 11
Kelas 12
Kelas 7
Kelas 8
Kelas 9
Algology
Anak TK
Animasi Fisika
Biologi
Biologi SMA
Biologi SMP
Bioteknologi
Botani
Fisika SMA
Fisika SMP
Fenomena Fisika
IPA
Kata-kata Fisika
Kelas 10
Siklus Carnot dan Mesin Kalor Siklus Carnot dan Mesin Kalor merupakan pembahasan
kita kali ini, sebelumnya kita sudah membahas Sifat-sifat Gas Ideal dan Hukum I
Termodinamika. Kesemua materi tersebut masuk dalam materi Fisika SMA Kelas XI.
1. Siklus Carnot
Pada saat belajar termodinamika kalian akan menemui gabungan proses-proses yang akan
kembali ke keadaan semula atau siklus yang dinamakan siklus Carnot. Siklus Carnot inilah
yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat mesin kalo r. Siklus Carnot terdiri atas
empat proses yaitu 2 proses adiabatis dan 2 proses isotermis lihat Gambar berikut.
AB dan CD adalah proses isotermis. Sedangkan BC dan DA adalah proses adiabatis. Pada
proses AB proses menyerap kalor Q1 dan saat proses CD melepas kalor sisa Q2. Selama
siklus terjadi dapat menghasilkan usaha. Dan berlaku hubungan seperti persamaan berikut.
atau
2. Mesin Kalor
Dari siklus Carnot diatas untuk kemudian dapat dibuat suatu mesin yang dapat memanfaatkan
suatu aliran kalor secara spontan sehingga dinamakan mesin kalor. Perhatikan mesin kalor
pada Gambar berikut.
Sesuai dengan siklus carnot maka dapat dijelaskan prinsip kerja mesin kalor. Mesin kalor
menyerap kalor dari reservois bersuhu tinggi T1 sebesar Q1. Mesin menghasilkan kerja
sebesar W dan membuang sisa kalornya ke reservois bersuhu rendah T2 sebesar Q2.
Hubungan Q1, W dan Q2 sesuai persamaan
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa tidak ada sebuah mesin yang memanfaatkan semua
kalor yang diserap Q1 untuk melakukan kerja W. Pasti selalu ada yang terbuang. Artinya
setiap mesin kalor selalu memiliki efisiensi. Efisiensi mesin kalor ini didenisikan
sebagai berikut.
Efisiensi Maksimum
Siklus Carnot merupakan model mesin kalor yang ideal. Apakah sifat-sifatnya? Pada mesin
ideal ini kalornya sebanding dengan suhu.
Dari hubungan tersebut dapat ditentukan efisiensi mesin ideal, yang berarti efisiensi itu
merupakan efisiensi maksimum. Efisiensi maksimum dari mesin carnot tersebut sebagai
berikut.
Related Posts
Hukum I Termodinamika
Sifat-sifat Gas Ideal Pembahasan kali ini adalah Sifat-sifat Gas Ideal untuk materi
Fisika SMA Kelas 11, di sini...
Inti Atom
Inti Atom Pembahasan pertama pada Bab Inti Atom dan Radioaktivitas adalah Inti
Atom, di sini akan...
Search for:
Recent Posts
Categories
Categories
Home
About Us
Contact Us
Privacy Policy
DMCA
Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus
reversibel yang disebut siklus Carnot. Sebuah proses reversibel didefinisikan sebagai
sebuah proses yang dapat dibalik tanpa meningggal jejak pada lingkungan. Atau
dengan kata lain, sebuah proses yang jika dibalik akan melalui lintasan yang
sama. Mesin Carnot hanya merupakan siklus teoritik yang Model dasar dari mesin ini
dirancang oleh Nicolas Lonard Sadi Carnot.
siklus pada Mesin Carnot terdiri atas 4 proses, yaitu :
Berikut urutan keempat langkah proses yang terjadi pada siklus Carnot yakni
: