Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kay. 51, Jakarta Selatan 12950, Telp. 5255733, Ext. 604, 257, 264, 151
Telp. 021 5275240, 5260955, Faks. 5279365, 5213571, 5268045
Home page : http://www.naker.go.id
Nomor : B. 367/PNK3/II/2017
Lamp. :
Hal : Tanggapan Permenkes No. 70 Tahun 2016
Kepada Yth.
Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Di
Tempat
Menindaklanjuti Surat Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olah Raga No. UM.
01.02/BIV.33/216/2017 tanggal 31 Januari 2017 perihal Undangan Sosialisasi
Permenkes Nomor 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industri, bersama ini disampaikan bahwa substansi yang diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tersebut terdapat duplikasi dan
ketidaksesuaian dengan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
sebagai berikut:
1. Pada Pasal 2 ayat (1) Permenkes 70 tahun 2016, menyatakan bahwa setiap
industri wajib memenuhi standar dan menerapkan kesehatan lingkungan kerja
industri dan pada ayat (2) dijelaskan bahwa industri dimaksud meliputi industri
dengan usaha besar, menengah, kecil dan usaha mikro.
2. Pada pasal 10 ayat (1) Permenkes 70 tahun 2016 menyatakan bahwa Menteri,
pimpinan instansi terkait, kepala dinas kesehatan daerah provinsi, dan kepala
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini sesuai dengan kewenangan masing-
masing.
Sementara Permenkes 70 tahun 2016 disusun dengan mengingat :
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2918);
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
4. Terkait kondisi sebagaimana diuraikan pada poin-poin di atas, maka tidak sejalan
dengan kebijakan Presiden RI mengenai simplifikasi peraturan perundang-
undangan dalam rangka perbaikan iklim investasi, sehingga pengaturan mengenai
K3 tidak boleh terdapat duplikasi yang mengakibatkan kebingungan masyakarat
industri dalam implementasi dan terdapat tumpang tindih pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan yang dilaksanakan oleh pejabat negara.
ri AK, MM
1204 198603 1 003
Tembusan :
1. Direktur Jenderal PPK dan K3 (sebagai laporan);
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI;
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI.