Proses pasca Panen pada tanaman kopi secara garis besar terdiri dari 3 bagian yaitu : 1. Proses Pengolahan Kopi baik secara basah (wet procces) atau secara kering (dry procces) 2. Proses Produksi kopi/ pengolahan kopi sekunder (Kopi Bubuk) 3. Dan yang terakhir peracikan atau penyajian Yang akan di bahas dalam makalah ini adalah proses produksi kopi, Proses Produksi Kopi atau biasa juga disebut pengolahan kopi sekunder adalah proses lanjutan dari pengolahan kopi pertama yaitu wet procces/ dry procces Pada proses produksi di beberapa perusahan kopi akan menghasilkan beberapa macam produk sebagi diantaranya sebagai berikut: 1. Produk Sekunder [Biji Kopi Sangrai dan Kopi Bubuk] 2. Produk Kopi Instan [Kopi Siap Minum] 3. Produk Kopi Instan Rendah kafein 4. Produk Kopi - Jahe Instan 5. Produk Kopi Gingseng Instan Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut : 2.1 PENGOLAHAN PRODUK SEKUNDER [Biji Kopi Sangrai dan Kopi Bubuk] 1.BIJI KOPI Biji kopi merupakan bahan baku minuman sehingga aspek mutu [fisik, kimiawi, kontaminasi dan kebersihan] harus diawasi sangat ketat karena menyangkut citarasa, kesehatan konsumen, daya hasil [rendemen] dan efisiensi produksi. Dari aspek citarasa dan aroma, seduhan kopi akan sangat baik jika biji kopi yang digunakan telah diolah secara baik. 2.PENYANGRAIAN Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses sangrai diawali dengan penguapan air dan diikuti dengan reaksi pirolisis. Secara kimiawi, proses ini ditandai dengan evolusi gas CO2 dalam jumlah banyak dari ruang sangrai. Sedang secara fisik, pirolisis ditandai dengan perubahan warna biji kopi yang semula kehijauan menjadi kecoklatan. Kisaran suhu sangrai yang umum adalah antara 195 sampai 205oC. 3.TINGKAT SANGRAI Waktu penyangraian bervariasi mulai dari 7 sampai 30 menit tergantung pada suhu dan tingkat sangrai yang diinginkan. Kisaran suhu sangrai adalah sebagai berikut, Suhu 190 195 oC untuk tingkat sangrai ringan [warna coklat muda], Suhu 200 205 oC untuk tingkat sangrai medium [warna coklat agak gelap] Suhu di atas 205 oC untuk tingkat sangrai gelap [warna coklat tua cenderung agak hitam]. 4.PENCAMPURAN Untuk mendapatkan citarasa dan aroma yang khas, kopi bubuk bisa diperoleh dari campuran berbagai jenis kopi atas dasar jenisnya [Arabika, Robusta, Exelsa dll], jenis proses yang digunakan [proses kering, semi-basah, basah], dan asal bahan baku [ketinggian, tanah dan agroklimat]. Pencampuran dilakukan dengan alat pencampur putar tipe hexagonal. 5.PENGHALUSAN BIJI KOPI SANGRAI Biji kopi sangrai dihaluskan dengan alat penghalus [grinder] sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan kehalusan tertentu. Butiran kopi bubuk mempunyai luas permukaan yang sangat besar sehingga senyawa pembentuk citarasa dan senyawa penyegar mudah larut saat diseduh ke dalam air panas. 6.PENGEMASAN Biji kopi sangrai atau kopi bubuk dikemas dalam kemasan aluminium foil dan dipress panas. Kesegaran, aroma dan citarasa kopi bubuk atau kopi sangrai akan terjaga dengan baik pada kemasan vakum supaya kandungan oksigen di dalam kemasan minimal. Untuk mempermudah pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan kopi bubuk atas dasar jenis mutu, ukuran kemasan dan bentuk kemasan dimasukkan dan dimuat di dalam kardus [karton]. Kardus diberi nama perusahan, merek dagang dan label produksi yang jelas. Tumpukan kardus kemudian disimpan di dalam gudang dengan sanitasi, penerangan dan ventilasi yang cukup.
2.2 PENGOLAHAN PRODUK KOPI INSTAN
1.BUBUK KOPI Bubuk kopi sangrai merupakan bahan baku kopi instant. Bubuk kopi diperoleh dari proses penghalusan biji kopi sangrai. Ukuran partikel bubuk diatur pada tingkat medium [hasil ayakan 60 Mesh]. 2.PELARUTAN Ekstraksi bubuk kopi dilakukan secara batch dalam kolom dengan sirkulasi pelarut air perbandingan 1/3,5 pada suhu 80 oC selama 45 menit. Sisa bubuk hasil pelarutan dikempa secara manual untuk mengekstrak komponen kopi yang masih tertinggal. Kisaran rendemen ekstraksi antara 30 32 % [berat]. Sisa bubuk kopi merupakan limbah untuk diolah menjadi biogas. 3.KRISTALISASI Ekstrak kopi dimasukkan ke dalam alat kristalisator dan ditambah gula dengan proporsi 1/1. Selama 30 menit pertama, larutan ekstrak kopi dan gula dipanaskan pada 100 oC. Setelah larutan mendekati jenuh, suhunya diturunkan menjadi 70 oC selama 20 menit berikutnya. Pada 10 menit terakhir, sumber panas dimatikan. Larutan jenuh kemudian didinginkan dengan udara lingkungan sampai terbentuk kristal gula- kopi. 4.PENGHALUSAN Kristal gula-kopi digiling secara mekanik menjadi bubuk halus. 5.PENCAMPURAN Selain disajikan dalam bentuk murni, bubuk kopi instant juga bisa dicampur dengan bubuk krimer susu instant pada proporsi tertentu dengan alat pencampur putar tipe hexagonal. 6.PENGEMASAN Bubuk kopi-krimer instant dikemas dalam kemasan saset aluminium foil @ 25 gr [sebagai pengemas primer]. 7.PELABELAN Untuk mempermudah pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan saset dimasukkan ke dalam kemasan kertas berlabel [sebagai kemasan sekunder].
2.3 PENGOLAHAN PRODUK KOPI INSTAN RENDAH KAFEIN
1.BIJI KOPI Biji kopi mengandung kafein antara 1,70 sampai 2,50 %. Kafein adalah senyawa penyegar. Bagi peminum kopi yang sensitif terhadap senyawa ini, kafein diduga mempunyai efek yang kurang baik untuk kesehatan. Untuk itu, kadar kafein dalam biji perlu diturunkan sampai aman untuk peminum yang sensitif. 2.PELARUTAN Ekstraksi kafein dari biji kopi dilakukan secara batch dalam kolom dengan sirkulasi pelarut air perbandingan 1/5 pada suhu 80 oC selama 5 sampai 7 jam tergantung pada kadar kafein yang akan diekstrak. 3.PENYANGRAIAN Biji kopi rendah kafein disangrai dengan kondisi suhu dan waktu seperti halnya menyangrai biji kopi biasa. 4.PENGHALUSAN BIJI KOPI SANGRAI Biji kopi rendah kafein yang telah disangrai dihaluskan dengan alat yang sama untuk penghalusan biji kopi sangrai biasa. Kopi bubuk rendah kafein bisa langsung disajikan dengan cara menyeduh dengan air mendidih seperti halnya kopi tubruk. Namun, citarasa dan aromanya tidak sebaik dan setajam biji kopi yang masih asli. Hal ini disebabkan beberapa senyawa pembentuk citarasa dan aroma terikut larut bersama kafein saat proses ekstraksi berlangsung. Biji kopi rendah kafein juga dapat diproses menjadi kopi instant. 5.PELARUTAN Ekstraksi bubuk kopi rendah kafein dilakukan secara batch dalam kolom dengan sirkulasi pelarut air perbandingan 1/3,5 pada suhu 80 oC selama 45 menit. Kisaran rendemen ekstraksi antara 27 29 %. 6.KRISTALISASI Ekstrak kopi rendah kafein dimasukkan ke dalam alat kristalisator dan ditambah gula dengan proporsi 1/1. Selama 30 menit pertama, larutan ekstrak kopi dan gula dipanaskan pada 100 oC. Setelah larutan mendekati jenuh, suhunya diturunkan menjadi 70 oC selama 20 menit berikutnya. Pada 10 menit terakhir, sumber panas dimatikan. Larutan jenuh didinginkan dengan udara lingkungan sampai terbentuk kristal gula- kopi. 7.PENGHALUSAN Kristal gula-kopi rendah kafein digiling secara mekanik menjadi bubuk halus. 8.PENCAMPURAN Selain dapat disajikan dalam bentuk murni, bubuk kopi rendah kafein dicampur dengan krimer susu kopi instant pada proporsi tertentu dengan alat pencampur putar tipe hexagonal. 9.PENGEMASAN Bubuk kopi rendah kafein-krim instant dikemas dalam kemasan saset aluminium foil @ 25 gr [sebagai pengemas primer]. 10.PELABELAN Untuk mempermudah pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan saset dimasukkan ke dalam kemasan kertas berlabel [sebagai kemasan sekunder].
