Anda di halaman 1dari 6

Ekstraksi Ciri dan Identifikasi Citra Otak MRI Soesanti, dkk 47

Ekstraksi Ciri dan Identifikasi Citra Otak MRI


Berbasis Eigenbrain Image
Indah Soesanti1), Adhi Susanto2), Thomas Sri Widodo2) Maesadji Tjokronagoro3)
1,2)
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
indah@mti.ugm.ac.id
3)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Abstract

In this research, we exctract and identify MRI brain images based on eigbrain image.
MRI barain images are used to be input for feature exctraction and identitication. Feature
exctraction is done by using the eigbrain image. For all reference image, we find image mean
and eigbrain image, and the results are stored. If there is test image, we will find the nearest
distance of eigenbrain between test image and reference images. The feature extraction is used
to identify the image is whether the normal brain image or the brain image with tumor. The
results show that the method successfully classifies MRI images into tree clusters: normal,
glioma, and metastase. The input test images can be identified accurately 100% for image
sizes from 256 x 256 pixels to 64 x 64 pixels.
Keywords : feature extraction, image identification, MRI medical image, eigenbrain image.

1. Pendahuluan misalnya untuk keperluan identifikasi organ sehat


atau organ dengan kelainan tumor.
Dalam bidang medis, keakuratan diagnosis Informasi ini sangat membantu tenaga medis
sangat menentukan tindakan yang harus dilaku- secara objrktif dan akurat untuk melakukan
kan terhadap pasien dan langkah-langkah diagnosis. Dari hasil diagnosis yang tepat dapat
penyembuhannya. Oleh karena diperlukan bermanfaat dalam langkah analisis, perencanaan
langkah yang membantu menyediakan informasi pengobatan, dan tindakan medis yang diperlukan.
yang akurat. Langkah penting ini adalah ekstraksi Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan
ciri dan identifikasi citra (Soesanti, dkk., 2011, identifikasi citra medis secara adaptif
Kekre, dkk., 2011). Tanpa adanya langkah menggunakan eigenbrain image. Pada metode ini
ekstraksi ciri dan identifikasi ini, oleh karena setiap citra referensi diekstraksi cirinya, kemudian
adanya kualitas hasil pencitraan MRI yang tidak hasil uji, maka diekstraksi dan dicari jarak terdekat
sesuai kebutuhan, misalnya karena derau ataupun dari citra referensi yang sudah disimpan. Berdasar
keterbatasan mesin MRI, maka dimungkinkan jarak terdekat inilah, identifikasi citra ditentukan.
dapat mempengaruhi keakuratan diagnosis. Penelitian tentang pengenalan objek dan
Dalam ekstrasi ciri dapat ditemukan ciri-ciri identifikasi telah banyak dilakukan. Zacharaki,
tertentu yang digunakan untuk langkah klasifikasi. E.I., dkk. (2009) melakukan penelitian tentang
Beberapa metode klasifikasi dapat berbasis pada klasifikasi citra MRI untuk kasus tumor otak,
pencarian persamaan atau perbedaan (Jain, 1995, namun mempunyai keakurtan klasifikasi 91,7%.
Gonzales, 2008). Tujuan utama klasifikasi adalah Pengenalan objek dengan berbasis metode
membagi citra ke dalam kelompok-kelompok ekstraksi ciri, di antaranya ekstraksi ciri
yang mempunyai ciri yang sama atau serupa. menggunakan resolusi spasial yang tinggi dan
Dengan citra yang terklasifikasi dengan baik maka diterapkan untuk citra satelit. Penggunaan metode
bisa didapatkan informasi objek dengan jelas, resolusi spasial tinggi ini mampu mendeteksi area-

