BAB 3
I. IDENTITAS ANAK
Nama : By. Ny. PS
Umur/tanggal lahir : 15 hari/4 Mei 2017
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan darah : AB+
Bahasa yang dipakai : Tangisan bayi
Anak ke : Satu (1)
Jumlah saudara : -
Alamat : Sidoarjo
Pada tanggal 9 Mei 2017 pukul 17.00 WIB seorang bayi diantarkan dengan
ambulance bersama kakek dan ibunya dengan dibungkus bedong dan plastik di dalam
inkubator ke IGD Rumkital dr. Ramelan Surabaya. Bayi tersebut merupakan rujukan
dari RS Lombok 22 Lontar dengan diagnosa medis Neonatus Preterm hari ke-5 +
BBLSR + RDS. Pada pukul 17.30 WIB, bayi dipindahkan ke NICU IGD untuk
menerima perawatan yang lebih intensif.
Pada saat di RS Lombok 22 Surabaya, bayi mendapatkan terapi obat yakni Infus
D10% 1/5 NS 80 ml/24 jam, Infus Aminosteril Infant 6% 40 ml/24 jam, Injeksi IV
Aminophilin 2 x 2 mg dan Injeksi IV Pycin 2 x 50 mg. Bayi telah mendapatkan
pemasangan O2 NCPAP FiO2 30% PEEP 6 cmH2O Flow 6 lpm, pemasangan umbilical
kateter dan fototerapi pada tanggal 9 Mei 2017 pukul 11.40 WIB, dan pemeriksaan
GDA tanggal 9 Mei 2017 yakni 90 mg/dl. Berat badan bayi 1050 gram, bayi
mendapatkan ASI sebanyak 8 x 3 cc/24 jam.
Pada saat bayi ditransfer ke Rumkital dr. Ramelan Surabaya, saat di IGD bayi
tidak mendapatkan terapi obat apa-apa, bayi hanya diberikan O2 Bubble CPAP FiO2
60% PEEP 6 cmH2O dan langsung dipindahkan ke NICU IGD.
Pada saat di NICU IGD tanggal 9 Mei 2017, bayi mendapatkan Injeksi IV
Meropenem 3 x 15 mg, Injeksi IV Amikasin 1 x 6 mg, Bolus D10% 20 cc, dan Injeksi
IM Vitamin K 1 mg. Bayi diberikan O2 BCPAP FiO2 60% PEEP 6 cmH2O Flow 8 lpm,
pemasangan OGT baru, pengecekan DL, SE, Albumin, dan GDA stik pada pukul 24.00
WIB yaitu 71 mg/dl. Berat badan bayi 850 gram, bayi diberikan ASI 8 x 3 cc/24 jam
melalui OGT, dilakukan retensi pada bayi yaitu sebanyak 2 cc warna kehijauan dan
suction pada hidung dan mulut terdapat slym kental kemerahan yang banyak.
Pada tanggal 10 Mei 2017, bayi mendapatkan Infus D10% 1/5 NS 110 cc/24 jam
melalui syringe pump, Injeksi IV Meropenem 3 x 15 mg, dan Injeksi IV Amikasin 1 x 6
mg, dan bayi diberikan O2 Bubble CPAP FiO2 40% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm. Berat
badan bayi 850 gram, bayi diberikan ASI 8 x 3 cc/24 jam melalui OGT, dilakukan
retensi yaitu 3 cc berwarna kuning kental.
Pada tanggal 11 Mei 2017, bayi mendapatkan Injeksi IV Meropenem 3 x 15 mg,
Injeksi IV Amikasin 1 x 6 mg, serta Infus D10% 1/5 NS 82 ml/24 jam dan Infus
Aminosteril Infant 6% 15 ml/24 jam melalui syringe pump, dan pemberian O2 Bubble
CPAP FiO2 40% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm. Berat badan bayi 850 gram, bayi
mendapatkan ASI 6 x 5 cc/24 jam melalui OGT, dengan pengukuran retensi OGT yakni
2 cc warna kuning.
Pada tanggal 12 Mei 2017, bayi mendapatkan Infus D10% 1/5 NS 95 cc/24 jam,
Infus NaCl 3% 5 cc/24 jam, dan Aminosteril Infant 6% 40 cc/24 jam melalui syringe
pump. Terapi obat tetap sama namun mendapatkan tambahan terapi yaitu Injeksi IV
Aminophilin 3 x 2 mg dan Injeksi IV Ca Gluconas 3 x 0,9 cc. Bayi juga diberikan O2
Bubble CPAP FiO2 40% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm dan pengecekan GDA stik pukul
10.50 WIB yakni 75 mg/dl. Berat badan bayi 900 gram, bayi mendapatkan ASI 6 x 5
cc/24 jam melalui OGT, dan retensi OGT 11 cc berwarna kuning kehijauan.
Pada tanggal 13 Mei 2017, terapi tetap sama, namun juga diberikan Injeksi IM
Vitamin K 1 mg dan O2 Bubble CPAP FiO2 40% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm dan
pengecekan GDA stik pukul 10.50 WIB yakni 75 mg/dl. Berat badan bayi 900 gram,
bayi mendapatkan ASI 8 x 7 cc/24 jam melalui OGT, dan retensi OGT sebesar 13 cc
warna kehijauan.
