Dari wawancara diketahui bahwa saat dipasang governor ex. SWD DRO 216, mesin Niigata berhasil start
dan masuk system namun tidak bertahan lama kemudian kembali mengalami gagal start. Pada saat
gagal start tidak ada indikasi relay yang kerja.
Dari metode pengamatan ini diperoleh data bahwa speed setting governor UG-8 ex SWD DRO 216
memiliki setingan yang berbeda dengan mesin Niigata. Dan dari percobaan start dengan governor ex.
Deutz BV8M628 didapat kan data mesin Niigata saat distart, Fly Wheel nya berputar normal namun load
limit nya tidak dapat naik.
Regulating governor jelas sangat dibutuhkan di PLTD untuk mempertahankan mesin tetap bekerja
dengan putaran nominal yang konstan agar didapatkan frekuensi tetap 50 Hz. Untuk memperoleh
putaran mesin yang konstan diperlukan bahan bakar yang sebanding dengan permintaan beban saat itu
dengan cara mengatur jumlah bahan bakar oleh rack bahan bakar. Rack bahan bakar harus sangat peka
terhadap perubahan beban jaringan yang akan mengakibatkan perubahan putaran pada motor diesel
(frekuensi listrik yang dikeluarkan). Jadi tujuan dari Regulating governor ini:
Mendeteksi perubahan putaran
Mengatur posisi rack bahan bakar
Start dan mematikan mesin.
Regulating governor inilah yang dilapangan kita kenal sebagai GOVERNOR. Ditinjau dari prinsip kerjanya
governor dibagi menjadi 3 macam sebagai berikut:
Governor mekanis
Governor hidrolis
Governor electric
Untuk PLTD umumnya menggunakan governor hidrolis. Menurut proses kerjanya governor hidrolis
terbagi menjadi 4 macam sebagai berikut:
Pengetesan Kedua
Saat dilakukan pembebanan, respon governor untuk menaikkan dan menurunkan beban sangat lambat.
Kemudian dilakukan penyetelan Compensating Needle Valve.
Langkah penyetelan Compensating Needle Valve :
o Buka Needle Valve Plug
o Putar Compensating Needle Valve searah jarum jam sampai mentok, kemudian buka
o Lakukan start mesin dan lakukan pembebanan
o Lihat respon yang diberikan apabila terlalu cepat naik/turun beban, putar Compensating Needle Valve
searah jarum jam kira-kira 1/16 putaran sambil dilihat kembali responnya. Apabila terlalu lambat
naik/turun beban, putar Compensating Needle Valve berlawanan jarum jam kira-kira 1/16 sambil
dilihat responnya dan lakukan penyetelan Compensating Needle Valve tadi sampai didapatkan respon
naik/turun beban yang ideal.
o Catatan tambahan:
Saat kita menyetel compensating needle valve pastikan terlebih dahulu proteksi over speed mesin
bekerja dengan baik. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Hasil pengetesan kedua, mesin dapat beroperasi dengan baik dan masuk system dengan respon
naik/turun beban yang ideal.
Kesimpulan
Kegagalan pemasangan governor UG-8 ex. Deutz BV8M628 maupun governor ex. SWD DRO 216 di
mesin Niigata diakibatkan oleh Selenoid Plunger pada shutdown selenoidnya yang tidak bergerak naik.
Akibat Selenoid Plunger yang masih diposisi bawah (tidak naik) maka Shut down strap yang terdapat di
dalam governor tidak bisa naik dan akibatnya load limit saat mesin di start akan berputar mengikuti
putaran mesin namun kemudian akan mengembalikan load limit ke posisi 0 sehingga fuel rack tidak
membuka dan bahan bakar tidak dapat disalurkan ke ruang bakar, yang akhirnya menyebabkan
terjadinya mesin gagal start dan tidak ada indikasi relay kerja yang mentripkan mesin.