INTERPRETASI KASUS Tinea Zikril
INTERPRETASI KASUS Tinea Zikril
Keluhan utama: bercak-bercak hitam pada perut, bokong, lipatan paha kanan dan kiri
sejak 3 bulan yan lalu
Riwayat penyakit sekarang:
3 bulan yang lalu bercak berwarna merah di perut, bercak sebesar uang logam, gatal
saat berkeringat terutama mengenakan pakaian ketat, datang kepuskesmas diberi salep (
hidrokortison cream) di pakai 3 kali sehari (pagi, siang, sore) dimana obat kortikosteroid
untuk penyakit kulit tapi jika berlebihan bisa mengakibatkan menipisnya kulit dan
imunosupresan dan membuat jamur semakin memperluas daerah untuk tempat mereka hidup
di kulit bercak berkurang tapi tidak sembuh dan malah semakin melebar dan warnanya
menjadi lebih kehitaman. 2 bulan yang lalu muncul keluhan yang sama di lipatan paha kanan
dan kiri hingga kebokong, diberi salep racikan, bercak berkurang tapi semakin melebar,
berubah warna menjadi lebih kehitaman dan terlihat lebih kering.
R.sos:
- memakai pakaian yang ketat (merupakan faktor predisposisi terhadap penyakit kulit salah
satunya jamur, dimana kondisi tubuh yang lembab karena keringat yang tidak diserap dengan
pakaian yang ketat tersebut )
- tidak kontak langsung dengan penderita yang sama ( dicurigai adanya kontak iritan )
RPD: DM tidak terkontrol (merupakan faktor predisposisi penyakit jamur karena pada
penderita DM terjadi kada gula darah yang meningkat ( hiperglikemi ) dan daya imun yang
menurun yang menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit kulit terutama jamur)
- Tinea kruris
- Tinea korporis
- Tinea versikolor
- Eritrasma
- Dermatitis numularis
Untuk mengerecutkan hipotesis tersebut dan untuk mengetahui etiologi dan seberapa jauh
perjalanan penyakit serta untuk menentukan terapinya maka dilakukan beberapa pemriksaan
lebih lanjut :
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan penunjang;
Pemeriksaan lab:
Darah lengkap;
Hb: 14 g/dl
Ht: 38 %
dari hasil pemeriksaan laboratorium di dapatkan masih dalam batas normal, yang mana
menandakan tidak adanya anemia ataupun hemokonsentrasi, kelainan pembekuan darah dan
infeksi. Dari kadar diff count masih dalam batas normal, ini menandakan bahwa tidak adanya
infeksi yang disebabkan mikroorganisme patogen( bakteri / virus )
Pemeriksaan penunjang:
a. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas + alkohol 70% untuk menghilangkan
debu,dan kotoran lainnya
b. Kerok bagian yang aktif dengan skepe dengan arah dari atas ke bawah (cara
memegang skapel harus miring membentuk sudut 45 keatas)
c. Letakan hasil kerokan pada gelas objek
d. Kemudian amati di bawah mikroskop
Hasil yang didapatkan hifa (+) sejati artinya dari pemeriksaan ini yang menandakan adanya
jamur sehingga semakin menegakan diagnosis tinea korporis et kruris karena penyebab
penyakit kulit ini adalah jamur. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan-pemeriksaan yang
telah di lakukan pada ny. Dini maka dapat di pastikan si pasien menderita tinea korporis et
kruris
Penatalaksanaan:
Farmakologis
1. Obat anti fungi oral: ketokonazol 200 mg, griseofulfin dan anti histamin (untuk
keluhan gatal)
2. Topikal: krean mikonazol 2%
Non farmakologis: