Wisnu Adi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
*Email: wisnu.first@gmail.com
Abstrak
Wisnu Adi, Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Sleeve, Box dan Straw Produk Sari Kacang Ijo
Pada PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. PT Ultrajaya yang terletak di Padalarang,
Bandung Barat merupakan salah satu perusahaan pelopor minuman cepat saji di Indonesia. Dalam
melakukan kegiatan operasionalnya, PT Ultrajaya selalu menghadapi permasalahan yang terkait dengan
system pengendalian persediaan bahan baku yang tidak terstruktur. Metode yang digunakan oleh
perusahaan saat ini dalam pengendalian bahan baku hanya menggunakan perjanjian kontrak tanpa
memperhatikan berbagai factor seperti biaya pemesanan, biaya pengiriman dan biaya penyimpanan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode lot sizing yang efektif diterapkan perusahaan dalam
perencanaan bahan baku dan mengetahui perbandingan total biaya persediaan dari model lot sizing yang
dihasilkan dengan total biaya persediaan actual perusahaan sesuai yang tertera di RKAP 2016. Metode ini
bertujuan untuk merencanakan beberapa kebutuhan item bahan baku yang menentukan waktu dan jumlah
pemesananya. Metode MRP digunakan dengan menggunakan salah satu metode lot sizing yaitu metode
EOQ (Economic Order Quantity) untuk mendapatkan biaya total persediaan bahan baku seminimum
mungkin yang terjadi dari biaya pemesanan, penyimpanan dan pembelian bahan baku. Hasil penelitian
menunjukan bahwa metode EOQ merupakan metode pengendalian yang menghasilkan lot size yang lebih
efisien dan biaya penyimpanan yang lebih kecil daripada metode yang sekarang sedang digunakan
perusahaan. Metode EOQ menghasilkan biaya sebesar Rp. 411.528.944,- sedangkan metode yang
digunakan perusahaan sebesar Rp. 438.930.734,-.
Kata kunci: Material Requirement Planning, EOQ, Lot Sizing, Biaya Penyimpanan
Abstract
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. located in Padalangan, West Bandung is the leading
beverages company in Indonesia. Along the production activity PT Ultrajaya is facing problems regarding
unorganized inventory control for raw material. The policy for inventory is based on contracts and mostly
without considering ordering cost, handling cost and holding cost. The objjective of this research is to
choose the most effective lot sizing method implemented in company and to calculate the ratio total inventory
cost from the current lot sizing to the actual total inventory cost. This method aims to plan a number of raw
material item including the scheduling and the quantities. Material Requirements Planning method is using
one of the lot sizing method, EOQ (Economic Order Quantity) to get the minimum ordering cost and
handling cost. An earlier research concludes that the result of EOQ method is the most efficient and this
method manages to result the lowest inventory cost compared to the current method. EOQ method costs Rp
411.528.944,- while the current method costs Rp 438.930.734,-.
Tabel 3. Data Biaya dan Waktu Penentuan Gross Requirement PT. Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company melakukan
Harga Biaya Biaya Safety
Part
Satuan Barang Pesan Simpan
Lead
Stock
pemesanan bahan baku Box, Sleeve dan Straw
Name Time berdasarkan jumlah kebutuhan produksi untuk produk
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (hari)
(hari)
Minuman Sari Kacang Ijo 250 ml dan Bill of Material
Box Unit 2.500 25.000 2 21 30 penyusunya. Untuk packagingnya dalam satu buah box
Straw Unit 15 500.000 2 21 30 minuman terdapat 24 kotak susu 250ml dan masing-
masing kotak susu memerlukan satu buah sleeve dan satu
Sleeve Unit 500 2.000.000 2 30 45
buah straw. Kebutuhan produksi yang tersedia dalam
satuan liter kemudian dikonversi menjadi satuan box
Data Schedule Receipts Schedule Receipts untuk material box dan menjadi satuan pack untuk
merupakan jumlah item yang akan diterima pada suatu material sleeve dan straw. Untuk satuan pack sendiri satu
periode tertentu berdasarkan pesanan yang telah dibuat. pack tersusun dari 250ml liquid sari kacang ijo. Untuk
satuan box tersusun dari 24 pack minuman sari kacang
Tabel 4. Schedule Receipts Sleeve ijo.