2.4 PENGOLAHAN PRODUK KOPI-JAHE INSTAN
1.UMBI [AKAR] JAHE Umbi jahe dihasilkan dari tanaman jahe [Zingiber officinale] seperti yang umum ditanam di kebun sebagai bumbu dan obat. 2.PENCUCIAN Umbi jahe hasil panen dicuci dengan air segera setelah panen. Pencucian dilakukan secara mekanik [batch] dan dibilas beberapa kali dengan air bersih. 3.PENGIRISAN Umbi jahe yang telah bersih diiris menjadi lempengan dengan ketebalan 3 sampai 4 mm. Pengirisan dilakukan secara mekanik dengan pisau berputar, tanpa penambahan air. 4.EKSTRAKSI Irisan jahe dikempa dengan dengan alat kempa hidrolik sampai cairan [jus] jahe keluar seluruhnya. Setiap 10 kg irisan umbi jahe diperoleh ekstrak jahe sebanyak 5 kg. Serat jahe tertinggal dalam alat kempa dan dibilias dengan 10 liter air. Serat diolah menjadi kompos atau biogas. 5.KRISTALISASI LARUTAN JAHE Ekstrak jahe dimasukkan ke dalam alat kristalisator dan ditambah gula dengan proporsi 1/1. Selama 30 menit pertama, larutan ekstrak jahe dan gula dipanaskan pada 100 oC. Setelah larutan mendekati jenuh, suhunya diturunkan menjadi 70 oC selama 20 menit berikutnya. Pada 10 menit terakhir, sumber panas dimatikan. Larutan jenuh didinginkan dengan udara lingkungan sampai terbentuk kristal gula- jahe. 6.PENGHALUSAN Kristal gula-jahe digiling secara mekanik menjadi bubuk halus. 7.PENCAMPURAN Kopi jahe dihasilkan dari pencampuran bubuk kristal gula-jahe dan bubuk kopi instant pada proporsi tertentu dengan alat pencampur putar tipe hexagonal. 8.PENGEMASAN Bubuk kopi jahe instant dikemas dalam kemasan saset aluminium foil @ 25 gr [sebagai pengemas primer]. 9.PELABELAN Untuk mempermudah pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan saset dimasukkan ke dalam kemasan kertas berlabel [sebagai kemasan sekunder].
2.5 PENGOLAHAN PRODUK KOPI-GINSENG INSTAN
1.UMBI [AKAR] GINSENG Umbi ginseng dihasilkan dari tanaman Pfaffia paniculata, dari famili Amaranthaceae, genus Pfaffia, dan spesies Paniculata. Tanaman ini ditanam sebagai tanaman kebun. Tidak seperti tanaman ginseng dari Korea, umbi tanaman jenis Pfaffia dapat dipanen setelah tanaman berusia 6 bulan. 2.PENCUCIAN Umbi ginseng dicuci dengan air segera setelah panen. Pencucian dilakukan secara mekanik [batch] dan dibilas beberapa kali dengan air bersih. 3.PENGIRISAN Umbi ginseng yang telah bersih diiris menjadi lempengan-lempengan dengan ketebalan 3 sampai 4 mm. Pengirisan dilakukan secara mekanik dengan pisau berputar, tanpa penambahan air. 4.EKSTRAKSI Irisan ginseng dikempa dengan dengan alat kempa hidrolik sampai cairan [jus] ginseng keluar seluruhnya. Setiap 10 kg irisan umbi ginseng diperoleh ekstrak ginseng sebanyak 5 kg. Serat ginseng tertinggal dalam alat kempa dan dibilias dengan 10 liter air. Serat diolah menjadi kompos atau biogas. 5.KRISTALISASI LARUTAN GINSENG Ekstrak ginseng dimasukkan ke dalam alat kristalisator dan ditambah gula dengan proporsi 1/1. Selama 30 menit pertama, larutan ekstrak ginseng dan gula dipanaskan pada 100 oC. Setelah larutan mendekati jenuh, suhunya diturunkan menjadi 70 oC selama 20 menit berikutnya. Pada 10 menit terakhir, sumber panas dimatikan. Larutan jenuh didinginkan dengan udara lingkungan sampai terbentuk kristal gula- ginseng. 6.PENGHALUSAN Kristal gula-ginseng digiling secara mekanik menjadi bubuk halus. 7.PENCAMPURAN Kopi ginseng dihasilkan dari pencampuran bubuk kristal gula-ginseng dan bubuk kopi instant pada proporsi tertentu dengan alat pencampur putar tipe hexagonal. 8.PENGEMASAN Bubuk kopi ginseng instant dikemas dalam kemasan saset aluminium foil @ 25 gr [sebagai pengemas primer]. 9.PELABELAN Untuk mempermudah pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan saset dimasukkan ke dalam kemasan kertas berlabel [sebagai kemasan sekunder]. PENGOLAHAN PRODUK KOPI INSTAN 1.BUBUK KOPI Bubuk kopi sangrai merupakan bahan baku kopi instant. Bubuk kopi diperoleh dari proses penghalusan biji kopi sangrai. Ukuran partikel bubuk diatur pada tingkat medium [hasil ayakan 60 Mesh]. 2.PELARUTAN Ekstraksi bubuk kopi dilakukan secara batch dalam kolom dengan sirkulasi pelarut air perbandingan 1/3,5 pada suhu 80 oC selama 45 menit. Sisa bubuk hasil pelarutan dikempa secara manual untuk mengekstrak komponen kopi yang masih tertinggal. Kisaran rendemen ekstraksi antara 30 32 % [berat]. Sisa bubuk kopi merupakan limbah untuk diolah menjadi biogas. 3.KRISTALISASI Ekstrak kopi dimasukkan ke dalam alat kristalisator dan ditambah gula dengan proporsi 1/1. Selama 30 menit pertama, larutan ekstrak kopi dan gula dipanaskan pada 100 oC. Setelah larutan mendekati jenuh, suhunya diturunkan menjadi 70 oC selama 20 menit berikutnya. Pada 10 menit terakhir, sumber panas dimatikan. Larutan jenuh kemudian didinginkan dengan udara lingkungan sampai terbentuk kristal gula- kopi. 4.PENGHALUSAN Kristal gula-kopi digiling secara mekanik menjadi bubuk halus. 5.PENCAMPURAN Selain disajikan dalam bentuk murni, bubuk kopi instant juga bisa dicampur dengan bubuk krimer susu instant pada proporsi tertentu dengan alat pencampur putar tipe hexagonal. 6.PENGEMASAN Bubuk kopi-krimer instant dikemas dalam kemasan saset aluminium foil @ 25 gr [sebagai pengemas primer]. 7.PELABELAN Untuk mempermudah pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan saset dimasukkan ke dalam kemasan kertas berlabel [sebagai kemasan sekunder].