PROPOSAL SKRIPSI
03012229
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
PROPOSAL SKRIPSI
JUDUL
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN
KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA
Pada Hari..............Tanggal.....................20....
Pembimbing
Materai
Rp6.000
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
DAFTAR ARTI SINGKATAN .......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.3.1 Tujuan umum ....................................................................... 3
1.3.2 Tujuan khusus ...................................................................... 3
1.4 Hipotesis ........................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
1.5.1 Manfaat untuk ilmu pengetahuan ........................................ 3
1.5.2 Manfaat untuk peneliti ......................................................... 3
1.5.3 Manfaat untuk masyarakat .................................................. 4
1. Hb : Hemoglobin
2. WHO : World health organization
3. IMT : Indeks massa tubuh
4. SDM : Sumber Daya Manusia
5. O2 : Oksigen
6. UMR : Upah Minimum Regional
7. SDM : Sumber Daya Manusia
8. Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
9. SMA : Sekolah Menengah Atas
10. SPSS : Statistical Product and Service Solution
11. SK Menkes : Surat Keputusan Menteri Kesehatan
12. Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
Sehubungan dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan berupa, apakah karakteristik sosiodemografi, fungsi
kognitif, dan aktivitas fisik berhubungan dengan kualitas tidur pada lansia?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Meningkatkan kualitas tidur pada lansia dengan menentukan adanya
hubungan antara aktivitas fisik dan kualitas tidur.
1.4. Hipotesis
1. Ada hubungan karakteristik sosiodemografi dengan kualitas tidur pada
lansia.
2. Ada hubungan fungsi kognitif dengan kualitas tidur pada lansia.
3. Ada hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia.
1.5. Manfaat
1.5.1. Manfaat untuk ilmu pengetahuan
Lanjut usia sering kali dikenal sebagai lansia. Menurut UU No. 12 tahun 1998
lansia adalah seseorang yang mencapai usia diatas 60 tahun, sedangkan menurut
Departemen Kesehatan, umur lansia digolongkan menjadi 3 kelompok. Kelompok
lansia dini yaitu seseorang dengan umur 55 64 tahun, kelompok lansia yaitu
kelompok umur diatas 65 tahun dan kelompok lansia resiko tinggi, merupakan
seseorang yang berusia lebih dari 70 tahun. Berdasarkan WHO lansia digolongkan
berdasarkan usia kronologis / biologis yaitu usia pertengahan antara umur 45 59
tahun, lanjut usia (elderly) antara 60 74, lanjut usia tua 75-90 tahun dan usia
sangat tua yaitu diatas 90 tahun. (14)
Tidur dan keadaan terjaga adalah kejadian yang endogen, berulang, keadaan
perilaku yang mencerminkan perubahan koordinasi dalam fungsi organisasi
dinamis dari otak dan mengoptimalkan fisiologi, perilaku, dan kesehatan. Fungsi
homeostatik dn proses sirkadian mengatur kecenderungan seseorang untuk terjaga
(15)
dan tertidur. Tidur merupakan salah satu dari perilaku manusia yang penting,
diperkirakan menempati satu per tiga dari hidup manusia. (16) Kualitas tidur adalah
keadaan di mana tidur yang dijalani individu menghasilkan kesegaran dan
kebugaran di saat terbangun. Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur,
seperti durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif, seperti tidur dalam dan
istirahat.(8)
Tidur sehat merupakan suatu pola multidimensi dari tidur dan terjaga yang
diadaptasi pada individu, sosial, dan kebutuhan lingkungan, yang mendorong
terbentuknya mental dan fisik yang sehat. Tidur yang sehat dikarakteristikan oleh
kepuasaan subjektif, waktu yang tepat, durasi yang adekuat, efisiensi yang tinggi,
dan dapat mempertahankan kewaspadaan disaat terjaga. Terdapat lima dimensi
yang relevan dalam mendefinisikan dan mengukur tidur yang sehat, yaitu : (15)
Kepuasan atau kualitas : Pemeriksaan subjektif dari tidur yang baik atau
buruk.
Tidur terbagi menjadi dua fase yaitu rapid eye movement (REM) dan non-
rapid eye movement (NREM). NREM sendiri dibagi menjadi 4 tahapan, tahapan I
dan II merupakan tidur dangkal dan lebih mudah untuk dibangunkan. Tahap III
(8)
dan IV merupakan tidur dalam dan sulit untuk dibangunkan. Bermimpi
umumnya berlangsung pada fase REM, tetapi beberapa mimpi berlangsung pada
tahapan III dan IV dari tidur.