Pada tanggal 14 Mei 2017, bayi mendapatkan terapi Infus D10% 1/5 NS 90 ml/24
jam, Infus Aminosteril Infant 6% 90 ml/24 jam, dan Infus NaCl 3% 15 ml/24 jam
melalui syringe pump, Injeksi IV Meropenem 3 x 15 mg, Injeksi IV Amikasin 1 x 6 mg,
Injeksi IV Aminophilin 3 x 2 mg, dan Injeksi IV Ca Gluconas 3 x 0,9 cc. Bayi juga
26
diberikan O2 Bubble CPAP FiO2 60% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm dan fototerapi pada
pukul 06.00 WIB. Berat badan bayi 850 gram, bayi mendapatkan ASI 8 x 8 cc/24 jam
melalui OGT, dan retensi OGT sebesar 13 cc warna kehijauan.
Pada tanggal 15 Mei 2017, bayi mendapatkan terapi Infus D10% 1/5 NS 80 ml/24
jam, Infus NaCl 3% 15 ml/24 jam, dan Infus Aminosteril Infant 6% 40 ml/24 jam
melalui syringe pump, serta Injeksi IV Meropenem 3 x 15 mg, Injeksi IV Amikasin 1 x
6 mg, Injeksi IV Aminophilin 3 x 2 mg, dan Injeksi IV Ca Gluconas 3 x 0,9 cc. Bayi
juga diberikan O2 Bubble CPAP FiO2 60% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm, pemasangan
OGT baru, dan dilakukan pengambilan darah untuk mengecek DL dan KK. Berat badan
bayi 850 gram, bayi diberikan susu formula (karena ASI habis) 8 x 9 cc/24 jam, retensi
OGT sebesar 9 cc berwarna kuning.
Pada tanggal 16 Mei 2017, bayi diberikan Infus D10% 1/5 NS 50 cc/24 jam, Infus
NaCl 3% 15 ml/24 jam, dan Infus Aminosteril Infant 6% 40 ml/24 jam, dan terapi obat
tetap sama. Bayi diberikan Bolus pelan Ca Gluconas 0,2 cc pada pukul 04.00 WIB
setelah transfusi PRC 12 cc I yang dipasang pada pukul 02.00 WIB selesai. Pada pukul
16.00 WIB, bayi juga diberikan Bolus pelan Ca Gluconas 0,2 cc setelah transfusi PRC
12 cc II yang dipasang pada pukul 15.00 WIB selesai. Bayi juga mendapatkan O2
Bubble CPAP FiO2 60% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm. Berat badan bayi 850 gram, bayi
diberikan ASI + susu formula 8 x 10 cc/24 jam melalui OGT, retensi OGT sebesar 3 cc
putih keruh.
Pada tanggal 17 Mei 2017, bayi diberikan O2 Bubble CPAP FiO2 60% PEEP 7
cmH2O Flow 8 lpm, dan transfusi TC pada pukul 11.00 WIB. Bayi juga diberi Infus
D10% 1/5 NS 25 cc/24 jam, Infus NaCl 3% 15 ml/24 jam, dan Infus Aminosteril Infant
6% 40 ml/24 jam, dan terapi obat tetap sama. Bayi diberikan Injeksi IM Vitamin K.
Berat badan bayi 900 gram, bayi diberikan ASI + susu formula 8 x 11 cc/24 jam
melalui OGT, retensi 4 cc warna kuning.
Pada tanggal 18 Mei 2017, terapi yang diberikan adalah Injeksi IV Meropenem 3
x 15 mg, Injeksi IV Aminophilin 3 x 2 mg, dan Injeksi IV Amikasin 1 x 6 mg. Bayi
juga diberi Infus D10% 1/5 NS 25 cc/24 jam, Infus NaCl 3% 15 ml/24 jam, dan Infus
Aminosteril Infant 6% 40 ml/24 jam. Bayi juga diberi O2 Bubble CPAP FiO2 60%
PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm, dan pemasangan infus ulang di lengan kanan. Berat badan
bayi 950 gram, bayi diberikan ASI 8 x 12 cc/24 jam melalui OGT, retensi OGT 4,5 cc
warna kuning.
Pada tanggal 19 Mei 2017, terapi yang diberikan adalah Injeksi IV Meropenem 3
x 15 mg, Injeksi IV Aminophilin 3 x 2 mg, dan Injeksi IV Amikasin 1 x 6 mg. Bayi
juga diberi Infus D10% 1/5 NS 75 cc/24 jam, Infus NaCl 3% 10 ml/24 jam, KCl 7,4% 1
ml/24 jam, dan Infus Aminosteril Infant 6% 40 ml/24 jam. Bayi juga diberi O2 Bubble
CPAP FiO2 60% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm, dan pemasangan infus ulang di lengan
kanan. Berat badan bayi 950 gram, bayi rencana diberikan ASI 8 x 13 cc/24 jam
melalui OGT.
