1. TINJAUAN PUSTAKA
Aklimatisasi ialah Proses penyesuaian palnlet dari kondisi mikro dalam botol (heterotrof) ke
kondisi lingkungan luar (autotrof) (Dinas pertanian, 2002) Proses penyesuaian dengan
lingkungan baru di luar laboratorium. (Radarlamsel, 2009)
Acclimatization is kind of activity to move exsplat from aceptic room to the field.
bedengan. (Anonymous,2010b)
Acclimatization is plant adaptation from metter medium in vitro to the medium in vivo.
- Aklimatisasi ialah adaptasi tanaman pada media hara in vitro ke media tanam in
vivo. (Anonymous,2010c)
Hardening
Merupakan perlakuan yang diberikan kepada planlet dengan cara pengabutan (fog,
Fogging
Merupakan pengkabutan planlet atau tanaman muda untuk memenuhi kebutuhan air
dan kelembaban (suhu mikro) tanaman. Fogging dilakukan dengan cara menyemprotkan air
pada plastic yang menutupi tempat penanaman dengan ukuran lubang penyemprotan yang
mempersiapkan tanaman sebelum ditanam d lapang ialah : aklimatisasi selama 2-4 minggu.
Pembesaran 1 bulan dari pemanasan 1 bulan. Aklimatisasi yang dimaksudkan di sini ialah
memindahkan tanaman dari botol ke dalam kondisi in vitro tetapi dengan kelembaban tinggi,
baik adalah jika sudah ada akar pada planlet yang akan diaklimatisasi atau paling sedikit
sudah ada primordia akar yang nantinya akan tumbuh normal di media tanam. Untuk
mempercepat tumbuhnya akar di tanah, batang dapat dicelup dalam larutan auksin sebelum
ditanam di tanah.
(Wardiyati,1998)
AKLIMATISASI
Kelembaban
Dalam keadaan in vitro kelembaban udara 95% dan pada keadaan in vivo kelembaban udara
80% sehingga agar planlet dapat tumbuh ketika aklimatisasi maka secara bertahap udara
diturunkan deri 95% in vitro menjadi 70-80% pada kondisi in vivo. Dengan ini lapisan
Suhu
Dalam keadaan in vitro suhu optimal 21-25c dan suhu pada keadaan in vivo yaitu 30c.
sehingga agar planlet tidak mati maka ketika aklimatisasi, suhu di tempat aklimatisasi harus
dijaga agar tanaman atau planlet dapat beradaptasi dengan suhu pada keadaan in
vivo. (Yusnita,2004)
Cahaya
Dalam keadaan in vitro intensitas cahaya sebesar 1000-3000 lux dan pada keadaan in vivo
yaitu 4000 lux, sehingga ketika sklimstisasi berlangsung intensitas cahaya yang masuk
Kemudian cahaya diataur dari intensitas rendah dan meningkat secara bertahap.
(Yusnita,2004)
Media yang digunakan merupakan campuran antara tanah, pasir, dan bahan organic (pupuk
kandang, humus, sabut kelapa, sekam, serbuk gergaji, azola,dll). Setelah dicampur dengan
komposisi yang disesuaikan dengan sifat tanaman.\ kemudian media tersebut diayak dan
disesuaikan dengan sifat tanaman kemudian media tersebut diayak dan disterilkan dengan
uap airnya yang lamanya tergantung volume media. Media tersebut dileyakkan di dalam bak-
bak plastic atau bedengan dan ditutup dengan plastic selama 3 hari baru kemudian bisa
ditanam. (Wardiyati,1998)
Salah satu metode yang digunakan pada proses aklimatisasi tanaman botol ke
Bibit yang masih ada didalam botol dikeluarkan dengan hati-hati menggunakan kawat atau
dengan memecahkan botol setelah dibungkus dengan kertas.
Bibit kemudian dibilas diatas tray plastik berlubang sebelum disemprot dengan air mengalir
untuk membersihkan sisa media agar.
Tiriskan bibit yang sudah bersih diatas kertas koran.
Tanam bibit secara berkelompok tanpa media tanam, kemudian tempatkan ditempat teduh
yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
Tanaman disemprot setiap hari menggunakan hand sprayer.
Setelah kompot berumur 1-1.5 bulan, bibit dapat ditanam dalam individual potmenggunakan
media pakis atau sabut kelapa.
(Anonymousd, 2010)
Anonymousb, 2010.Kuljar.Http://www.e-learning.unram.ac.id/kuljar/bab2/
http://www.scribd.com/doc/13044231/kelas-11teknik-pembibitan-tanaman-dan-produksi-
benihparistiyanti/
Katuuk, R. P. J. 1989. Teknik kultur dalam mikropropagasi tanaman. Depdikbud Dirjen PT Proyek
Jakarta.