Anda di halaman 1dari 6

Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI

25 - 28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta


_______________________________________________________________________________

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK


DI SUMUR PRODUKSI PARAFFINIK
UNIT BISNIS EP LIRIK - RIAU
MENGGUNAKAN INOVASI SOLVENTS DAN SURFACTANTS

Oleh:

H. Priyandoyo, Agus Amperianto, Dofa Andrico


PERTAMINA EP - UNIT BISNIS EP LIRIK
Kompleks Industrial PERTAMINA EP Region Sumatera Field Lirik
Jl. Raya Lintas Timur Sumatra, Lirik Area
Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau
Telp. (0769) 7444105
e-mail : priyandoyo@pertamina-ublirik.com
agus_amperianto@pertamina-ublirik.com

ABSTRAK

Adanya anomali penurunan gross production di sumur LS-124, telah ter-identifikasi sebagai
akibat endapan kristal paraffin di sekitar lubang sumur (perforasi) dan kemungkinan terjadinya
wax deposition yang berasal dari komposisi kimia produksi minyak sumur LS-124 yang
cenderung paraffinik.
Wax Deposition memberikan pengaruh terjadinya precipitation pada tubulars dan dinding pipa
(pipe walls), sehingga pembentukan wax / solid deposits paraffinic dapat mengurangi diameter
internal pipa, bahkan kondisi yang paling buruk adalah menghambat aliran dari sumur ke lubang
bor (kasus pada cased hole completion), dan dapat berkembang luas dengan apa yang disebut
Formation Damage.

Keywords : Teknologi, Aplikasi dan Upaya Optimalisasi Produksi

PENDAHULUAN indeks produktifitas menurun, disebabkan


adanya hambatan aliran (flow) dari
Anomali penurunan produksi yang formasi batuan ke dalam lubang sumur.
terjadi di sumur LS-124 (JOB PLP Lirik), Hal tersebut akan ter-indikasi pada laju
diperkirakan akibat kondisi Formation penurunan produksi yang tiba-tiba,
Damage oleh endapan wax / kristal padahal seluruh fasilitas produksi masih
paraffin, sehingga sumur harus beroperasi secara baik. Kerusakan formasi
diproduksikan secara Intermitten batuan dapat terjadi pada saat perawatan
Production. sumur atau kerja ulang yang disebabkan
Sumur produksi yang mengalami oleh material halus terbawa oleh cairan
kerusakan formasi akan menyebabkan komplesi atau terbentuknya kristal /

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta
_______________________________________________________________________________