Bayi lahir di RS Lombok 22 Lontar pada tanggal 4 Mei 2017 pukul 22.07 WIB
dengan normal Spt B, Skor Apgar 3-5-6-7, berat badan bayi 1050 gram, panjang
badan bayi tidak diukur. Bayi lahir pada usia gestasi 27/28 minggu. Saat bayi
dilahirkan, warna ketuban hijau keruh.
C. Post Natal Care
Pada saat dibawa rujuk ke IGD Rumkital dr. Ramelan Surabaya, bayi terpasang
umbilical kateter, sehingga tali pusat bayi telah lepas dan tampak dijahit.
hari 12
Keterangan : Kakek bayi mengatakan seingatnya dalam keluarga besarnya tidak ada
yang lahir prematur.
28
B. Psikososial Keluarga
Kakek bayi mengatakan bayi ini merupakan cucunya yang pertama dari ibu bayi.
rujukan dari RS Lombok 22 Lontar dengan diagnosa medis Neonatus Preterm hari
ke-5 + BBLSR + RDS. Pada pukul 17.30 WIB, bayi dipindahkan ke NICU IGD
untuk menerima perawatan yang lebih intensif.
30
B. Keadaan Umum
Keadaan umum bayi saat pengkajian hari ini tanggal 19 Mei 2017 yakni bayi
terpasang Bubble CPAP FiO2 50% PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm dan terpasang infus
D10 % 1/5 NS 75 cc + Aminosteril Infant 6% 40 cc + NaCl 3% 10 cc + KCl 7,4% 1
cc pada lengan kanan. Berat badan bayi 950 gram. Posisi bayi semi fowler. Bayi
tampak tidur dan kadang menangis lemah apabila dirasa kurang nyaman. Tidak
tampak adanya sianosis, dan penggunaan otot bantu napas, namun tampak jelas
terdapat retraksi pada interkostal, suprasternal, dan substernal, tampak pula adanya
pernapasan cuping hidung dan pursed-lip.
O. Pemeriksaan Integumen
Inspeksi : Terlihat banyaknya lanugo yang khas pada bayi, warna kulit sudah
merah dan tidak kuning lagi, tidak terlihat adanya sianosis perifer,
tidak terlihat adanya edema.
Palpasi : Turgor kulit tipis.
G. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Perkembangan psikoseksualnya belum sempurna karena bayi masih prematur,
sehingga alat reproduksinya belum matur.
H. KESIMPULAN
Saat ini bayi masih dalam tahap perkembangan adaptasi sosial, bahasa,
motorik halus, motorik kasar, dan perkembangan psikososial, kognitif, serta
psikoseksual.
B. RONTGEN
Tidak ada
33
C. TERAPI
Cara
Tanggal Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Pemberian
RS Lombok 22
Lontar
9 Mei 2017 D10% 1/5 NS 80 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
Aminosteril Infant 40 ml/24 jam Infus syringe Nutrisi parenteral Kelainan metabolisme Reaksi lokal termasuk
6% pump untuk mencegah dan asam amino sejak eritema, plebitis,
mengobati kekurangan lahir, koma hepatikum trombosis pada tempat
protein pada anak- dan anuria yang tidak penginfusan di perifer.
anak ketika pemberian terobati, manifestasi
makanan per oral insufiensi jantung,
dikontraindikasikan. hipokalemia, dan
hiperhidrasi.
NICU IGD
9 - 19 Mei 2017 Meropenem 3 x 15 mg Injeksi IV Pengobatan Hipersensitivitas. Inflamasi, tromboflebitis,
pneumonia termasuk nyeri di tempat injeksi,
nosokomial, ISK, pruritus, urtikaria.
infeksi inra abdominal,
infeksi ginekologi,
infeksi kulit,
meningitis, septikemia,
dll.
9, 13, 17 Mei 2017 Vitamin K 1 mg Injeksi IM Pembentukan tulang Resiko kernikterus Mual, sakit kepala,
pada janin dan faktor pada BBLR. flushing.
pembekuan
10 Mei 2017 D10% 1/5 NS 110 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
11 Mei 2017 D10% 1/5 NS 82 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
35
Aminosteril Infant 15 ml/24 jam Infus syringe Nutrisi parenteral Kelainan metabolisme Reaksi lokal termasuk
6% pump untuk mencegah dan asam amino sejak eritema, plebitis,
mengobati kekurangan lahir, koma hepatikum trombosis pada tempat
protein pada anak- dan anuria yang tidak penginfusan di perifer.
anak ketika pemberian terobati, manifestasi
makanan per oral insufiensi jantung,
dikontraindikasikan. hipokalemia, dan
hiperhidrasi.
12, 13 Mei 2017 D10% 1/5 NS 95 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
12 - 19 Mei 2017 Aminosteril Infant 40 ml/24 jam Infus syringe Nutrisi parenteral Kelainan metabolisme Reaksi lokal termasuk
6% pump untuk mencegah dan asam amino sejak eritema, plebitis,
mengobati kekurangan lahir, koma hepatikum trombosis pada tempat
protein pada anak- dan anuria yang tidak penginfusan di perifer.
anak ketika pemberian terobati, manifestasi
makanan per oral insufiensi jantung,
dikontraindikasikan. hipokalemia, dan
hiperhidrasi.