On Hand
Sleeve PO Sleeve Tabel 7. Gross Requirement
(pcs) Sleeve Straw Box
5,917,000 14,080,000 ETA Periode JIP (liter)
(pcs) (pcs) (pcs)
1,408,000 29-Dec-14 16-Jan 1,420,000 5,680,000 5,680,000 236,667
1,408,000 5-Jan-15 16-Feb 1,160,000 4,640,000 4,640,000 193,333
1,408,000 12-Jan-15 16-Mar 1,280,000 5,120,000 5,120,000 213,333
1,408,000 12-Jan-15 16-Apr 1,380,000 5,520,000 5,520,000 230,000
1,408,000 16-Jan-15 16-May 980,000 3,920,000 3,920,000 163,333
1,408,000 2-Feb-15 16-Jun 1,440,000 5,760,000 5,760,000 240,000
2,816,000 9-Feb-15 16-Jul 1,320,000 5,280,000 5,280,000 220,000
1,408,000 16-Feb-15 16-Aug 980,000 3,920,000 3,920,000 163,333
1,408,000 23-Feb-15 16-Sep 1,340,000 5,360,000 5,360,000 223,333
16-Oct 1,320,000 5,280,000 5,280,000 220,000
Tabel 5. Schedule Receipts Box
16-Nov 1,340,000 5,360,000 5,360,000 223,333
16-Dec 1,400,000 5,600,000 5,600,000 233,333 16-Nov 223,333 8,039,988 5,359,992
16-Dec 291,666 10,499,985 6,999,990
Penentuan Ukuran Lot Berdasarkan perhitungan
MRP dengan ukuran lot menggunakan teknik EOQ, Safety stock yang ditentukan tersebut diambil dari
kemudian didapat perbandingan dengan ukuran lot yang faktor jarak dan lead time dari tempat supplier berasal.
dipunyai perusahaan ditunjukan oleh table berikut. Untuk material Box diambil dari supplier yang berasal
dari Jawa Timur, untuk material Sleeve dan Straw
Tabel 8. Lot Size Bahan Baku diambil dari supplier yang berasal dari Thailand.
Bahan Metode Metode Safety stock hanya digunakan untuk
Baku Satuan Perusahaan EOQ mengantisipasi perubahan pemesanan selama lead time
Box Pcs 2,400 2,309 serta sebagai persediaan minimal yang harus ada di
gudang untuk mengantisipasi adanya lonjakan
Sleeve Pcs 150,000 101,193
permintaan maupun keterlambatan pengiriman dari
Straw Pcs 60,000 50,597 supplier. Jumlah safety stock sangat berhubungan erat
dengan tingkat service level yang ditentukan oleh
Dari perhitungan EOQ bahan baku Box dengan perusahaan. Semakin besar service level maka jumlah
metode perusahaan terdapat perbedaan sebesar 91 pcs safety stock yang disediakan semakin besar karena
yang tersimpan dalam gudang bahan baku. Untuk bahan keinginan perusahaan dalam memenuhi permintaan
baku Sleeve terdapat perbedaan sebesar 48,807 pcs. konsumen agar tidak terjadi stockout.
Untuk bahan baku Straw terdapat perbedaan sebesar
9,403 pcs Kuantitas pemesanan perusahaan didapatkan Penentuan Planned Order Planned Order
dari perhitungan biaya pesan, biaya bahan baku dan jarak menyatakan jumlah bahan baku yang dipesan
antar dari supplier yang kemudian dikalikan dengan berdasarkan ukuran lot size setiap bahan baku dan jumlah
faktor-faktor lain yang diasumsikan oleh perusahaan minimum tingkat safety stock yang harus dipenuhi
sendiri untuk mengantisipasi terjadinya stockout. perusahaan apabila menggunakan teknik EOQ.