endapan paraffin akibat penurunan suhu di dilakukan test awal pada sumur LS-10 dan
dalam lubang sumur. menghasilkan minyak 850 BOPD dengan
Inovasi solvent dan surfactants kadar air 30 %.
digunakan untuk meningkatkan nilai Lapangan Sago diperkirakan dengan
kelarutan endapan paraffin di sekitar Initial Oil In Place (OOIP) sebesar
lubang perforasi agar laju alir fluida 284.328.805 barel oil, dan Ultimate
menjadi normal kembali. Recovery (UR) sebesar 213.246.603 barel
oil dengan Recovery Factor (RF) sekitar
SEJARAH LAPANGAN SAGO 75% dari jumlah awal minyak awal
ditempat (OOIP). Terhitung jumlah
Struktur SAGO merupakan salah produksi komulatif hingga bulan
satu lapisan penghasil minyak yang Desember 2004 sebesar 201.873.451 barel
terletak di propinsi RIAU adalah suatu oil, maka diperkirakan sisa cadangan
bagian struktur Central Sumatra Basin minyak pada 1 Januari 2005 adalah
Indonesia yang lebih dikenal sebagai sebesar 11.373.152 barel oil.
LIRIK TREND. Struktur ini pertama kali
diketemukan pada tahun 1939, diikuti PERMASALAHAN
program pengembangan lapangan pada
tahun-tahun berikut. Kedalaman rata-rata Dari data formasi produktif struktur
sumur penghasil di struktur SAGO SAGO yang memiliki temperatur reservoir
lapangan Lirik berkisar antara 1.600 170 F, dengan paraffinic oil produce ber-
1.800 ft, dengan jumlah sumur 107 bh gravity 36 API dan 102 F pour point
terdiri atas 53 sumur produksi aktif, 10 bh temperature serta kandungan kadar garam
sumur injeksi, 10 bh sumur kering/ / water salinity berkisar 300 1.200 ppm,
abandont dan 34 bh sumur lainnya dalam maka faktor sifat fisik fluida produksi
status ditutup sementara. Perkiraan sisa merupakan hal yang sangat penting/
cadangan minyak per 1-Januari-2004 dominan diperhatikan di dalam upaya
adalah 36,269, 6 MSTB. pemilihan kandidat inovasi solvents &
Lapisan L yang merupakan surfactants.
lapisan penghasil sumur LS-124, memiliki Temperatur reservoir, solid & wax
jumlah titik serap 31, yang tersebar merata content ataupun kandungan senyawa
pada Block II, III, IV VI dan VII. Produksi aromatic, menjadi faktor yang
minyak pada lapisan :L pada tahun 2003 berpengaruh langsung terhadap
sebesar 243,8 MSTB. Kumulatif produksi kelangsungan produksi sumur dan umur /
minyak berjumlah 10.758, 2 MSTB, kinerja pompa, frekuensi perawatan sumur
dengan perkiraan sisa cadangan minyak serta kontinuitas produksi.
sebesar 8.153, 7 STB. Lapisan L sangat Sumur LS-124 dipilih menjadi
prospek dan dapat dikembangkan, kandidat, mengingat type dan sejarah
mengingat penyebarannya Lapangan ini produksinya yaitu commingle
pertama dikelola oleh SVPM, yang completion dan Intermitten dengan
berkantor di Sungai Gerong, Palembang, ketebalan formasi produktif 14 ft,
Sumatra Selatan dan berkantor pusat di produktif zone L dengan total depth @
26th, Broadway, New York City, USA. 1425 ft, average porositas 27% dan
Kegiatan eksplorasi dimulai tahun 1925, temperature reservoir
pemboran eksplorasi pertama dilakukan 170 F., memiliki data produksi sbb :
pada tahun 1936. Sumur pertama yang
menghasilkan minyak adalah sumur LR-
003. Pada tanggal 31 Maret 1941

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta
_______________________________________________________________________________

Sumur LS-124 Pengaruh komposisi mineral batuan


dari lapisan produktif L, dimana 25 %
Status : Mei 2002 merupakan mineral clay yang dapat
Lifting type : THM memiliki pengaruh migrasi mineral clay-
Size : 2 (inch) illite pada lapisan sandstone lapangan
Perforasi : L-1(1385 1393) Sago, sehingga mempengaruhi pore lining
L-2(1395 1401) antara butiran pasir.
Casing Size : 5 @ 1611 ft
Pump Intake : 1369 ft 2. Inovasi Solvent & Surfactant
Produksi : Gross : 35 BFPD
WC : 80 % Xylene, digunakan sebagai pelarut
Nett : 7 BOPD paraffin / wax, merupakan bahan kimia
aromatik dengan ikatan CnH2n-6,
(Intermitten Production) memiliki daya larut sangat baik, dengan
flash point rendah sehingga mudah sekali
PEMBAHASAN menguap.
ANTICOR PA-500, merupakan
1. Penyebab Formation Damage dispersant yang berfungsi memisahkan
deposits paraffin agar mudah kembali
Minyak mentah produksi LS-124 terproduksikan ke dalam sumur, dan
memiliki sifat paraffinic dengan memiliki nilai kelarutan tinggi sehingga
kandungan lilin cukup tinggi. Kristal lilin / tidak menimbulkan penyumbatan di depan
paraffin dari minyak produksi mulai lubang perforasi ataupun menempel pada
terbentuk pada temperature < 180 F dinding-dinding pipa.
sebesar 100 ppm dengan type C-45 C-
48, dimana pada suhu di bawah 180 F Menentukan Pore Volume solvents
akan makin meningkat hingga > 1000 & surfactants, sbb :
ppm, sehingga pembentukan kristal lilin
akan semakin cepat. V = x A x h
Pengaruh langsung dari
pembentukan kristal lilin tersebut adalah Dimana,
terhadap laju produksi sumur. Ditandai A= x D2
dengan trend perolehan produksi yang 4
cenderung turun secara drastis. Kondisi ini = Porositas batuan (%)
disebabkan faktor Flow Efficiency (FE) D=2R
sumur menurun akibat faktor kerusakan R = Jari-jari penetrasi max 3 ft
formasi (formation damage) di depan H = Tebal perforasi (ft)
formasi produktif. Dengan adanya
pengaruh skin formasi mengakibatkan Sehingga,
tekanan dalir dasar sumur menurun
sehingga solubility kristal paraffin V = 0,27 x 4,71 x 14
mengecil, dan memiliki potensi = 17,8 ft3
berdampak plugged di perforasi. = 133, 1529 Gallon
Dengan demikian dampak yang
lebih luas terhadap laju produksi sumur 3. Pelaksanaan
menurun akibat PI (Productivity Index)
formasi mengecil, sehingga Flow Inovasi solvents & surfactants
Efficiency (FE) sumur berkurang. treatment dilaksanakan tgl. 11-Jun-02,

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta
_______________________________________________________________________________

untuk pembersihan diameter dalam pipa C. Secara ekonomis, penurunan produksi


dan perforation wash, dengan hasil / LS-124 telah mengakibatkan low
evaluasi, sbb : produksi per hari 36 BOPD, maka
estimated loss revenue produksi selama
Tubulars Line & Perforation Wash 1 bulan adalah 1.080 barrels, dengan
dilakukan menggunakan solvent Incremental Economic Calculations,
XYLENE dicampur dengan solar sbb :
(ADO)
Perforation Wash bertujuan agar Incremental Oil Production
nilai kelarutan endapan / wax Saving : 1.080 bbls
deposits meningkat, sehingga tdk Incremental Revenue (US $)
menghambat aliran fluida dari 1bulan : US $ 23.544,-
formasi ke lubang sumur. (Harga minyak US $ 34 / bbl
Dilakukan treatment pour point dikurangi prod. Cost US $ 12,2 /
secara berkesinambungan, dengan bbl)
menggunakan chemicals produk
ANTICOR CHIMIE type PA-500. Incremental Revenue Rupiah
Sumur LS-124, sebelum treatment (1bulan) : Rp. 211.896.000,-
dengan Solvent + PA-500, (1 US $ ~ Rp. 9.000,-)
berproduksi secara intermitten
production. Incremental Remedial Charge :
Dihasilkan tambahan produksi Rp. 76.171.020,-
minyak sebesar 12.960 barrels,
dan opportunity revenue sebesar Terdiri atas :
US $ 282.528 selama 1 tahun.
Biaya sewa rig per hari :
US$.1942,07,-/Rp. 17.478.630,-
KESIMPULAN Lama pekerjaan = 4 hari
Total biaya / sewa rig :
A. Inovasi Solvent & Surfactants US$.7768,28,-/Rp. 69.914.520,-
menggunakan komposisi Diesel Oil,
Xylene dan ANTICOR PA-500 tidak Harga material Xylene :
merusak lapisan produktif L, yang US$88,-per drum/ Rp. 792.000,-
ditandai dengan membaiknya Flow Kebutuhan Xylene : 5,5 drum
Effiiciency sumur sehigga mampu Total Biaya Xylene :
berproduksi secara continious US $ 484,- / Rp. 4.356.000,-
production .
Harga material ADO : 905 liter
B. Scale dan Wax terbukti secara nyata Harga ADO industri :
terbentuk di sekitar lubang perforasi Rp. 2100,- per liter
pada sumur LS-124, dengan adanya Total Biaya ADO:Rp.1.900.500,-
respons produksi yang cukup baik
setelah pelaksanaan stimulasi Solvents Estimated Pay Out Time (POT):
dan Surfactants, dengan perbandingan
test produksi sebelum dan setelah = Rp.211.896.000,-/Rp.76.171.020,-
pelaksanaan pekerjaan, pada tabel 1 = 2, 78 bulan
= 2 bulan 23 hari

