Askep Hypertensi
Askep Hypertensi
P DENGAN DIAGNOSA
HYPERTENSI DI RUANG KENANGA
RSUD Dr.H.ABDUL MOELOEK
PROPINSI LAMPUNG
LAPORAN KASUS
Oleh :
Ruang : R. Kenanga
No. MR/CM : 87 03 03
Tgl. Pengkajian : 12 November 2008
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama : Ny. P
2. Usia : 46 tahun
3. Status Perkawinan : Kawin
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Suku : Lampung
8. Bahasa Yang Digunakan : Bahasa Indonesia
9. Alamat Rumah : Sukapura, Sragi Lampung Selatan
10. Sumber Biaya : Gakin
11. Tanggal Masuk RS : 11 November 2008
12. Diagnosa Medis : Hypertensi
2. Keluhan penyerta :
Klien mengatakan mual dan muntah, BAB (-) sejak 3 hari yang lalu.
C. Riwayat kesehatan lalu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan. Klien
mengatakan baru pertama kali ini dirawat di Rumah Sakit. Keluarga mengatakan
sebelumnya klien mempuyai riwayat penyakit darah tinggi, klien mengatakan
sebelumnya tidak pernah di operasi.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis keturunan
: Garis pernikahan
1. Support Sistem
Klien mengatakan keluarga selalu mendukung kesembuhan terhadap penyakitnya,
dan klien merasa senang karena perawat selalu memberikan perawatan yang terbaik
dan yang lebih penting klien mengatakan selalu berdoa agar cepat sembuh.
2. Komunikasi
Sebelum sakit :
Klien mengatakan komunikasi dalam keluarga dan masyarakat baik
Saat Sakit :
Klien mengatakan walaupun klien dalam keadaan sedang sakit tetapi komunikasi
dengan keluarga klien masih tetap terjalin dengan baik.
IV. LINGKUNGAN
A. Rumah
Keluarga klien mengatakan lingkungan rumah klien selalu bersih dan rapih, jauh
dari jalan raya dan tidak ada bahaya.
B. Pekerjaan
Bahaya terjadinya polusi udara dan resiko kecelakaan tidak ada, karena jauh dari
jalan raya.
2. Pola Cairan
a. Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit minum air putih 6-8 gelas/ hari (1 gelas
= 250 cc) klien minum 1-2 liter/ hari.
b. Saat sakit
Klien mengatakan minum air putih 4-5 gelas/ hari 1000 ml/hari. Klien
mendapat terapi infus RL 20 tetes/menit .
G. PengMengkajian Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. TD : 160/ 100 mmHg
c. Nadi : 90 x /menit
d. Pernafasan : 20 x /menit
e. Suhu : 36,7 C
2. Pemeriksaan persistem
a. Sistem penglihatan
Posisi mata simetris, pergerakan bola mata mengikuti perintah, konjungtiva
an anemis, sklera an icterik, pupil isokor, reaksi terhadap cahaya positif,
lapang pandang normal, klien dapat melihat jari pemeriksa dengan jarak 1
meter.
b. Sistem Pendengaran
Telinga simetris kiri kanan, tidak ada serumen dalam telinga, klien
mengalami gangguan pendengaran pada telinga kiri. Telinga kanan dapat
mendengarkan detik jam dengan jarak 5 cm, tidak ada pemakaian alat bantu
pendengaran.
c. Sistem Wicara
Klien tidak ada gangguan dan kesulitan berbicara, klien dapat menyebutkan
nama benda yang ditunjukkan dengan benar (buku, pensil).
d. Sistem Pernapasan
Sesak (-), RR : 20 x/menit, jalan nafas tidak ada sekret, irama nafas teratur,
suara nafas vesikuler, tidak menggunakan otot bantu pernafasan dan tidak
menggunakan alat bantu pernafasan, ronchi (-), weezing (-)
e. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi perifer
Nadi 90 x/menit, irama tidak teratur, denyut nadi teraba lemah, tidak
terdapat distensi vena jugularis, kulit kemerahan, temperatur kulit
hangat, CRT : 2 detik, temperatur kulit teraba dingin
Sirkulasi jantung
Denyut nadi apikal 90 x/menit, irama tidak teratur, mur-mur (-), nyeri
dada (-)
f. Sistem Neurologi
GCS : 15. E:4 M:5 V:6
Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial, tidak ada
gangguan Neurologis (N.I N.XII) , tidak ada tanda tanda iritasi
meningeal, kekuatan otot penuh.
5555 5555
5555 5555
g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut bersih, klien mengatakan mual (+), muntah (+), bising usus
10 x/menit, tidak ada massa pada abdomen, asites (-), tidak ada luka post
operasi.
h. Sistem Imunologi
Tidak ada pembesaran Kelenjar Getah Bening pada leher, ketiak dan lipat
paha
i. Sistem Endokrin
Nafas tidak berbau keton, tidak ada luka ganggren, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, Gula Darah Sewaktu : 115 mg/dl.
j. Sistem Urogenital
Distensi kandung kemih (-), nyeri tekan (-), gangguan berkemih (-), tidak
ada penggunaan kateter, kebersihan genital baik.
k. Sistem Integumen
Keadaan rambut kusam, warna hitam, kekuatan baik, keadaan kulit bersih,
warna kulit kemerahan, luka (-), decubitus (-)
l. Sistem Muskuloskeletal
Klien tidak mengalami keterbatasan dalam pergerakan, klien mengatakan
merasa lemas bila melakukan aktivitas seperti ke kamar mandi. Aktivitas
dibantu keluarga dan perawat. Klien mengatakan nyeri kepala bertambah
bila melakukan aktivitas.
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hematologi 12 November 2008
VI. Penatalaksanaan
1. Penatalaksaan Medis
Injeksi Ranitidin 1 amp/ 12 jam
Injeksi Narfoz 1 amp/ 12 jam
Dexanta syrup 3 x 1 sendok makan
PCT 3x1
2. Penatalaksanaan Keperawatan ( saat pengkajian )
Immobilisasi
Bed rest
Pemantauan tanda-tanda vital
Mengatasi nyeri dengan metode distraksi dan relaksasi
Memberikan posisi yang nyaman
Klien datang pada tanggal 11 November 2008 pukul 19.05 WIB melalui UGD
dengan keluhan sakit kepala, mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu. Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran klien komposmentis, TD : 160/100 mmHg,
N : 90 x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,7 C. di UGD klien diberikan IVFD RL 20
gtt/mnt, Injeksi Ranitidin 1 amp/ 12 jam, PCT 3 x 1. Kemudian klien dibawa ke
ruang Kenanga untuk mendapatkan perawatan. Saat dilakukan pengkajian tanggal 12
November 2008 pukul 16.30 WIB klien mengatakan sakit kepala. Frekuensi nyeri
hilang timbul, durasi 10-15 menit, skala nyeri 5. Nyeri dirasakan sejak 3 hari yang
lalu, klien mengatakan nyeri bertambah bila klien beraktifitas dan nyeri berkurang
bila klien istirahat.
1. Data Subjektif
- Klien mengatakan nyeri kepala
- Klien mengatakan nyeri hilang timbul
- Klien mengatakan nyeri saat melakukan aktivitas
- Klien mengatakan merasa lemas
- Klien mengatakan durasi nyeri 10-15 menit
- Klien mengatakan skala nyeri 5
- Klien mengatakan lemas bila melakukan aktivitas seperti ke kamar mandi
- Klien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur saja
- Klien mengatakan mual.
- Klien mengatakan muntah
- Klien mengatakan tidak nafsu makan
2. Data Objektif
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Klien tampak memegangi kepala
- Aktifitas dibantu oleh keluarga dan perawat
- TD : 160/100 mmHg, N : 90 x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,7 C
- Keadaan umum lemah
- Klien lebih banyak istirahat di tempat tidur.
- Irama jantung tidak teratur
- Klien hanya menghabiskan 4-5 sendok dari porsi yang diberikan
- Temperatur kulit teraba dingin
- GDS 71 mg/dl
IX. ANALISA DATA
DO :
- Klien tampak meringis menahan
nyeri
- Irama jantung tidak teratur
- TD : 160/100 mmHg
- N : 90 x/menit
2 DS : Intoleransi Kelemahan
- Klien mengatakan nyeri kepala saat aktifitas
melakukan aktivitas
- Klien mengatakan merasa lemas
- Klien mengatakan merasa lemas
bila melakukan aktivitas seperti ke
kamar mandi
- Klien mengatakan hanya berbaring
di tempat tidur saja
DO :
- Aktifitas dibantu oleh keluarga dan
perawat
- TD : 160/100 mmHg, N : 90
x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,7 C
- Keadaan umum lemah
- Klien lebih banyak istirahat di
tempat tidur.
