Laporan Kasus Parkisnson
Laporan Kasus Parkisnson
PENGKAJIAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Tn D
Umur : 55th
Jenis kelamin : laki-laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Pendidikan : SMA
Alamat : cilacap
Tgl pengkajian : 3 Maret 2011 pkl 10.00 wib
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama : pusing
2.Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke IGD RS dengan keluhan utama pusing. Tremor kedua kaki dan
tangan,lemes. Penyakit yang dialami ini (tremor) sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu.
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sebelum mngalami penyakit seperti ini.
4.Riwayat kesehatan keluarga
Dari keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini, hanya dari kakek yang
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi. Persepsi keluarga terhadap kondisi penyakit yang
dialami pasien diperlukan perawatan yang baik supaya cepat sembuh. Keluarga menyetujui
terhadap tindakan apa saja yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengobatan
pasien demi kesembuhan pasien setelah pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan dari
petugas.keluarga mengatakan tidak akan mempermasalahkan masalah biaya yang penting
pasien segera ditangani.Selama dalam perawatan keluarga menyadari dan menerima proses
pengobatan.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan kekauan otot wajah
G. INTERVENSI
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot
Tujuan : meningkatkan kemampuan mobilisasi
Kriteria hasil :
a). klien meningkat dalam aktivitas fisik
Intervensi :
1). monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan.
2). konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulansi sesuai dengan kebutuhan.
3). bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera.
4). ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang ambulansi.
5). kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
6). latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuyan.
7). damping dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.
8). berikan alat bantu jika klien memerlukan.
9). ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan kekakuan otot wajah
Tujuan: komunikasi klien lancer dan wajah tidak kaku
Kriteria hasil:
a). mampu mengkomunikasikan kebutuhan dengan lingkungan social
Intervensi:
1. gunakan penerjemah, jika diperlukan.
2. beri satu kalimat simple setiap bertemu, jika diperlukan.
3. konsultasikan dengan dokter kebutuhan terapi wicara.
4. dorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan.
5. dengarkan dengan penuh perhatian.
6. berdiri didepan pasien ketika berbicara.
7. gunakan kartu baca, kertas, pensil, bahasa tubuh, gambar, daftar kosakata bahasa asing,
komputer, dan lain lain untuk memfasilitasi komunikasi dua arah yang optimal.
8. anjurkan ekspresi diri dengan cara lain dalam menyampaikan informasi (bahasa isyarat)
H. IMPLEMENTASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Tgl 3/3/11 pkl Pkl 10.00 wib Pkl 11.00 wib
10.00 wib 1. Memonitoring vital sign S: mengatakan ma/mi masih
Hambatan mobilitas sebelum/sesudah latihan dan lihat harus dibantu
fisik berhubungan respon pasien saat latihan. O: pasien masih tampak
dengan kekakuan 2. Mengkonsultasikan dengan terapi tiduran,ma/mi dibantu
dan kelemahan otot fisik tentang rencana ambulansi istrinya.kemampuan kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan. ADL tergantung pada orang
3. Membantu klien untuk lain
menggunakan tongkat saat berjalan A: masalah belum teratasi
dan cegah terhadap cedera. P: lanjutkan intervensi
4. Mengajarkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang ambulansi.
-
5. Mengkaji kemampuan pasien Pasien kooperatif
dalam mobilisasi.
6. Melatih pasien dalam pemenuhan TD;140/80
kebutuhan ADLs secara mandiri N:88 x/mnt
sesuai kemampuyan. S:36 0C
7. Mendamping dan membantu RR:20x/mnt
pasien saat mobilisasi dan
membantu penuhi kebutuhan ADLs
pasien.
8. Memberikan alat bantu jika klien
memerlukan.
9. Mengajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan
I. CATATAN PERKEMBANGAN
TGL EVALUASI
3/3/11 PKL 11.00 WIB
S:mengatakan masih lemes,gemetar,pusing, berkomunikasi masih sulit
O:tremor (+),ma/mi (+) habis setengah porsi,
A:masalah dx I,II belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
PKL 20.00 WIB
S:mengatakan badan pegel-pegel,pusing berkurang, berkomunikasi
masih sulit
O: nyeri skala 3, TD: 150/90, analgetik (+), ma/mi (+), kemandirian (-),
tremor (+), komunikasi masih sulit hanya menggunakan bahasa isyarat
A:masalah dx I,II teratasi sebagian
P:lanjutkan intervensi,terapi sesuai program