Forum Teknik Vol. 34 No. 1, Januari 2011


Ekstraksi Ciri dan Identifikasi Citra Otak MRI Soesanti, dkk 48

area tertentu citra satelit, namun metode ini hanya pencitraan MRI mempunyai kemampuan untuk
unggul diterapkan untuk objek citra satelit, dan memperlihatkan anatomi jaringan lunak lebih baik.
kurang tepat jika diterapkan untuk objek citra MRI adalah suatu teknik pencitraan medis
medis. Penelitian lain dilakukan oleh Kekre, dkk. dalam pemeriksaan diagnostik radioogi, yang
(2011) yang mengekstraksi ciri citra dengan menghasilkan rekaman citra potongan penampang
metode wavelet transform. Metode ini diterapkan tubuh atau organ manusia dengan menggunakan
untuk citra yang umum seperti citra dinosaurus, medan magnet dan resonansi getaran terhadap inti
bunga, kartun, dan lain-lain yang masing-masing atom hidrogen. Teknologi ini memanfaatkan sifat
kelompok citra mempunyai ciri yang berbeda, atom hidrogen, dikarenakan pada sebagian besar
sehingga untuk mengenali ciri masing-masing tubuh manusia terdapat atom hidrogen.
kelompok citra ini tidak membutuhkan tingkat Dapat juga dikatakan bahwa MRI merupakan
kesuitan tinggi, Ryu, dkk. (2011) melakukan alat diagnostik imaging atau alat pemeriksaan
peningkatan ekstraksi ciri untuk citra sidik jari radiologi berteknologi tinggi, yang menggunakan
yang mempunyai kualitas rendah. Dari hasil medan magnet yang besar, frequensi radio tertentu
penelitian didapatkan bahwa dengan mengguna- dan seperangkat detektor dan pengolahan data
kan metode resonans stokastik dapat mengurangi untuk menghasilkan gambaran potongan-potongan
derau sehingga meningkatkan kualitas citra sidik anatomi tubuh manusia. Dengan pencitraan MRI
jari. Sedang Blahuta dkk. (2011) menggunakan dapat dihasilkan potongan atau irisan (slice)
jaringan neural dengan pembelajaran terbimbing melintang atau tegak sesuai dengan kebutuhan.
dan tak terbimbing untuk mengenali citra ultra- Keunggulan pencitraan medis MRI jika
sound. Berdasarkan hasil penelitian dadapatkan dibandingkan dengan pencitraan medis lainnya
bahwa keberhasilan mengenali satu jenis kelainan adalah sebagai berikut (Soesanti, dkk., 2010) :
adalah sebesar 77,58%. Penelitian-penelitian
tentang pengolahan citra medis telah berkembang 1. MRI unggul untuk mendeteksi beberapa ke-
hingga saat ini. Penelitian ini dilakukan oleh lainan pada jaringan lunak seperti otak dan
Khaligi, Li dkk. (2002), Zhang dkk. (2011), sumsum tulang.
Soesanti dkk. (2009), Soesanti dkk. (2010), dan 2. Mampu memberi gambaran detail anatomi
Soesanti dkk. (2011) yang meneliti tentang dengan lebih jelas.
analisis citra medis dan segmentasi citra adaptif. 3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional yang
Citra medis yang menjadi objek penelitiannya lebih baik.
adalah citra medis MRI (Magnetic Resonance 4. Mampu membuat gambaran potongan axial,
Imaging). coronal, dan sagitall tanpa mengubah posisi
pasien. Masing-masing citra potongan ini dapat
2. Fundamental terdiri atas beberapa slice dengan ketebalan
slice yang ditentukan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
adalah metode sistem cerdas dengan berbasis pada
eigenbrain image yang dapat secara otomatis
Prinsip dasar MRI dijelaskan sebagai berikut
melakukan segmentasi, ekstraksi ciri, klasifikasi,
(Soesanti, dkk., 2011) :
sampai dengan identifikasi. Dengan berbasis
sistem cerdas maka langkah-langkah pengolahan
a. Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia
dapat lebih cepat dan mempunyai keakuratan
saat di luar medan magnet berarah acak dan
yang tinggi, yang dapat dibuktikan dalam
tidak membentuk keseimbangan.
ketepatan mengidentifikasi. Tentang metode
b. Saat diletakkan dalam alat MRI, atom H akan se-
eigenbrain image akan diuraikan lebih lanjut pada
jajar dengan arah medan magnet.
bagian metodologi.
c. Saat diberikan Radio Frequency, atom H akan
Pada pencitraan MRI tidak digunakan radiasi,
mengabsorsi energi dari RF. RF yang diberikan
namun memanfaatkan medan magnet dan
sesuai dengan nisbah giromagnetik yang sesuai
frequensi radio (RF, Radio Frequency). Selain itu,

