ACARA IV Fixx
ACARA IV Fixx
PENDAHULUAN
Latar Belakang
minuman digunakan oleh manusia sebagai sumber energi yang digunakan untuk
tersebut dapat berupa mikroorganisme pathogen yang berasal dari air yang
Air merupakan media yang baik untuk ditumbuhi oleh mikroba. Dan beberapa
banyak jenis miroba yang bersifat pathogen atau merugikan manusia. Ada beberapa
jenis mikroba yang tidak dikehendaki kehadirannya karena mikroba tersebut berasal
dari kotoran manusia dan hewan berdarah lainnya. Mikroba tersebut dapat berperan
sesuai dengan tujuan penggunaannya dan dalam jumlah yang cukup. Kualitas air
kualitas makanan yang dihasilkan. Oleh kaena itu, perlu dilakukan praktikum uji
sanitasi air dalam pengolahan pangan untuk mengetahui kulaitas air dari beberapa
sumber yang sering digunakan baik sebagai air minum maupun air dalam
pengolahan pangan.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat sanitasi air
dipisahkan denga kehidupan. Tanpa adanya air tidaklah mungkin ada kehidupan.
dalam berbagai fenomena. Meskipun sumber daya air tanpa batasnya, namun
Oleh sebab itu, pengembangan pengelolaan sumber daya air secara nasional
Mendapatkan air yang baik sesuia dengan standar tertentu saat ini masih
menjadi barang mahal karena air sudah banyak yang tercemar oleh bermacam-
macam limbah. Limbah tersebut berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,
maupun dari rumah sakit. Limbah industry dapat berupa zat padat, cair maupun gas
biotik, keindahan, kerusakan dan bahaya bagi semua mahkluk hidup yang
pembenihan yang cocok pada suhu 36C selama 24-48 jam dan selanjutnya dirujuk
kepada tabel MPN (Most Probable Number)/ APM (Angka paling Mungkin). Dalam
metode MPN digunakan medium cair didalam tabung reaksi dimana perhitungan
dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh mikroba
setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif
dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuk gas didalam
Golangan bakteri Coli merupakan jasad indikator dalam air, bahan makanan
dan sebagainya untuk kehadiran jasad berbahaya yang mempunyai persmaan sifat
gas dalam waktu 48 jam. Perhitungan kelompok Coli menggunakan metode MPN
dengan jumlah 3-3-3 atau 5-5-5 tanpa memperhatikan apakah jenis-jenis didalam
kelompok tersebut termasuk Coli-Fekal/ FCB (Fecal Coli Bacterial) ataupun non FCB
(Suriawirra, 1996).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a. Alat-alat Praktikum
bunsen, rak tabung reaksi, mikropipet, tabung reaksi, vortex, inkubator, tabung
b. Bahan-bahan Praktikum
NARMADA, air AQUA, air RINJANI, air CLEO, air ANDA, air isi ulang/galon, air
sumur daerah Kekalik, air sumur daerah Gomong, air sumur daerah Ampenan, air
sumur daerah Dasan Agung, air PDAM, alkohol, medium Plate Count Agar (PCA),
medium Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) dan larutan Buffer Fosfat (BF) serta
Lactose Broth.