Dibutuhkan rata-rata 15-20 menit untuk seseorang agar dapat tertidur, hal ini
disebut latensi tidur. Selama 45 menit setelahnya terjadi penurunan dari tahapan I
dan II menjadi tahapan III dan IV. Diperkirakan 45 menit setelah tahapan IV
dimulai, fase REM pertama dimulai. Oleh karena itu, rata-rata dari fase latensi
REM (waktu pada saat mulai tidur sampai mulai fase REM) adalah 90 menit.
Sepanjang malam, siklus terjadi melalui empat tahapan dari tidur diikuti oleh fase
REM. Pada saat malam berlanjut, setiap fase REM akan menjadi lebih panjang,
dan tahapan III dan IV mulai menghilang. Oleh karena itu, seseorang akan tidur
lebih ringan dan sering bermimpi (umumnya pada fase REM). Fase tidur pada
orang dewasa diperkirakan 25% fase REM dan 75% fase NREM, yang terdiri dari
5% tahapan I, 45% tahapan II, 12 % tahapan III, dan 13% tahapan IV.(16)
Proses sistem-
Dimensi tidur tingkatan
Genetik,
Kepuasan epigenetik, Peradangan Kesehatan,
molekular, penyakit, dan
Kewaspadaan Aktivasi
dan proses sistem saraf fungsi
Waktu selular simpatis
Durasi Respon
hormonal
Respo sirkuit
neural
Gangguan tidur pada lansia dapat mengakibatkan dampak yang cukup berat,
karena pada negara berkembng banyak lansia yang masih bekerja. Dengan adanya
gangguan tidur, para lansia tidak dapat mengembalikan kondisi tubuhnya dengan
baik sehingga mengakibatkan kondisi mudah marah, kelelahan, pusing, cemas
serta stres yang mengakibatkan bunuh diri.Keseimbangan metabolisme juga akan
terganggu bila kurang tidur minimal tiga hari dan dapat dihubungkan dengan
kuantitas dan kualitas tidur. (17,19)
Terdapat 4 dimensi aktivitas fisik yaitu mode/ tipe aktivitas, frekuensi, durasi
dan intensitas melakukan aktivitas. Mode atau tipe merupakan aktivitas spesifik
yang dilakukan seperti berjalan, bertaman dan bersepeda. Mode juga dapat di
definisikan dalam konteks kebutuhan atau tipe fisiologis dan biomekanik seperti
aktivitas aerobic dibandingkan dengan aktivitas anaerob, resistensi atau kekuatan
latihan, serta keseimbangan dan stabilitas latihan. Frekuensi merupakan jumlah
sesi aktivitas perhari atau perminggu. Durasi adalah waktu (menit atau jam) yang
diperlukan untuk melakukan aktivitas dalam kurun waktu yang sudah ditentukan
(hari, minggu, tahun, bulan). Intensitas adalah tingkat atau kadar energi yang
dikeluarkan. Intensitas merupakan indikator dari kebutuhan metabolic untuk
aktivitas, dapat dihitung secara objektif (konsumsi oksigen, denyut nadi,
respiratory exchange ratio), secara subjektif (walk-and-talk test), atau dengan
pergerakan tubuh (stepping rate). (21)
Lanjut usia
Proses degeneratif
Respo sirkuit
neural
Kualitas tidur?
Gambar 2.2. Kerangka teori
BAB III
Karakteristik
sosiodemografi Fungsi kognitif
Variabel tergantung yang diteliti pada penelitian ini adalah kualitas tidur.
Variabel bebas yang diteliti pada penelitian ini adalah aktivitas fisik,
karakteristik sosiodemografi, dan fungsi kognitif.
3.2. Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur Referensi
Variabel tergantung
Kualitas Kemampuan Kuesioner Wawancara 5 : Kualitas tidur Ordinal Widyantara IW,
tidur tiap individu Pittsburgh Sleep dengan baik Widyadharma
> 5 : Kualitas tidur
untuk Quality Index kuesioner PE, Budiarsa
buruk
mempertahanka (PSQI) yang terdiri IGN, Meidiary
n keadaan tidur dari kualitas tidur AAA(1)
dan untuk subjektif, latensi
mendapatkan tidur, durasi tidur,
tahap tidur kebiasaan sebelum
REM dan tidur, gangguan
NREM yang tidur, penggunaan
sesuai obat tidur, dan
disfungsi aktivitas
pada siang hari.
Pemberian skor
jawaban
menggunakan
skala 0-3, skala 3
menunjukan nilai
ekstrem negatif.
