Anda di halaman 1dari 3

si Religius :

Assalamualaikum Wr. Wb. Simaklah.. lembaran-lembaran kisahku, seorang santri pondok pesantren
nan baik. Duhai para pencari ilmu, tiada rugi kalian mendengarkan aku. InsyaAllah bagi kalian yang
mendengarkanku pastilah

Si Cerdas :
Tidak normal, sungguh tidak normal. Tekanan cinta seorang anak IPA, yang berusaha mendapatkan arus-
arus cinta dari sang pujangga. Kan kucurahkan dalam puisi ilmiahku ini. Semoga perasaanku ini bisa
menggugah

Si Galau : ke salon, maskeran, luluran, pedicure medicure, dan so pasti gak lupa pakai

Si Religius :
Sarung dijemuran, tak lupa aku pakai buat mengaji. Sarung harus dipakai dengan kuat, Agar tidak mudah
melorot. Memakai sarung janganlah terlalu rendah dan terlalu tinggi. Kotoran dan najis mudah hinggap,
jika sarung terlalu rendah. Namun jika terlalu tinggi, maka akan terlihat

Si Cerdas
Besar dan panjang sekali, interferensi cahaya matamu yang jatuh ke dalam dadaku. Volume cintamu
membuat dadaku..

Si Galau
Terbuka semua, terbuka semua luka. Luka yang selama ini aku pendam. Terasa sakit sekali. Teringat
kenangan ketika bersamamu. Ku tatap matamu, dan kuucapkan kata cinta. Kau remas jempolku,
bergetar seluruh rambutku. Dingin hati ini, ketika asmamu kumat. Asmara, asmara, sorry.. ingin kucium
pipimu yang merah merekah seperti buah semangka yang jatuh dijalan. Inginku rasakan

Si Lebay
Tubuhku ini, sudah sexy. Wajahku, sudah cantik. Pacarku, dimana-mana. Aduh enaknya jadi cewek

Si Religius :
Yang enak dinikmati seperti surga, ya pas libur ngaji. Nerakanya ya pas kena sangsi. Gak punya pacar,
gak rugi. Gak punya motor, gak gengsi. Gak ngaji, ya tidur aja

Si Cerdas
Denganku, cinta kita seperti model atom Dalton yang partikel terkecilnya sudah tak dapat terbagi.
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku. Kaulah hasil dari..

Si Galau
Keringatku yang bercucuran, saat kau pergi tanpa peduli tentang perasaanku. kau pergi dengan
keangkuhanmu. kau tinggalkan kenangan yang akan rapuh ditelan

Si Lebay
Deodoran, bedak, lipstick, handbody harus yang mahal, yang bermerk. Gak pernah gue beli yang murah,
apalagi KW. Iyuuh.. apa kata..

Si Religius :
Pak kyai, tausiyahmu menyejukkan hati. Nasehatmu selalu aku simpan dalam memori. Jasamu sangatlah
murni. Hingga melekat di sanubari. Kau mampu melenyapkan kegelapan, kesesatan, dan kebodohan
yang terletak di

Si Cerdas
Otakmu dan Otakku, adalah 2 buah organ yang mempunyai koordinasi tunggal. Setiap hari, neuron
dalam otakku selalu mengingatkan akan dirimu. Teringat detik itu, engkau memanggilku dengan
frekuensi yang menggetarkan hatiku. Kau datang padaku dengan

Si Galau
Pacar barumu. Tak jauh lebih baik dariku. Brengsek! Semua insan juga tahu, akulah yang terbaik bagimu,
Diana! Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu? Haruskah kuhentikan detak jantung dan nadiku
untuk merindukanmu? Aku sangat membutuhkanmu, duhai belahan

Si Lebay
Rokku, rokku yang sangat indah membuat semua cowok terpana. Gue emang menawan, kales.. liat nih
wedge yang Gue pake setinggi

Si Religius :
Menara masjid, telah mengumandangkan adzan. Tanda panggilan Tuhan. Segera aku berwudlu di
pancuran. Menghilangkan hadast dan kotoran

Si Cerdas
Manusia, yang tersebar banyak diseluruh bangsa dan benua. Memiliki warna yang bermacam-macam.
Ada yang berwarna kuning, coklat, dan juga hitam. Itulah ras-ras manusia yang equivalen dengan cintaku
padamu. Tak memandang bangsa dan warna. Aku hanya memandang

Si Galau
Dalam celanaku, kuambil dompet yang berisi fotomu. Oh, Diana, Oh, diaaaan

Si Lebay
Cok-klat.. Aku suka coklat. Tapi akyu takut klo nanti kebanyakan bisa gendyut, trus gak sexy lagi deh.
Nanti cowokku yang ganteng gak mau lagi ma akyu, dan cowokku nanti, gak mau lagi membuat akyu

Si Religius :
Bergairah, seluruh jiwaku, tak kala mendengar senandung bacaan al-Quran. Membuat aku sadar, akan
kebesaran Tuhan, dan aku hanyalah seorang manusia biasa yang

Si Cerdas
Lemah syahwat, ibarat aku tanpamu. Lebih baik aku terurai oleh decomposer jika tak ada kamu. Kau
mengingatkan aku, akan sesuatu yang keluar dari

Si Galau
Sileeettt.. benda hitam berkarat yang telah mengiris hatiku. Itulah gambaran tentang dirimu Diana.
Seorang wanita

Si Lebay
Cabe-cabean, haaa, kurang ajar. Beraninya bilang gue cabe-cabean. Gue itu terong-terongan tau.
Terong-terongan yang
Si Religius :
Puanjaaaang.. bulaaaat.. buesaaaar.. haaaa itulah bentuk kentongan di masjid pondokku. Ketika di
pukul, nyaring sekali bunyinya. Apalagi kalu di pukul dengan

Si Cerdas
Kepalaku, itulah tempatku menyimpan memori-memori tentangmu. Gelombang senyummu terpaku
pada neuronku. Raut mukamu penuh energi. Matamu memancarkan cahaya. Bibirmu pembawa
karisma. Gigimu

Si Galau
Selangkah lebih maju, agar aku bisa move on darimu, Diana. Aku harus mencari tambatan hati yang
baru. Apa kalian mau jadi tambatan hatiku? Maukah kalian jadi tambatan hatiku? Hei gadis yang
disana kamu iya kamu I Love you Kemarilah, aku ingin kamu jadi

Si Lebay
Koleksi binatang peliharaanku, ada banyak dirumah, ada hamster, ular, anjing, kucing, monyet,
simpanse, orang utan

Si Religius :
Nuzul, Hasan, Indra, dan roziq. Mereka semua adalah kawanku di pondok pesantren. Oh Kawan, Maaf
apabila puisi ini tidak sopan. Karena saya bukan muridnya Kahlil Gibran. Namun aku hanya anak
pondokan yang berusaha mempertahankan ketampanan.

Si Religius, Si Galau, Si Cerdas, Si Lebay :


Sekian dari kami.. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai