BAB 6
PENALARAN
NIM : A1M014059
Penalaran yaitu proses berpikir untuk menafsirkan fakta sebagai dasar untuk menarik
suatu simpulan yang dapat diterima akal sehat. Penalaran dapat diartikan juga :
(1) proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling
berhubungan sampai dengan simpulan,
(3) proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau
pengertian baru,
Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran
merupakan suatu proses berpikir logis).
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara
berpikir secara analitik.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif .
1. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari
pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam
besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah
panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang
dianut oleh penganut empirisme. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus
yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang
dianggap dapat berlaku secara umum. (Khusus khusus khusus umum).
1) Generalisasi
Contoh :
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam simpulan generalisasi sebagai berikut :
- Data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan makin jelas
simpulan yang diperoleh.
- Data itu harus mewakili keseluruhan.
- Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak
dapat dijadikan data.
Generalisasi dapat berbentuk tanpa locatan induktif dan yang loncatan induktif .
Contoh:
Rino suka bermain bola basket. Randy juga suka bermain bola baket. Ari suka bermain
sepak bola. Dapat disimpulkan bahwa ketiga anak tersebut suka bermain bola.
2) Analogi
Analogi adalah penalaran yang membandingkan dua hal yang memiliki banyak
persamaan sifat. Dalam hal ini hanya memerhatikan persamaannya tanpa memerhatikan
perbedaannya. Cara ini didasarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai
segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang/hal lainnya.
Analogi sebagai suatu proses penalaran dapat digunakan untuk tujuan-tujuan berikut.
2. Penalaran Deduktif
Deduksi merupakan suatu proses berpikir yang bertolak dari proposisi yang sudah
ada, menuju suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Dalam penalaran
deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta. Yang diperlukan dalam hal ini adalah
suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang bersifat mengidentifikasi suatu peristiwa
khusus yang bertalian dengan proposisi umum tadi. Jika identifikasi dilakukan benar,
proposisinya juga benar, maka diharapkan kesimpulanya juga benar.
Silogisme
Silogisme yaitu proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua
proposisi yang berlainan untuk menurunkan kesimpulan dan merupakan proposisi
ketiga.
Entimem
Entimem pada dasranya adalah silogisme. Tetapi, dalam entimem salah satu
premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sama-sama sudah diketahui.
Sumber :
http://nonaninda.blogspot.com/2013/03/bab-i-penalaran.html
http://eko-ahp.blogspot.com/2011/05/tugas-rangkuman-bahasa-indonesia.html