BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia dan tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainnya, dilihat dari segi
dengan harapan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai cara
Untuk itu dalam setiap aspek kehidupan manusia baik secara pribadi, kelompok,
dan tidak berlebihan kiranya jika dikatakan pada pendidikanlah tergantung nasib
telah banyak dilakukan oleh pemerintah dengan jalan melengkapi sarana dan
kesatuan yang dimulai dari awal hingga akhir dengan memperlakukan sama
penting setiap langkah yang ada. Upaya ini sejalan dengan pandangan pemerintah
sekolah.
2
kelas, sehingga dibutuhkan kreativitas guru untuk dapat memilih metode yang
tepat dalam proses belajar mengajar. Salah satu metode pembelajaran yang tidak
pernah diterapkan di SMP Negeri 2 Bajeng adalah kooperatif tipe jigsaw, guru
jumlah anggota kelompok cukup besar yaitu 5-6 orang siswa sehingga
Selama ini nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa masih tergolong
sedang yaitu 6,0 sehingga diperlukan suatu pendekatan mengajar yang tepat untuk
keterlibatan peserta didik dalam proses pengajaran sangat kurang, dalam hal ini
peserta didik bukan lagi dipandang sebagai subjek belajar melainkan objek
pengajaran. Hal ini mengurangi tanggung jawab peserta didik atas tugas
belajarnya dan menjadi kecenderungan yang terjadi pada siswa, bahwa siswa
yang mengacu pada metode pengajaran di mana siswa bekerja sama dalam
kooperatif yang berbeda satu dengan lainnya dan kebanyakan melibatkan siswa
3
bersamaan membantu siswa dalam pembelajaran akademis, oleh karena itu dalam
proses belajar mengajar, guru dituntut dapat memilih dan menggunakan metode
yang cocok agar pencapaian materi pelajaran tersebut lebih efektif dan efisien
serta siswa dalam belajar seperti metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
B. Rumusan Masalah
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
C. Tujuan Penelitian
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
D. Manfaat Penelitian
2. Sebagai bahan masukan bagi guru sains biologi dalam memilih dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Tinjauan Pustaka
mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
Pembelajaran seperti ini menekankan interaksi yang terjadi antara siswa dalam
suatu kelompok yang heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari
memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebaya dan
untuk diselesaikan sendiri, akan menjadi mudah jika dikerjakan atau dilaksanakan
secara bersama-sama.
kelompok misalnya, dapat menciptakan persaingan secara dekat atau usaha yang
sama dan memahami komponen yang membuat kerjasama itu berjalan secara
guru untuk menggunakan pelajaran, kurikulum yang sudah ada dan menyusunnya
tuntutan kurikulum dan kondisi intruksional, siswa dan bidang studi yang khas;
dan mendiagnosis masalah yang mungkin dimiliki siswa dalam bekerja sama dan
siswa.
Komponen penting dari kerjasama itu adalah rasa saling bergantung secara
positif, interaksi yang mengutamakan tatap muka, tanggung jawab individu atau
(2000), ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar
lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif yang meliputi: siswa yang
tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari
sebuah tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai; siswa yang
tergabung dalam suatu kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka
7
hadapi adalah masalah kelompok dan berhasil tidaknya kelompok itu akan
menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh anggota kelompok itu; untuk
mencapai hasil yang maksimum, siswa yang tergabung dalam kelompok itu harus
berbicara satu sama lain dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi; dan siswa
yang tergabung dalam suatu kelompok harus menyadai bahwa setiap pekerjaan
anak didik untuk bekerja sama sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur,
di mana guru bertindak sebagai fasilitator. Menurut Ibrahim dkk (2000), model
heterogen. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks. Setiap
diberikan. Anggota dai kelompok lain yang mendapat tugas topik yang sama
berkumpul dan berdiskusi tentang topik yang telah diberikan, kelompok ini
disebut sebagai kelompok ahli. Selanjutnya anggota tim ahli ini kembali ke
kelompok asal dan mengajarkan apa yang telah dipelajari dan didikusikan dalam
terbina dengan baik karena adanya kegiatan kerja kelompok dan kerjasama dalam
dengan jumlah anggota kelompok adalah 4-5 orang anggota dan menggunkan pola
materi tersebut itu; penilaian yang dilakukan oleh guru bervariasi yaitu dapat
berupa tes harian maupun tes mingguan; dan ada kegiatan publikasi siswa
kegiatan guru adalah menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai
informasi dengan tingkah laku guru adalah menyajikan informasi kepada siswa
kelompok bekerja dan belajar dengan tingkah laku siswa yaitu membimbing
Fase 5 evaluasi dengan kegiatan mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok (Ibrahim,
2000)
bukanlah suatu hal yang mudah. Istilah efektivitas lazim digunakan dalam
perbandingan antara hasil nyata dan ideal. Firdaus (1996) mengartikan efektivitas
sebagai suatu evaluasi individu atau institusi dapat dipandang dari sudut
indikator misalnya penguasaan bahan pengajaran dan tingkat kepuasan siswa serta
bilamana guru dapat memilih metode yang tepat untuk setiap bahan pelajaran.
kemampuan intelektual atau bakat yang berbeda akan sangat membantu dalam
3. Hasil Belajar
yang dialaminya itu seperti perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dalam
bertujuan untuk memperoleh suatu hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Hasil belajar tersusun dari dua kata yaitu Hasil dan Belajar. Hasil pada
dasarnya adalah suatu yang diperoleh dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar
menurut Sudjana (2001) adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan ini sebagai hasil proses belajar
dan tingkah laku, serta perubahan pada aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar. Hasil belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi sesuai dengan
menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah :
Daya serap siswa terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individu maupun kelompok dan perilaku yang digariskan
dalam indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa baik secara individu
maupun kelompok.
aspek-aspek kognitif psikomotorik, dan apektif. Hasil belajar siswa dalam bidang
studi tertentu dapat diketahui dengan jalan melakukan pengukuran yang dikenal
11
dengan istilah pengukuran hasil belajar. Pengukuran hasil belajar menurut Sudjana
(2001) ialah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan
intruksional dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa setelah menempuh pengalaman
adalah sesuatu yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar. Untuk
mengetahui proses belajar siswa, maka guru menggunakan alat ukur evaluasi
berupa tes hasil belajar. Dengan menggunakan tes ini guru bisa mengetahui
memberikan acuan kepada guru tindakan apa yang akan dilakukan pada keperluan
selanjutnya.
B. Kerangka Berpikir
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dilepaskan
satu sama lain. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat
kepada siswa dalam belajar. Siswa menghendaki belajar yang efektif bagi dirinya.
sebayanya yang akan menciptakan rasa saling bergantung secara positif, interaksi
oleh siswa berdasakan tujuan yang ingin dicapai pada indikator pembelajaran,
hasil belajar siswa. Guru yang efektif adalah guru yang dapat menunjukkan
kemampuan untuk menghasilkan siswa yang memiliki kualitas belajar yang baik
serta guru harus menggunakan variasi metode pada waktu mengajar ditambah
dimana siswa akan belajar lebih tekun, lebih giat, dan bersemangat.
C. Hipotesis Tindakan
kooperatif tipe jigsaw konsep sistem gerak siswa kelas VIII di SMP Negeri
HA= Tidak ada peningkatan hasil belajar sains biologi setelah penerapan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw konsep sistem gerak siswa kelas VIII
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dan refleksi.
2. Variabel Penelitian
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah hasil belajar sains
biologi konsep sistem gerak siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bajeng Kabupaten
Gowa.
siswa dalam bentuk soal atau paket diskusi untuk mempelajari suatu bagian
14
tertentu dari materi, kemudian semua siswa dari setiap kelompok yang
lanjut, kelompok ini disebut sebagai kelompok ahli. Kemudian siswa tersebut
kembali pada kelompok asalnya untuk mengajarkan materi yang telah dibahas
pada kelompok ahli pada teman kelompoknya yang disebut sebagai kelompok
asal.
2. Hasil belajar sains biologi adalah nilai yang diperoleh siswa setelah
gerak dengan bentuk tes adalah obyektif tes yang dikembangkan sendiri oleh
peneliti.
D. Subjek Penelitian
dengan subjek penelitian siswa kelas VIII-A. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester I Tahun Pelajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri
E. Prosedur Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyiapkan materi yang akan disajikan, mempersiapkan paket soal yang akan
b. Pelaksanaan Tindakan
bentuk paket soal atau Lembar ahli dengan topik yang berbeda untuk
membahas soal nomor 2 akan berkumpul dengan siswa yang berasal dari
kelompok ahli ini akan melakukan diskusi tentang paket soal yang
kelompok.
