Anda di halaman 1dari 2

Eksplosif di ladang minyak September 7, 2007

Posted by puji sidharta in o&g.


trackback

Eksplosif juga diaplikasikan dalam industri pertambangan minyak bumi, salah contoh
aplikasinya adalah dalam aktifitas seismik. Eksplosif digunakan sebagai sumber getaran yang
ditransmisikan ke dalam lapisan kulit bumi, selanjutnya getaran akan diterima balik oleh
sensor yang dipasang dipermukaan, pemasangan plug, packer atau untuk pengambilan sample
dari formasi. Selain itu pemakain lainya adalah dalam proses perforasi, ketika sumur sudah
diselubung atau di-casing. Explosif yang telah dibentuk secara khusus digunakan untuk
melubangi casing yang terbuat dari baja kemudian menembus semen dan formasi.

Untuk penggunaan tersebut diatas eksflosif yang digunakan adalah yang memiliki daya ledak
rendah atau dari jenis black powder. Sedangkan untuk penggunaan perforasi maka eksplosif
berdaya ledak tinggi yang digunakan atau hi-explosive material . Yang termasuk dalam
keluarga ini adalah RDX, HMX dan HNS. Kesemua explosif ini cukup stabil sehingga
memiliki faktor keamanan yang tinggi terhadap si perakit.

Explosif tersebut dikategorikan dalam dua produk yaitu :

1. Primary explosive; bersifat lebih sensitif terhadap gesekan atau pukulan seperti detonator.
Dipasang di kepala ledak atau firing head.

2. Secondary explosive; seperti shape charge, booster, detonating cord.

Detonator

Sebagai pemantik dari mekanisme eksplosif, bersifat sangat sensitif. Terdapat dua jenis
detonator yaitu yang dipicu oleh tegangan listrik dan oleh pukulan. Pada perforasi dengan
menggunakan kabel detonator yang dipakai adalah jenis electric detonator sedangkan
perforasi menggukan tubing atau yang lebih dikenal dengan TCP digunakan percussion
detonator.

Shape charge

Shape charge pada dasarnya terdiri dari beberapa lapis seperti pada gambar,
bagian terluar yang disebut liner yang akan yang terbuat dari tembaga, ketika
letusan terjadi pola penyebaran arah tenaga dari ekplosif akan menuju tengah
mendorong liner dengan kecepatan sesaat menembus dinding carrier sekitar
20,000 ft/sc.

Tiap-tiap produk komersial shape charge kemudian diuji untuk mendapatkan


sertifikasi dari API, pengujian yang dilakukan antara lain adalah diameter lubang masuk dan
kedalaman penetrasi. Spesifikasi tersebut bergantung dari dimensi shape charge itu sendiri.

Detonating Cord
Detonating cord atau atau primacord adalah kord atau sumbu yang berisi dengan serbuk
eksplosif yang sudah dikompakkan. Ia berperan sebagai rantai penyalur dari suatu ledakan.

Booster

Booster sebagai penguat antar sambungan beberap detonating cord atau sebagai jembatan
energi dari balistic transfer.

Menyiapkan gun

Gun yang dipakai dalam industri perminyakan terdiri dari dua bagian yaitu carrier yang
berbentuk seperti pipa dan loading tube yang terdapat lubang-lubang dimana komponen-
komponen perforasi dirangkai.

1. Pertama loading tube dikeluarkan dari carrier. Kemudian shape charge jacket dipasangkan
kedalam lubang-lubang yang terdapat pada loading tube

2. Detonating cord kemudian ditelusur kedalam jacket tersebut. Selanjutnya booster di-crimp
di ujung atas dari booster.

3. Shape charge dipasang kedalam jacket. Letak deto cord harus berada tepat ditengah shape
charge atau tepat mengenai primer dari shape charge. Setelah semua lubang terisi charge
ujung lainnya dipasang booster dan di-crimp

4. Selanjutnya loading tube dimasukan ke dalam carrier-nya.

5. Adaptor dipasangkan di ujung atas dan bawah dari carrier.

Sampai tahap ini gun belum betul-betul berbahaya karena baru secondary explosive saja yang
terpasang. Jika kemudian firing head yang berisi detonator disambung dengan gun tersebut
atau arming barulah gun tersebut sangat berbahaya.

Untuk setiap ukuran gun standar dalam industri 2.88, 3.88, 4.5 atau
7 akan memiliki variasi shot density setiap unit panjang bergantung dari jenis charge yang
akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai