PENDAHULUAN
I. Identitas
Nama : An. UN
Tanggal lahir/ umur : 25 Januari 2014/ 28 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Paloh raya kuta blang, Bireun
Agama : Islam
Suku bangsa : Aceh
No. CM/ reg : 0-99-16-33
Jaminan : JKRA
Tanggal masuk : 22 Februari 2014
Dirawat di bagian anak : 22 Februari 2014
Tanggal pemeriksaan : 22 Februari 2014
Nama orang tua :
Ayah : Tn. R Ibu : Ny. S
Umur : 30 tahun Umur : 22 tahun
2. Keluhan Tambahan
Demam, ubun-ubun menonjol dan muntah
4. Riwayat Imunisasi
- Pasien belum mendapatkan imunisasi
Kepala
Rambut : Hitam, distribusi merata, sukar dicabut
Wajah : Simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata : Pupil bulat 3 mm, RCL (+/+), RCTL (+/+), konjunctiva
pucat (-/-), Sklera kuning (ikterik) (-/-)
Telinga : Serumen (-/-), tidak terlihat tanda peradangan
Hidung : NCH (-), keluar darah (-) sekret (-)
Mulut : Bibir : Bibir kering (+), mukosa basah (-), sianosis (-).
Leher
Pembesaran KGB (-)
Toraks
Inspeksi : Simetris, retraksi (-), kesan normochest
Palpasi : Sf ka = sf ki
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Ves (+/+), wh (-/-), rh (-/-)
Jantung
- BJ I > BJ II, bising (-), reguler
Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-)
Palpasi : soepel
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <3 detik, edema (-/-), pucat (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Jenis
Hasil
Pemeriksaan
22 Februari 2014
Hematokrit 46
Hemoglobin 14,9
31,5
Leukosit
Trombosit 263
Kalium 5,6
Kreatinin 1.5
Ureum 68
Natrium 143
Clorida 102
IV. Diagnosis
APCD + SAH + SDH + Udema Cerebri
V. Rencana Pemeriksaan
1. Darah Lengkap
2. CT-Scan kepala
VI. Terapi
1. O2 via nasal kanul 1-2 l / i
2. IFVD N5 16,5 cc/ jam
3. Inj. Ampicillin 75 mg / 12 jam (IV)
4. Inj. Gentamicin 6 mg/ 12 jam (IV)
5. Inj. Neo K 1 mg/ 24 jam (IM)
6. Inj. Furosemide 2,7 mg / 12 jam
7. Inj. Phenitoin 7 mg / 12 jam
VII. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo Sanactionam : dubia ad bonam
BAB III
ANALISA KASUS
Adapun penyebab lain dari gangguan pembekuan darah pada anak yang
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 2.1 Faktor penyebab gangguan koagulasi pada anak (Bambang P, 2005)
Pemeriksaan penunjang
Darah perifer lengkap, maka akan dijumpai anemia berat dengan jumlah
trombosit yang normal
Pemeriksaan PT akan dijumpai memanjang dan APTT dapat memanjang
ataupun normal
CT-Scan kepala akan dijumpai adanya perdarahan intra kranial, sehingga
tekanan intra kranial meningkat
b. Penatalaksanaan
Mengatasi Perdarahan (Pudjiadi, 2009)
Vitamin K1 1 mg IM selama 3 hari berturut-turut
Transfusi Fresh Frozen Plasma 10-15 ml/kgBB
Transfusi Packed Red Cel sesuai kadar hemoglobin
Tatalaksana kejang dan peningkatan tekanan intrakranial
Manitol 0,51 gr/kgBB/kali atau furosemid 1 mg/kgBB/kali dapat
diberikan untuk menurunkan tekanan intrakranial dan memerlukan
pemantauan yang ketat untuk terjadinya syok atau perdarahan yang terus
meningkat
Konsultasi ke bedah syaraf untuk tindakan operatif tergantung seberapa
besar perdarahan yang terjadi dan defisit neurologis yang timbul. Kriteria
yang memerlukan tindakan operatif yaitu volume perdarahan yang luas
serta menekan batang otak, dan adanya sumbatan aliran liquor
serebrospinalis akibat perdarahan
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arief MR. Perdarahan Otak Pada Anak Dengan Acquared Prothrombin Complex
Deficiency. 2012. http://dokterandra.com/2012/03/04/perdarahan-otak-pada-anak-
dengan-acquired-prothrombin-complex-deficiency-efek-fatal-akibat-kesalahan-
kecil/. [diakses pada tanggal 7 Maret 2014].
Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati ED.
Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. IDAI. 2011. Hal: 41-
42.
Bambang P, Mia RA, Ugrasena IDG. Perdarahan yang Terjadi Akibat Defisiensi
Kompleks Protrombin. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak XXXV. 2005.
Hal: 1-16.
Izzah AZ, Syarif I. Perdarahan Intrakranial pada Bayi di Rumah Sakit Dr. M.
Djamil. Majalah Kedokteran Andalas. 2008. No:1. Vol: 32. Hal: 89-92