Variabel bebas
Aktivitas Aktivitas fisik Global Physical Wawancara Aktivitas fisik Ordinal Sitthipornvorakul
fisik di definisikan Activity kuesioner tinggi, bila E, Janwantanakul
sebagai gerakan Questionnaire terdapat kriteria P, Van der Beek
badan yang di (GPAQ) yang berikut ini: AJ(26)
- melakukan
hasilkan oleh meliputi aktivitas
aktivitas fisik yang
kontraktilitas saat bekerja, saat
berat minimal tiga
otot skelet dan perjalanan ke dan
hari dengan
secara dari tempat
intensitas minimal
signifikan aktivitas, saat
1500 MET-menit
meningkatkan waktu luang atau
per minggu, atau
pengeluaran rekreasi.
- melakukan
energy.
kombinasi
aktivitas fisik yang
berat, sedang dan
berjalan dalam
tujuh hari dengan
intensitas minimal
3000 MET-menit
per minggu
Aktivitas fisik
sedang, bila
terdapat kriteria
berikut ini:
Seseorang yang
tidak memiliki
kriteria untuk
aktivitas fisik
tinggi, dan
memiliki salah
satu kriteria
berikut ini:
- melakukan
aktivitas fisik yang
berat minimal 20
menit per hari
selama tiga hari
atau lebih, atau
- melakukan
aktivitas fisik yang
sedang selama
lima hari atau
lebih atau berjalan
minimal 30 menit
per hari, atau
- melakukan
kombinasi
aktivitas fisik yang
berat, sedang dan
berjalan dalam
lima hari atau
lebih dengan
intensitas minimal
600 MET-menit
per minggu
Aktivitas fisik
rendah, bila tidak
terdapat salah satu
dari sem kriteria
yang ada
Fungsi Aktivitas Mini Mental State Wawancara 1. 26 30 : Normal Ordinal Widyantara IW,
Kognitif mental secara Examination kuesioner Widyadharma
2. 21 25 :
sadar seperti (MMSE) yang PE, Budiarsa
Gangguan
berpikir, mencakup enam IGN, Meidiary
kognitif ringan
mengingat, fungsi yaitu, AAA(1)
belajar dan orientasi, registrasi, 3. 10 20 :
menggunakan atensi dan Gangguan
bahasa. Fungsi kalkulasi, kognitif sedang
kognitif juga mengingat
4. 0 9 : Gangguan
merupakan kembali, bahasa,
kognitif berat
kemampuan dan kontruksi atau
atensi, memori, visuospasial.
perimbangan,
pemeahan
masalah, serta
kemampuan
eksekutif
seperti
merencanakan,
menilai,
mengawasi dan
melakkukan
evaluasi
Lansia Usia yang telah Kartu identitas Wawancara 1. 60-74 tahun Ordinal Depkes RI
2. 75-90 tahun
lanjut atau lebih
3. 91 tahun
popular dengan
istilah lansia,
adalah masa
transisi
kehidupan
terakhir yang
dijalani
manusia
Jenis Identitas Kartu identitas Wawancara 1. Laki-laki Nominal Kamus Besar
kelamin 2. Perempuan Bahasa Indonesia
responden
sesuai biologis
atau fisiknya
antara laki-laki
dan perempuan
Status Ikatan (akad) Kuesioner Wawancara 0. Tidak Nominal Kamus Besar
menikah
pernikahan perkawinan yg dan kartu Bahasa Indonesia
1. Menikah
dilakukan identitas 2. Cerai
3. Janda/duda
sesuai dng
ketentuan
hukum dan
ajaran agama
Status Tingkat Kuisioner Wawancara 0. Tidak sekolah Ordinal
1. SD
pendidikan pendidikan
2. SMP
formal tertinggi 3. SMA
4. S1
yang pernah 5. S2
6. S3
dijalani oleh
responden
Pekerjaan Suatu aktivitas Kartu identitas Wawancara 0. Tidak bekerja Ordinal
1. Bekerja
utama yang
dilakukan
responden
untuk mencari
nafkah
BAB IV
METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia berusia 60-75 tahun yang
bertempat tinggal di Kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Sampel penelitian adalah
sebagian dari keseluruhan subyek yang diteliti, yang memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusi
Mampu berkomunikasi secara aktif
Kriteria eksklusi
Menderita gangguan jiwa yang telah di diagnosis oleh dokter ahli
jiwa
4.3.3 Sampling
Besar Sampel
Penentuan besar sampel minimal pada penelitian ini menggunakan
perhitungan cross sectional dengan rumus:
Keterangan:
q : 1-P = 0.5
d : Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,05 dan nilai Alfa = 0,05
339.75
1+339.75
389 n = 181,7
Keterangan :
RW 6 RW 7
Cluster random
sampling
11 RT 10 RT
Simple random
sampling
Lanjut Lanjut
usia usia
26 30 : Normal
Lanjut Usia
Pengumpulan Data
Wawancara
Kuesioner :
karakteristik
sosiodemografi,
aktivitas fisik, dan
fungsi kognitif
Analisis Data
Waktu
Kegiatan 2015 2016
04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02
Perumusan topik dan
pembuatan judul
Persiapan dan
pengumpulan data
Penyusunan dan
penyelesaian BAB I
(Pendahuluan)
Penyusunan dan
penyelesaian BAB II
(Tinjauan pustaka,
ringkasan pustaka,
kerangka teori)
Penyusunan dan
penyelesaian BAB III
(Kerangka konsep
dan definisi
operasional)
Penyusunan dan
penyelesaian BAB IV
(Metode)
Penyerahan Proposal
Ujian proposal
Pengolahan data
Penyusunan dan
penyelesaian
BAB V
(Hasil)
Penyusunan dan
penyelesaian
BAB VI
(Pembahasan)
Penyusunan dan
penyelesaian
BAB VII
(Kesimpulan dan
Saran)
Persiapan ujian skripsi
Ujian skripsi
Saldo Rp. 0
DAFTAR PUSTAKA
INFORMED CONSENT
Oleh karena itu kami mengharapkan Bapak/Ibu untuk turut serta dalam
penelitian ini. Bila bersedia maka peneliti akan melaukan wawancara dan jika
memenuhi persyaratan diharapkan untuk menjawab kuesioner yang akan
diwawancara mengenai data karakteristik sosiodemografi, kualitas tidur, aktivitas
fisik, dan penilaian fungsi kognitif. Hasil wawancara ini akan diinformasikan
kepada bapak/ibu/saudara dan semua hasil kuesioner akan kami jaga
kerahasiaannya.
Bapak/Ibu bebas untuk menolak ikut dalam penelitian ini. Bila Bapak/Ibu
bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, kami mohon untuk
menandatangani formulir persetujuan dibawah ini.
Semua penjelasan di atas telah disampaikan kepada saya dan telah saya
pahami. Dengan menandatangani formulir ini saya SETUJU SECARA
SUKARELA untuk ikut dalam penelitian ini.
Tanda tangan :
Tanggal :
Lampiran 2. Kuesioner Data Responden
Nama:
Usia:
Jenis kelamin:
Status perkawinan :
Status pendidikan :
Pekerjaan :
Lampiran 3. Kuesioner kualitas tidur (PSQI)
Lampiran 4. Kuesioner aktivitas fisik (GPAQ)
Aktivitas fisik
Aktivitas yang tidak memerlukan banyak gerak seperti duduk saat berkerja, duduk
saat di kendaraan, menonton televisi atau berbaring, kecuali tidur.
P16 Berapa lama Anda duduk atau berbaring dalam
sehari?
...... jam ...... menit
Lampiran 5. Kuesioner fungsi kognitif (MMSE)
Nilai
No Tes Nilai
maksimal
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (bulan), 5
(tanggal), hari apa ?
2 Kita berada dimana? (negara), 5
(propinsi), (kota)
REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda 3
(jeruk, uang, mawar), tiap benda
1 detik, pasien disuruh
mengulangi ketiga nama benda
tadi.
Nilai 1 untuk tiap nama benda
yang benar. Ulangi sampai
pasien dapat menyebutkan
dengan benar dan catat jumlah
pengulangan
MENGINGAT KEMBALI
(RECALL)
5 Pasien disuruh menyebut 3
kembali 3 nama benda di atas
BAHASA
6 Pasien diminta menyebutkan 2
nama benda yang ditunjukkan
( pensil, arloji)
7 Pasien diminta mengulang 1
rangkaian kata : tanpa kalau dan
atau tetapi
8 Pasien diminta melakukan 3
perintah: Ambil kertas ini
dengan tangan kanan, lipatlah
menjadi dua dan letakkan di
lantai.
9 Pasien diminta membaca dan 1
melakukan perintah Angkatlah
tangan kiri anda
10 Pasien diminta menulis sebuah 1
kalimat (spontan)
11 Pasien diminta meniru gambar di 1
bawah ini :
Skor total 30
Pedoman Skor kognitif global (secara umum):
Nilai: 24 -30: normal
Nilai: 17-23 : probable gangguan kognitif
Nilai: 0-16:definite gangguan kognitif