3 DS : Resiko Intake yang tidak
- Klien mengatakan merasa mual. perubahan nutrisi adekuat
- Klien mengatakan tidak nafsu kurang dari
makan kebutuhan
DO :
- Klien hanya menghabiskan 4-5
sendok dari porsi yang diberikan
- Muntah (+)
- Temperatur kulit teraba dingin
- GDS 71 mg/dl
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
3. Resiko perubaha nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat
XI. RENCANA PERAWATAN
Ruang :
R. Kenanga
Dx. Medis :
Hypertensi
Nama Klien :
Ny. P
No.MR :
87 03 03
Diagnosa Keperawatan
No Tgl Tujuan Rencana tindakan rasional
& Data Penunjang
1 12 Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan Setelah dilakukan askep - Auskultasi nadi apikal : - Biasanya terjadi takikardi
November dengan peningkatan tekanan selama 3 x 24 jam frekwensi, irama jantung. bentuk kompensasi penurunan
2008 vaskuler serebral ditandai dengan : tekanan vaskuler serebral kontraktilitas
DS : tidak meningkat dengan
- Klien mengatakan nyeri kepala kriteria : - Pertahankan tirah baring, - Menurunkan kerja jantung dan
- Klien mengatakan nyeri hilang - Klien mengatakan lingkungan yang tenang, memberikan kesempatan pada
timbul tidak nyeri kepala lagi sedikit penerangan klien untuk istirahat
- Klien mengatakan nyeri saat - Klien tenang
melakukan aktivitas - TD 120/80 mmHg - Memantau TD - Sebagai tolak ukur perfusi
- Klien mengatakan merasa serebral
lemas
- Klien mengatakan durasi nyeri - Berikan istirahat - Stres emosi menghasilkan
10-15 menit psikologis vasokonstriksi.
- Klien mengatakan skala nyeri 5
- Klien mengatakan lemas bila - Menghindari aktivitas - Manuver valsava menyebabkan
melakukan aktivitas seperti ke respon valsava rangsang vagal yang dikuti
kamar mandi dengan takikardi.
DO :
- Klien tampak meringis - Kolaborasi pemberian - Mengurangi respon nyeri
menahan nyeri obat analgesia dan sedasi
- Irama jantung tidak teratur
- TD : 160/100 mmHg
- N : 90 x/menit
2 12 Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah dilakukan askep - Mencatat tanda vital - Hipotensi ortostatik dapat
November dengan kelemahan ditandai selama 3 x 24 jam klien sebelum dan segera terjadi karena efek obat dan
2008 dengan : dapat melakukan setelah melakukan gravitasi
DS : aktivitas minimal tanpa aktivitas
- Klien mengatakan nyeri kepala bantuan dengan kriteria :
saat melakukan aktivitas - Klien mampu - Mencatat respon - Respon jantung untuk
- Klien mengatakan merasa menunjukkan kardiopulmonal terhadap memenuhi kebutuhan oksigen
lemas partisipasi dalam aktivitas dan nutrisi
- Klien mengatakan merasa melakukan aktivitas
lemas bila melakukan aktivitas yang dapat ditoleransi - Bantu klien untuk - Memenuhi kebutuhan
seperti ke kamar mandi mengubah posisi secara perawatan diri klien tanpa
- Klien mengatakan hanya berkala, bersandar, duduk, mempengaruhi stress miokard
berbaring di tempat tidur saja berdiri, dan ambulasi yang atau kebutuhan oksigen
DO : dapat ditoleransi berlebihan
- Aktifitas dibantu oleh keluarga
dan perawat
- TD : 160/100 mmHg, N : 90
x/menit, P : 20 x/menit, S :
36,7 C
- Keadaan umum lemah
- Klien lebih banyak istirahat di
tempat tidur.
3 12 Resiko perubaha nutrisi kurang Setelah dilakukan askep - Mengkaji kebutuhan - Memperoleh nilai kebutuhan
November dari kebutuhan berhubungan selama 3 x 24 jam asupan makanan dan cairan klien klien
2008 dengan intake yang tidak adekuat makanan dan cairan yang
ditandai dengan : dikonsumsi memenuhi - Mengkaji makanan - Meningkatkan motivasi makan
DS kebutuhan metabolik kesukaan klien
- Klien mengatakan merasa mual. dengan kriteria :
- Klien mengatakan tidak nafsu - Klien menghabiskan - Mendiskusikan - Situasi, porsi sedikit, suhu
makan porsi yang disediakan perencanaan pemberian makanan dan lingkungan dapat
Rumah Sakit makanan untuk jadwal, meningkatkan nafsu makan
DO - Klien mengatakan lingkungan makan,
- Klien hanya menghabiskan 4-5 tidak mual kesukaan, dan suhu
sendok dari porsi yang - Muntah (-) makanan
diberikan
- Muntah (+) - Kolaborasi pemberian - Memenuhi kebutuhan kalori dan
- Temperatur kulit teraba dingin makanan parenteral dan cairan
- GDS 71 mg/dl terapi antasida sesuai - Menekan reflek mual dan
indikasi meningkatkan motilitas usus
MENCATATAN PERKEMBANGAN
No.