Penentuan Jumlah Safety Stock Dari kebutuhan Tabel 10. Planned Order Bahan Baku
bahan baku tiap material yang diketahui di perhitungan Periode Box Sleeve Straw
Gross Requirement, jumlah days operations dan
kebijakan safety stock yang diterapkan oleh perusahaan 16-Jan 46,180 3,440,562 7,100,010
dimana model safety stock harian tiap material dibuat 16-Feb 138,540 0 5,799,990
berdasarkan faktor lead time serta jarak supplier dengan
16-Mar 184,720 0 5,119,992
letak perusahaan maka bisa dihitung jumlah safety stock
dalam bentuk material. Adapun lead time untuk material 16-Apr 304,788 7,893,054 6,900,000
Box selama 21 hari, material Straw selama 21 hari dan 16-May 80,815 910,737 4,899,990
material Sleeve selama 30 hari. Kemudian safety stock 16-Jun 274,771 7,083,510 5,760,000
untuk material Box 30 hari, material Straw 30 hari dan
material Sleeve 45 hari. 16-Jul 256,299 6,577,545 6,600,000
16-Aug 50,798 0 3,919,992
Tabel 9. Tingkat Safety Stock Bahan Baku 16-Sep 339,423 9,410,949 6,699,990
Periode SS Box SS Sleeve SS Straw 16-Oct 214,737 5,160,843 6,600,000
16-Jan 295,834 10,650,015 7,100,010 16-Nov 173,175 3,440,562 5,359,992
16-Feb 241,666 8,699,985 5,799,990 16-Dec 300,170 8,095,440 6,999,990
16-Mar 213,333 7,679,988 5,119,992
16-Apr 287,500 10,350,000 6,900,000 Dari penentuan Planned Order yang ada didapat
beberapa periode dimana PT Ultrajaya tidak melakukan
16-May 204,166 7,349,985 4,899,990 pemesanan. Hal ini dikarenakan tingkat safety stock yang
16-Jun 240,000 8,640,000 5,760,000 berbeda-beda setiap periodenya menyebabkan jumlah
bahan baku POH yang besar di periode sebelumnya
16-Jul 275,000 9,900,000 6,600,000
menyebabkan perusahaan mengalami kelebihan
16-Aug 163,333 5,879,988 3,919,992 inventory di gudang dan bisa dipakai tanpa memesan lagi.
16-Sep 279,166 10,049,985 6,699,990
Penentuan Planned Order Release Planned
16-Oct 275,000 9,900,000 6,600,000
Order Release diambil berdasarkan dari lead time yang
sudah ditentukan dan hari dimulainya produksi untuk 411,528,944. Dari perbandingan total annual cost yang
suatu periode. Lead time yang ditentukan tersebut diambil dihasilkan terlihat bahwa metode teknik EOQ
dari faktor jarak tempat supplier berasal. Untuk material menghasilkan total biaya yang lebih kecil sehingga
Box diambil dari supplier yang berasal dari Jawa Timur, mampu melakukan penghematan dan lebih
untuk material Sleeve dan Straw diambil dari supplier menguntungkan dari perusahaan.
yang berasal dari Thailand.
4. Kesimpulan dan Saran
Tabel 11. Planned Order Release Bahan Baku Kesimpulan Dari hasil analisis penelitian kerja
Order praktek yang telah dilakukan di PT. Ultrajaya Milk
Order Order Date
Periode Due Date Date Industry & Trading Company, Tbk. maka dapat
Date Box Sleeve
Straw disimpulkan sebagai berikut:
16-Jan 28-Dec-15 8-Dec-15 29-Nov-15 8-Dec-15 1) Perhitungan kebijakan pemesanan material dengan
metode MRP teknik EOQ yang mempertimbangkan
16-Feb 25-Jan-16 5-Jan-16 27-Dec-15 5-Jan-16
biaya pemesanan, harga material dan biaya simpan
16-Mar 22-Feb-16 2-Feb-16 24-Jan-16 2-Feb-16
memberikan hasil yang lebih rendah dibanding
16-Apr 28-Mar-16 8-Mar-16 28-Feb-16 8-Mar-16 menggunakan metode perusahaan. Adapun ukuran
16-May 25-Apr-16 5-Apr-16 27-Mar-16 5-Apr-16 pemesanan dengan metode MRP teknik EOQ untuk
16-Jun 23-May-16 3-May-16 24-Apr-16 3-May-16 Box sebesar 2,309 pcs, Sleve sebesar 101,193 pcs
dan Straw sebesar 50,597 pcs.
