Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK MEKANIKA TANAH


(Judul Job Sheet : Pengujian Triaxialsial)
30 Mei 2017
Disusun untuk melengkapi tugas matakuliah
Peraktek Mekanika Tanah Yang diampu oleh
Dra. Daryati, MT

Disusun Oleh:
FIRAS AYYASY (5415153600)
RAKA GUSTINANDA (5415154423)
NURUL ANISA (5415153331)
ACHMAD RIZCO H. (5415154805)
MAULODY NUGROHO (5415153405)
JUSUF HAMAS RAMADHAN (5415153193)
YUSRINA LUTHFIANA (5415153477)
TRI ROSMA YANTI (5415155066)
RYANZA MUBA (5415152943)
PEND. TEKNIK BANGUNAN B 15

PROGRAM STUDI S1 PEND.TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
Pengujian Triaxial
A. PENDAHULUAN

1. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan pengujian triaksial adalah untuk mencari parameter-
parameter kekuatan geser yaitu kohesi (c) dan sudut geser dalam total
dan efektif
2. Teori Singkat
Percobaan triaksial merupakan metode paling umum untuk mencari
kekuatan geser tanah. Percobaan ini dilakukan dengan cara benda uji
dimasukkan dalam selubung set tipis dan diletakkan dalam tabung kaca,
kemudian ruang di dalam tabung diisi dengan air. Benda uji mendapat
tegangan sel dengan jalan pemberian tekanan sel atau tekanan sampling
serupa dengan tekanan akibat tanah sekelilingnya, kemudian digeser
secara vertikal dengan kecepatan pergeseran (1% x Lo) per menit.
Tekanan vertikal yang diberikan pada proses keruntuhan ini adalah
tegangan deviator dan dapat diukur dengan cincin uji.

Dengan (c) dan ( ) pada titik keruntuhan yang telah diketahui, maka
dapat digambar suatu lingkaran Mohr. Apabila suatu seri percobaan ini
dilakukan dengan tekanan sel yang berbeda, dapat digambar lingkaran
Mohr lainnya. Lingkaran-lingkaran ini harus mempunyai suatu garis
singgung yang dikenal dengan sampul Mohr dan merupakan suatu garis
yang sama dengan persamaan garis yang diberikan oleh percobaan
Coulomb, sehingga diketahui nilai c dan .

Pada percobaan ini dilakukan secara UnconsolidatedUndrained (tanpa


konsolidasi-tanpa drainase). Pada percobaan ini benda uji diberi tegangan
sel/ruang dimana air tidak boleh mengalir dari benda uji. Setelah
diberikan tegangan ruang, dilakukan geseran vertikal dengan kecepatan
(1% x Lo)/menit. Percobaan Unconsolidated-Undrained ini merupakan
analisis tegangan total.
Pengujian geser langsung dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Undrained Test (percobaan tertutup)
Pada percobaan ini air tidak diperbolehkan mengalir dari benda uji, baik
pada tingkat pertama maupun kedua. Tegangan air pori biasanya tidak
diukur pada percobaan ini. Dengan demikian hanya kekuatan geser
undrained yang dapat ditentukan dengan percobaan ini.
2. Consolidated Undrained Test
Pada percobaan ini air diperbolehkan mengalir dari benda uji. Benda uji
diberi tegangan normal pada percobaan ini. Tegangan normal ini bekerja
sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi lagi perubahan pada
isi benda uji. Kemudian jalan air dari benda uji ditutup dan diberi
tegangan geser secara undrained yaitu secara tertutup. Biasanya tegangan
air pori diukur selama tegangan geser ini diberikan.

3. Drained Test (percobaan terbuka)


Pada percobaan ini benda uji diberi tegangan normal dan air
diperbolehkan mengalir sampai konsolidasi selesai. Kemudian tegangan
geser diberikan dengan jalan air tetap dibuka, yaitu penggeseran
dilakukan secara drained (secara terbuka). Untuk menjaga supaya
tegangan air pori tetap nol, maka kecepatan percobaan harus perlahan-
lahan.

Tegangan air pori akan timbul di dalam tanah baik karena pemberian
tegangan sel maupun karena pemberiaan tegangan geser. Pemberian
tegangan sel akan mengakibatkan tegangan air pori yang positif,
sedangkan pemberian tegangan geser dapat mengakibatkan tegangan air
pori yang positif atau negatif. Hal ini tergantung pada kepadatan butir-
butir benda uji. Apabila butirnya sangat padat maka akan mengakibatkan
tegangan air pori yang negatif, sedangkan bila butirnya tidak padat maka
akan mengakibatkan tagangan air pori yang positif.

Untuk pasir, percobaan triaksial biasanya dilaksanakan secara drained


(terbuka). Pada angka pori tertentu, benda uji ini tidak mengalami
perubahan isi sama sekali pada waktu digeser. Angka pori ini disebut
angka pori kritis (critical void ratio). Hal ini disebabkan pasir tidak
mempunyai kohesi, maka nilai c selalu nol dan sudut geser dalam
dipengaruhi oleh kepadatan dan gradasi pasir.