Forum Teknik Vol. 34 No. 1, Januari 2011


Ekstraksi Ciri dan Identifikasi Citra Otak MRI Soesanti, dkk 49

dengan magnet dipol , dan momentum sudut J Ekstraksi ciri juga dapat dilakukan dengan cara
yang dimiliki inti atom. melihat sifat-sifat tertentu pada citra yang dapat
menjadi ciri kuat untuk tujuan yang telah
= || / | J | (1) ditentukan. Ciri ini dapat dilihat dalam ciri pada
kawasan spasial maupun pada kawasan spektral,
untuk atom hidrogen = 43 Mhz/T. tergantung pada kasus dan tujuan analisis yang
d. Dengan bertambahnya energi, atom H akan dilakukan. Analisis citra dapat diterapkan pada
mengalami pembengkokan sesuai besar dan kelainan citra otak MRI yang sering terjadi, yakni
lama energi RF yang diberikan. tumor glioma, ataupun tumor metastasis (Besese,
e. Saat RF dihentikan, atom H akan sejajar kembali 1991). Ekstraksi ciri merupakan kegitan yang
dengan arah medan magnet. Pada saat kembali sangat diperlukan dalam usaha memahami ciri
inilah, atom H akan memancarkan energi yang citra secara lengkap.
dimilikinya.
f. Energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi 3. Metodologi
dengan detektor yang khusus dan diperkuat.
Selanjutnya komputer akan mengolah dan Klasifikasi citra berbasis eigenbrain image
merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang dapat dilakukan dengan algoritma sebagai berikut :
diperolah dari berbagai irisan.
Pada proses analisis citra, dari hasil 1. Masukan sistem ini adalah citra yang berukuran
pengolahan citra kemudian dilakukan analisis lebih m * n,
lanjut yang menggambarkan ciri atau fitur objek 2. Menghitung mean image,
serta dapat mengelompokkan maupun mengenali 3. Mengurangi setiap citra dengan mean image,
objek ke dalam kategori atau klas dengan sifat 4. Menentukan eigenbrain image.
tertentu. 5. Menyimpan hasil eigenbrain image.
Pada kasus citra otak MRI, dapat diperoleh 6. Jika terdapat citra uji, ditentukan eigenbrain
beberapa kelompok, antara lain: image citra uji.
1. Citra otak normal, yakni jika tidak terdapat lesi, 7. Mencari jarak terdekat dengan eigenbrain
serta sistem ventricular juga tidak melebar dan image yang telah disimpan.
letaknya median atau tetap tengah, 8. Menentukan klasifikasi citra.
2. Citra otak dengan tumor glioma, yakni jika
terdapat lesi, serta dimungkinkan sistem Langkah-langkah yang dilaksanakan pada
ventricular berubah bentuk, terdesak, atau penelitian ekstraksi ciri dan identifikasi citra MRI
letaknya tidak median, ini pada Gambar 1. Dari hasil yang diperoleh pada
3. Citra otak dengan tumor metastasis, yakni jika penerapan perangkat lunak, kemudian dianalisis
terdapat beberapa lesi, yang berarti sudah terjadi untuk mengetahui unjuk kerja perangkat lunak dan
penyebaran tumor, serta dimungkinkan metode yang digunakan.
mengganggu area-area di sekitarnya. Ekstraksi ciri citra dapat dilakukan dengan
Analisis citra medis pada dasarnya melibatkan berbagai algoritma, namun dalam penelitian ini
studi tentang: digunakan metode dengan eigenbrain image yang
mempertimbangkan komputasi singkat dan
a) Segmentasi citra, sedarhana dengan keakuratan yang tinggi.
b) Ekstraksi ciri, dan Hasil penerapan perangkat lunak diujikan
c) Klasifikasi dan pengenalan citra. pada citra otak MRI normal, glioma, dan
metastasis. Kemudian hasil ini dianalisis
Cara yang dapat digunakan dalam langkah
mengekstraksi ciri citra salah satunya adalah keakuratan identifikasinya dengan ukuran piksel
citra yang terus menurun dari 256x256 hingga
menggunakan deteksi tepi, yakni kegiatan
pengolahan citra dalam rangka untuk mempertegas 64x64 piksel.
batas-batas tepi area objek yang kurang jelas.