Fase 5 Evaluasi, guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok, misalnya guru
c. Observasi
2) Menganalisis data dari hasil observasi dan tes hasil belajar pada siklus I
17
d. Refleksi
diharapkan.
setiap siklus yang telah dijelaskan di atas dapat digambarkan dalam suatu
Planning
Reflection Action
Observation
2. Siklus II
pada siklus I.
bila hal tersebut mutlak untuk dilakukan. Adapun prosedur PTK yang akan
Refleksi Awal
Observasi,
Revisi Tindakan
Pelaksanaan Refleksi, dan
(Perencanaan
Tindakan II Evaluasi
Tindakan II)
1. Sumber Data
2. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh terdiri dari data kuantitif berupa tes hasil belajar
siswa setelah pembelajaran selesai berlangsung dan kualitif berupa hasil observasi
yang belajar, dan mengumpulkan tugas. Selain aktivitas siswa, selama proses
diamati oleh observer yang berjumlah dua orang guru dengan indikator
G. Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif dan
BAB IV
21
a. Hasil Penelitian
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajeng yang mengikuti pembelajaran Biologi
melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I adalah 84; nilai
terendah 45; dan nilai rata-rata 62,97. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Bajeng yang mengikuti pembelajaran Biologi melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus II adalah 92; nilai terendah 63;
lima kategori (Arikunto, 2002), maka distribusi frekuensi dan persentase serta
kategori hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajeng melalui
hasil belajar yang lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata nilai yang
diperoleh siswa pada siklus II. Untuk lebih jelasnya, distribusi dan frekuensi hasil
Tabel 2. Distribusi frekuensi, persentase dan kategori hasil belajar IPA Biologi
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajeng melalui model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw siklus I dan siklus II.
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
Nilai Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
85 100 Sangat tinggi 0 5 0 14,28
65 84 Tinggi 18 29 51,43 82,86
55 64 Sedang 13 1 37,14 2,86
45 54 Rendah 4 0 11,43 0
0 34 Sangat rendah 0 0 0 0
Jumlah 35 35 100 100
kooperatif tipe jigsaw pada siklus I terdapat 0% siswa yang memperoleh nilai
yang berada pada kategorikan sangat tinggi; 51,43% dikategorikan tinggi; 37,14%
atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang belajar melalui model
II. Rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I mengalami peningkatan pada saat
siklus II yaitu dari 62,97 menjadi 75,71 sehingga dapat dikatakan bahwa model
b. Pembahasan
Hasil analisis data yang telah diuraikan di atas, maka secara deskriptif
hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa hasil belajar Biologi siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Bajeng yang mengikuti pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw
pada siklus I termasuk dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh
besarnya persentase siswa yang mendapat nilai pada interval 65 84 yaitu 51,43%
atau sebanyak 18 orang dari 35 siswa. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh setelah
belajar IPA Biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajeng yang mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus II, termasuk dalam kategori
tinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh besarnya persentase siswa yang
mendapat nilai pada interval 65 84 yaitu 82,86% atau sebanyak 29 orang siswa
dari 35 siswa. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh setelah siklus II adalah 75,71
yang berada pada interval tinggi. Pada siklus I tidak didapatkan siswa yang
memperoleh nilai pada kategori sangat tinggi dan masih didapatkan siswa yang
memiliki nilai pada kategori rendah yaitu sekitar 11,43% atau sekitar 4 orang
siswa. Siklus II didaptakn siswa yang memperoleh nilai pada kategori sangat
tinggi yaitu sekitar 14,28% dan sudah tidak ditemukan siswa yang memiliki nilai
pada kategori rendah atau sangat rendah. Secara umum dapat dikatakan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang
tindakan kelas (action research) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena
adanya pemberian tindakan terhadap siswa yang memiliki hasil belajar rendah.
Selain itu, penelitian tindakan kelas menuntut guru untuk melakukan perbaikan
dan terobosan baru dalam hal mengajar, seperti menyesuaikan metode atau model
mengajar dengan kondisi lingkungan sekolah, sehingga hal ini akan merangsang
minat belajar siswa dan akan berdampak terhadap hasil belajar siswa.
jigsaw adalah sebuah konsep atau model yang memiliki sejumlah strategi
konsep atau model yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran yang efektif
sekolah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kondisi ruang kelas yang
sulit dikotrol oleh aktivitas belajar siswa saat akan melakukan peralihan kelompok
kerja dari kelompok asal ke kelompok ahli dan kembali kekelompok asal. Model
yang disebut sebagai kelompok asal, dan setiap anggota kelompok akan terpencar
lagi menjadi kelompok baru berdasarkan urutan soal yang akan dituntaskan, dan
kelompok ini dimaksudkan agar mereka dapat bekerja sama dan saling membantu
informasi dapat tersimpan di dalam memori dan terkait dengan informasi yang
sudah ada di dalam memori itu, maka siswa harus terlibat dalam beberapa macam
kegiatan restruktur atau elaborasi kognitif atas suatu materi yang diperlajari.