16-Jul 27-Jun-16 7-Jun-16 29-May-16 7-Jun-16
2) Pesanan yang dikeluarkan oleh perusahaan diperoleh
16-Aug 25-Jul-16 5-Jul-16 26-Jun-16 5-Jul-16
dari hasil perhitungan dengan menggunakan
16-Sep 29-Aug-16 9-Aug-16 31-Jul-16 9-Aug-16 lamanya lead time yang harus ditempuh oleh
16-Oct 26-Sep-16 6-Sep-16 28-Aug-16 6-Sep-16 material dari tempat supplier berasal. Untuk material
16-Nov 24-Oct-16 4-Oct-16 25-Sep-16 4-Oct-16 Box didapatkan dari supplier di Jawa Timur dengan
16-Dec 28-Nov-16 8-Nov-16 30-Oct-16 8-Nov-16 lead time selama 21 hari. Untuk material Sleeve
didapatkan dari supplier dari Thailand dengan lead
Due Date diambil dari hari pertama pada periode time selama 21 hari. Untuk material Straw
karena pada hari pertama tersebut material akan langsung didapatkan dari supplier dari Thailand dengan lead
digunakan untuk proses produksi periode tersebut. time selama 30 hari.
Sedangkan Order Date didapat dari lamanya lead time 3) Biaya penyimpanan didapatkan dari biaya listrik
untuk memenuhi kebutuhan material tersebut. Pesanan untuk lampu, conveyor, rak otomatis dan biaya
dilakukan jauh-jauh hari karena lamanya waktu kirim
dari tempat supplier berada. folklift. Semua penyusun tersebut sudah diolah dan
didapatkan besaran sebesar Rp. 2,000 per material
Biaya Penyimpanan Pada kebijakan metode per periode selama satu tahun. Untuk material box
teknik loting EOQ bertujuan untuk mendapatkan nilai didapatkan biaya sebesar Rp. 6,009,238. Untuk
optimum dari tingkat pemesanan yang akan meminimasi material Sleeve didapatkan biaya sebesar Rp.
total biaya persediaan. 223,278,174. Untuk material Straw didapatkan biaya
sebesar Rp. 182,241,532. Sehingga total biaya yang
Tabel 12. Biaya Penyimpanan Bahan Baku
Bahan Metode harus dikeluarkan perusahaan apabila menggunakan
No. Baku Perusahaan Metode EOQ metode MRP teknik EOQ yaitu sebesar Rp.
411,528,944 selama tahun 2016.
1 Box Rp 5,997,806 Rp 6,009,238
4) Biaya penyimpanan yang dikeluarkan perusahaan
2 Sleeve Rp 228,652,464 Rp 223,278,174 untuk penyimpanan ketiga material tersebut selama
3 Straw Rp 204,280,464 Rp 182,241,532 tahun 2016 sesuai dengan RKAP terbukti lebih
Total Rp 438,930,734 Rp 411,528,944 mahal daripada dengan menggunakan metode MRP
teknik EOQ karena adanya kebijakan-kebijakan
Perbandingan total biaya persediaan dengan khusus yang sudah ditentukan dan dipertimbangkan
metode perusahaan dan dengan metode teknik EOQ oleh perusahaan. Total biaya penyimpanan dengan
terdapat perbedaan sebesar Rp. 27,401,790 dimana
metode perusahaan didapatkan sebesar Rp.
dengan metode perusahaan yaitu Rp. 438,930,734
sedangkan dengan metode teknik EOQ sebesar Rp. 438,930,734. Sehingga terdapat perbedaan nilai
sebesar Rp. 27,401,790 yang bisa dihemat oleh
perusahaan apabila ingin mengganti metode
pemenuhan bahan baku mereka dengan metode MRP
teknik EOQ.
Daftar Pustaka