Forum Teknik Vol. 34 No. 1, Januari 2011


Ekstraksi Ciri dan Identifikasi Citra Otak MRI Soesanti, dkk 50

langkah-langkah tersebut, didapatkan hasil


penelitian seperti pada Tabel 1. Citra uji akan
dikenali atau diidentifikasi sebagai saah satu
klasifikasi seperti tersebut dalam Tabel 1, yakni
sebagai (1) citra otak normal, atau (2) citra otak
dengan tumor glioma, atau (3) citra otak dengan
tumor metastasis.

Dari pengujian yang telah dilakukan maka


didapatkan hasil seperti pada Tabel 1. Pada Tabel 1
terlihat bahwa untuk jumlah data citra referensi
sebanyak dua citra bagi setiap kelompok
klasifikasi, dan dengan menggunakan dua citra uji
yang berbeda dengan citra referensi, ternyata
4. Hasil dan Pembahasan didapatkan bahwa semua citra uji yaitu citra otak
normal, citra otak dengan tumor glioma dan citra
Segmentasi dan identifikasi citra MRI otak dalam otak dengan tumor metastasis dapat dikenali atau
penelitian ini diimplementasikan dalam perangkat diidentifikasi secara tepat, dengan ketepatan
lunak Visual Basic, dengan tampilan menu identifikasi dalam uji ini dapat mencapai 100%,
ditunjukkan pada gambar 2. Pemilihan perangkat seluruhnya benar.
lunak ini, serta kestabiannya yang dapat diandal- Pengujian ini dilakukan tidak hanya untuk satu
kan. Pada metode yang digunakan dalam penelitian ukuran piksel citra saja, namun dapat dilakukan
ini, dilakukan ekstraksi ciri terhadap masing- untuk berbagai ukuran piksel citra. Dalam peneliti-
masing keompok citra MRI menggunakan tahapan an ini dilakukan uji terhadap citra dengan ukuran
sebagai berikut. Dari seluruh citra medis yang 256 x 256 piksel, 208 x 208 piksel, 160 x 160
digunakan dapat dibuat data citra referensi yang piksel, 112 x 112 piksel, serta 64 x 64 piksel. Dari
akan disimpan, dalam hal ini untuk tiap kelompok kelimanya didapatkan hasil bahwa semua citra uji
hanya digunakan dua citra referensi, sehingga masukan dapat diidentifikasi dengan tepat.
untuk tiga kelompok digunakan enam citra Dari hasil-hasil tersebut dapat dikatakan
referensi. bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini
Dari enam citra referensi ini kemudian telah berhasil dilakukan untuk ekstraksi ciri dan
diekstraksi ciri melalui perhitungan citra rerata dan identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perhitungan jarak terhadap citra rerata, yakni tiap citra MRI normal, glioma, dan metastasis dan
citra dikurangi dengan citra rerata dan kemudian mempunyai ketepatan identifikasi tinggi, seperti
hasinya disimpan dalam database. Dari penerapan ditunjukkan pada tabel 2.

Forum Teknik Vol. 34 No. 1, Januari 2011


Ekstraksi Ciri dan Identifikasi Citra Otak MRI Soesanti, dkk 51

5. Kesimpulan
MRI dapat diklasifikasi menjadi citra otak MRI
Metode eigenbrain image yang digunakan normal, glioma, dan metastasis. Identifikasi yang
untuk ekstraksi ciri dan identifikasi pada citra dilakukan mempunyai ketepatan identifikasi yang
otak MRI, telah berhasil dengan cara mencari tinggi, yakni 100% pada ukuran citra yang
jarak terdekat antara citra referensi dengan citra menurun dari 256 x 256 piksel sampai dengan 64 x
uji. Hasil penelitian menunjukkan ahwa citra 64 piksel.

Forum Teknik Vol. 34 No. 1, Januari 2011


Ekstraksi Ciri dan Identifikasi Citra Otak MRI Soesanti, dkk 52

Daftar Pustaka Ryu, C., S.G. Kong, H. Kim, 2011, Enhancement


of Feature Extraction for Low-quqlity
Besese, J.H., 1991, Cranial MRI, A Teaching File Fingerprint Images Using Stochastic
Approach, McGraw-Hill Resonance, Patern Recognition Letters,
Blahuta, J., Tsoukup, P. Cermak, 2011, The Image 32(2011) p.107-113.
Recognition of Brain-stem Ultrasound Images Soesanti, I., 2009, Analisis Citra Medis
with Using a Neural Network Based on PCA, Menggunakan Segmentasi Adaptif, Jurnal
IJAMI, 5(2), p. 46-54. JITEE Vol. 1, T. Elektro UGM, Yogyakarta.
Gonzalez, R.C., R.E. Woods, 2008, Digital Image Soesanti, I., Adhi S., Thomas S.W., Maesaji T.,
Processing, 3rd Edition, Pearson Prentice 2010, Segmentasi Citra Adaptif Berbasis
Hall, New Jersey. Logika Fuzzy Teroptimasi untuk Analisis Citra
Medis, Forum Teknik Vol. 33, No. 1.
Jain, A.K., 1995, Fundamental of Digital Image
Soesanti, I., Adhi S., Thomas S.W., Maesaji T.,
Processing, 3rd Edition, Prentice Hall, New
2011, MRI Brain Images Segmentation
Jersey.
Based on Optimized Fuzzy Logic and Spatial
Kekre, H.B., D. Mishra, 2011, Sectorization of Information, International Journal of Video
Full Kekre's Wavelet Transform for Feature & Image Processing and Network Securuty
Extraction of Color Images, IJACSA Vol. (IJVIPNS), IJENS Vol. 11(04) August 2011.
2(2), p. 69-74. Zacharaki, E.I., S. Wang, S. Chawla, D.S. Yoo, R.
Khaligi, M.M., H.S. Zadeh, C. Lucas, 2002, Wolf, E.R. Melhem, C. Davatzikos, 2009,
Unsupervisied MRI Segmentation with Classification of Brain Tumor Type and Grade
Spatial Connectivity, Proceeding of SPIE Int. Using MRI Texture and Shape in a Machine
Symposium on Medical Imaging, San Diego. Learning Scheme, Magnetic Resonance in
Li, C., R. Huang, Z. Ding, J.C. Gatenby, D.N. Medicine 62: 1609-1618.
Metaxas, J.C. Gore, 2011, A Level Set Zhang, J., X. Tuo, Z. Yuan, W. Liao, and H. Chen,
Method for Image Segmentation in the 2011, Analysis of MRI Data Using an
Presence of Intensity Inhomogeneities with Integrated Principal Component Analysis and
Appication to MRI, IEEE Trans. on Image Supervised Affinity Prop. Clustering
Processing, Vol. 20(7), p. 2007-2016. Approach, IEEE Trans. On Biomedical
Engineering, Vol. 58(11), p.3184-3196.

Forum Teknik Vol. 34 No. 1, Januari 2011

Anda mungkin juga menyukai