Menurut Lie (2002) ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh belajar dengan
menggunakan model kooperatif tipe jigsaw yaitu: rasa harga diri akan menjadi
lebih tinggi manakalah suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan
sukses, perilaku menganggu menjadi lebih kecil karena mereka akan bekerjasama
dengan baik dengan tujuan mencapai hasil yang optimal, konflik antar pribadi
menjadi berkurang karena adanya sikap kooperatif diantara sesame siswa, dan
sikap apatis menjkadi berkurang saat terjadi diskusi yang a lot diantara mereka.
belajar siswa yang signifikan, yaitu pada siklus I rata-rata siswa mendapat nilai
pada kategori rendah, sedangkan pada siklus II rata-rata siswa mendapat nilai
26
pada kategori tinggi. Rendahnya nilai yang diperoleh siswa pada siklus I
dimungkinkan oleh situasi belajar yang dianggap masih baru oleh siswa, dalam
hal ini adalah model mengajar yang dianggap masih asing oleh siswa sehingga
mereka kurang berkonsentrasi terhadap pelajaran. Setelah siklus II, siswa mulai
kenal dan akrab dengan model pengajaran kooperatif tipe jigsaw, selain itu,
diperbaiki pada siklus II dan siswa sudah berkonsentrasi dengan materi pelajaran
sehingga hal ini akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
dari siklus I mengalami peningkatan secara signifikan pada siklus II, di mana rata-
rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 3,4 sedangkan pada siklus II
adalah 4,3. Adanya peningkatan aktivitas belajar ini merupakan cermin dari
motivasi dan minat belajar siswa yang tinggi, sehingga dengan demikian akan
akan memberikan tiga keterampilan bagi siswa yaitu: kognitif yang merupakan
melalui kegiatan diskusi dengan siswa sehingga jawaban akhir yang diperoleh
dengan tujuan agar output sekolah yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat
BAB V1
KESIMPULAN DAN SARAN
28
1. Kesimpulan
berikut :
2. Hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajeng melalui
3. Hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajeng melalui
Kooperatif tipe jigsaw siswa kelas VIII konsep sistem gerak di SMP Negeri 2
5. Saran
kepada guru bidang studi mengenai model mengajar yang sesuai dengan
kondisi sekolah sehingga setiap guru pada semua jenjang pendidikan dapat
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam hal peningkatan hasil belajar siswa.
pembelajaran kooperatif tipe yang lain selain jigsaw seperti STAD, TAI, dan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukkooperatiff.
Cetakan Pertama. Jakarta : Rineka Cipta.
Johnson, D.W., Johson, R.T., dan Halubec, E.J. 1993. Cooperatife in the
Classroom (6th Ed). Edina, MN. Interaction Book Company.
Samsiah. 1999. Efektivitas Pemberian Tes Tanya Jawab pada Setiap Akhir
Pertemuan terhadap Pencapaian Hasil Belajar Fisika Siswa SMU Negeri
13. Skripsi. FMIPA IKIP Ujung PAndang.
SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Bajeng
Mata Pelajaran : Biologi
31
Standar Kompetensi 1
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar 1.3
Mengidentifikasi sistem gerak pada manusia dan hubunganya dengan
kesehatan
Indikator
1) Membandingkan macam-macam organ penyusun sistem gerak
pada manusia
2) Mengidentifikasi macam-macam tulang yang menyusun rangka
manusia
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat :
1) Membedakan sistem gerak aktif dan sistem gerak pasif
2) Menjelaskan fungsi rangka manusia
3) Mengelompokkan tulang yang menyusun rangka tubuh manusia
4) Membedakan tulang menurut bentuknya
5) Menjelaskan jenis tulang berdasarkan sifatnya
B. Materi Pembelajaran
1. Perbedaan sistem gerak aktif dengan sistem gerak pasif adalah
a. Sistem gerak aktif adalah sistem gerak yang dibentuk otot-otot
yang menempel pada tulang rangka
b. Sistem gerak pasif adalah sistem gerak yang dibentuk oleh tulang-
tulang yang menyusun rangka manusia.
2. Fungsi rangka bagia manusia
a. Menegakkan badan
b. Memberi bentuk tubuh
c. Sebagai alat gerak pasif
32
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Konsep
2. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe jigsaw
3. Media Pembelajaran : Gambar rangka manusia
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Memotivasi siswa dengan menampilkan gambar rangka manusia,
menanyakan fungsi rangka (Fase 1)
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa buku paket sains
biologi, dan lembar observasi guru tentang aktivitas belajar siswa, media
gambar yang dibuat oleh peneliti.
3. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang
akan dicapai (Fase 1).
Kegiatan Inti ( 60 menit)
1. Memberikan informasi mengenai tata cara melakukan kegiatan
pembelajaran serta informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran
mengenai tentang rangka manusia (Fase 2).
2. Mengelompokkan siswa dalam kelompok asal dan kelompok ahli
kemudian membagikan soal kepada setiap anggota kelompok asal (Fase 3)
3. Membimbing siswa dalam kelompok asal untuk membagi materi
atau soal yang ada kepada masing-masing anggota kelompok (Fase 4).
4. Tiap anggota kelompok asal yang mendapat materi atau soal yang
sama mengenai perbedaan sistem gerak aktif dengan sistem gerak pasif,
berkumpul membentuk kelompok ahli satu, anggota kelompok asal yang
mendapat materi atau soal yang sama mengenai fungsi rangka manusia,
berkumpul membentuk kelompok ahli kedua. Anggota kelompok asal
yang mendapat materi atau soal yang sama dari kelompok asal lainnya
mengenai kelompok tulang yang menyusun rangka anggota tubuh
manusia, berkumpul membentuk kelompok ahli ketiga. Anggota kelompok
asal yang mendapat materi atau soal yang sama dengan anggota kelompok
34
Soal-sola Essey
1. Sebutkan sekurang-kurangnya 5 fungsi rangka ?
Rubrik/penskoran
No Aspek Skor
1 Menyebutkan sebanyak-banyaknya 7
2. Jelaskan perbedaan sistem gerak aktif dengan sistem gerak pasif ?
No Aspek Skor
1 Menjelaskan sistem gerak aktif 2
2 Menjelaskan sistem gerak pasif 2
Jumlah skor maksimum 4
3. Sebutkan kelompok tulang yang menyusun rangka tubuh ?
No Aspek Skor
1 Menyebutkan 3 kelompok tulang penyusun tubuh 3
2 Menyebutkan 2 kelompok tulang penyususn tubuh 2
3 Menyebutkan 1 kelompok tulang penyusun tubuh 1
Jumlah skor maksimum 3
4. Jelaskan perbedaan 3 jenis tulang menurut bentuknya ?
No Aspek Skor
1 Menyebutkan 3 jenis tulang menurut bentuknya 3
2 Menjelaskan perbedaannya 6
Jumlah skor maksimum 9
5. Jelaskan 2 jenis tulang berdasarkan sifatnya ?
No Aspek Skor
1 Menyebutkan 2 jenisnya 2
2 Menjelaskan 4
Jumlah skor maksimum 6
Rumus = Jumlah skor perolehan siswa x 100
Jumlah skor Maksimum
....................................... .............................
................................... ..............................
SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
PERTEMUAN 2
36
Standar Kompetensi 1
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar 1.3
Mengidentifikasi sistem gerak pada manusia dan hubunganya dengan
kesehatan
Indikator
1) Mengidentifikasi macam-macam sendi dan fungsinya
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat :
1) Mengelompokkan macam-macam sendi berdasarkan sifat geraknya
2) Menjelaskan definisi sendi peluru
3) Menjelaskan definisi sendi engsel
4) Menjelaskan definsi sendi putar
5) Menjelaskan definis sendi pelana
B. Materi Pembelajaran
1. Sendi berdasarkan sifat geraknya dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a. Sendi mati (sinartrosis)
b. Sendi kaku (amfiartrosis)
c. Sendi gerak (diartrosis)
2. Sendi peluru adalah hubungan antar dua tulang yang dapat
digerakkan kesegala arah
3. Sendi engsel adalah hubungan dua tulang yang dapat digerakkan
kesatu arah saja
4. Sendi putar adalah hubungan dua tulang yang bagian satu tulang
dapat berputar mengintari tulang yang lain
37
5. Sendi pelana adalah hubungan dua tulang dimana tulang yang satu
dapat bergerak kedua arah
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Konsep
2. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe jigsaw
3. Media Pembelajaran : Gambar rangka manusia dan persendian
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Memotivasi siswa dengan menampilkan gambar rangka manusia
dan persendian (Fase 1)
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa buku paket sains
biologi, dan lembar observasi guru tentang aktivitas belajar siswa, media
gambar rangka dan persendian pada manusia.
3. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang
akan dicapai (Fase 1).
Kegiatan Inti ( 60 menit)
1. Memberikan informasi mengenai tata cara melakukan kegiatan
pembelajaran mengenai persendian atau artikulasi (Fase 2).
2. Mengelompokkan siswa dalam kelompok asal dan kelompok ahli
kemudian membagikan soal kepada tiap-tiap kelompok asal (Fase 3)
3. Membimbing siswa dalam kelompok asal untuk membagi materi
atau soal kepada teman kelompoknya (Fase 4).
4. Tiap anggota kelompok asal yang mendapat soal atau materi yang
sama mengenai pengelompokan macam-macam sendi berdasarkan sifat
geraknya, berkumpul membentuk kelompok ahli pertama. Tiap anggota
kelompok asal yang mendapat soal atau materi tentang sendi peluru
berkumpul membentuk kelompok ahli kedua. Tiap anggota kelompok asal
yang mendapat soal atau materi yang sama dengan kelompk asal yang lain
mengenai sendi engsel berkumpul membentuk kelompok ahli ketiga. Tiap
anggota kelompok asal yang mendapat soal atau materi yang sama dengan
kelompok asal yang lain mengenai sendi putar, berkumpul membentuk
38
kelompok ahli keempat. Tiap anggota kelompok asal yang mendapat soal
atau materi yang sama mengenai sendi pelana, berkumpul membentuk
kelompok ahli kelima (Fase 4)
5. Masing-masing kelompok ahli yang terbentuk berdasarkan materi
atau soal yang sama, mendiskusikan bersama-sama setelah selesai anggota
kelompok ahli kembali bergabung dengan teman-temannya dikelompok
asal untuk membahas materi yang diperoleh dari kelompok ahli (Fase 4)
6. Tiap-tiap kelompok mempersentasikan hasil kerjanya di depan
kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain (Fase 5).
Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Mengevaluasi siswa dengan memberi pertanyaan seputar tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai (Fase 5)
2. Memberi penghargaan siswa/kelompok yang kinerjanya bagus
(Fase 6)
3. Memberi motivasi kepada siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya.
E. Sumber Belajar
1. Istamar Syamsuri, dkk. 2004 Sains Kelas VIII. Erlangga. Jakarta.
2. Sumarna dan Sudarmana. 2004. Bimbingan Pembelajaran Sains
VIII. Mediatama. Surakarta.
3. Gambar rangka manusia dan persendian
F. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
39
2. Bentuk instrument
a. Pilihan ganda (terlampir)
b. Essey (lisan)
Soal-sola Essey
1. Jelaskan 3 kelompok tulang berdasarkan sifat gerakannya
Rubrik/penskoran
No Aspek Skor
1 Mengelompokkan 3
2 Menjelaskan 6
Skor maksimum 9
2. a. Jelaskan pengertian sendi peluru
b. Sebutkan 2 contohnya
No Aspek Skor
1 Menjelaskan 2
2 Contoh 2
Skor maksimum 4
3. a. Jelaskan pengertian sendi engsel
b. Sebutkan 3 contohnya
No Aspek Skor
1 Menjelaskan 2
2 Contoh 3
Skor maksimum 5
4. a. Jelaskan pengertian sendi putar
b. Sebutkan 1 contohnya
No Aspek Skor
1 Menjelaskan 2
2 contoh 1
Skor maksimum 3
5. a. Jelaskan pengertian sendi pelana
b. Sebutkan 2 contoh jenis tulang yang membentuk sendi pelana
No Aspek Skor
1 Menjelaskan 2
2 Contoh 2
Skor maksimum 4
....................................... .............................
................................... ..............................
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Bajeng
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Pertemuan ke : III (tiga)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi 1
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
41
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Konsep
2. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe jigsaw
3. Media Pembelajaran : Gambar sel otot
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Memotivasi siswa dengan menanyakan sistem gerak aktif dibentuk
oleh apa ? (Fase 1)
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa buku paket sains
biologi, dan lembar observasi guru tentang aktivitas belajar siswa, media
gambar sel otot.
43
....................................... .............................
................................... ..............................
46
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
PERTEMUAN 2
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Bajeng
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Pertemuan ke : IV (empat)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi 1
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar 1.3
Mengidentifikasi sistem gerak pada manusia dan hubunganya dengan
kesehatan
Indikator
47
B. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam ganguan pada tulang belakang karena kebiasaan
duduk yang salah adalah
a. Skoliosis ditandai dengan tulang belakang bengkok kekiri atau
kekanan
b. Lordosis ditandai dengan tulang belakang bagian punggung atau
dada terlalu bengkok ke depan
c. Kiposis ditandai dengan tulang belakang bagian pungung terlalu
melengkung ke belakang
2. Kelainan bentuk rangka bawaan adalah seperti kaki berbentuk X
atau O yang disebabkan oleh:
a. Ibu terjatuh saat mengandung
b. Makanan yang kurang mengandung vitamin D dan zat kapur
c. Faktor genetik
3. Kelainan bentuk rangka karena faktor makanan bisa
mengakibatkan tulang membengkok atau keropos. Penyebabnya adalah
48
F. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
2. Bentuk instrument
a. Pilihan ganda (terlampir)
b. Essey (lisan)
Soal-sola Essey dan rubrik penskoran
1. Jelaskan 3 macam gangguan pada tulang belakang karena kebiasaan duduk
yang salah
No Aspek Skor
1 Menyebutkan gangguan 3
2 Menjelaskan 6
Jumlah skor maksimum 9
2. Jelaskan penyebab kelainan bentuk rangka karena faktor bawaan beserta
contoh kelainanannya
No Aspek Skor
51
1 Menjelaskan 4
2 Contoh 2
Jumlah skor maksimum 6
3. Jelaskan kelainan bentuk rangka yang disebabkan oleh faktor makanan dan
beri contohnya
No Aspek Skor
1 Menjelaskan 1
2 Contoh 2
Jumlah skor maksimum
4. Jelaskan kelainan tulang karena penyakit
No Aspek Skor
1 Menjelaskan 2
Jumlah skor maksimum 4
5. Sebutkan 4 contoh kelainan bentuk tulang karena kecelakaan
No Aspek Skor
1 Contoh 4
Jumlah skor maksimum 4
Rumus = Jumlah skor perolehan siswa x 100
Jumlah skor Maksimum
....................................... .............................
................................... ..............................
52
24 58 79
25 65 79
26 65 88
27 58 70
28 55 79
29 52 75
30 65 79
31 61 70
32 65 88
33 58 70
34 65 80
35 71 88
271
2204 1
77.
62.97 46
TABULASI HASIL TES SIKLUS I DAN SIKLUS II SISWA YANG DIAJAR
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD
KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 2
BAJENG KABUPATEN GOWA
Pree Nilai Nilai
Responden test S1 S2
1 46 70 73
2 48 73 75
3 46 50 70
4 50 73 75
5 50 73 75
6 43 77 80
7 54 77 78
8 54 70 73
9 60 84 95
10 60 65 70
11 43 75 80
12 40 70 80
13 43 77 85
14 54 70 75
15 52 73 75
16 46 70 72
17 58 70 73
18 60 75 80
19 54 77 85
20 25 75 85
21 48 73 77
22 56 78 75
23 56 73 77
24 43 70 73
25 50 73 85
54
26 60 75 78
27 58 70 73
28 48 80 85
29 46 75 77
30 52 70 80
31 50 75 78
32 43 70 80
33 43 70 72
34 46 73 80
35 56 70 75
1741 2539 2719
49.74 70.54 77.68
286 286 571
ABSTRAK
Petunjuk Soal :
a. Tulislah Nama, NIS dan Kelas anda pada sudut kanan atas lembar
jawaban yang telah disediakan.
b. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang diangap paling tepat,
dahulukan soal yang lebih muda dan jika ada soal yang kurang jelas
silahkan tanyakan pada pengawas atau guru bidang studi
c. Selamat bekerja dan sukses
1. Organisme yang memiliki rangka dalam adalah hewan-hewan berikut,
kecuali
a. Ikan
b. Manusia
c. Belalang
d. Katak
2. Manusia memiliki tulang rusuk sejati sebanyak..
a. 2 pasang
b. 3 pasang
c. 5 pasang
d. 7 pasang
3. Tulang-tulang berikut yang termasuk dalam tulang pipa adalah.
57
b. Zat fosfor
c. Sel-sel tulang rawan
d. Serabut kolagen
12. Yang termasuk penyususn tulang tengkorak manusia adalah, kecuali
a. Tulang dahi
b. Tulang belikat
c. Tulang pipi
d. Tulang rahang
13. Nama lain dari tulang luut adalah.
a. Femur
b. Patella
c. Tibia
d. Fibula
14. Di bawah ini adalah tulang penyusun rangka badan, kecuali..
a. Tulang leher
b. Tulang paha
c. Tulang dada
d. Tulang duduk
15. Yang termasuk tulang pipih adalah.
a. Tulang lengan
b. Tulang pergelangan tangan
c. Tulang belikat
d. Tulang paha
16. Yang teramasuk tulang pendek adalah..
a. Tulang lengan
b. Tulang pergelangan tangan
c. Tulang belikat
d. Tulang paha
17. Dibawah ini adalah pembagian tulang berdasarkan bentuknya, kecuali..
a. Tulang keras
b. Tulang pipa
c. Tulang pipih
d. Tulang pendek
18. Di bawah ini adalah bagian dari tulang pangul, kecuali
a. Tulang usus
b. Tulang kemaluan
c. Tulang belikat
d. Tulang duduk
19. Ruas tulang leher pertama disebut..
a. Axis
b. Cervical
c. Meatus akustikus externa
d. Thorakales
20. Jumlah ruas tulang pinggang adalah..
a. 7 ruas
b. 12 ruas
59
c. 5 ruas
d. 4 ruas
21. Komponen dari matriks tulang adalah.
a. Zat kapur, protein dan zat kolagen
b. Zat kapur dan kolagen
c. Protein dan kolagen
d. Zat kapur dan kalsium carbonat
22. Pembungkus luar dari tulang keras adalah.
a. Kolagen
b. Matrks tulang
c. Periosteum
d. Endosteum
23. Pembuluh darah pada yang memberikan makanan pada sel tulang
disebut.
a. Lacuna
b. Kanalikuli
c. Periosteum
d. Saluran haversi
24. Tulang keras yang dicirikan dengan penyusun tulang yang rapat dan padat
adalah.
a. Tulang kompak
b. Tulang spons
c. Tulang elastis
d. Tulang kartilago
25. Di bawah ini adalah jenis tulang rawan yang tidak bisa berubah menjadi
tulang keras, kecuali..
a. Cuping hidung
b. Daun telinga
c. Antar ruas tulang belakang
d. Tulang nelikat
26. Itilah lain dari sendi mati adalah
a. Amfiatrosis
b. Diartrosis
c. Sinartrosis
d. Artikulasi
27. Hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada disebut sendi..
a. Mati
b. Kaku
c. Sendi peluru
d. Sendi gerak
28. Nama lain dari sendi gerak adalah.
a. Sinartrosis
b. Ampiartrosis
c. Diartrosis
d. Artikulasi
60
29. Jenis sendi yang dicirikan oleh permukaan sendi yang datar sehingga
memungkinkan gerakan ke depan-belakang atau kiri-kanan adalah....
a. Sendi putar
b. Sendi pelana
c. Sendi luncur
d. Sendi peluru
Petunjuk Soal :
a. Tulislah Nama, NIS dan Kelas anda pada sudut kanan atas lembar
jawaban yang telah disediakan.
b. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang diangap paling tepat,
dahulukan soal yang lebih muda dan jika ada soal yang kurang jelas
silahkan tanyakan pada pengawas atau guru bidang studi
c. Selamat bekerja dan sukses
1. Kelainan tulang karena kebiasaan duduk yang kurang tepat yang disirikan
dengan badan membungkuk ke depan disebut
a. Lordosis
b. Kiposis
c. Scoliosis
d. Osteoporosis
61
a. origo
b. tendon
c. insersio
62
d. bisep
a. Bisep
b. Trisep
c. Pronator teres
d. Pronator kuadratus
63
b. Bisep
c. Trisep
d. Pronator teres
e. Pronator kuadratus
17. Otot yang bertugas mengangkat lengan bawah disebut otot..
a. Trisep
b. Bisep
c. Aduktor
64
d. Retractor
18. Otot lurik memiliki sifat-sifat sebagai berikut, keuali.
a. Berbentuk silindris
b. Berinti banyak
c. Gerakannya secara sadar
d. Inti terletak pada bagian tepi
19. Otot di dalam tubuh kita dapat bergerak atau berkontraksi karena
a. Adanya cadangan makanan
b. Adanya energi panas
c. Adanya ATP
d. Adanya zat gula
20. Di antara pasangan otot-otot berikut yang bekerja secara antagonis
adalah.
a. Otot betis dan otot paha
b. Otot bisep dan trisep
c. Otot pipi kiri dan kanan
d. Otot lengan atas dan lengan bawah
21. Otot yang tidak pernah difungsikan atau digerakkan secara aktif akan
mengalami
a. Atrofi
b. Hipertrifi
c. Kekejangan
d. Relaksasi
22. Otot yang terus-menerus digerakkan akan mengalami kelelahan dan
menimbulkan rasa pegal-pegal. Hal ini disebabkan karena
a. Timbunan lemak
b. Timbunan asam laktat
c. Timbunan karbondioksida
d. Timbunan oksigen
23. Karena kesalahan dalam posisi duduk yang berlangsung lama, maka tulang
belakang seseorang dapat membengkk ke samping, kelainan ini disebut
a. Lordosis
b. Kiposis
c. Skoliosis
d. Paralysis
24. Patah tulang tertutup yang mengakibatkan tulang retak disebut
a. Fraktura
b. Fisura
c. Layu semu
d. Polio
65