Prosedur Kerja
2. Dimasukkan sampel ke tabung raksi yang berisi larutan buffer fosfat dan
3. Diambil 1 mil pada pengenceran 10-1 lalu dimasukkan ketabung reaksi kedua
7. Dimasukkan kedalam cawan petri steril secara duplo lalu dituang media Plate
sebanyak 5 ml
tabung satu reaki dan 0,1 pada tabung satu tabung reaksi
4. Diinkubasi
Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Uji Total Mikroba
pengenceran
No Sampel koloni
10-2 10-3 10-4
U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 NARMADA 2 4 2 3 3 2 <1,0102
1 NARMADA 0 1 0 2
2 AQUA 1 1 0 4,4
3 RINJANI 1 0 1 3
4 CLEO 0 1 0 2
5 ANDA 1 1 1 4,4
6 Air PDAM 3 1 0 12
7 Air Sumur Kekalik 5 0 0 38
8 Air Sumur gomong 3 1 1 15
9 Air Sumur Ampenan 5 1 1 >240
10 Air Sumur Dasan 3 0 1 39
Agung
Hasil Perhitungan
koloni = 103
= 103
= 5,5104 CFU/gr
3. RINJANI
koloni = <1,0102 CFU/gr
4. CLEO
koloni = 103
= 103
= 5,25104 CFU/gr
5. ANDA
koloni = 29103
= 2,9104 CFU/gr
6. Air PDAM
koloni = <1,0102 CFU/gr
7. Air Sumur Kekalik
koloni = <1,0102 CFU/gr
8. Air Sumur Gomong
koloni = 103
= 102
= 1,07104 CFU/gr
9. Air Sumur Ampenan
koloni = 103
= 102
= 3,25103 CFU/gr
10. Air Sumur Dasan Agung
koloni = <1,0102 CFU/gr
PEMBAHASAN
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut
mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan
ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarta kesehatan dan dapat
langsung diminum (Kputusan Mentri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002). Air minum
dalam kemasan (AMDK) adalah air yang diproduksi dengan standar tertentu
sehingga menghasilkan kualitas air yang lebih terstandar dari waktu-ke waktu dan
memiliki syarat serta ketentuan yang jauh lebih ketat dari pada system ir minum isi
ulang yang ditemukan disekitr kita. Air PDAM adalah air yang bersumber dari salah
satu unit usaha untuk daerah untuk menghasilakan air bersih bagi masyarakat
umum. Sedangkan air sumur atau disebut juga air tanah adalah air yang berada
Mikoba yang sering ditemukan pada air adalah mikroba penyebab infeksi
indicator sanitasi air adalah bakteri koliform. Mikrba koliform dibagi menjadi dua yaitu
koliform fekal dan non-fekal. Koliform fekal misalnya adalah Escherichia Coli yang
merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. Sedangkan
Pengujian pertama yang dilakukan pada praktikum ini adalah uji total mikroba
pada setiap sampel menggunakan medium PCA. Metode yang digunakan adalah
metode tuang (pour plate), yaitu metode yang dilakukan dengan mempipet I ml atau
0,1 ml pengenceran yang dikehendaki lalu diletakkan pada cawan petri yang
kemudian ditungkan agar cair yang steril. Berdasarkan pengawetan dan perhitungan
yang telah dilakukan, total mikroba tertinggi adalah terdapat pada sampel air AQUA
dengan jumlah 5,5104 CFU/gr, sedangkan total mikroba terendah terdapat pada
sampel air NARMADA, RINJANI, air PDAM, air sumur Kekalik dan air sumur Dasan
MPN. Metode MPN Biasanya dilakuka untuk menghitung jumlah mokroba didalam
tabung yang positif yaitu ditumbuhi jasad renik dan tandai dengan timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas didalam tabung kecil (tabung durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik. Tabung yang positif kemudian disesuaikan dengan
table MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam sampel. Jumlah koliform
tertinggi terdapat pada sampel air sumur AMPENAN sebanyak >250 indeks
MPN/100 ml, sedangkan yang terendah terdapat pada sampel air NARMADA dan
AQUA yaitu sebanyak 2 indeks MPN/100 ml. jumlah koliform terkecil pada
NARMADA dan AQUA dapat disebabkan oleh air tersebut diproduksi dengan standar
yang terstandar dan dilakukan secara aseptis sehingga dapat mencegah cemaran
koliform. Sedangkan indeks koliform yang tinggi terdapat pada air sumur AMPENAN
mperbesar kemungkinan tercemar mikroba koliform yang hidup pada tanah. Pada uji
penguat koliform, mikroba yang terlihat sebagian besar adalah koliform yang
adalah hanya mengandung cemaran mikroba maksimal 110 5 koloni/ml, akan tetapi
dalam praktikum ini hanya dibuat pengenceran sampel air sampai 10-4 sehingga
tidak dapat ditentukan apakah sampel air yang diuji memenuhi persyartan SNI atau
tidak. Sedangkan batasan untuk APM (Angka Paling Penting) koliform dalam air
minum adalah <2,0 MPN/100 ml, hal ini menunjukan bahwa air minum NARMADA
enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Kualitas air bersih
didasarkan pada kualitas fisik (kekeruahan, temperature, warna, bau dan rasa),
kualitas kimia yang berhubungan dengan adanya ion-ion ataupun logam yang
KESIMPULAN
2. Mikroba koliform dibagi menjadi dua yaitu koliform fekal dan kolifoem non-fekal.
3. Total mikroba tertinggi terdapat pada air AQUA dan terendah terdapat pada air
NARMADA.
4. Indeks koliform tertinggi terdapat pada air sumur Ampenan dan terendah
5. Kualitas air bersih ditentukan berdasarkan kualitas fisik, kualitas kimia dan
kualitas biologi.