12 - 17 Mei 2017 Ca Gluconas 3 x 0,9 cc Injeksi IV Kekurangan kalsium. Kelainan paratiroid, Anoreksia, sembelit, mual
cedera ginjal. muntah.
14 Mei 2017 D10% 1/5 NS 90 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
15 Mei 2017 D10% 1/5 NS 80 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
16 Mei 2017 D10% 1/5 NS 50 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
37
17, 18 Mei 2017 D10% 1/5 NS 25 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
19 Mei 2017 D10% 1/5 NS 75 ml/24 jam Infus syringe Perawatan hidrasi, Reaksi alergi, retensi Tingkat gula darah tinggi,
pump keseimbangan natrium dan edema, mengurangi air liur.
elektrolit-energi pasien gagal jantung
di bawah perawatan kongestif, gagal ginjal
intensif, kadar berat, sirosis hati.
natrium, kalium, dan
magnesium yang
rendah.
Kelompok
(Kelompok 3E)
38
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
Tanggal Nama
No. Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi Perawat
1. Ketidakefektifan
berhubungan
pola napas
dengan
Kelompo
prematuritas, imaturitas 19 Mei 2017 - k
surfaktan.
3. Ketidakefektifan pola
bayi berhubungan
makan
dengan
Kelompo
refleks menghisap belum 19 Mei 2017 - k
adekuat, prematuritas, gawat
napas.
RENCANA KEPERAWATAN
Dx
Tgl/jam Tindakan TT Tgl/jam Catatan Perkembangan TT
Kep.
19 Mei 2017 19 Mei 2017
Dinas Pagi Dinas Pagi
07.00 2 Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan. PRR 13.00 Dx Kep = 1 PRR
07.00 1,2,3 Mengambil darah untuk pemeriksaan laboratorium DL PRR S=-
dan KK. O=
07.00 1 Mengkaji neonatus yang beresiko mengalami gawat PRR 1. Tanda-tanda vital pukul 13.00 WIB
napas. a. DJ = 148 x/menit
- Prematuritas bayi. b. RR = 42 x/menit
07.02 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. PRR c. SPO2 = 98%
- DJ = 158 x/menit d. Suhu = 36,7C
- RR = 44 x/menit 2. Status pernapasan
- SPO2 = 98% a. Eupnea 40 - 60 x/menit
- Suhu = 37,2C b. Tidak merintih atau napas grunting.
07.06 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. PRR c. Terdapat pernapasan cuping hidung atau
- Eupnea 40 - 60 x/menit nasal flaring.
- Tidak merintih atau napas grunting. d. Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
- Terdapat pernapasan cuping hidung atau nasal suprasternal.
flaring. e. Tidak sianosis
- Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan 3. Bayi terpasang O2 Bubbles CPAP FiO2 60%
suprasternal. PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
- Tidak sianosis 4. Tidak ada penggunaan otot bantu napas.
07.10 1 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian PRR 5. Terdapat pursed-lip.
kehangatan dan oksigen Bubbles CPAP FiO 2 60% A=
PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm. Masalah teratasi sebagian.
07.12 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi. PRR P=
- Tidak ada kalor, rubor, tumor, dolor, maupun Lanjutkan intervensi 2, 3, 4.
functio lesa.
08.00 2 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian PRR 13.00 Dx Kep = 2 PRR
terapi: S=-
- Meropenem 1 x 15 mg O=
- Aminophilin 1 x 2 mg 1. Tanda-tanda vital pukul 13.00 WIB
08.05 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. PRR a. DJ = 148 x/menit
- DJ = 158 x/menit b. RR = 42 x/menit
- RR = 46 x/menit c. SPO2 = 98%
- SPO2 = 100% d. Suhu = 36,7C
- Suhu = 37,3C 2. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit tanggal
08.10 3 Mengkaji kemampuan menghisap bayi. PRR 19 Mei 2017 yakni 11,79 x 103/uL.
- Bayi belum mempunyai refleks menghisap karena 3. Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti kalor,
bayi masih prematur. dolor, rubor, tumor, dan functio lesa.
08.30 1,2,3 Mengganti popok bayi. PRR A=
- 50 gram, BAB warna hijau Masalah teratasi sebagian.
09.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. PRR P=
- DJ = 150 x/menit Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
- RR = 44 x/menit
- SPO2 = 98% 13.00 Dx Kep = 3 PRR
- Suhu = 37,5C S=-
09.00 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. PRR O=
- 0 cc 1. Retensi OGT total pada dinas pagi yakni 1 cc
09.01 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian PRR berwarna kuning keruh.
susu formula 13 cc melalui OGT. 2. Bayi belum mempunyai refleks menghisap
10.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. PRR karena bayi masih prematur.
- DJ = 154 x/menit 3. Bayi diberikan ASI + susu formula.
- RR = 44 x/menit A=
- SPO2 = 96% Masalah teratasi sebagian.
