Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
c. Keluarga Usila
Keluarga yang terdiri dari suami, istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri.
d. The Chidles Family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang
disebabkan karena mengejar karier atau pendidikan
yang terjadi pada wanita.
e. The Extenden Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi.
f. The Single Parent Family
Keluarga yang terdiri dari satu orang dengan anak, hal
ini melalui proses perceraian atau kematian.
g. Commuter Family
Keluarga dengan kedua orang tua bekerja di kota yang
berbeda, tapi salah satu kota tersebut sebagai tempat
tinggal dan orang tua yang bekerja di luat kota bisa
berkumpul dengan keluarga saat akhir pekan.
h. Multigeneration Family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok
umum yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i. Kin-Networl Family
Keluarga yang terdiri dari beberapa keluarga inti yang
tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama
seperti dapur, kamar mandi, TV, radio, dll.
j. Blended Family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan
sebelumnya.
k. The Single Adult Living Alone
11
d) Pengawasan (supervision)
e) Gaji (salary)
f) Keamanan (job security)
c. Teori Maslow
Maslow mengembangkan teorinya setelah mempelajari
kebutuhan-kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat
atau sesuai dengan Hiraerki dan menyatakan bahwa:
1) Manusia adalah suatu makhluk sosial berkeinginan
dan keinginan itu menimbulkan kebutuhan yang
perlu dipenuhi. Keinginan atau kebutuhan ini
bersifat terus menerus, dan selalu meningkat.
2) Kebutuhan yang telah terpenuhi (dipuaskan),
mempunyai pengaruh untuk menimbulkan keinginan
atau kebutuhan lain dan yang lebih meningkat.
3) Kebutuhan manusia tersebut tampaknya bejenjang
atau bertingkat-tingkat. Tingkatan tersebut
menunjukan urutan kebutuhan yang harus dipenuhi
dalam suatu waktu tertentu.
4) Kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain
saling berkaitan, tetapi tidak terlalu dominan
keterkaitan tersebut.
c. Observasi perilaku
Cara lain untuk mengukur motivasi adalah dengan
membuat situasi sehingga klien dapat memunculkan
perilaku yang dapat mencerminkan motivasinya.
Misalnya untuk mengukur keinginan untuk berpretasi,
klien diminta untuk memproduksi origami dengan
waktu tertentu. Perilaku yang di observasi adalah
apakah klien menggunakan umpan balik yang di
berikan, mengambil keputusan yang berisiko dan
mementingkan kualitas dari pada kuantitas kerja.
2.3.1.2 Tujuan
Tujuan kebersihan diri menurut Tarwoto dan Watonah
(2008) adalah:
a Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b Memelihara kebersihan diri seseorang
c Memperbaiki kebersihan diri yang kurang
25
d Pencegahan penyakit
e Meningkatkan rasa percaya diri seseorang
f Menciptakan keindahan
2.3.4.5 Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tentu tidak
boleh dimandikan.
2.3.4.6 Kebiasaan seseorang
Ada sebagian orang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampoo, dan lain-lain.
2.3.4.7 Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk
merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
b. Gangguan persepsi
Gangguan persepsi adalah kesadaran akan suatau
rangsangan yang dimengerti, sensasi yang didapat dari
36