Anda di halaman 1dari 2

Penyesalan

Orang-orang di sekitar ribut dan berkeumun. Terlihat seorang pria tergeletak di tengah kerumunan.
Tubuhnya penuh luka dan bersimbah darah. Aku mendekat dan bertanya kepada orang-orang tetapi
semuanya bagaikan tak bertelinga bahkan memandangku pun tidak. Orang zaman sekarang
memang tak berjiwa sosial batinku. Terlalu sibuk dengan dunia sendiri dan tak memperhatikan
keadaan sekitar.

Sesaat aku melihat pria tersebut diangkat menuju mobil ambulan. Aku bagaikan menatap bayangan
cermin. Sosok di hadapanku yang penuh luka bersimbah darah memiliki raut muka, warna kulit,
bentuk tubuh pun semuanya sama. Aku bertanya pada diriku sendiri siapa orang itu? apa aku
mempunyai saudara dengan wajah mirip denganku? Pertanyaan it uterus mengganggu saat aku
melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.

Di rumah aku dikejutkan dengan bendera kuning.


Siapa yang meninggal? Apakah ibu? Ayah? Siapa keluarga yang meninggal? Ini tidak mungkin!
Tidak ada yang mengabariku.
Aku masuk dengan hati sedih bercampur emosi melihat ibuku sedang di depan jenazah yang masih
misterius. Terlihat beberapa orang ikut mendoakan jenazah, aku lega ternyata itu bukan ibuku yang
ternyata juga ikut mendoakan. Tetapi terdapat kejanggalan saat aku melihat seseorang yang
tertutup bayangan hitam berada di sebelah jenazah dan terus memperhatikan ku.
Aku bertanya Siapa yang meninggal bu? Kenapa tak ada yang mengabariku? Ayah dan kakek
dimana? Aku ingin bertemu mereka. Dan siapa orang itu? Dia terus menatapku, apakah aku
bersalah padanya? ibuku tak menjawab dan terus saja menangis sambil sekali-sekali
membacakan doa.
Itu siapa? Apakah ayah? Kakek? Atau siapa? Mengapa semua orang disini tak ada yang
memperhatikanku? Aku ini kenapa? apakah aku melakukan sesuatu? Apakah aku memiliki salah
dengan kalian?
selang beberapa saat setelah doa habis dibacakan beberapa orang membuka penutup jenazah.
Dengan antusias aku mengikuti mereka dan saat aku melihat jenazah ternyata dia adalah orang
yang tadi kecelakan di jalan. Innalillahi wa inna ilaihi rijiuun
tapi aku masih bingung siapa? Apakah dia saudaraku? Atau bahkan mungkin diriku?
Terdengar dari orang aneh di sebelah jenazah Jenazah itu adalah dirimu. Setelah dikubur kau
tidak akan berada di alam ini lagi, kau sudah mati! Dan kau akan sangat menyesal!

Tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap Ini dimana? Dimana aku? Dimana ibuku? Hei tuan ini
dimana? tak ada jawaban dari orang tersebut.

Hatiku sangat kacau aku tak percaya ini semua terjadi, semua yang kubayangkan tentang kematian
ternyata benar adanya. Takut, sedih, dan menyesal karena aku belum siap berada di sini.
Kuhabiskan hidupku hanya untuk foya-foya, berpesta, dan hal lain yang dilarang. Seandainya
waktu dapat kembali.

Aku menangis karena aku tak berpikir semuanya menjadi kenyataan. Ku lihat dua orang membawa
cambuk berjalan mendekatiku. Ini bukanlah takdir yang tak bisa diubah. Beribadahlah.

Anda mungkin juga menyukai