3574 Waterdrive
3574 Waterdrive
NIM : 145090701111018
WATERDRIVE
Waterdrive secara bagian reservoir makroskopik terjadi pada skala dari pembanjiran bagian
bukit sumbatan dari core. Pada tingkatan ini ada 3 faktor yang mempengaruhi efesiensi dari
oil recovery : rasio mobilitas, herogenitas dan gravitasi. Bagaimana mereka berinteraksi
diperlukan penentuan yang hati-hati, seperti yang didemonstrasikan, bisa menghasilkan hasil
dalam bentuk peningkatan ataupun penurunan dalam oil recovery dengan metode waterdrive.
Evaluasi yang benar dari pengaruh dari jumlah ketiga faktor yang teliti dengan detil dalam
penentuan vertical sweep efficiency sepanjang bagian batu pasir, Ev, dan terdapat deskripsi
panjang data bagaimana data dimasukkan ke dalam studi, dengan memasukkan semua
heterogenitas yang dapat teramati, harus dikendalikan untuk memastikan akurasi dalam
penentuannnya. Vertical sweep adalah input implisit ke area model simulasi dalam bentuk
rata-rata ketebalan atau permeabilitas pseudo relatif. Simulator selanjutnya diperlukan untuk
menyelesaikan sweep area, Ea, melalui rekaman pergerakan areal fluida yang berhasil.
(a) Fungsi
Teknik waterdrive adalah bentuk dari recovery sekunder yang dilakukan industri dengan
alasan yang jelas dimana ketersediaan air sangat banyak sehingga tidak mahal. Waterdrive
juga biasanya lebih stabil daripada bentuk alternatif lain seperti gas drive. Waterdrive
memiliki 2 fungsi yaitu menjaga tekanan dari reservoar yang meningkatkan energi sistem dan
memindahkan minyak melalui sumur produksi.
Waterdrive mempunyai sejarah yang panjang dalam industri minyak tetapi dalam banyak
kasus pada sumur-sumur tua yang mempunyai sejarah produksi yang signifikan :
dilaplikasikan saat tekanan sudah berada dibawah bubble point untuk meningkatkan daripada
solusi dengan proses gas drive. Salah satu alasan terhadap mekanika recovery pilihan ini
adalah alasan materi yang keluar jika terdapat kegagalan bisa diminimalisir.
Pada gambar 5.1 seorang operator bisa saja mendeteksi adanya aquifer yang terhubung
dengan reservoir minyak namun terpisahkan oleh seal dalam bentuk fault yang dideteksi saat
proses appraisal. Hal ini memimalisir penggunaan injeksi air. Pada offshore pertimbangan
waterdrive harus dipertimbangkan sejak awal pembuatan sumur, sedangkan onshore operator
dapat melakukan studi bertahun-tahun terlebih dahulu.
Gambar 5.2 adalah peta struktur dari laut utara dimana seal adalah patahan dengan arah
north-south. Tetapi dipercayai bahwa pada bagian tengah terdapat daerah yang terbuka yang
memungkinkan dilakukan injeksi air ke arah timur. Proyek yang dilakukan di offshore harus
mempertimbangkan waterdrive, karena tidak memungkinkan membangun fasilitas baru
terhadap fasilitas yang sudah ada di lepas pantai.
b. Permeabilitas
sebagian besar lapangan di north sea memiliki permeabilitas dari moderat ke tinggi. Maka
laju produksi harusnya tinggi. Jumlah sumur yang dibor pada suatu fasilitas terbatas. Oleh
karena itu sumur-sumur yang ekonomis sajalah yang dipilih dengan laju produksi yang
tinggi.
c. Viskositas Minyak
North sea dipilih menggunakan waterdrive karena mempunya viskositas oil yang rendah,
biasanya kurang dari 1 centipoise.
rasio mobilitas
Viskositas rendah akan meningkatkan perpindahan minyak dibantu dengan air yang akhirnya
meningkatkan juga pengembangan dari lapangan.rasio mobilitas merepresentasikan :
Menggunakan parameter yang didapatkan dari lapngan dari north sea (k:, = 0.3, ki0 = 1, po =
0.8 cp,
p, = 0.4 cp) memberikan hasil mobilitas rasio 0.6 dimana nilainya lebih kecil dari 1 yang
berarti saat saat core homogen dibanjiri, perpindahan akan stabil. Karena M < 1 maka air
tidak bergerak lebih cepat dari minyak dan berpindah seperti layaknya piston.
Total volum dari minyak yang dapat dipindahkan dapat dihitung dengan volume water yang
diinjeksikan. Konsekuensinya, pembanjiran sangat cepat dan efisien. Sebaliknya, jika M>1,
dengan viskositas minyak yang besar, seperti yang ditujukkan gambar 5.3b waterflood tidak
efisien. Air berpindah lebih cepat daripada minyak.
Jika M=40, maka air keluar melalui ujung plug, dan mungkin dibutuhkan sirkulasi sekitar
100 pore volum air untuk merecover volum minyak yang dapat dipindahkan.
d. Oil Volatility
Lapangan waterdrive di North Sea memiliki volatility dari moderat ke tinggi. Beberapa
lapangan memiliki gas cap alami dan menunjukkan undersaturated. Ini saat menguntungkan
karena operator sudah bisa memikirkan terjadinya decline tanpa mengambil resiko terlebih
dahulu sampai jauh dibawah bubble point. Survei tekanan menggunakan RFT dilakukan
untuk menginspeksi derajat komunikasi dalam keadaan dinamik.
Pada gambar 5.4 kolom oil terlihat pada interval 75 ft pada lapisan pertama hanya pada
bagian atasnya 45 ft terdapat bagian yang tembus. Dibagian bawahnya terdapat lapisan
akuifer basal dimana hubungannya dengan lapisan II tidak pasti.
Dari gambar 5.5 diatas merupakan data survei RFT . Data dinamik dari tekanan diatas
menunjukkan penipisan karena produksi sumur yang berkelanjutan dan profil yang sama
sepanjang bagian dari batu pasirnya. Dari data ini, operator dapat menentukan dilakukan
waterdrive yang diambil dari akuifer bassal dibawahnya secara alami. Diperlukan permboran
yang lebih dalam dengan sumur deviasi untuk mencapai akuifer dan digunakan sebagai
injeksi. RFT adalah alat yang tak ternilai dalam menyediakan data kepada para engineer
dengan profil tekanan yang dinamis sepanjang bagian reservoar.
e. Overpressures
Gambar 5.6 menunjukkan dengan membuat kurva hidrostatis menuju titik nol yang
menggambarkan tekanan pada well head nol. Maka akuifer dengan tekanan awal 1500 psi
akan menghasilkan kelebihan tekanan di permukaan begitu juga dengan minyak akan
menghasilkan kelebihan tekanan dipermukaan sampai 3000 psi untuk reservoir dengan
kedalaman 10.000 ft. Kelebihan tekanan pada permukaan membuat produksi di North Sea
memiliki produksi awal yang sangat signifikan saat baru dibangun. Inilah yang diperluka oleh
operator yaitu mencapai plateau dengan sumur yang sedikit dan mendapatkan aliran uang
yang cukup. Saat produksi berlanjut produksi mulai menurun maka operator perlu
memikirkan kelaman optimum untuk injeksi air dari laut dalam. Titik yang optimum adalah
pada titik B. Tetapi karena air terus melewati watercutnya meningkat menjadi 100 persen dari
tekanan pada permukaan turun dari D ke E. Tetapi jika tekanan jatuh jauh dibawah
hidrostatik, maka operator perlu memikirkan dilakukannya artificial lift (gas atau pompa)
yang tidak hanya menambah biaya operasi, tetapi juga memerlukan tempat yang cukup jika
dilakukan di fasilitas lepas pantai. Biasanya operator bisa saja membuat tekanan jatuh jauh di
bawah hidrostatis karena menunda injeksi terlalu lama. Ini bisa saja dibutuhkan, tekanan
dapat dinaikkan dengan meningkatkan watercut untuk menjaga sumur tetap mengalir secara
alami. Terkadang peningkatan injeksi tidak menaikkan tekanan. Ini terjadi pada reservoar-
reservoar yang memiliki permeabilitas tinggi, dimana sistemnya terdiri dari 3 pipeline yaitu
pertama tubing injeksi sumur, kedua konduit dengan kapasitas aliran yang tinggi antara
injektor dan produser, dan yang ketiga adalah tubing dalam sumur produksi. Cara yang paling
bisa digunakan untuk menaikkan tekanan adalah dengan memasang choke. Pada beberapa
lapangan tekanan lebih baik jika tidak jatuh jauh dibawah hidrostatik.
Alasan kenapa hal ini terjadi karena, produser lebih memilih membuat sumur baru
dibandingkan sumur injeksi. Tetapi tiap sumur baru yang dibuat, hanya menuntun pada
tekanan yang menurun pada sumur lain.
- Apakah lebih baik jika flooding dilakukan dibawah atau diatas bubble point?
- Jika dibawah, berapa saturasi bebas gas yang optimum di dalam reservoir yang bisa
menghasilkan oil recovery yang maksimum?
Pada reservoar efek dari heterogenitas dan gravitasi memungkinkan permisahan minyak dan
gas yang bisa melampaui hasil laboraturium. Prosedur yang disarankan untuk mengevaluasi
masalah yang kompleks tersebut yaitu :
f. Kedalaman reservoar
Kedalaman reservoar di Laut Utara bervariasi dari 8000 sampai 12000 ft. Ini memungkinkan
dibuatnya sumur deviasi untuk menjangkau seluruh reservoir. Biaya pembuat sumur di lepas
pantai lebih dalam oleh karena itu jumlah sumur harus dijaga seminimum mungkin dengan
hasil yang maksimal. Kedalaman akan menjadi keuntungan saat melakukan pemboran di laut
dalam.
Pilihan tidak berada di tangan reservoir engineer tetapi berada pada penentuan
ekonomi dari produksi itu sendiri. Terdapat kebutuhan untuk memproduksi pada rate
yang tinggi untuk menjaga keuangan. Kurva yang meningkat adalah waktu dimana
dilakukan pembangunan fasilitas seperti pemboran sumur-sumur pengembangan,
sedangkan plateau rate adalah saat semua fasilitas selesai dibangun. Produksi minyak
berada pada titik maksimumnya dalam hal ini jumlah minyak yang dapat dipindahkan
ke permukaans sebanding dengan aliran air yang diinjeksikan. Sedangkan decline
adalah masa dimana aliran air melebihi jumlah produksi minyak yang dapat
diproduksi ke permukaan.
Atau biasa disebut movable oil volume sementara 1-Sor-Swc adalah range saturasi yang
dapat dipindahkan.
Permeabilitas relative digunakan untuk memodifikasi persamaand darcy untuk 2 fase aliran,
seperti diatas. Dimana pada setiap fase , permeabilitas absolut, k, direduksi melalui perkalian
dengan permeabilitas relative krw atau kro dimana fraksinya antara nol dan satu dan
bergantung pada meningkatnya saturasi air.
B. Rasio Mobilitas
Dimana Lw dan Lo adalah panjang dari air dan minyak di core plug pada segala tahap
dari pembanjiran. Bisa dibuat dalam kecepatan rata-rata yaitu :
Atau
Tetapi Lw/L = R, Panjang fraksional dari air , maka Lo/L = 1-R; dan sejak awal
pembanjiran saat core plug penuh dengan minyak :
Untuk memindahakn fluida melalui core plug harus ada perbedaan positif antara
ujung injeksi dan produksi tetapi perbedaan tekanan harus konstan melalui
pembanjiran dan viskositas air dan minyak dievaluasi pada nilai rata-rata dan konstan.
Ini merupakan saturasi residual dari minyak Sor, dan biasanya memiliki nilai antara
0.25 0.35 pv pada waterdrive.
Tujuannya adalah menentukan ekspresi kecepatan pada bidang dengan saturasi air
konstan melewati core plug. Hasil dari persamaan Buckley-Leverett dituliskan dalam
unit absolut yaitu :
Dimana qi adalah laju injeksi yang konstan dan A adalah area dari penampang lintang
dari core plug. Persamaannya menyatakan bahwa kecepatan dari saturasi air yang
konstan pada suatu bidang proporsional pada turunan dari aliran fraksional terevaluasi
untuk saturasi yang sama.
Artinya,: nilai yang lebih tinggi jenuh ctf mengejar ketinggalan dengan yang lebih
rendah yang mengarah ke Perkembangan diskontinuitas saturasi berubah didepan,
Swf. Besarnya kejenuhan ini tergantung pada rasio mobilitas yang tidak
menguntungkan (M> 1) untuk Perpindahan yang ditunjukkan pada Gambar. 5.22.
Seperti disebutkan di bagian 5. 2 ~ ~ Namun, untuk yang menguntungkan Rasio
mobilitas, M <1, perpindahan piston seperti terjadi seperti Swf = 1- Jadi ,, Kejenuhan
pembanjiran, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5.23.
Cara menerapkan teori ini disajikan yang memenuhi sepenuhnya fenomena
tersebutShock-front development. Perdebatan tentang "apa yang salah dengan
Huckley-Leveret Telah menimbulkan kemarahan sekarang selama lima puluh tahun
namun untuk penulis ini, penjelasan yang paling logis Dari bagaimana jenuh nilai
triple muncul adalah karena Buckley dan Leverett disematkan Keyakinan absolut
pada kurva permeabilitas relatif batuan yang didefinisikan di seluruh gerak Rentang
kejenuhan dan apakah mereka sedikit lebih berhati-hati dalam penggunaannya Fungsi,
seperti yang dijelaskan pada bagian 5.4f, anomali tidak akan pernah muncul di tempat
pertama.
Alasan untuk melakukannya adalah perbedaannya Antara ini dan saturasi awal
harus sama dengan minyak yang dipulihkan dari Plug.
Karena saturasi selalu dinyatakan dalam volume pori (fraksi pori Volume) maka
begitu juga dengan oil recovery, Npd - dimensionless pore volumes. Faktanya, dalam
perhitungan pemulihan waterdrive, konvensional bekerja dalam volume pori terlepas
dari apakah mereka sedang dilakukan untuk percobaan banjir inti atau masalah
reservoir sejak pemulihan selalu berhubungan langsung dengan perubahan saturasi.
Dalam kasus banjir waduk, pemulihan volume pori dapat segera diungkapkan Sebagai
volume nyata disediakan dimensi sistem yang diketahui, seperti yang dijelaskan pada
Bagian 5.5b. Welge menentukan kejenuhan rata-rata di balik banjir dengan
menggunakan yang sederhana Integral satu dimensi:
All the parameters on the right can be read directly from the fractional flow
curve except the cumulative water influx, Wid (PV), which comes directly from the
Buckley-Leverett theory. That is, integrating equation 5.21 with respect to time
gives:
Dan, setelah terobosan saat x = L:
Untuk jenis perpindahan yang penting ini, aliran fraksional adalah cekung ke atas Di
seluruh rentang saturasi bergerak seperti yang diilustrasikan pada Gambar. 5.25.
Bukan itu Mungkin untuk menggambar bersinggungan dengan kurva ini, sebaliknya,
konstruksi setara Adalah akord dari Swcwhich yang memotong pada saturasi banjir,
1 - Jadi ,. Ini, Namun, kejenuhan terobosan mewujudkan fenomena seperti piston
Perpindahan (Gambar 5.23). Persimpangan juga terjadi pada garis f, = 1
menyiratkan Kejenuhan rata-rata di belakang depan 3, = 1- Jadi, yang pada
substitusi ke dalam Persamaan pemulihan minyak 5.22
Artinya perolehan minyak maksimal 1 MOV dicapai pada saat terobosan di Bentuk
perpindahan yang paling efisien ini.
F. Input dari permeabilitas batuan pada simulasi numerik dan model analitik reservoir
Permeabilitas relative batuan berpengaruh terhadap pergerakan fluida. Pengukuran
air-minyak permeabilitas relatif menggunakan minyak sintetis viskositas tinggi. Karena
sebagian besar ladang minyak yang dioperasikan oleh rekayasa pergerakan air. Minyak
memiliki viskositas rendah M < 1 yang perpindahan stabil dan piston seperti pada skala
mikroskopis.
Situasi mengenai masukan dari permeabilitas relatif simulasi model untuk mengatasi
kurangnya pertimbangan konsep aliran rekahan seperti dalam Gambar. 5.31. Dimulai dengan
satu set kurva permeabilitas relatif diukur dengan menggunakan minyak yang tinggi-
viskositas dan karena terus menerus di seluruh rentang bergerak jenuh; pertimbangan
diberikan untuk bagaimana data tersebut harus diubah untuk digunakan dalam model simulasi
untuk tiga yang berbeda di in situ rasio mobilitas. Dalam kasus (a), yang M >> 1, aliran
rekahan Sangat cekung ke bawah menunjukkan terobosan air prematur dan mobilitas
independen dari semua saturasi. Karena itu,cukup sah untuk input kurva batu langsung ke
model dan distribusi saturasi yang dihasilkan akan cukup realistis. Kasus (c) untuk telah
dijelaskan dan membutuhkan masukan dari fungsi langkah untuk menggambarkan
perpindahan piston seperti. Dengan analogi, intermediate kasus (b) (M > I), di mana ada
perpindahan shock-depan ditolak gerakan independen
G. Eksperimen laboraturium
Dua metode yang paling populer untuk mengukur permeabilitas relatif adalah dengan
proses perpindahan viskositas dan steady state. Karena membutuhkan sirkulasi
banyak volume pori air untuk membuat minyak bergerak. Akibatnya, tingkat
perpindahan terlalu tinggi yang digunakan untuk memastikan bahwa percobaan
disimpulkan dalam jangka waktu yang wajar.
Ada kecenderungan yang berkembang untuk laboratorium untuk melakukan
percobaan perpindahan menggunakan minyak viskositas rendah dan ini dapat
menyebabkan anomali dalam pelaporan hasil, dua contoh tidak jarang yang
diilustrasikan pada Gambar. 5.33. Hal ini juga menjadi semakin populer untuk
merencanakan hasil eksperimen pada log-k, skala, diperiksa nilai-nilai yang lebih
rendah dari permeabilitas relatif, Gambar. 5.33a. Jika percobaan dilakukan
dengan sebuah minyak cukup kental sehingga rasio mobilitas,
mengatakan, M = 3, maka akan ada unsur perpindahan shock-depan sehingga fungsi
secara fisik didefinisikan oleh garis tegas. Berikutnya datang ekstrapolasi
dari Swbt ke SWC laboratorium akan selalu melakukan ekstrapolasi secara non-linear.
Ini akan dihargai, bagaimanapun, bahwa menggunakan ekstrapolasi terakhir dalam
pemodelan simulasi numerik akan menyebabkan dispersi realistis dari
saturasi. Bahkan lebih ekstrim;pada beberapa kesempatan penulis telah mengamati
eksperimen perpindahan kental dilakukan di bawah kondisi klinis menggunakan
rendah (di situ) minyak viskositas dan pada tekanan reservoir dan suhu. Tentu, jika
steker inti cukup homogen, maka dalam keadaan ini kurva batu tidak akan diperoleh
sama sekali, hanya akhir-poin. Namun hasilnya telah disajikan seperti ditunjukkan
pada Gambar. 5.33b menerapkan non-linear, ekstrapolasi non-ilmiah di seluruh
rentang saturasi movalble bukan fungsi lengkap langkah (Gambar. 5.31).
di mana:
Np / N = pemulihan rekahan dari STOIIP
Ev = efisiensi penyapuan vertikal pemulihan fraksi minyak dalam penampang reservoir
oleh pergerakan air
Ea = areal efisiensi penyapuan pemulihan fraksi minyak areal oleh pergerakan air.
Jenis heterogenitas yang mempengaruhi dua komponen dari efisiensi penyapuan keseluruhan
adalah:
1. HETEROGENITAS SECARA VERTIKAL
Sejauh parameter yang paling signifikan mempengaruhi sapuan vertikal adalah
permeabilitas dan khususnya derajat variasi di bagian resevoir. Permeabilitas dapat bervariasi
oleh beberapa rnagnitude dalam hitungan kedalaman dan ketika setiap parameter yang
memainkan peran dalam deskripsi fisik dari proses alami. Dalam uraian penyapuan vertikal,
variasi porositas dan saturasi air secara alami dipenuhi juga, meskipun lemah terkait dengan
permeabilitas dapat dibandingkan (Gambar. 5.35).
2. HETEROGENITAS SECARA AREA
Ini termasuk variasi areal sifat formasi, faktor geometris seperti posisi sebuah resevoir.