Implementasi Evaluasi
No Tgl / jam Dx Paraf
(Respon Hasil) (SOAP)
Kep
1 12-11-2008 1 Auskultasi nadi apikal S : - Kepala saya masih sakit pak.
14.30WIB Respon hasil : - Klien mengatakan mengerti
- Irama irreguler pentingnya menghindar respon valsava
- HR 90 x/mnt
15.00 WIB Mengkaji sensori O: - HR 90 x/mnt
Respon hasil : Composmentis - Irama irreguler
18.00 WIB Mengajarkan menghindari respon valsava - TD 160/100 mHg
Respon hasil : - Suhu : 36,7 C
- Klien mengerti pentingnya menghindari respon valsava. - Pernafasan : 20 x/menit
18.30 WIB Mengukur tanda-tanda vital
Respon hasil : A : Masalah teratasi sebagian.
- TD 160/100 mmHg
- HR 90 x/mnt, irreguler P : Lanjutan intervensi keperawatan
- Suhu : 36,7 C - Auskultasi nadi apikal
- Pernafasan : 20 x/menit - Kaji derajat nyeri
19.00 WIB Menganjurkan klien untuk istirahat di tempat tidur - Ajarkan tehnik nafas dalam
Respon hasil : - Monitor tanda-tanda vital
- Klien bedrest - Anjurkan klien untuk istirahat di TT
- Klien mengatakan masih nyeri kepala
2 12/11/2008 2 Mencatat tanda vital sebelum aktivitas S : - Masih gemetar pak.
14.00WIB Respon hasil : - Klien dan keluarga mengatakan
- HR 90 x/mnt mengerti pentingnya beraktivitas
- Irama irreguler secara bertahap.
- RR 20 x/mnt
- TD 160/100 mmHg O : Tanda vital setelah beraktivitas
- HR 100 x/mnt
Mencatat tanda vital setelah aktivitas - TD 160/100 mHg
Respon hasil : - Gemetar (+)
- HR 100x/mnt - Orthopnue (+)
- Irama ireguler - Nadi irreguler
- RR 24 x/mnt
- TD 160/100mmHg A : Masalah belum teratasi.
- Gemetar (+)
- Orthopnue (+) P : Lanjutan intervensi keperawatan
- Catat tanda vital sebelum dan setelah
15.30 WIB Membantu pasien dalam merubah posisi secara berkala, beraktivitas
bersandar, duduk dan berdiri. Dan mengajarkan kepada - Bantu pasien dalam merubah posisi
klien dan keluarga untuk melatih klien berakitivitas secara secara berkala, bersandar, duduk dan
bertahap. berdiri
Respon hasil : - Ajarkan kepada klien dan keluarga
- Klien dan keluarga mengerti pentingnya melatih klien untuk melatih klien berakitivitas secara
beraktivitas secara bertahap. bertahap
3 12/11/2008 3 Mengkaji intake makanan dan cairan klien S : - Masih mual pak.
17.00WIB Respon hasil : - Klien dan keluarga mengatakan setiap
- Makan hanya 4 sendok makan merasa mual dan muntah
- Tampak klien mual dan muntah
- Minum 2 gelas / 4 jam O : - Porsi makan hanya 4 sendok.
- Terpasang infus RL 10 tts/menit - Tampak klien mual
17.30 WIB Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang jadwal A : Masalah belum teratasi.
makan, lingkungan, makanan kesukaan, dan suhu
makanan P : Lanjutan intervensi keperawatan
Respon hasil : - Kaji intake makanan dan cairan klien
- Klien mengatakan tidak ada makanan yang khusus - Diskusikan dengan klien dan keluarga
menjadi kesukaannya, suhu makanan yang hangat. tentang jadwal makan, lingkungan,
- Saat ini klien merasa mual dan sakit menelan. makanan kesukaan, dan suhu makanan
Kolaboratif :
Melaporkan agar diberikan obat anti muntah
3 14-11-2008 3 Mengkaji intake makanan dan cairan klien S : - Keluarga mengatakan klien sudah
14.30WIB Respon hasil : menghabiskan makanan yang
- Klien sudah dapat menghabiskan makanan yang diberikan.
diberikan.
- Klien mengatakan tidak mual lagi. O : - Klien menghabiskan porsi makanan
- Minum 5 gelas / 24 jam yang diberikan
- Terpasang infus RL, 10 tts/menit - Klien tampak tenang.
15.00 WIB Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang jadwal A : Masalah teratasi
makan, lingkungan, makanan kesukaan, dan suhu
makanan P : - Monitor intake makanan dan cairan
Respon hasil : Klien
- Klien mengatakan tidak ada makanan yang khusus
menjadi kesukaannya, suhu makanan yang hangat.
- Saat ini klien mengatakan tidak mual lagi.