- Suhu = 37,2C P=
11.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. PRR Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
- DJ = 154 x/menit
- RR = 44 x/menit
- SPO2 = 96%
- Suhu = 37,2C
11.05 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. PRR
- 1 cc warna kuning keruh
11.05 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian PRR
ASI 13 cc melalui OGT.
12.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. PRR
- DJ = 154 x/menit
- RR = 42 x/menit
- SPO2 = 97%
- Suhu = 37,6C
13.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. PRR
- DJ = 148 x/menit
- RR = 42 x/menit
- SPO2 = 98%
- Suhu = 36,7C
Dinas Dinas
Malam Malam
21.00 2 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. APS 06.30 Dx Kep = 1 APS
21.00 3 Mengkaji kemampuan menghisap bayi. APS S=-
- Bayi belum mempunyai refleks menghisap karena O=
bayi masih prematur. 1. Tanda-tanda vital pukul 06.00 WIB
21.00 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS a. DJ = 156 x/menit
- 0 cc b. RR = 45 x/menit
21.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS c. SPO2 = 100%
ASI + susu formula 10 cc melalui OGT. d. Suhu = 37,3C
21.10 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS 2. Status pernapasan
- DJ = 155 x/menit a. Eupnea 40 - 60 x/menit
- RR = 40 x/menit b. Tidak merintih atau napas grunting.
- SPO2 = 100% c. Terdapat pernapasan cuping hidung atau
- Suhu = 37C nasal flaring.
22.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS d. Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
- DJ = 167 x/menit suprasternal.
- RR = 44 x/menit e. Tidak sianosis
- SPO2 = 100% f. Episode apnea SPO2 74% pukul 00.17
- Suhu = 36,8C g. Episode apnea SPO2 81% pukul 01.35
23.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS h. Episode apnea SPO2 67% pukul 03.14
- DJ = 156 x/menit 3. Bayi terpasang O2 Bubbles CPAP FiO2 60%
- RR = 44 x/menit PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
- SPO2 = 100% 4. Tidak ada penggunaan otot bantu napas.
- Suhu = 37C 5. Terdapat pursed-lip.
23.00 1,2,3 Mengganti popok bayi. APS A=
- 40 gram, BAB warna hijau Masalah teratasi sebagian.
23.04 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS P=
- 0 cc Lanjutkan intervensi 2, 3, 4.
23.30 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS
susu formula 10 cc melalui OGT. 06.00 Dx Kep = 2 APS
00.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS S=-
- DJ = 155 x/menit O=
- RR = 40 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 06.00 WIB
- SPO2 = 99% a. DJ = 156 x/menit
- Suhu = 36,5C b. RR = 45 x/menit
00.00 2 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS c. SPO2 = 100%
terapi: d. Suhu = 37,3C
- Meropenem 1 x 15 mg 4. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit tanggal
- Aminophilin 1 x 2 mg 19 Mei 2017 yakni 11,79 x 103/uL.
- Amikasin 1 x 6 mg 5. Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti kalor,
00.17 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. APS dolor, rubor, tumor, dan functio lesa.
- Episode apnea SPO2 74% A=
01.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS Masalah teratasi sebagian.
- DJ = 167 x/menit P=
- RR = 42 x/menit Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
- SPO2 = 100%
- Suhu = 36,8C 06.00 Dx Kep = 3 APS
01.05 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. APS S=-
- Eupnea 40 - 60 x/menit O=
- Tidak merintih atau napas grunting. 1. Retensi OGT total pada dinas malam yakni 2
- Terdapat pernapasan cuping hidung atau nasal cc warna putih keruh.
flaring. 2. Bayi belum mempunyai refleks menghisap.
- Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan 3. Bayi diberikan susu formula.
suprasternal. A=
- Tidak sianosis Masalah teratasi sebagian.
01.07 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi. APS P=
- Tidak ada kalor, rubor, tumor, dolor, maupun Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
functio lesa.
01.35 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. APS
- Episode apnea SPO2 81%
01.40 1 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS
kehangatan dan oksigen Bubbles CPAP FiO 2 60%
PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
02.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 158 x/menit
- RR = 46 x/menit
- SPO2 = 99%
- Suhu = 36,7C
03.00 1,2,3 Mengganti cairan infus D10% 1/5 NS 40 ml/24 jam + APS
NaCl 3% 5 ml/24 jam + Aminosteril Infant 6% 20
ml/24 jam.
03.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 158 x/menit
- RR = 52 x/menit
- SPO2 = 99%
- Suhu = 36,9C
03.14 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. APS
- Episode apnea SPO2 67%
03.15 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS
- cc warna putih jernih
03.15 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS
susu formula 10 cc melalui OGT.
04.00 1,2,3 Melakukan suction. APS
04.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 146 x/menit
- RR = 48 x/menit
- SPO2 = 99%
- Suhu = 37C
04.30 1,2,3 Mengganti popok bayi. APS
- 30 gram, BAK
04.32 1,2,3 Menimbang bayi. APS
- 950 gram.