Sifat kesalahan dan kondisi batas karena kehadiran batas akuifer atau gas. Efisiensi
penyapuan areal harus dianggap sebagai yang tidak diketahui dalam studi pembangunan
resevoir. Untuk menggambarkan hal ini, pertimbangkan fase yang paling penting dari studi
tersebut, pencocokan sejarah kinerja resevoir di lapangan yang sudah dalam pengembangan
pergerakan air beberapa tahun (Gambar. 5.36). Kecuali pertandingan sejarah diandalkan
produksi - pres, perilaku su.re dapat diperoleh model simulasi akan memiliki nilai yang kecil
dalam memprediksi lapangan melakukan permodelan, yang merupakan tujuan dasar dalam
penelitian ini. Setelah tekanan dipertahankan dalam reservoir oleh pergerakan air, ada sedikit
yang bisa dipelajari dari pencocokan tekanan konstan dalam model. Sebaliknya, pertandingan
sejarah yang berarti hanya dapat berusaha setelah air telah menembus ke sumur produksi saat
model dapat "disesuaikan" untuk menduplikasi waktu terobosan dan perkembangan watercut
berikutnya.
Dengan demikian, model ini pada dasarnya digunakan untuk menyelesaikan
persamaan 5.28 di mana minyak rekahan pemulihan, Np, / N, dikenal dan penyapuan
vertikal, Ev ,, juga harus diperlakukan sebagai "diketahui". Model ini kemudian digunakan
untuk memecahkan untuk penyapuan areal, EA, yang tidak diketahui principal. Hal ini
dilakukan dengan mengubah sifat formasi dari sumur ke sumur,memperkenalkan kesalahan
dan menyesuaikan melempar mereka dan kualitas penjebakan; semua dalam upaya untuk
manuver air disuntikkan di sekitar resevoir dan mencocokkan produksi diamati nya spasial
dan terhadap waktu. Setelah selesai, model dapat digunakan sebagai alat untuk optimalisasi
pembangunan dengan menjalankan dalam modus prediktif. Secara khusus insinyur sedang
mencoba untuk menilai perlunya dan lokasi produksi dan injeksi tambahan sumur.
Konsentrasi pada bagian ini karena itu dikhususkan untuk evaluasi yang benar dari efisiensi
penyapuan vertikal.
Karena variasi dalam permeabilitas biasanya faktor dominan karena untuk memilih
lapisan individu terutama didasarkan pada parameter ini. Saturasi minyak residu dan titik
akhir permeabilitas relatif tidak biasanya tersedia untuk setiap lapisan terpisah dan jika tidak
masukan dari data. Yang paling dapat diandalkan untuk menentukan tingkat hubungan derajat
tekanan dan lapisan, yang mengontrol cairan, adalah dengan menjalankan RFT di setiap
perkembangan baru baik setelah dimulainya produksi terus menerus. Dua hasil survei
tersebut ditunjukkan pada Gambar. 5.37 yang menunjukkan berlawanan arah keseimbangan
tekanan lengkap dan keseimbangan total itu. Tentu saja bahwa akan ada banyak keadaan
ekuilibrium parsial antara ekstrem, yaitu, keseimbangan sempurna antara beberapa lapisan
yang berdampingan tanpa hubngan ke lapisan atas atau di bawah.
Fakta bahwa profil tekanan dinamis hanya dapat diperoleh beberapa waktu setelah
dimulainya produksi menimbulkan kesulitan bagi insinyur terutama ketika merencanakan
pengembangan ladang lepas pantai. Seperti yang akan terlihat, pengetahuan dari tingkat
keseimbangan tekanan sangat penting untuk mengukur benar penyapuan vertikal dan di
khususnya laju perkembangan watercut lapangan yang di atasnya topside permukaan fasilitas
dirancang. Namun dalam banyak kasus keputusan penting harus dibuat pada akhir tahap
penilaian ketika hanya data yang resevoir statis yang tersedia, awal produksi lapangan
dianjurkan bahwa penurunan tekanan awal didorong untuk memperoleh informasi tentang
tingkat hubungan secepat mungkin yang akan membantu dalam perencanaan akhir dari
skema injeksi air. Tapi ini tidak akan mengurangi masalah yang terkait dengan memprediksi
kapasitas yang diperlukan peralatan permukaan yang akan telah dipasang oleh tahap itu.