Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN JARINGAN INTERNET DAN SIM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALI MANDARA

I. Latar Belakang
Kebutuhan teknologi IT dalam penyelenggaraan pemerintah sudah menjadi kebutuhan yang mendasar
terutama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan pada masyarakat. Demikian juga pelayanan
kesehatan yang akan dilaksanakan melalui rumah sakit Bali Mandara. Kegunaan IT untuk rumah sakit Bali
Mandara antara lain untuk komunikasi dan informasi, menjalankan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Bali Mandara, sosialisasi informasi keberadaan rumah sakit Bali Mandara serta teknis administrasi untuk
mendukung kelancaran pelayanan seperti proses pengadaan, pengiriman laporan, system antrian, dll.
Mengingat Rumnah Sakit baru dibangun sehingga jaringan internet juga belum tersedia. Keberadaan
jaringan yang digunakan selama ini merupakan jaringan yang dibangun oleh PP selaku pelaksana pembangunan
gedung rumah sakit.
Oleh Karena itu, pembangunan jaringan internet masih menjadi permasalahan dalam rangka pelayanan
kesehatan yang akan dimulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2017.
II. Kondisi saat ini :

1. Akses internet yang selama ini dikelola oleh PP sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh manajemen
Karena masa kontrak antara pihak PP dengan Telkom sudah berakhir.
2. Jaringan internal dan SIM RS belum terbangun namun sudah dianggarkan dalam DPA nomor
918/002/DPA/2017 tanggal 3 Januari 2017 Dan sudah dalam penunjukan konsultan CV. Sahabat Utama
untuk Konsultan Jaringan dan CV. Buana Kosa untuk konsultan SIM RS
3. Akses internet belum tersedia sehingga proses pengadaan melalui E-katalog belum dapat dilaksanakan
secara maksimal
4. Tim pembangunan TI termasuk aplikasi SIM RS akan dibentuk secepatnya, yang anggotanya terdiri dari
Dinas kesehatan, Rumah Sakit Bali Mandara, dan Diskominfos.
5. Switch yang sudah terpasang merupakan milik PP yang belum dilakukan serah terima ke PU.

III. Pemasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang harus diselesaikan adalah:
1. Belum tersedianya jaringan internal yang sesuai dengan standar dipergunakan terhadap system yang akan
diterapkan ( menggunakan fiber optic untuk komunikasi antar switch)
2. Belum terpasangnya Fiber Optik dari Main Hole di jalan raya by pass Ngurah Rai menuju gedung Rumah
Sakit Bali Mandara.(cek kembali).

IV. Analisa :
Dalam perencanaan pembangunan rumah sakit Bali Mandara belum dikoordinasikan dengan baik dalam
hal pembangunan jaringan akses internet, mengingat rumah sakit sudah berdiri saat manajemen rumah sakit
bergabung. Dengan kondisi tersebut jaringan yang terpasanga tidak sesuai dengan standar yang seharusnya

V. Solusi :

1. Untuk permasalahan mengenai jaringan internal untuk menunjang teknis administrasi merupakan
kewenangan pihak manajemen Rumah Sakit Bali mandara. Upaya yang akan dilakukan antara lain
mendayagunakan jaringan yang tersedia, dan melakukan koordinasi dengan pihak PP untuk melakukan
peminjaman switch yang sudah terpasang di Rumah sakit, sehingga fiber optic dari Diskominfo bisa
dipasang secepatnya.
2. Untuk permasalahan mengenai belum terpasangnya Fiber Optic dari Main Hole dijalan raya By Pass
Ngurah Rai menuju gedung Rumah Sakit Bali Mandara, menjadi kewenangan Dinas Komunikasi,
Informatika dan Statistik Provinsi Bali. Upaya yang telah dilaksanakan antara lain.
a. Ketersedian bandwith untuk Rumah Sakit Bali Mandara sudah disiapkan dengan kapasitas 20
Mbps yang diatur oleh Diskominfo dari Pusat Data. Jika kebutuhan bandwith untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan masih kurang, masih memungkinkan untuk ditambah oleh diskominfo
melalui pusat data.
b. Pembangunan Fiber Optic dari Main Hole dijalan By Pass menuju rumah sakit segera akan
dibangun oleh Diskominfo.
3. Pemeliharaan jaringan di internal Rumah Sakit dan pemeliharaan SIM RS akan dianggarkan secara
berkala setiap tahun oleh manajemen rumah sakit, sedangkan penyediaan bandwith sepenuhnya
disediakan oelh diskominfo sesuai usulan dari rumah sakit dan kajian analisis tim teknis yang ada di
Diskominfos.
4. Tenaga IT yang direkrut oleh Rumah Sakit Bali Mandara melalui BKD akan segera dipanggil untuk
mencari solusi dari permasalahan IT di RSBM dan guna dapat dipetakan sesuai dengan kompetensi
masing-masing tenaga IT.
5. Sambil menunggu proses pembangunan jaringan dan SIM RS menurut hemat kami, hal-hal yang bisa
dilakukan :
a. Menyiapkan jaringan sementara khususnya untuk menunjang proses pengadaan dengan catatan
switch yang terpasang oleh PP dapat dimanfaatkan sementara melalui pinjam pakai atau hibah sambal
menunggu proses pengadaan switch dari rumah sakit.
b. Membangun aplikasi sementara dengan memanfaatkan tenaga IT yang direkrut oleh Rumah Sakit
Bali Mandara melalui BKD bekerja sama dengan Diskominfos sehingga tidak memerlukan tambahan
anggaran
Demikian laporan mimngguan kami, mohon arahan lebih lanjut.

Plt. Direktur UPT. RSUD


Bali Mandara Provinsi Bali

dr. GEDE BAGUS DARMAYASA, M.Repro


NIP. 19610726 198803 1 004

Anda mungkin juga menyukai