04.32 1,2,3 Menjaga kebersihan inkubator dari kotoran dengan APS
mengganti selimut dan bedong.
04.44 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS
- 2 cc warna putih keruh
05.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 149 x/menit
- RR = 40 x/menit
- SPO2 = 99%
- Suhu = 37,3C
06.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 156 x/menit
- RR = 45 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 37,3C
06.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS
susu formula 10 cc melalui OGT.
20 Mei 2017 20 Mei 2017
Dinas Pagi Dinas Pagi
07.00 2 Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan. FL 13.00 Dx Kep = 1 FL
07.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL S=-
- DJ = 150 x/menit O=
- RR = 40 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 13.00 WIB
- SPO2 = 98% a. DJ = 150 x/menit
- Suhu = 36,4C b. RR = 44 x/menit
08.00 2 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL c. SPO2 = 100%
terapi: d. Suhu = 37,5C
- Meropenem 1 x 15 mg 2. Status pernapasan
- Aminophilin 1 x 2 mg a. Eupnea 40 - 60 x/menit
08.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL b. Tidak merintih atau napas grunting.
- DJ = 158 x/menit c. Terdapat pernapasan cuping hidung atau
- RR = 46 x/menit nasal flaring.
- SPO2 = 100% d. Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
- Suhu = 37,3C suprasternal.
08.30 1,2,3 Mengganti popok bayi. FL e. Tidak sianosis
- 15 gram, BAB warna hijau + BAK 3. Bayi terpasang O2 Bubbles CPAP FiO2 60%
09.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
- DJ = 143 x/menit 4. Tidak ada penggunaan otot bantu napas.
- RR = 45 x/menit 5. Terdapat pursed-lip.
- SPO2 = 97% A=
- Suhu = 37C Masalah teratasi sebagian.
09.10 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. FL P=
- 0 cc Lanjutkan intervensi 2, 3, 4.
09.10 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL
ASI 10 cc melalui OGT. 13.00 Dx Kep = 2 FL
10.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL S=-
- DJ = 160 x/menit O=
- RR = 48 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 13.00 WIB
- SPO2 = 98% a. DJ = 150 x/menit
- Suhu = 37,2C b. RR = 44 x/menit
11.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL c. SPO2 = 100%
- DJ = 150 x/menit d. Suhu = 37,5C
- RR = 46 x/menit 2. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit tanggal
- SPO2 = 100% 19 Mei 2017 yakni 11,79 x 103/uL.
- Suhu = 37,5C 3. Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti kalor,
11.05 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. FL dolor, rubor, tumor, dan functio lesa.
- Eupnea 40 - 60 x/menit A=
- Tidak merintih atau napas grunting. Masalah teratasi sebagian.
- Terdapat pernapasan cuping hidung atau nasal P=
flaring. Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
- Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
suprasternal. 13.00 Dx Kep = 3 FL
- Tidak sianosis S=-
11.07 1 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL O=
kehangatan dan oksigen Bubbles CPAP FiO 2 60% 1. Retensi OGT total pada dinas pagi yakni 0 cc.
PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm. 2. Bayi diberikan ASI.
11.10 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi. FL A=
- Tidak ada kalor, rubor, tumor, dolor, maupun Masalah teratasi sebagian.
functio lesa. P=
12.00 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. FL Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
- 0 cc
12.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL
ASI 13 cc melalui OGT.
12.05 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL
- DJ = 155 x/menit
- RR = 40 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 37,3C
12.05 1,2,3 Mengganti popok bayi. FL
- 20 gram, BAB warna hijau + BAK
13.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL
- DJ = 150 x/menit
- RR = 44 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 37,5C
Dinas Dinas
Malam Malam
21.00 2 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. APS 06.00 Dx Kep = 1 APS
21.00 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS S=-
- 4 cc kuning keruh O=
21.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS 1. Tanda-tanda vital pukul 06.00 WIB
susu formula 13 cc melalui OGT. a. DJ = 149 x/menit
21.08 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS b. RR = 44 x/menit
- DJ = 148 x/menit c. SPO2 = 100%
- RR = 42 x/menit d. Suhu = 37,3C
- SPO2 = 99% 2. Status pernapasan
- Suhu = 36,3C a. Eupnea 40 - 60 x/menit
22.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS b. Tidak merintih atau napas grunting.
- DJ = 143 x/menit c. Terdapat pernapasan cuping hidung atau
- RR = 46 x/menit nasal flaring.
- SPO2 = 100% d. Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
- Suhu = 37C suprasternal.
22.10 1,2,3 Mengganti popok bayi. APS e. Tidak sianosis
- 30 gram, BAK f. Episode apnea SPO2 70% pukul 00.16
23.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS 3. Bayi terpasang O2 Bubbles CPAP FiO2 60%
- DJ = 155 x/menit PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
- RR = 40 x/menit 4. Tidak ada penggunaan otot bantu napas.
- SPO2 = 100% 5. Terdapat pursed-lip.
- Suhu = 37C A=
23.50 2 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS Masalah teratasi sebagian.
terapi: P=
- Meropenem 1 x 15 mg Lanjutkan intervensi 2, 3, 4.
- Aminophilin 1 x 2 mg
- Amikasin 1 x 6 mg 06.00 Dx Kep = 2 APS
00.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS S=-
- DJ = 150 x/menit O=
- RR = 44 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 06.00 WIB
- SPO2 = 1000% a. DJ = 149 x/menit
- Suhu = 37C b. RR = 44 x/menit
00.05 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS c. SPO2 = 100%
- 0 cc d. Suhu = 37,3C
00.05 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS 2. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit tanggal
susu formula 13 cc melalui OGT. 19 Mei 2017 yakni 11,79 x 103/uL.
00.16 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. APS 3. Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti kalor,
- Episode apnea SPO2 70% dolor, rubor, tumor, dan functio lesa.
01.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS A=
- DJ = 144 x/menit Masalah teratasi sebagian.
- RR = 40 x/menit P=
- SPO2 = 100% Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
- Suhu = 36,7C
01.04 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. APS 06.00 Dx Kep = 3 APS
- Eupnea 40 - 60 x/menit S=-
- Tidak merintih atau napas grunting. O=
- Terdapat pernapasan cuping hidung atau nasal 1. Retensi OGT total pada dinas malam yakni 4 cc
flaring. warna kuning keruh.
- Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan 2. Bayi diberikan susu formula.
suprasternal. A=
- Tidak sianosis Masalah teratasi sebagian.
01.05 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi. APS P=
- Tidak ada kalor, rubor, tumor, dolor, maupun Lanjutkan intervensi 2, 3.
functio lesa.
01.45 1,2,3 Melakukan suction. APS
01.46 1 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS
kehangatan dan oksigen Bubbles CPAP FiO 2 60%
PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
02.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 150 x/menit
- RR = 46 x/menit
- SPO2 = 99%
- Suhu = 37C
02.30 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS
- 0 cc
03.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS
susu formula 13 cc melalui OGT.
03.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 155 x/menit
- RR = 41 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 37,2C
04.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 148 x/menit
- RR = 40 x/menit
- SPO2 = 99%
- Suhu = 37,1C
04.05 1,2,3 Melakukan suction. APS
04.35 1,2,3 Mengganti popok bayi. APS
30 gram, BAK + BAB sedikit
04.35 1,2,3 Menimbang bayi. APS
- 950 gram.
04.35 1,2,3 Menjaga kebersihan inkubator dari kotoran dengan APS
mengganti selimut dan bedong.
04.40 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. APS
- 0 cc
05.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 150 x/menit
- RR = 43 x/menit
- SPO2 = 99%
- Suhu = 36,9C
06.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. APS
- DJ = 149 x/menit
- RR = 44 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 37,3C
06.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian APS
susu formula 13 cc melalui OGT.
21 Mei 2017 21 Mei 2017
Dinas Pagi Dinas Pagi
06.55 2 Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan. FL 13.00 Dx Kep = 1 FL
06.55 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL S=-
- DJ = 143 x/menit O=
- RR = 40 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 13.00 WIB
- SPO2 =100% a. DJ = 160 x/menit
- Suhu = 37,4C b. RR = 56 x/menit
08.00 2 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL c. SPO2 = 100%
terapi: d. Suhu = 36,7C
- Meropenem 1 x 15 mg 2. Status pernapasan
- Aminophilin 1 x 2 mg a. Eupnea 40 - 60 x/menit
08.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL b. Tidak merintih atau napas grunting.
- DJ = 142 x/menit c. Terdapat pernapasan cuping hidung atau
- RR = 40 x/menit nasal flaring.
- SPO2 = 99% d. Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
- Suhu = 37,1C suprasternal.
08.00 1,2,3 Mengganti popok bayi. FL e. Tidak sianosis
- 10 gram, BAK 3. Bayi terpasang O2 Bubbles CPAP FiO2 60%
09.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
- DJ = 146 x/menit 4. Tidak ada penggunaan otot bantu napas.
- RR = 42 x/menit 5. Terdapat pursed-lip.
- SPO2 = 98% A=
- Suhu = 37C Masalah teratasi sebagian.
09.05 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. FL P=
- 1 cc warna kehijauan Lanjutkan intervensi 2, 3, 4.
09.05 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL
susu formula 13 cc melalui OGT. 13.00 Dx Kep = 2 FL
10.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL S=-
- DJ = 148 x/menit O=
- RR = 42 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 13.00 WIB
- SPO2 = 100% e. DJ = 150 x/menit
- Suhu = 37C f. RR = 44 x/menit
11.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL g. SPO2 = 100%
- DJ = 144 x/menit h. Suhu = 37,5C
- RR = 44 x/menit 2. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit tanggal
- SPO2 = 100% 19 Mei 2017 yakni 11,79 x 103/uL.
- Suhu = 37C 3. Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti kalor,
11.04 1 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL dolor, rubor, tumor, dan functio lesa.
kehangatan dan oksigen Bubbles CPAP FiO 2 60% A=
PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm. Masalah teratasi sebagian.
11.05 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi. FL P=
- Tidak ada kalor, rubor, tumor, dolor, maupun Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
functio lesa.