Untuk lempung, percobaan triaksial biasanya dilaksanakan secara


consolidated undrained. Bila plastisitas rendah sehingga mudah dirembesi
air, maka percobaan drained juga dapat dipakai.

a. Triaxial Test

Pada uji ini, sampel berselubung karet dimasukan dalam


tabung kaca, ruang dalam tabung kaca diisi air, benda uji ditekan
dengan tekanan sel (3) yang berasal dari tekanan cairan dalam
tabung. Untuk menghasilkan kegagalan geser pada benda uji,
tekanan aksial dikerjakan melalui bagian atas benda uji sampai
benda uji runtuh. Besarnya tekanan aksial yang diberikan dicatat
(). Tegangan = 1 3 disebut tegangan deviator. Regangan
aksial diukur selama penerapan tegangan deviator. Akibat
penambahan regangan akan menambah penampang melintang benda
uji. Karenanya koreksi penampang benda uji dalam menghitung
tegangan deviator harus dilakukan.

Figure 1. Alat Uji Triaxial


B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat uji triaxial
2. Sampel tanah undisturbed dari tabung
3. Cetakan silinder contoh tanah uji (mould)
4. Oli dan Kuas
5. Jangka sorong
6. Membran

C. LANGKAH PENGUJIAN
1. Menyiapkan benda uji& mengukur panjangnya (Lo), isi gas dan
menancapkan stop kontak
2. Memasang membran dan meratakan permukaan dengan pipet sedot.
3. Memasang benda uji dalam sel& siapkan ring pecah dan karet
4. Memasang bagian penutup sel triaksial& mengepaskan bagian atas dan
memutar sampai kencang.
5. Mengisi sel triaksial dengan air.
6. Memasang proving ring dan manometer samping
7. Menghidupkan angka pori digital.
8. Alat siap dijalankan.
9. Menghidupkan triaksial test.
10. Mematikan mesin setelah waktu habis.
11. Mengeluarkan air dari sel konsolidasi
12.Melepas bagian luar dan ambil benda uji serta gambar keruntuhannya
setelah air habis.
13. langkah pengosongan air dan udara

DOKUMENTASI
TABEL DATA

DETIK LOAD Penurunan(%) Tekanan dari samping


10 9 1 0,28
20 11 3,6 0,5
30 12,5 5 0,6
40 15 10 0,8
50 15,5 17 0,85
60 16 18 0,85
70 17,5 20 0,85
(Elaps
Vertikal Deviator
ed L Load Deviator
Dial Load A' Stress
Time) (mm) Dial Stress
Reading max
Detik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
10 0.01 0.85 85 6 0,28 9 9,27 0,647
20 0.036 1.70 170 10 0,5 11 9,5228 1,05
30 0.05 2.55 255 13.5 0,6 12,5 9,66 1,3
40 0.1 3.40 340 16 0,8 15 10,2 1,5 1,525
50 0.17 4.25 425 18 0,85 15,5 11,06 1,4
60 0.18 5.10 510 19.5 0,85 16 11,19 1,4298
70 0.2 5.95 595 20 0,85 17,5 11,475 1,525
Cara pengisian tabel perhitungan Triaxial Compression Test

Kolom 1 : pembacaan waktu perdetik

Kolom 2 : persen tegangan () = 0,01

Kolom 3 : L = Lo x = 74 x 0.01 = 0.74 mm

Kolom 4 : Vertikal dial reading = L x 100 = 0.75 x 100 = 74

Kolom 5 : Load dial = 1 (pembacaan pada alat)

Kolom 6 : = 1 (pembacaan pada alat)

Kolom 7 : Load = pembacaan pada alat

Kolom 8 : A = Ao/(1- ) = 9.18 / (1 - 0.01) = 9.27

Kolom 9 : Deviator stress (1 3) = Load / A = 6/ 9.27 = 0.647

Kolom 10 : Deviator stress maximum

TABEL DATA

BERAT TANAH 143,5 gram


BERAT TANAH KERING 107,3 gram
BERAT AIR 143,5-107,3 = 36,2 gram
TINGGI 7,4 cm
DIAMETER 3,42 cm
BERAT WADAH 310 gram
LRC 0,186
VOLUME 67,97 cm3

Mencari kadar air

(BERAT AIR/BERAT TANAH KERING) X 100% = 34,12%

A. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

3
1 ' 3 ' 1 1 ( 1 '+ 3 ' ) ( 1+ 3 )
3 (%)
2 2

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 0.2 0.85 0,647 1,525 2.1720 2.2220 1.409 1.6110

0,222 1 2,172

Ctotal = 0,222 kg/cm

total = 0

Tegangan air pori yang ada menunjukan butir butir benda uji tidak terlalu
padat sehingga masih menunjukan tegangan air pori yang positif

Anda mungkin juga menyukai