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta
_______________________________________________________________________________

D. Pekerjaan inovasi solvents & surfactants surfactants sejenis untuk


di LS-124, secara nyata telah mempertahankan dynamic fluid
memberikan kontribusi bagi perusahaan, level, agar sumur dapat berproduksi
sbb : secara kontinyu.

Incremental Oil Prod Saving:


36 BOPD UCAPAN TERIMA KASIH
Untuk operasi 30 hari / 1 bulan :
1080 barrels Terima kasih kami sampaikan
Opportunity Revenue (US $): kepada Bpk. Tubagus Nasiruddin selaku
US $ 23.544,- General Manager UB-EP Pertamina Lirik,
(Harga minyak US$ 34,-/bbl Bpk. Handri Utama selaku Manager Operasi
dikurangi prod. Cost US$ 12,22/ UB-EP Pertamina Lirik, Bpk. Priyandoyo
bbl) selaku Field Manager UBEP Pertamina
Incremental Revenue Rupiah / bln: Lirik yang membuka peluang untuk seluruh
Rp. 211.896.000,- karyawan UBEP Lirik serta seluruh
(1 US $ ~ Rp. 9.000,-) karyawan UBEP Pertamina Lirik.
Kontribusi untuk perusahaan
(1tahun) : Rp. 2.542.752.000,-
DAFTAR PUSTAKA
E. Inovasi solvents + surfactants secara
effektif mampu mengatasi problem wax Allen TO and Robert AP, Production
/ paraffin yang terjadi di sekitar lubang Operations, Well Completion, Work
bor pada sumur LS-124, terbukti adanya Over and Stimulations, Vol-I & II,
respons peningkatan produksi sebesar Second Edition, Oil & Gas Consultant
37 BOPD secara Continious International.Inc,1982.
Production, yang dipantau dari
pengukuran pergerakan cairan dynamis Amperianto Agus, Skripsi Sarjana
(DFL). Perminyakan UPN Veteran
Yogyakarta (1994), Evaluasi
F. Surfactants diperlukan untuk merubah Penanggulangan Problem Scale pada
wettabilitas batuan yang akan membantu Lapangan Kawengan PERTAMINA
peningkatan permeabilitas relatif UEP III CEPU, Petroleum
minyak terhadap batuan, dan Engineering.Dept.
penggunaan paraffin solvents akan
melarutkan wax. Gidley, L. John and Schester RS, Well
Stimulations Production Operation
Dari pengalaman pekerjaan inovasi solvents Course III , SPE of AIME, Vol-II,
dan surfactants di sumur produksi LS-124, 1983.
disarankan untuk :
Williams BB, Acidizing Fundamentals,
- Melakukan down-hole treatment Monograph Volume 6, Henry L.
secara kontinyu, dengan cara injeksi Doherties Series, 1979.
solvants chemical langsung, untuk
mengurangi pengaruh penyumbatan
wax di depan lubang perforasi.
- Perawatan secara periodik,
menggunakan chemicals solvents +

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta
_______________________________________________________________________________

TABEL 1 .
PERBANDINGAN TES PRODUKSI SEBELUM DAN SESUDAH TREATMENT

No Deskripsi Sebelum Setelah


Treatment Treatment

1 Gross (BFPD) 35 173


2 % Kadar Air 80 75
3 Nett Oil (BOPD) 7 43
4 System Produksi Intermitten Kontinyu

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42

Anda mungkin juga menyukai