12.00 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. FL 13.00 Dx Kep = 3 FL
- 0 cc S=-
12.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian FL O=
susu formula 13 cc melalui OGT. 1. Retensi OGT total pada dinas pagi yakni 0 cc.
12.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL 2. Bayi diberikan susu formula.
- DJ = 146 x/menit A=
- RR = 40 x/menit Masalah teratasi sebagian.
- SPO2 = 98% P=
- Suhu = 36,9C Lanjutkan intervensi 2, 3.
12.05 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. FL
- Eupnea 40 - 60 x/menit
- Tidak merintih atau napas grunting.
- Terdapat pernapasan cuping hidung atau nasal
flaring.
- Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
suprasternal.
- Tidak sianosis
13.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. FL
- DJ = 150 x/menit
- RR = 56 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 36,7C
Dinas Dinas
Malam Malam
21.00 2 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. BT 06.00 Dx Kep = 1 BT
21.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT S=-
- DJ = 156 x/menit O=
- RR = 42 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 06.00 WIB
- SPO2 = 100% a. DJ = 150 x/menit
- Suhu = 36,4C b. RR = 44 x/menit
21.10 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. BT c. SPO2 = 100%
- 4 cc kuning keruh d. Suhu = 36,8C
21.10 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian BT 2. Status pernapasan
ASI 13 cc melalui OGT. a. Eupnea 40 - 60 x/menit
22.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT b. Tidak merintih atau napas grunting.
- DJ = 162 x/menit c. Terdapat pernapasan cuping hidung atau
- RR = 44 x/menit nasal flaring.
- SPO2 = 99% d. Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan
- Suhu = 37,1C suprasternal.
22.10 1,2,3 Mengatur posisi bayi. BT e. Tidak sianosis
23.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT 3. Bayi terpasang O2 Bubbles CPAP FiO2 60%
- DJ = 158 x/menit PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
- RR = 44 x/menit 4. Tidak ada penggunaan otot bantu napas.
- SPO2 = 99% 5. Terdapat pursed-lip.
- Suhu = 36,5C A=
00.00 2 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian BT Masalah teratasi sebagian.
terapi: P=
- Meropenem 1 x 15 mg Lanjutkan intervensi 2, 3, 4.
- Aminophilin 1 x 2 mg
- Amikasin 1 x 6 mg 06.00 Dx Kep = 2 BT
00.10 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT S=-
- DJ = 150 x/menit O=
- RR = 52 x/menit 1. Tanda-tanda vital pukul 06.00 WIB
- SPO2 = 100% a. DJ = 150 x/menit
- Suhu = 37,6C b. RR = 44 x/menit
01.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT c. SPO2 = 100%
- DJ = 148 x/menit d. Suhu = 36,8C
- RR = 42 x/menit 2. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit tanggal
- SPO2 = 100% 19 Mei 2017 yakni 11,79 x 103/uL.
- Suhu = 37C 3. Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti kalor,
01.05 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. BT dolor, rubor, tumor, dan functio lesa.
- 6 cc warna kuning keruh A=
01.05 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian BT Masalah teratasi sebagian.
susu formula 14 cc melalui OGT. P=
02.00 1 Mengkaji perubahan status pernapasan. BT Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
- Eupnea 40 - 60 x/menit
- Tidak merintih atau napas grunting. 06.00 Dx Kep = 3 BT
- Terdapat pernapasan cuping hidung atau nasal S=-
flaring. O=
- Terdapat retraksi interkostal, substernal, dan 1. Retensi OGT total pada dinas malam yakni 10 cc
suprasternal. warna kuning keruh.
- Tidak sianosis 2. Bayi diberikan susu formula.
02.02 2 Mengobservasi tanda-tanda infeksi. BT A=
- Tidak ada kalor, rubor, tumor, dolor, maupun Masalah teratasi sebagian.
functio lesa. P=
02.03 1 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian BT Lanjutkan intervensi 2, 3.
kehangatan dan oksigen Bubbles CPAP FiO 2 60%
PEEP 7 cmH2O Flow 8 lpm.
02.04 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT
- DJ = 152 x/menit
- RR = 48 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 36,9C
03.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT
- DJ = 150 x/menit
- RR = 44 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 36,7C
04.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT
- DJ = 150 x/menit
- RR = 46 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 36,7C
04.05 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. BT
- 0 cc
04.05 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian BT
susu formula 14 cc melalui OGT.
04.10 1,2,3 Mengganti popok bayi. BT
- 40 gram, BAK
04.10 1,2,3 Menimbang bayi. BT
- 1000 gram.
04.10 1,2,3 Menjaga kebersihan inkubator dari kotoran dengan BT
mengganti selimut dan bedong.
04.20 3 Mengkaji retensi pada OGT sebelum pemberian susu. BT
- 0 cc
05.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT
- DJ = 154 x/menit
- RR = 48 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 36,6C
06.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu. BT
- DJ = 150 x/menit
- RR = 44 x/menit
- SPO2 = 100%
- Suhu = 36,8C
06.00 3 Hasil kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian BT
susu formula 14 cc melalui OGT.