Anda di halaman 1dari 5

Pemanfaatan SDA Dengan Penerapan Prinsip Eko-Efesiensi

1. Hutan
Hutan adalah salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, hutan harus
dimanfaatkan sepenuhnya dengan cara yang tidak merusak. Oleh sebab itu, pemanfaatan
hutan harus dilakukan secara ekoefisiensi, artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan
secara efisiensi dan memikirkan kelangsungan dan kelanjutan sumber daya hutan itu.
Pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan untuk mewujudkan kelestarian sumberdaya
hutan sehingga mendukung kesejahteraan manusia. Dikarenakan Indonesia masih adalah
Negara berkembang, Indonesia masih mengalami berbagai macam hambatan-hambatan
dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan Indonesia yang masih
kurang.
Keadaan hutan sekarang ini sangat menghawatirkan karena semakin banyaknya
kebutuhan. Pembalakan hutan liar makin merajalela, kebakaran hutanpun tak bisa
terhindarkan. Upaya untuk mengatasi hal tersebut harus mengadakan reboisasi dan
pemeliharaan hutan dengan benar. Sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan peraturan
tentang hutan yang dilindungi tetapi peraturan tersebut belum sepenuhnya menjadi solusi
terhadap pembalakan liar.
Usaha pelestarian hutan di antaranya sebagai berikut :
1. Penebangan pohon bersifat selektif serta mengganti pohon dengan pohon yang
mempunyai peranan penting bagi lingkungan hidup dan ekonomi
2. Hendaknya diusahakan keseimbangan antara penebangan dan penghijauan kembali
3. Penebangan fungsi hutan sebagai pengawet sumber air, tanah, dan tempat rekreasi
perlu digalakkan.
4. Melakukan reboisasi, reboisasi merupakan kegiatan untuk menanam tanaman di
hutan, karena tanaman di hutan telah habis, biasanya akibat deforestisasi atau
penggundulan hutan akibat kegiatan manusia. Reboisasi berarti penanaman pohon
di hutan dengan tujuan mengembalikan hutan seperti sedia kala yang penuh dengan
tanaman, reboisasi sering juga disebut sebagai pemulihan hutan.
5. Melakukan hehabilitasi hutan yaitu cara atau usaha perbaikan hutan dengan cara
mengganti tanaman yang sudah rusak ,mati, dan tua.
Contoh :
1) hutan dengan sistem tebang pilih.
2) Pembibitan tanaman dilakukan sebelum penebangan dan setelahnya dilakukan
penanaman kembali/reboisasi.
2. Tambang
Barang tambang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Prinsip ekoefisiensi pemanfaatan tambang dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :

Penghematan dalam pemakaian dengan selalu mengingat generasi penerus.

Melakukan ekspor bahan tambang sebagai barang jadi atau setengah jadi.

Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan daerah


penambangan baru.

Diusahakan bahan pengganti. Misalnya pemakaian BBM diganti dengan


tenaga surya, gas atau alcohol.

Contoh : Pemakaian BBM diganti dengan sinar matahari

3. Laut
Laut merupakan sumber ikan yang sangat banyak, tapi dalam penangkapan ikan
di laut kadang tidak memperhatikan dampak yang merusak ekosistem laut. Menangkap
ikan dengan menggunakan pukat harimau, dengan alat tersebut maka ikan-ikan kecil akan
tertangkap sehingga memutus reproduksi ekosistem ikan yang lama kelamaan bisa punah,
atau dengan menggunakan bom yang sangat berbahaya bagi semua ekosistem yang hidup
di laut.
Penangkapan ikan yang baik bisa menggunakan kapal motor dilengkapi jaring atau jala
dengan ukuran yang besar, supaya ikan-ikan kecil yang tertangkap akan lepas, hanya
ikan-ikan besar yang tertahan. Sebaiknya kita perlu membudidayakan ikan, jangan hanya
bergantung pada ikan yang ada di laut.
Overfishing secara sederhana dapat dipahami sebagai eksploitasi sumberdaya ikan yang
melebihi kemampuannya untuk beregenerasi secara lestari.
Prinsipnya, ikan merupakan sumberdaya yang dapat diperbaharui karena dapat
beregenerasi secara alamiah. Hanya saja keberlangsungan regenerasi suatu jenis ikan
akan sangat dibatasi dan dipengaruhi oleh sejauh mana ikan-ikan tersebut mendapatkan
kesempatan dan waktu mencapai ukuran dewasa dan melewati satu atau dapat
mengulangi sebuah siklus reproduksi secara lengkap. Semakin banyak ikan yang gagal
atau dengan kata lain tertangkap sebelum mencapai kesempurnaan siklus perdana
reproduksinya, maka sumberdaya ikan dari jenis tertentu tersebut akan dihadapkan pada
kondisi penurunan populasi, kelangkaan sebaran dan akhirnya mengalami kepunahan.
Penyebab utama Penangkapan Ikan Berlebih (overfishing) adalah meningkatnya jumlah
armada dan kapasitas penangkapan namun tidak diikuti dengan upaya yang optimal untuk
melakukan pengendalian dan penentuan jumlah armada, kapasitas, metoda, alat, wilayah,
waktu, jenis ikan dan kuota tangkap.
Cara mengatasi overfishing, dengan langkah-langkah berikut:
a. Membatasi jumlah hasil tangkap
b. Mengatur waktu tangkap
c. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/berat)
d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap
e. Menerapkan sistem zonasi
f. Melarang penggunaan bahan peledak

contoh : menangkap ikan dengan menggunakan jala serta tidak mengambil SDA secara
berlebihan
4. Air
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak
dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian
yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak
ada kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk
bertahan hidup. Manusia setiap hari tidak terlepas dari penggunaan air.
Namun prakteknya, dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia seringkali tidak
memperhatikan kelestarian sumber daya air. Dewasa ini permasalahan yang cenderung
dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan
sumberdaya air meliputi, adanya kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim
hujan, persaingan dan perebutan air antara daerah hulu dan hilir atau konflik antara
berbagai sektor, penggunaan air yang berlebihan dan kurang efisien, penyempitan dan
pendangkalan sungai, danau karena desakan lahan untuk pemukiman dan industry,
pencemaran air permukaan dan air tanah, erosi sebagai akibat penggundulan hutan.
Menyikapi hal tersebut tentunya diperlukan pengelolaan sumber daya air secara
berkelanjutan, dimana pengelolaan sumber daya air yang tidak hanya di tujukan untuk
kepentingan generasi sekarang tetapi juga termasuk untuk kepentingan generasi yang
akan datang.
Contoh: membersihkan dan menjaga agar aliran-aliran air tidak tercemar oleh limbah
yang susah di uraikan.
Nama : Kian Pramantroa W.
Kelas : XI MIPA3
No : 14

Anda mungkin juga menyukai