I. Latar Belakang
tidak dapat diobati secara permanen, akan tetapi pencegahan dan penatalaksanaan
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu
yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita
tekanan darah kita secara teratur. Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita
hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru disadari ketika telah
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan
menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali atau lebih. Sementara
tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Pada orang dewasa,
peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar 21% dari tahun 1989
mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia.3
mmHg). Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
Jika salah satu orang tua terkena hipertensi, maka kecenderungan anak untuk
penyakit hipertensi.
3. Memberikan informasi tentang cara menghindari dan upaya
pada masyarakat.
6. Mendorong masyarakat untuk dapat meningkatkan kemandirian
Aron.
Waktu : 21 April 2017, kegiatan penyuluhan dilakukan pada pukul
hadir.
VI. Materi penyuluhan
4.1 Definisi Hipertensi
menerus sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 120/80
mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan
kardiak output.4
manusia yang sudah berusia setengah umur (usia lebih dari 40 tahun). Namun,
banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hal ini
disebabkan gejalanya tidak nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan
Data WHO tahun 2000 menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta
26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta penderita hipertensi, 333 juta berada di
negara maju dan 639 juta sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk
28,6% penduduk dewasa adalah penderita hipertensi, angka 1,8% berasal dari
penelitian di Desa Kalirejo, Jawa Tengah, sedangkan nilai 28,6% dilaporkan dari
Hipertensi sering turun temurun dalam suatu keluarga, hal ini setidaknya
timbulnya hipertensi essensial. Banyak karakteristik genetik dari gen-gen ini yang
komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah (lihat
tabel 1). Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau
tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau
and Tretment of High Blood Pressure (JNC7) klasifikasi tekanan darah pada orang
derajat 2 (dilihat tabel 2), menurut World Health Organization (WHO) dan
Darah
Normal < 120 Dan < 80
Prehipertensi 120 139 Atau 80 89
Hipertensi stadium 1 140 159 Atau 90 99
Hipertensi stadium 2 160 Atau 100
Tengah didapatkan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk
risiko hipertensi 2-5 kali lipat. Jika kedua orang tua kita mempunyai
dan dalam waktu sekitar 30-50 tahun akan timbul tanda dan gejala.12
2. Faktor yang dapat diubah/dikontrol
a. Kebiasaan Merokok
Rokok juga dihubungkan dengan hipertensi. Hubungan antara
rokok yang dihisap perhari. Seseoramg lebih dari satu pak rokok sehari
menjadi 2 kali lebih rentan hipertensi dari pada mereka yang tidak
merokok.4
Zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida
yang diisap melalui rokok, yang masuk kedalam aliran darah dapat
merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan
dengan asupan garam yang minimal. Asupan garam kurang dari 3 gram
menarik cairan diluar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan
asupan garam sekitar 7-8 gram tekanan darahnya rata-rata lebih tinggi.
terdiri dari beraneka asam lemak jenuh (ALJ) dan asam lemak tidak
sterol, asam lemak bebas, lilin, pigmen larut lemak, karbohidrat dan
palmitat dan 54,1% ALTJ yang didominasi asam lemak oleat sering juga
disebut omega-9. minyak kelapa mengadung 80% ALJ dan 20% ALTJ,
sementara minyak zaitun dan minyak biji bunga matahari hampir 90%
sering atau yang terlalu banyak memiliki tekanan yang lebih tinggi dari
lebih.5
g. Olahraga
Kurangnya aktifitas fisik meningkatkan risiko menderita
setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung harus memompa,
dan bila stres sudah hilang tekanan darah bisa normal kembali. Peristiwa
dapat dipastikan.5
i. Penggunaan Estrogen
Estrogen meningkatkan risiko hipertensi tetapi secara
sirkulasi dilakukan oleh aksi memompa dari jantung (cardiac output/CO) dan
penentu tekanan darah ini dipengaruhi oleh interaksi dari berbagai faktor yang
tersebut, yang ditandai dengan peningkatan curah jantung dan / atau ketahanan
periferal.6
Gambar 1. Patofisiologi hipertensi dan faktor yang mempengaruhi.11
4.7 Gejala Klinis Hipertensi
Menurut Elizabeth J. Corwin, sebagian besar tanpa disertai gejala yang
tahun berupa:
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
tujuan:
1. Mengidentifikasi penyebab hipertensi.
2. Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit kardiovaskuler,
panduan pengobatan.7
4. Anamnesis meliputi :
obat-obat analgesik
c. Faktor-faktor risiko :
ABPM)
Pengukuran sendiri oleh pasien
b. Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari :
Tes darah rutin
Glukosa darah
Kolesterol total , LDL dan HDL serum dan Trigliserida serum
Asam urat serum
Ureum dan Kreatinin serum
Elektrokardiogram
4.9 Penatalaksanaan Hipertensi
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis
risiko aterosklerosis.8
Penderita hipertensi dianjurkan untuk berhenti merokok dan
badan.8
2. Olahraga dan aktifitas fisik
Selain untuk menjaga berat badan tetap normal, olahraga dan
sistolik tidak melebihi 160 mmHg dan tekanan darah diastolik tidak
beban.
e. Latihan yang diberikan ditujukan untuk meningkatkan daya tahan
latihan.
i. Salah satu dari olahraga hipertensi adalah timbulnya penurunan
hipertensi.
j. Umumnya penderita hipertensi mempunyai kecenderungan ada
penyesuaian (pengurangan).9
3. Perubahan pola makan
a. Mengurangi asupan garam
Pada hipertensi derajat I, pengurangan asupan garam dan
bebas garam. 10
b. Diet rendah lemak jenuh
Lemak dalam diet meningkatkan risiko terjadinya
tekanan darah.10
c. Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dan susu rendah
lemak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa mineral
kegiatan setiap hari sehingga tidak akan terjadi bentrokan acara atau
stres.
i. Sediakan waktu untuk keluar dari kegiatan rutin.
j. Binalah hubungan sosial yang baik.
k. Ubalah pola pikir. Perhatikan pola pikir agar dapat menekan perasaan
Ant)
b. Beta Blocker (BB)
c. Calcium channel blocker atau Calcium antagonist (CCB)
d. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
e. Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 Receptor angiotensint/ blocker
(ARB).2
tekanan darah itu sendiri, terlepas dari jenis atau kelas obat antihipertensi yang
digunakan. Tetapi terdapat pula bukti-bukti yang menyatakan bahwa kelas obat
situations).2
a. Gagal jantung
b. Pasca infark miokardium
c. Risiko penyakit pembuluh darah koroner tinggi
d. Diabetes
e. Penyakit ginjal kronis
f. Pencegahan strok berulang.2
a. Populasi minoritas
b. Obesitas dan sindrom metabolic
c. Hipertrofi ventrikel kanan
d. Penyakit arteri perifer
e. Hipertensi pada usia lanjut
f. Hipotensi postural
g. Demensia
h. Hipertensi pada perempuan
i. Hipertensi pada anak dan dewasa muda
j. Hipertensi urgensi dan emergensi.2
Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan
target tekanan darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu. Dianjurkan
untuk menggunakan obat antihipertensi dengan masa kerja panjang atau yang
memulai terapi dengan satu jenis obat antihipertensi atau dengan kombinasi
tergantung pada tekanan darah awal dan ada tidaknya komplikasi. Jika terapi
dimulai dengan satu jenis obat dan dalam dosis rendah, dan kemudian darah
belum mencapai target, maka langkah selanjutnya adalah meningkatnya dosis obat
umumnya bisa dihindari dengan menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun
untuk mencapai target tekanan darah, tetapi kombinasi dapat meningkatkan biaya
pengobatan dan menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus
diminum bertambah.2
Diuretika
Bloker ARB
Bloker CCB
ACEI
Sakit kepala
Sakit kuduk
Sulit Tidur
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan kabur
A. Upaya Promotif
Meningkatkan pengetahuan pasien tentang gaya hidup yang baik untuk
menjaga kesehatan.
Meningkatkan pengetahuan tentang efek samping yang dapat di
kesehatannya.
Memberitahukan kepada anggota keluarga agar segera membawa
komplikasi.
B. Upaya Preventif
Mengurangi asupan garam.
Mengontrol tekanan darah.
Menghindari kegemukan (obesitas).
Membatasi konsumsi lemak.
Meningkatkan aktifitas fisik.
Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar.
Menurunkan konsumsi kafein.
Mengendalikan penyakit dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi
VIII. DOKUMENTASI